Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KEBIJAKAN HUTAN MANGROVE

DIDALAM NEGERI DAN DILUAR NEGERI

NAMA : Sandy Andika


NPM : 2314151100
KELAS : KEHUTANAN C
MATAKULIAH : Manajemen Hutan
TANGGAL : 16 Maret 2024

Analisis Jurnal 1 (Dalam Negeri)


A. Identitas Jurnal
Judul Tinjauan komprehensif tentang pengelolaan zona pesisir
berkelanjutan di Bangladesh: Status saat ini dan jalan ke depan
Seri Heliyon 9 (2023) e18190
Sumber Pubmed

Download https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37554819/
Penulis Shampa, M. T. A., Shimu, N. J., Chowdhury, K. A., Islam, M.
M., & Ahmed, M. K.
Tahun 2023

B. Abstrak Jurnal
Uraian Abstrak Abstrak jurnal ini membahas tentang pengelolaan zona pesisir
berkelanjutan di Bangladesh. Penelitian ini bertujuan untuk
merangkum status saat ini dan skenario masa depan terkait
masalah, tantangan, inisiatif manajemen, dan tren masa depan
dalam pengelolaan zona pesisir. Metodologi penelitian
melibatkan pendekatan pencarian sistematis menggunakan
berbagai basis data seperti PubMed, Research Gate,
Academia, Scopus Index, dan Google Scholar. Informasi
tentang pemanfaatan sumber daya pesisir, isu-isu utama zona
pesisir, inisiatif sebelumnya, program pengelolaan zona
pesisir, rencana, kebijakan, tata kelola, serta rekomendasi
masa depan untuk pengelolaan zona pesisir di Bangladesh
dikumpulkan dari literatur yang relevan. Penelitian juga
membahas perubahan iklim, siklon tropis, polusi laut dan
pesisir, gangguan salinitas, degradasi bakau, erosi pantai,
serta masalah dan tantangan pesisir saat ini. Total 130 artikel
penelitian yang berbeda telah dianalisis untuk menyusun
tinjauan ini.
C. Pendahuluan Jurnal
Uraian Pendahuluan Pendahuluan jurnal ini kemungkinan memberikan gambaran
umum tentang pentingnya pengelolaan zona pesisir
berkelanjutan di Bangladesh sebagai kunci bagi pembangunan
nasional. Mungkin juga mencakup konteks geografis dan
ekologis zona pesisir Bangladesh, termasuk sumber daya
alam yang penting dan kerentanannya terhadap perubahan
iklim, kenaikan permukaan laut, badai tropis, polusi pesisir
dan laut, erosi pantai, intrusi air asin, dan degradasi bakau.
Pendahuluan juga mungkin menguraikan isu-isu utama yang
dihadapi dalam pengelolaan zona pesisir di Bangladesh dan
menggarisbawahi pentingnya mencapai keberlanjutan sosial,
ekologi, dan ekonomi dalam pengelolaan zona pesisir.

Selain itu, pendahuluan jurnal ini mungkin juga memberikan


gambaran tentang tujuan penelitian, metodologi yang
digunakan dalam penelitian, serta kerangka kerja yang akan
digunakan untuk menganalisis tren masa depan dalam
pengelolaan zona pesisir di Bangladesh.

D. Metode Jurnal
Uraian Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan
pendekatan pencarian sistematis dan proses peninjauan.
Pertama, pendekatan pencarian sistematis dilakukan dengan
menggunakan berbagai basis data seperti PubMed, Research
Gate, Academia, Scopus Index, dan Google Scholar untuk
mencari literatur yang relevan terkait pengelolaan zona pesisir
di Bangladesh. Kedua, informasi yang terkumpul meliputi
pemanfaatan sumber daya pesisir, isu-isu utama zona pesisir,
inisiatif sebelumnya, program pengelolaan zona pesisir,
rencana, kebijakan, tata kelola, serta rekomendasi masa depan
untuk pengelolaan zona pesisir di Bangladesh, yang diperoleh
dari literatur yang relevan. Selanjutnya, analisis tren masa
depan dilakukan dengan mempertimbangkan isu-isu seperti
perubahan iklim, siklon tropis, polusi laut dan pesisir,
gangguan salinitas, degradasi bakau, erosi pantai, serta
masalah dan tantangan pesisir saat ini. Dalam proses ini,
sebanyak 130 artikel penelitian yang berbeda telah dicari dan
diperoleh untuk digunakan dalam penelitian ini. Dengan
menggunakan metode ini, penelitian bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang
pengelolaan zona pesisir berkelanjutan di Bangladesh dan
menganalisis tren masa depan terkait masalah, tantangan,
inisiatif manajemen, dan upaya untuk mencapai keberlanjutan
dalam pengelolaan zona pesisir.

E. Hasil Jurnal
Uraian Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa jenis tutupan lahan di
Hutan Desa Depati Junjung dan Hutan Kemasyarakatan Air
Selimang terdiri dari hutan sekunder dan kebun campuran
yang dinilai baik secara ekologis. Selama periode 2005-2019,
terjadi penurunan luas hutan sekunder dan peningkatan luas
kebun campuran. Aspek kelembagaan, perilaku,
kinerja/performa, dan sosial ekonomi pengelola Hutan Desa
Depati Junjung dinilai baik, sementara pada Hutan
Kemasyarakatan Air Selimang dinilai sedang dengan aspek
sosial ekonomi yang baik. Terdapat hubungan yang signifikan
dengan pola linear positif antar aspek pengelolaan perhutanan
sosial pada kedua hutan tersebut.

Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang kondisi


pengelolaan hutan di wilayah tersebut, menyoroti pentingnya
aspek kelembagaan, perilaku, kinerja, dan sosial ekonomi
dalam menjaga keberlanjutan pengelolaan hutan. Evaluasi ini
dapat menjadi dasar untuk perbaikan dan pengembangan
program pengelolaan hutan berkelanjutan di Hutan Desa dan
Hutan Kemasyarakatan.

F. Kelebihan Jurnal
Uraian Kelebihan 1. Data yang disampaikan fakta dan aktual
2. Pengelolaan menuju lestari
.

G. Kekurangan Jurnal
Uraian Kekurangan 1. Keterbatasan Informasi: Kutipan yang diberikan tidak
memberikan detail lengkap mengenai metodologi, hasil,
dan pembahasan penelitian, sehingga informasi yang
tersedia terbatas.

2. Kesimpulan yang Umum: Meskipun disimpulkan bahwa


potensi pariwisata, sangat menjanjikan, namun tanpa
informasi lebih lanjut, kesimpulan tersebut mungkin terlalu
umum dan tidak memberikan wawasan mendalam tentang
tantangan konkret yang dihadapi dalam pengelolaan
ekowisata hutan mangrove.

3. Kelemahan dalam Pengelolaan: Adanya kelemahan dalam


pengelolaan mangrove, seperti kurangnya izin resmi,
menunjukkan adanya tantangan yang perlu diatasi untuk
mencapai keberlanjutan lingkungan yang diinginkan.

H. Kesimpulan
Kesimpulan Strategic Coastal Zone Management (SCZM) memainkan
peran penting dalam mendorong pembangunan berkelanjutan
di Bangladesh, terutama dalam mencapai Sustainable
Development Goals (SDGs) negara tersebut. Target SDGs
yang relevan termasuk Target 14.1 yang bertujuan untuk
mencegah dan mengurangi polusi laut dari aktivitas di darat
seperti sampah laut dan polusi nutrisi, dengan target tahun
2025. Sementara itu, Target 14.2 berupaya untuk mengelola
dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara
berkelanjutan, menghindari dampak merugikan yang
signifikan.

Untuk mencapai tujuan ini, SCZM perlu mengambil berbagai


tindakan, termasuk membuat ekosistem laut dan pesisir lebih
tahan terhadap kerusakan, terlibat dalam upaya restorasi, dan
secara keseluruhan bekerja untuk menciptakan laut yang
berkembang dan produktif. Hal ini menjadi penting
mengingat Coastal Zone (CZ) di Bangladesh menghadapi
banyak ancaman dan tekanan karena kegiatan antropogenik
dan bahaya alam. Oleh karena itu, pengelolaan CZ harus
dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan
keberlanjutan ekosistem pesisir, kesejahteraan masyarakat
pesisir, serta pencapaian target-target SDGs terkait dengan
lingkungan laut.

Anda mungkin juga menyukai