Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yuana Enastasia

NIM : 2010611075

Mata Kuliah : Pembangunan Masyarakat (03)

Tugas Pembangunan Masyarakat

 mengkritisi jurnal mengenai pemberdayaan masyarakat

Kritisi Jurnal
“Pemberdayaan Masyarakat Dengan Metode Inverted Pyramid”

Judul Coastal resource complexes of South India : Options for


sustainable management (Kompleksitas Sumber Daya Pesisir di
India Selatan : Pilihan Untuk Pengelolaan yang Berkelanjutan)
Jurnal Journal of Environmental Management Download
doi/10.1016/j.jenvman.2005.05.
Volume dan Halaman Vol. 79 No. 1 Halaman 64-73
Tahun 2006
Penulis Appukuttan Nair Damodaran
Tanggal 7 Desember 2021

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis setiap kebijakan dan
program tata kelola sumberdaya alam di kompleks pesisir dan
menjelaskan mengenai proses pemecahan masalah yang sedang
dihadapi oleh masyarakat pesisir di wilayah India Selatan.
Subjek Penelitian Subjek sasaran dari penelitian ini yaitu rumah tangga nelayan
yang tinggal di Kawasan Dharmadam, Provinsi Kerala, India
Selatan yang sebagaian besar adalah kelompok nelayan
tradisional. Adapun jumlah responden pada penelitian ini
berjumlah 540 rumah tangga nelayan (2000-2002).
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu survei dan
didasarkan pada data empiris. Data yang dikumpulkan yaitu
berdasarkan aspek sosial-ekonomi dan aspek ekologi. Data yang
diambil terdiri dari data primer pada periode 1990- yang telah
dilakukan oleh tim survei dan survei pada tahun 200- 2002
dilakukan oleh penulis jurnal ini. Selain itu, metodologi yang
digunakan pada studi kasus ini adalah terdiri dari sosial-
ekonomi, kartografi, dan teknik sejarah. Selama melakukan
survei, peneliti melakukan pengamatan atau observasi terhadap
setiap aktivitas nelayan dalam melakukan penangkapan ikan
dalam jangka waktu selama 20 hari.
Hasil Penelitian Hasil Penelitian Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh
peneliti pada
tahun 2000-2002, menunjukkan fakta bahwa terjadi perubahan
ekologi pada daerah penelitian dan adanya tingkat kemerosotan
terhadap mata pencaharian masyarakat nelayan yang mampu
mengakibatkan suatu konsekuensi terhadap perubahan ekologi.
Selain itu, perubahan sistem ekonomi secara tidak langsung
dapat memengaruhi penurunan tangkapan ikan di kawasan studi
kasus pada tahun 1990 dan 2002. Sedangkan produktivitas
nelayan di wilayah studi kasus juga mengalami penurunan
karena adanya dinding laut yang dibangun pada tahun 1980-an
yang menyebabkan wilayah penangkapan ikan semakin
berkurang. Ada beberapa hasil survei yang telah dilakukan pada
tahun 2002 yang menunjukkan bahwa adanya tren penurunan
pendapatan dari sumber daya laut karena keterbatasan
produktivitas pada satu sisi dan jumlah tangkapan cenderung
mengalami konstan. Kondisi tersebut mengakibatkan pendapatan
nelayan dari sumber daya laut mengalami penurunan dari
US$524 menjadi US$351 per keluarga. Selain itu, nelayan harus
melakukan relokasi tempat tinggalnya dari kawasan pesisir yang
mengalami penurunan hasil komoditas perikanan dan tidak
adanya hak hukum yang diberikan pada kawasan tempat tinggal
tersebut dapat menyebabkan munculnya penggusuran yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat yang tinggal di
wilayah pesisir. Adapun permasalahan mengenai relokasi yaitu
terletak pada peningkatan biaya akses ke laut, baik dari segi
finansial maupun fisik. Dari beberapa permasalahan tersebut,
dapat dijelaskan bahwa menurunnya kontribusi nelayan
tradisional dalam melakukan pengelolaan sumberdaya di
kawasan studi kasus tersebut disebabkan oleh: 1. Berkurangnya
wilayah penangkapan ikan karena pembangunan tanggul atau
dinding laut yang terletak di sepanjang pantai dan hilangnya
wilayah konservasi hutan
diterapkan dengan kebijakan lembaga lokal yang bekerja sama
dengan pemerintah untuk melakukan pengelolaan sumber daya
pesisir bersama. Terbentuknya Program Pengelolaan Hutan
Bersama di India juga merupakan salah satu skema pengelolaan
lingkungan yang diasosiasi oleh Pemerintah Daerah. Program
(pengelolaan hutang mangrove bersama) ini juga harus
direalisasikan juga di kawasan studi kasus ini karena dapat
berdampak positif dalam meningkatkan akses masyarakat
terhadap sumber daya (biomassa), terutama di kawasan pesisir.
Penerapan program tersebut juga sangat diharapkan untuk
mengurangi ketergantungan yang cukup besar bagi setiap
masyarakat nelayan tradisional mengenai penghasilan dari
sumber daya laut. Namun, lembaga lokal juga perlu
memperhatikan setiap peraturan di tingkat makro, terutama
dalam ruang lingkup regional dan nasional karena peraturan
pada tingkat makro tersebut berasal dari beberapa Departemen
Provinsi dan Pemerintah Federal, maka struktur pengelolaan
sumberdaya akan menyerupai “piramida terbalik”
Kelebihan Penelitian Adapun kelebihan dari penelitian ini adalah penjelasan
mengenai subjek, metode dan hasil dari penelitian sudah
disajikan secara lengkap maupun mudah dipahami dan data yang
digunakan sangat mendukung selama proses penelitian ini.
Sedangkan pada aspek tata kebahasaan pada jurnal ini sudah
cukup baik, sehingga mampu meningkatkan pemahaman dari
setiap pembaca.
Kelemahan Penelitian Pada penelitian ini juga terdapat beberapa kelemahan yaitu ada
beberapa pendekatan seperti pada definisi pendekatan sektoral
yang kurang dijelaskan secara detail, seharusnya disajikan bagan
atau diagram yang mampu menjelaskan mengenai beberapa
tahapan dalam melakukan pengelolaan sumber daya pesisir di
Provinsi Kerala, dan penjelasan mengenai konsep piramida
terbaik masih belum disajikan secara lengkap.
Kesimpulan Penelitian Adanya program pengelolaan terpadu terhadap kompleksitas
sumber daya pesisir di India, diharapkan mampu melindungi
kehidupan masyarakat lokal (pesisir) secara berkelanjutan dan
pastisipatif. Strategi yang terintegratif tersebut mampu
memberikan fasilitasi terhadap pengelolaan dan konservasi
ekosistem sumber daya pesisir. Pengelolaan sumber daya alam
yang terdesentralisasi juga dapat memfasilitasi adanya
pengelolaan ekosistem pesisir India yang berkelanjutan. Dengan
mempertimbangkan setiap fakta bahwa adanya hirarki sistem
tata kelola sumber daya di India harus mengansumsikan adanya
“piramida terbalik”, dan harus adanya inisiatif pada tingkat lokal
mengenai koordinasi dengan pemerintah pusat terhadap sistem
dan strategi pengelolaan lingkungan dan ekosistem pesisir dan
perairan laut secara berkelanjutan dan konsisten.

Anda mungkin juga menyukai