Anda di halaman 1dari 8

A.

KERAJAAN DAN PENINGGALAN HINDU DI INDONESIA


1. KERAJAAN BERCORAK HINDU DI INDONESIA
Pada awalnya ajaran Hindu berasal dari India. Dari daratan India
ajaran Hindu berkembang ke berbagai Negara di Asia termasuk Indonesia.
Ajaran Hindu masuk ke Indonesia tidak melalui kekerasan atau penaklukan.
Dari berbagai peninggalan yang ada, pengaruh Hindu masuk ke Indonesia
dibawa oleh para pendeta Brahmana dan para pedagang. Budaya Hindu di
Indonesia ditandai dengan munculnya beberapa kerajaan bercorak Hindu
dan peninggalan sejarah yang berupa candi, budaya, agama, adat istiadat,
dan sebagainya. Beberapa kerajaan bercorak Hindu di Indonesia adalah
sebagai berikut.
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan Hindu yang tertua di Indonesia ialah Kerajaan Kutai.
Kerajaan ini berdiri pada tahun 400 Masehi. Letaknya di Sungai
Mahakam Kalimantan Timur. Raja pertama Kerajaan Kutai bernama
Kundunga. Sedangkan raja Kutai yang terkenal bernama
Mulawarman.
Sebagai pemeluk agama Hinduyang taat,raja Mulawarman
menyembah Dewa Siwa. Diceritakan pula bahwa dalam suatu upacara
Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana.
Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa.
Yupa adalah tiang batu yang menceritakan Kerajaan Kutai. Dari
beberapa prasasti yang ditemukan dikatakan bahwa Raja Mulawarman
adalah seorang raja baik budi. Pada masa pemerintahannya, rakyat
hidup sejahtera dan makmur. Peninggalan Kerajaan Kutai berupa
prasati atau batu bertulis. Prasasti itu ditulis dengan huruf Pallawa dan
dalam bahasa Sansekerta.

b. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Hindu tertua di pulau jawa ialah Kerajaan
Tarumanegara. Kerajaan ini berdiri pada tahun 450 masehi. Letaknya
di sekitar Bogor, Jawa Barat . Rajanya yang terkenal bernama
Purnawarman .Beliau memeluk agama Hindu ,menyembah Dewa
Wisnu.
Mata pencaharian penduduk Kerajaan Tarumanegara di
antaranya adalah pertanian, perternakan, perburuan, perikanan,
nelayan, dan perniagaan. Pada masa pemerintahan Purnawarman,
Kerajaan Tarumanegara berhasil membuat saluran air untuk mengaliri
lahan-lahan pertanian dan untuk mencegah banjir yang bias
menyerang lahan pertanian.
Peniggalan Kerajaan Tarumanegara berupa tujuh prasasti yang
ditemukan di daerah Jawa Barat. Pada umumnya prasasti itu di tulis
dalam bahasa Sansekerta menggunakan huruf Pallawa. Prasasti
peniggalan Kerajaan Tarumanegara ialah Prasasti Ciaruteun, Prasasti
Kebun Kopi, Prasasti Tugu, Prasasti Lebak, Parsasti Jambu, Prasasti Pasir
Awi, dan Prasasti Muara Cianten.
c. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram mulai di kenal dari sebuah prasasti yang
ditemukan di desa Canggal (sebelah barat Magelang).Prasasti ini
berangka tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf pallawa dalam
bahasa Sansekerta .Isi prasasti ini menceritakan tentang didirikanya
lingga (lambang Siwa) di atas sebuah bukit didaerah kunjarakunja oleh
Sanjaya. Daerah ini terletak di sebuah pulau yang kaya dengan hasil
bumi ,terutama padi, dan disebut Yawadwipa
Kerajaan mataram mula-mula diperintah oleh raja Sanna .Raja
Sanna memerintah dengan bijaksana. Setelah Raja Sanna wafat ia
digantikan oleh Sanjaya. .Raja Sanjaya ahli dalam kitab-kitab suci dan
keprajuritan .Pada masa pemerintahan Sanjaya ,Mataram memperluas
wilayahnya dengan menaklukan beberapa daerah di sekitarnya seperti
Jawa Barat ,Jawa Timur dan Bali.

d. Kerajaan Kediri
Kerajaan yang bercorak Hindu di Jawa Timur ialah Kerajaan
Kediri. Letaknya di sekitar Kali Brantas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kerajaan Kediri mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja
Kameswara tahun 1117.
Baginda bergelar Sri Maharaja Sirikan Sri Kameswara. Raja
Kameswara wafat pada tahun 1130, dan beliau digantikan oleh
Jayabaya. Jayabaya adalah raja Kediri terbesar.
Ia juga terkenal dengan ramalannya yang disebut Jangka
Jayabaya. Ramalan Jayabaya itu oleh sebagian orang diyakini memuat
masa depan bangsa Indonesia.
Raja Kediri yang terakhir ialah Kertajaya. Beliau memerintah
sampai dengan tahun 1222. Pada tahun 1222, Kertajaya dikalahkan
oleh Ken Arok dari desa Ganter, dekat Malang. Kekalahan itu menandai
berakhirnya Kerajaan Kediri di Jawa Timur.
e. Kerajaan Singosari
Kerajaan Singosari terletak di sekitar Singosari, Jawa Timur. Luas
wilayahnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singosari ini
mempunyai hubungan yang erat dengan munculnya Kerajaan
Majapahit.
Kerajaan Singosari prtama kali didirikan oleh Ken Arok tahun
1222. Beliau memerintah dari tahun 1222 sampai dengan tahun 1227.
Setelah Ken Arok meninggal, beliau digantikan oleh Anusapati, yang
memerintah dari tahun 1227 sampai 1248. Raja Singosari setelah
Anusapati ialah Panji Tohjaya. Antara tahun 1248 sampai 1268,
Kerajaan Singosari diperintah oleh Ranggawuni. Pada masa
pemerintahannya Kerajaan Singosari mencapai keadaan yang aman
dan tentram. Dari tahun 1268 sampai 1292 Singosari diperintah oleh
seorang raja bernama Kertanegara. Beliau adalah raja Singosari
menjadi puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaan Singosari hampir
mencapai seluruh wilayah Nusantara. Pada masa pemerintahan
Kertanegara, Raja Cina, Kubilai Khan, menuntut agar Singosari tunduk
mengakui kekuasaan Cina. Kubilai Khan mengirim utusan ke Singosari.
Kertanegara menolak untuk tunduk kepada Kubilai Khan. Utusan

Kubilai Khan sempat dipermalukan oleh Kertanegara. Kubilai Khan


tersinggung. Ia memerintahkan pasukannya untuk menyerbu
Singosari.
Dalam rangka membendung serbuan tentara Cina, Kertanegara
bercita-cita mempersatukan Nusantara. Ia mengirim pasukan khusus
ke Sumatera untuk mengakui Singosari. Tetapi, sebelum ekspedisi
(pengiriman) pasukan sepenuhnya berhasil, Kertanegara tewasdalam
serangan sengit dari Raja Jayakatwang. Tamatlah riwayat Kerajaan
Singosari. Sebelum meninggal, Kertanegara telah berhasil menguasai
Bali, Pahang (di Malaysia), Kerajaan Melayu, Kalimantan Barat, dan
Maluku.
f. Kerajaan Majapahit dan Peranan Gajah Mada dalam Mempersatukan
Nusantara
Berdirinya Majapahit
Pada tahun 1292, Kerajaan Singosari diserang oleh Raja
Jayakatwang dari Kerajaan Kediri. Akibat dari penyerangan itu raja
Singosari yang bernama Kertanegara gugur. Raden Wijaya, seorang
keturunan penguasa Singosari bersama istrinya berhasil meloloskan
diri. Ia menyeberang ke Madura dan minta bantuan kepada Wiraraja.
Atas bantuan Wiraraja, Raden Wijaya dianjurkan kembali ke Kediri
untuk pura-pura mengabdikan diri kepada Jayakatwang. Atas jaminan
Wiraraja, Jayakatwang menerima pengabdian Raden Wijaya dan dan ia
dihadiahi tanah di hutan Tarik. Dengan bantuan pengikutnya, Raden
Wijayamulai membangun daerah tersebut. Ketika sedang bekerja,
salah seorang diantara mereka menemukan buah maja, kemudian
dimakannya. Ternyata buah maja itu rasanya pahit. Sejak saat itu,
daerah itu disebut Majapahit.
Sementara itu tentara Cina sebanyak 20.000 orang yang dikirim
oleh raja Kubilai- Khan mendarat di Tuban. Tujuan kedatangan
tentara Cina, ialah menghukum Raja Kertanegara dari Singosari yang
telah menghina utusan Kubilai Khan. Pada saat tentara Cina datang,
Raja Kertanegara telah lama meninggal dunia. Raja yang berkuasa
ketika itu ialah Jayakatwang.
Kedatangan tentara Cina merupakan kesempatan baik bagi
Raden Wijaya untuk membalas dendam terhadap Jayakatwang. Raden
Wijaya bergabung dengan tentara Cina. Pertempuran sengit pun

terjadi. Tentara Kediri dapat dikalahkan dan Jayakatwang gugur dalam


pertempuran itu.
Setelah mengalahkan pasukan Jayakatwang, Raden Wijaya
mengatur siasat untuk mengusir tentara Cina. Raden Wijaya
mengadakan pesta perayaan kememangan secara besar-besaran.
Ketika tentara Cina sedang terlena mabuk-mabukan, Raden Wijaya
memerintahkan pasukannya untuk menyerang mereka. Mendapat
serangan yang mendadak, tentara Cina tidak berdaya. Banyak
diantara mereka yang tewas seketika. Sebagian yang dapat
menyelamatkan diri dan kembali ke negeri asalnya. Setelah keadaan
aman, pada tahun 1293, Raden Wijaya naik tahta menjadi Raja
Majapahit pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Kertarajasa memerintah dengan tegas dan bijaksana. Keadaan
Negara pada masa pemerintahannya menjadi tenang dan aman.
Kertarajasa wafat pada tahun 1309, dengan meninggalkan 3 orang
anak. Dua orang anak perempuan dari Gayatri yaitu Bhre Kahuripan
dan Bhre Daha, dan satu anak laki-laki dari Parameswari yaitu
Jayanegara.
Setelah Raden Wijaya meninggal, ia digantikan oleh putranya
bernama Jayanegara. Pada masa pemerintahan Jayanegara, keadaan
dalam negeri Majapahit mengalami kekacauan. Sering terjadi
pemberontakan-pemberontakan. Seperti pemberontakan Ranggalawe
(1309), pemberontakan Sora (1311), pemberontakan Nambi (1316),
dan pemberontakan Kuti (1319).
Peranan Gajah Mada dalam upaya mempersatukan Nusantara
Karena sering terjadi pemberontakan-pemberontakan itu maka
negara menjadi tidak aman. Rakyat hidup dalam ketakutan dan
keraguan.
Diantara pemberontakan-pemberontakan itu yang paling
berbahaya ialah pemberontakan yang dipimpin oleh Kuti tahun 1319.
Mulanya, Kuti ialah seorang Dharmaputera, yaitu pejabat kerajaan
yang bertugas mempertahankan kelangsungan mahkota kerajaan.
Ketika memberontak, Kuti berhasil menduduki ibu kota kerajaan
Majapahit. Karena keadaan kerajaan sangat gawat, Raja Jayanegara,
terpaksa menyingkir ke Desa Badander. Raja dikawal pasukan
Bhayangkariyang dipimpin oleh seorang perwira bernama Gajah
Mada.
Di bawah pimpinan Gajah Mada, pasukan Majapahit berhasil
menumpas pemberontakan Kuti. Setelah keadaan aman, Raja

Jayanegara kembali ke istana, untuk melanjutkan pemerintahan. Atas


keahliannya, Gajah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan. Kemudian
diangkat menjadi Patih Kediri.
Pada tahun 1328, Raja Jayanegara wafat, dengan tidak
meninggalkan seorang putera pun. Beliau digantikan oleh Bhre
Kahuripan, anak Raden Wijaya dari Gayatri yang telah meninggalkan
hidup keduniawian sebagai bhiksuni. Setelah menjadi raja Bhre
Kahuripan , bergelar Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani.
Pada tahun 1331, timbullah pemberontakan Sadeng. Perdana
mentri Majapahit bernama Arya Tadah pada waktu itu sedang sakit.
Gajah Mada diangkat sebagai pejabat perdana mentri Majapahit. Ia
ditugaskan memimpim pasukan Majapahit menumpas pemberontakan
Sadeng. Pasukan Majapahit di dawah pimpinan Gajah Mada berhasil
menumpas pemberontakan itu.
Sebagai penghargaan atas jasa dan keahliannya itu, Gajah Mada
diangkat sebagai perdana mentri Majapahit, menggantikan Arya Tadah.
Pada saat pelantikannya sebagai perdana mentri, Gajah Mada
mengucapkan sumpah yang terkenal Sumpah Palapa. Isi Sumpah
Palapa ialah cita-cita Gajah Mada mampersatukan Nusantara di bawah
kekuasaan Majapahit.
Untuk mewujudkan cita-citanya, Gajah Mada membangun
angkatan laut yang kuat. Armada angkatan laut Majapahit dipimpin
oleh Mpu Nala. Dengan kekuatan armada angkatan lautnya, Majapahit
mulai memperluas wilayah kekuasaan. Tahun 1340, Dompo dapat
ditaklukkan, menyusul Bali tahun 1343. Raja Bali bernama Baduhulu,
tewas dalam pertempuran itu.
Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk
Pada tahun 1350, Tribhuwanatunggadewi, turun tahta dan
menyerahkannya kepada anaknya bernama Hayam Wuruk. Ketika itu
Hayam Wuruk berusia 16 tahun. Jadi, Hayam Wuruk menjadi raja
dalam usia yang masih sangat muda.
Setelah naik tahta menjadi raja, Hayam Wuruk bergelar
Rajasanegara. Hayam Wuruk adalah raja Majapahit terbesar. Pada
masa pemerintahannya Kerajaan Majapahit mencapau puncak
kejayaannya.
Dengan bantuan Gajah Mada sebagai perdana mentri, Majapahit
terus memperluas wilayah kekuasaannya. Wilayah kekuasaan
Majapahit ialah seluruh wilayah Nusantara sekarang, ditambah
Tumasik
(Singapura)
dan
Semenanjung
Melayu.
Hubungan

persahabatan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Thailand atau


Muangthai, Myanmar, Kamboja, India, dan Cina berjalan dengan baik.
Pelabuhan-pelabuhan Majapahit ramai dikunjungi oleh para
pedagang dari Cina, India, dan Persia. Pada waktu itu pelabuhan yang
terkenal ialah Ujung Galuh di muara Sungai Berantas, Tuban, Gresik,
dan Pasuruan.
Rakyat yang ditinggal didaerah pedalaman giat melakukan
pertanian. Untuk meningkatkan hasil pertanian, Hayam Wuruk
memerintahakn untuk membuat bendungan, tanggul dan saluran air
untuk irigasi. Dengan demikian, Majapahit selain sebagai kerajaan
maritim juga sebagai kerajaan agraris. Artinya sebagai besar
masyarakatnya hidup dari bertani atau bercocok tanam.
Selain sebagai seorang prajurit yang gagah berani, Gajah Mada
terkenal pula sebagai seorang ahli hokum. Kitab hukumyang
disusunnya ialah Kutaramanawa yang dipakai sebagai dasar hokum
dalam Kerajaan Majapahit.
Gajah Mada meninggal pada tahun 1364. Setelah meninggalnya
Gajah Mada, Kerajaan Majapahit mengalami kesulitan untuk mencari
penggantinya. Sejak saat itu Majapahit sedikit demi sedikit mengalami
kemunduran. Apalagi setelah Raja Hayam Wuruk wafat pada tahun
1389, keadaan Majapahit semakin tidak menentu.

2. PENINGGALAN BERCORAK HINDU


Pengaruh Hindu di Indonesia tidak hanya berupa ajaran agama saja,
tetapi juga berupa berbagai peninggalan sejarah yang terdapat di
berbagai wilayah di Tanah Air Indonesia. Peninggalan sejarah itu dapat
berupa prasasti, bangunan candi, maupun hasil karya sastera.
a. Prasasti
Prasasti adalah peninggalan sejarah dalam bentuk batu bertulis.
Isinya menceritakan tentang raja atau penguasa pada masa
pemerintahannya. Prasasti peninggalan kerajaan Hindu di Indonesia
antara lain sebagai berikut.
1. Prasasri Mulawarman

Prasasti Mulawarman merupakan peninggaln Kerajaan Kutai


tahun 400 Masehi. Prasasti ini terdapat di Kutai Kalimantan Timur,
ditulis dengan huruf Pallawa, dalam bahasa Sansekerta.
2. Prasasti Adityawarman
Daerah Sumatra Barat juga sudah terpengaruh Hindu. Salah satu
peninggalan Hindu yang ada di Sumatra Barat adalah Prasasti
Adityawarman. Prasasti ini terdapat di daerah Batusangkar,
Sumatra Barat.
Peninggalan Hindu lainnya berupa batu nisan Adityawarman
yang ditemukan di daerah Kuburajo dekat Pagarruyung. Batu nisan
ini berangka tahun 1356.
3. Prasasti Batu atau Ciaruteun
Prasasti Batu atau Ciaruteun adalah prasasti peninggalan
Kerajaan Tarumanegara. Letaknya di tepi Sungai Cisadane daerah
Ciampea Bogor. Pada prasasti ini terdapat telapak kaki Raja
Purnawarman, raja Tarumanegara pertama.
Selain prasasti Ciaruteun, prasasti peninggalan Kerajaan
Tarumanegara yang lain ialah prasasti Jambu, prasasti Tugu,
prasasti Kebon Kopi, dan prasasti Pasir Awi.

Anda mungkin juga menyukai