Anda di halaman 1dari 6

ETS ETIKA PROFESI

MEMBUAT ESAI TENTANG PERMASALAHAN ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI
Dosen Pengampu : Ir. Ratna Hartayu, M.T.

Di Susun Oleh :

Nama : Agnes Juita Marbun


NBI :1452100031

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2023
Dalam Penulisan Esai ini saya mengambil satu contoh Kasus
Seorang insinyur listrik bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki proyek besar untuk
memasang sistem kelistrikan di sebuah Rumah Sakit. Pada saat proses pengerjaan instalasi,
insinyur ini mengetahui bahwa salah satu komponen penting dalam sistem kelistrikan yang
dipesan oleh perusahaan tidak memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang telah
ditetapkan. Komponen tersebut lebih murah dan tersedia dengan cepat, sehingga manajemen
proyek ingin menggunakannya untuk menghemat waktu dan biaya.

• KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS


1. Identifikasi Masalah
Insinyur listrik harus secara jelas mengidentifikasi risiko terkait dengan
penggunaan komponen listrik yang tidak memenuhi standar keamanan dan
keselamatan pasien yang ada di Rumah Sakit. Insinyur listrik sebaiknya
berkonsultasi dengan manajemen proyek bahwa penggunaan komponen yang tidak
sesusai dengan standar akan mengakibatkan risiko bahkan mengancam nyawa pasien.
Manajemen proyek harus mempertimbangkan ulang keseimbangan antara biaya
komponen dan risiko yang terkait dengan penggunaan komponen yang tidak aman.
Ini termasuk mempertimbangkan kemungkinan biaya tambahan akibat insiden atau
pelanggaran regulasi. Pastikan bahwa proyek tetap mematuhi semua regulasi dan
standar keselamatan yang berlaku. Melanggar peraturan dapat mengakibatkan sanksi
hukum dan reputasi yang rusak.

2. Kumpulkan Informasi
Insinyur listrik harus mengumpulkan informasi tentang biaya dan risiko
mengenai penggunaan komponen yang tidak sesuai standar. Penggunaan komponen
yang tidak memenuhi standar dapat dilihat dari 2 aspek yaitu :
• Biaya Lebih Murah
Pengunanaan komponen yang tidak memenuhi standar umumnya lebih
murah dibandingkan dengan yang memnuhi standar. Ini merupakan opsi
untuk menghemat uang dalam jangka pendek.
• Risiko
➢ Keselamatan Pekerja
Penggunaan komponen yang tidak memenuhi standar dapat
menjadi sumber bahaya bagi pekerja yang terlibat dalam instalasi,
perawatan, atau perbaikan. Ini dapat meningkatkan risiko cedera
atau bahkan kematian.
➢ Pelanggaran Regulasi
Menggunakan komponen yang tidak memenuhi standar dapat
melanggar peraturan dan regulasi yang berlaku di berbagai negara.
Ini dapat mengakibatkan denda dan sanksi hukum.
➢ Risiko Reputasi
Jika terungkap bahwa proyek menggunakan komponrn yang tidak
memenuhi standar, ini dapat merusak reputasi perusahaan dan
kepercayaan pelanggan.
➢ Biaya Tambahan
Meskipun biaya awal lebih rendah, penggunaan komponen yang
tidak memenuhi standar dapat mengakibatkan biaya tambahan
dalam jangka panjang, seperti biaya perbaikan, biaya hukum, dan
biaya asuransi yang lebih tinggi.

3. Identifikasi Nilai dan Prinsip Etis


Insinyur mengidentifikasi nilai-nilai etis dan prinsip etis yang relevan. Dalam
penggunaan yang sesuai standar, terdapat sejumlah nilai dan prinsip etis yang perlu
diperhatikan:
• Nilai Etis
➢ Keselamatan
Keselamatan adalah nilai etis utama dalam penggunaan komponen
listrik. Memastikan bahwa penggunaan komponen tersebut aman
untuk pengguna, pekerja, dan pasien adalah prioritas utama.
➢ Integritas
Konsistensi dengan standar dan spesifikasi teknis adalah cerminan
dari nilai integritas dalam penggunaan komponen listrik.
Menggunakan komponen berkualitas tinggi yang sesuai dengan
standar adalah contoh integritas.
➢ Kualitas
Nilai ini melibatkan penggunaan komponen yang berkualitas tinggi
untuk memastikan keandalan sistem listrik dan menghindari
kerusakan atau kegagalan di masa depan.
➢ Kepatuhan Hukum
Mematuhi semua peraturan dan regulasi terkait penggunaan
komponen listrik adalah nilai etis yang penting.

• Prinsip Etis
➢ Keterbukaan dan Transparasi
Mengkomunikasikan dengan jelas kepada manajemen proyek
tentang komponen yang digunakan apakah sudah sesuai dengan
standar keselamatan.
➢ Kepedulian Lingkungan
Memastikan bahwa penggunaan komponen listrik tidak merusak
lingkungan sekitar dan memenuhi standar merupakan suatu
tindakan prinsip etis.
➢ Kepatuhan Regulasi
Memastikan penggunaan komponen listrik sudah sesuai dengan
regulasi yang berlaku merupakan suatu prinsip etis yang
mencerminkan tagging jawab.

4. Analisis dan Evaluasi Opsi


Insinyur listrik menganalisis opsi-opsi yang tersedia seperti merk dan harga
komponen listrik yang sesuai dan akan digunakan untuk sebuah proyek tersebut.

5. Pengambilan Keputusan
Dalam kasus seperti ini, insinyur harus memprioritaskan keselamatan pasien di
atas segalanya. Etika profesi dalam bidang kelistrikan mengharuskan individu untuk
bertanggung jawab atas integritas sistem kelistrikan, terutama di lingkungan rumah
sakit yang memerlukan keandalan maksimal. Insinyur seharusnya
mengkomunikasikan keprihatinannya kepada manajemen proyek dan menyampaikan
bahwa penggunaan komponen yang tidak memenuhi standar keamanan dan
keselamatan adalah tidak dapat diterima. Jika manajemen proyek tetap memaksakan
penggunaan komponen tersebut, insinyur harus mempertimbangkan untuk
melaporkan masalah ini kepada otoritas regulasi yang berwenang atau badan etika
profesi untuk melindungi keselamatan publik.

6. Tindakan dan Evaluasi


• Langkah pertama yaitu menghentikan penggunaan komponen yang
tidak memenuhi standar keamanan dan keselamatan.
• Pertimbangkan potensi bahaya dan dampak terhadap keselamatan,
Kesehatan, dan keandalan sistem listrik.

• TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL DAN INTEGRITAS PROFESI


KELISTRIKAN
➢ Aspek Tanggung Jawab Profesional
• Keselamatan Publik, dalam kasus ini insinyur listrik lebih mengutamakan
keselamatan pasien dalam penggunaan komponen yang harus sesuai dengan
standar keamanan dan keselamatan.
• Kualitas dan Keandalan, dalam kasus ini insinyur harus mengikuti standar
keamanan dan mengoptimalkan efisiensi operasional.
• Pengembangan Profesional
➢ Aspek Integritas dalam profesi kelistrikan
• Kejujuran, dalam kasus ini seharusnya manajemen proyek harus berperilaku
jujur, transparan, dalam penggunaan komponen yang harus sesuai dengan
standar keamanan dan keselamatan.
• Konflik Kepentingan, menghindari konflik kepentingan pribadi yang dapat
mempengaruhi independensi dan objektivitas.
Tanggung jawab merupakan aspek penting dalam profesi kelistrikan. Seorang
profesi kelistrikan harus bertanggung jawab atas pekerjaan mereka dan memastikan
bahwa kualitas pekerjaan mereka memenuhi standar yang ditetapkan. Mereka harus
menjaga keamanan serta menghindari kesalahan yang dapat membahayakan masyarakat.
Jika terjadi kegagalan atau kecelakaan, para profesional harus bertanggung jawab atas
tindakan mereka dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Seorang profesi kelistrikan harus menjunjung integritas tinggi dalam segala
tindakan mereka. Mereka harus berkomitmen untuk menghormati etika dan prinsip
profesionalisme, serta menjalankan tugas mereka dengan jujur dan adil. Integritas juga
melibatkan penolakan terhadap hal yang tidak sesuai dengan wewenang atau praktik
ilegal lainnya yang dapat merusak reputasi profesi maupun kepercayaan masyarakat pada
sistem listrik

• PRINSIP KESELAMATAN DAN MANAJEMEN RISIKO


Dalam kasus ini, insinyur listrik lebih memprioritaskan keselamatan pasien di
atas segalanya. Insinyur juga mempertimbangkan kecelakan dan kerusakan yang akan
diakibatkan dari penggunanan komponen listrik yang tidak sesuai standar keamanan dan
keselamatan. Dalam kasus ini juga insinyur sudah lebih dulu mengidentifikasi,
menganalisis, dan risiko apa yang diakibatkan dari penggunaan komponen listrik yang
tidak sesuai standar keamanan dan keselamatan pasien.
Prinsip keselamatan dan manajemen risiko juga harus diterapkan dalam profesi
kelistrikan. Para profesi kelistrikan harus mengutamakan keselamatan dalam setiap
langkah pekerjaan mereka. Mereka harus mengidentifikasi dan mengelola risiko yang
terkait dengan tugas mereka, seperti kegagalan peralatan, kebakaran, dan kecelakaan
kerja.

• BENTURAN KEPENTINGAN
Dalam kasus ini terdapat benturan kepentingan yaitu kepentingan mendesak
dimana salah satu komponen listrik yang diperlukan harus tersedia dengan cepat,
sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. Maka dari itu manajemen proyek ingin
melakukan opsi tersebut. Namun, insinyur listrik menolak hal itu dikarenakan dapat
melanggar aturan dan tidak sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan.
Benturan kepentingan adalah masalah lain yang dapat dihadapi oleh para profesi
kelistrikan. Mereka harus menjaga independensi dan objektivitas dalam menjalankan
tugas mereka. Mereka tidak boleh memihak pada kepentingan satu pihak dalam konteks
keputusan teknis atau kontrak. Prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keadilan
harus dipegang teguh agar tidak ada ketentuan atau batasan kekuasaan yang berujung
pada hilangnya integritas dan kepercayaan masyarakat.
• MENGHORMATI KEANEKARAGAMAN DAN INKLUSI
Para profesi kelistrikan harus menghormati dan memahami keberagaman
budaya, agama, dan kebutuhan individu yang mereka layani. Profesional kelistrikan harus
memahami dan menghargai perbedaan tersebut agar tercipta lingkungan kerja yang
inklusif dan harmonis. Dalam dunia kerja juga perlu menerapkan budaya kerja inklusif
karena hal itu dapat meningkatkan kolaborasi, kreativitas, produktivitas, dan kepuasan
kerja.

• KELESTARIAN LINGKUNGAN
Sebagai tenaga profesi kelistrikan, kita harus memastikan bahwa penggunaan
energi listrik yang kita kerjakan berkesinambungan dan beretika. Para profesi kelistrikan
harus memastikan bahwa mereka bertindak dengan etika yang baik dalam menjalankan
pekerjaannya. Para profesional kelistrikan harus mmastikan bahwa peralatan kelistrikan yang
mereka gunakan dalam pekerjaannya dirawat dengan baik. Hal itu akan membantu
memperpanjang umur peralatan dan mengurangi resiko kecelakaan.
Kelestarian lingkungan adalah aspek penting dalam profesi kelistrikan. Para
profesional harus mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan. Ini termasuk penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah
yang baik, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Kelestarian lingkungan
harus menjadi salah satu prioritas utama dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh para
profesional kelistrikan.
Para profesional kelistrikan harus menerapkan kerangka pengambilan keputusan
yang etis, bertanggung jawab, dan berintegritas dalam setiap aspek pekerjaan mereka
lakukan. Prinsip keselamatan, manajemen risiko, menghormati keanekaragaman dan
inklusi, serta kelestarian lingkungan juga harus diperhatikan. Dengan menerapkan hal
tersebut, para profesional kelistrikan dapat memastikan kelangsungan, keamanan, dan
manfaat yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai