Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH KERAJAAN KERAJAAN

Menyadur dari salah satu buku sejarah yang tulisan Danik Isnaini pada 2019 yang berjudul
"Kerajaan Hindu-Budha di Jawa", kerajaan Singasari berdiri pada 1222 M. Raja Kerajaan Singasari yang
pertama bernama Ken Arok yang memiliki gelar Sri Rajasa Bathara Amurwabhumi.

Sebelum menjabat sebagai seorang raja dulunya Ken Arok adalah seorang pengawal Tunggul
Ametung yang kala itu menjabat sebagai seorang akuwu di Tumapel. Singkat cerita karena haus akan
kekuasaan, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan menikahi istri cantiknya yang bernama Ken
Dedes.

Perjalanan Ken Arok dalam memenuhi ambisinya untuk menjadi raja dimulai dengan cara
menjalin kerjasama dengan para Brahmana. Hal itu ditempuh Ken Arok untuk dapat menaklukkan
Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh raja Kertajaya.

Singkat cerita, Ken Arok dan para sekutunya berhasil membuat Raja Kertajaya menyerahkan
kekuasaanya. Lalu, pada masa kepemimpinan Ken Arok, ia memutuskan untuk memindahkan pusat
kerajaan di Singasari. Sampai saat ini kerajaan Tumapel dikenal dengan Kerajaan Singasari.

Semasa kepemimpinan Ken Arok sebagai raja Singasari, beliau selalu mengutamakan dan
menjaga kehidupan sosial rakyatnya. Namun setiap raja yang berkuasa kerap kali merubah aturan dan
kebijakan yang ada pada kerajaan tersebut.Sejarah Kerajaan Majapahit mulai awal berdiri pada 1292 M

Disebutkan awal mula kerajaan Majapahit berdiri adalah setelah runtuhnya kerajaan Singasari
akibat pemberontakan Jayakatwang pada 1292 masehi.

Keponakan Kartanegara (raja Singosari yang kalah oleh Jayakatwang) yang terdesak yakni Raden Wijaya
kemudian melarikan diri.

Dalam pelariannya ia mendapat bantuan dari seseorang bernama Arya Wiraja. Raden Wijaya kemudian
membuat desa kecil di hutan Trowulan dan menamai desa tersebut dengan Majapahit.

Penamaan diambil dari nama buah maja yang tumbuh subur di hutan itu namun memiliki rasa yang
pahit, merujuk Historia.

Seiring berjalan waktu, desa tersebut berkembang dan Wijaya secara diam-diam memperkuat dirinya
dengan merebut hati para penduduk yang datang dari Tumapel dan Daha.

Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat dengan datangnya tentara Khubilai Khan pada
1293.

Setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya menyerang pasukan Khubilai Khan
karena tidak ingin tunduk di bawah kekuasaan kaisar Mongol.
Penobatannya sebagai raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 atau 10 November 1293
merupakan cikal bakal lahirnya kerajaan Majapahit.

Sebagai raja, Raden Wijaya memiliki gelar Kertarajasa Jayawardhana. Nama rajasa disematkan Raden
Wijaya untuk menghormati pamannya, sang pendiri kerajaan Singasari sekaligus menghormati para
leluhurnya di Singasari.

Lihat juga:Candi Plaosan, Bukti Cinta dan Toleransi Satukan Perbedaan Masa Jaya Kerajaan
MajapahitButuh 4 kali pergantian kepemimpinan raja untuk membangun kejayaan kerajaan Majapahit.

Setelah Raden Wijaya wafat (1293 - 1309), era kepemimpinan berganti ke tangan Sri Jayanagara,
Tribuwana Wijayatunggadewi, dan Sri Rajasanagara atau yang lebih dikenal dengan Hayam Wuruk.

Kerajaan Majapahit sangat berkembang pesat saat dipimpin oleh Hayam Wuruk cucu dari Raden
Wijaya dengan dampingan mahapatih Gajah Mada. Mahapatih Gajah Mada dikenal dengan Sumpah
Palapanya yang bertekad mempersatukan Nusantara di bawah panji kekuasaan Majapahit.Pusat
Kerajaan Majapahit

Sebagai kerajaan besar di masa itu, Majapahit tercatat pernah mengalami kepindahan pusat
pemerintahan sebanyak 3 kali. Ketiga pusat pemerintahan tersebut masih dalam area wilayah Jawa
Timur.

1. Mojokerto
Pusat pemerintahan atau ibu kota pertama kerajaan Majapahit berada di kota Mojokerto. Kala itu
ibu kota dipimpin oleh raja pertama, yakin Kertarajasa Jayawardhana atau Raden Wijaya. Disebutkan
letak pusat pemerintahan terletak di tepi sungai Brantas.

2. Trowulan
Pusat pemerintahan kemudian berpindah mengikuti masa kepimimpinan Sri Jayanegara, raja kedua
kerajaan Majapahit. Jayanegara memindahkan pusat pemerintahan ke Trowulan. Pada masa kini, kota
tersebut berjarak 12 km dari Mojokerto. Pusat pemerintahan di Trowulan berjalan cukup lama.

3. Daha
Daha atau disebut Kediri saat ini merupakan kota ketiga dari pusat pemerintahan kerajaan
Majapahit.Kepindahan pusat pemerintahan Majapahit ke Daha berkaitan erat dengan masalah internal
di kerajaan dan ancaman dari kerajaan Islam, kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama
di Pulau Jawa.

Kerajaan Buleleng didirikan pada tahun 1660 dengan raja pertamanya I Gusti Anglurah Panji
Sakti atau Ki Barak Panji Sakti yang memerintah sampai tahun 1697. Raja Buleleng sendiri adalah anak
dari I Gusti Ngurah Jelantik dengan seorang selir istana.
Kerajaan Dinasti Warmadewa telah berkembang di Buleleng sekitar abad ke-10. Kerajaan ini
disebut dalam prasasti Blanjong yang terletak di Sanur. Kerajaan Dinasti Warmadewa merupakan
kerajaan penganut Buddha Mahayana. Raja yang terkenal dari kerajaan ini antara lain Indra Jayasinghe
Warmadewa, Udayana, dan Anak Wungsu

Anda mungkin juga menyukai