Anda di halaman 1dari 31

Aturan Penerbitan dan Aspek Medikolegal

Surat Keterangan Medis & Surat Keterangan Kematian


Dedi Afandi
PIT PDFI SUMATERA BARAT 2023
Kasus

Benjolan di kepala kasus Setnov

Gagal klaim karena tidak diperiksa

Pencantuman diagnosis di SKK


Pernyataan tertulis/“official” dokter

• Penilaian tentang keadaan fisik / mental


• Pasien atau bukan pasien

Surat Berdasarkan pemeriksaan medis


Keterangan • Sesuai standar profesi
Medis • verifiable

Untuk pihak ketiga

• Non-medis / awam
• Menunjang argumen non-medis
• Terminologi menggunakan non-medis
Dibuat untuk diberikan kepada
pihak ketiga
Surat
Keterangan
Harus ada persetujuan dari pihak
Medis kedua (pasien)

Harus mengikuti aturan umum di


lingkup profesi pihak pertama
(dokter)
Untuk peradilan, jadi harus berupa
surat resmi

Visum et Atas permintaan penyidik yang


Repertum berwenang (polisi, pom) secara resmi /
tertulis

Mengikuti format tertentu


Surat Keterangan Sehat
• Tingkatan sehat tidak sama pada setiap peruntukan tertentu
• Sehat untuk menjadi tentara tidak sama dengan untuk menjadi mahasiswa, apalagi
untuk S.I.M.
• Nyatakan “sehat untuk apa”
• Hati-hati bila untuk peradilan
Surat Keterangan Sakit

Fungsi:
• Untuk memberi istirahat dalam rangka penyembuhan
• Untuk memberi keterangan bagi pihak ketiga (pemberi kerja,
asuransi, dll)
Isi :
• Diagnosis ? umumnya tanpa, kecuali : asuransi, > 2 minggu
• Fungsi tertentu (berkaitan dg pekerjaan)
• Bukan akte kelahiran, melainkan pengantar
Surat Keterangan untuk membuat akte
• Isinya hanya

Kelahiran • (nama), jenis kelamin, (gol darah) bayi,


• Nama, umur, pekerjaan dan alamat ibu
• Tempat dan waktu lahir
• Menyatakan bahwa seseorang tertentu telah

Surat Keterangan meninggal


• Hanya dibuat bila jelas sebab kematiannya
(alami), bila tidak kirimkan ke forensik (polisi)
Kematian • Setidaknya berdasarkan atas pemeriksaan luar
jenasah dan allo-anamnesa
• Apakah seseorang masih dapat membuat

Surat Keterangan keputusan hukum? Membuat testimony, dll


• Apakah seseorang harus dirawat sehingga
tak layak ditahan? (Fitness to be detained)
Kompetensi • APAKAH SESEORANG LAYAK MAJU KE
PENGADILAN (Fitness to stand trial)
Surat Keterangan Untuk Asuransi

Dimintakan
Untuk klaim persetujuan
Sesuai kondisi
pembiayaan pembukaan rahasia
medis
Surat Keterangan Hasil MCU

Lingkup Dokter/RS – Perusahaan peminta

Umumnya sudah ada kesepakatan perihal hasil MCU dengan


pekerja.

KIE adequat
Ketentuan dalam KODEKI

penuh kejujuran, kepatutan,


ketelitian dan kehati-hatian
berdasarkan sumpah jabatan,
Berdasarkan fakta medis Imparsial
sesuai ketentuan perundang-
undangan dan sedapat mungkin
bebas dari konflik kepentingan

Penulisan diagnosis → Tidak mengomentari bila tidak


Proporsionalitas
persetujuan pasien memeriksa
Surat Keterangan Kematian &
Surat (F) Keterangan Penyebab Kematian
Kemenkes (2016):
• SKK: surat yang dikeluarkan oleh rumah sakit dan atau puskesmas yang mencakup
informasi identitas jenazah, waktu, dan tempat meninggal.
• SKPK: Surat/formulir penyebab kematian yang digunakan rumah sakit dan Puskesmas
untuk mencatat dan melaporkan kejadian kematian dan penyebab kematian menurut
ICD-10
Perbedaan SKK dan SKPK

SKK SKPK
• Tidak mencantumkan penyebab • Tidak mencantumkan nama
kematian secara rinci menurut almarhum/ah.
ICD-10. • Mencantumkan diagnosis
• Digunakan oleh keluarga untuk kematian berdasarkan ICD-10
izin pemakaman • Statistik penyebab kematian
• Pembuatan akta kematian • 4 rangkap
• Rangkap 2
Skrining pada:
• mayat dengan tanda mengarah kepada peristiwa pidana
yang ditemukan tanda kematian tidak wajar atau
mencurigakan
• kematian tidak disaksikan oleh tenaga medis/tenaga
kesehatan, dan/atau
Skrining Aspek

• terjadi di luar fasilitas pelayanan kesehatan


• mayat pada kasus yang harus dilaporkan kepada pihak
Medikolegal

kepolisian

Yang harus dilakukan:


• wajib melakukan pemeriksaan luar mayat
• dapat dilengkapi dengan pendokumentasian fotografik
• berkoordinasi dengan kepolisian di wilayah ditemukannya
mayat untuk memastikan kepolisian telah mengetahui
adanya temuan mayat yang diduga mati secara tidak wajar
• Lakukan pemeriksaan sesuai permintaan penyidik (bila ada)
Mayat yang harus dilaporkan
a. kematian tokoh publik atau kematian yang telah menjadi perhatian publik;
b. temuan mayat yang identitasnya belum dapat dipastikan;
c. temuan mayat yang tidak diketahui keluarganya;
d. temuan kerangka manusia atau diduga kerangka manusia;
e. kecelakaan transportasi darat, udara, dan laut;
f. kematian massal;
g. kematian yang berhubungan dengan tempat kerja;
h. kematian pada kegiatan olahraga/pertandingan;
i. kematian pada anak yang diduga akibat kekerasan;
j. penelantaran yang mengakibatkan kematian terhadap anak;
k. kematian akibat perundungan;
l. kematian warga binaan di rutan atau lapas;
m. kematian pada pelayanan kesehatan tradisional empiris;
n. kematian yang diduga akibat bunuh diri; dan
o. kasus kematian lain yang berkaitan dengan proses hukum atau dapat diduga berpotensi bermasalah hukum.
Contoh
Pencatatan Penyebab Kematian
• Setiap kematian yang terjadi diluar fasilitas pelayanan kesehatan harus
dilakukan penelusuran penyebab kematian.
• Penelusuran penyebab kematian dilakukan dengan metode autopsi verbal .
• Autopsi verbal dilakukan oleh dokter.
• Dalam hal tidak ada dokter autopsi verbal dapat dilakukan oleh bidan atau
perawat yang terlatih.
• Autopsi verbal dilakukan melalui wawancara dengan keluarga terdekat dari
almarhum atau pihak lain yang mengetahui peristiwa kematian.
• Pelaksanaan autopsi verbal dikoordinasikan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah setempat.
Penyebab dasar kematian adalah
(WHO, 2010)
1. Penyakit atau kondisi yang merupakan awal dimulainya rangkaian perjalanan penyakit menuju
kematian; atau
2. Keadaan kecelakaan atau kekerasan yang menyebabkan cedera dan berakhir dengan kematian
Penentuan kode pada sertifikat
kematian
1. Urutan kejadian penyakit menuju kematian;
2. Penyebab awal dari urutan tersebut.
Format sertifikat kematian sesuai rekomendasi WHO

terdiri dari 2 bagian yaitu:

• Bagian I – digunakan untuk penyakit-penyakit yang berkaitan


dengan urutan dari kejadian langsung menuju kematian;

• Bagian II – digunakan untuk kondisi yang tidak berkaitan


dengan bagian I tetapi secara alamiah berkotribusi terhadap
kematian.
• Penyebab langsung kematian dituliskan pada baris pertama;

• Penyebab dasar kematian dituliskan pada baris terbawah;

• Penyebab antara dituliska pada baris yang terletak antara baris pertama dan baris terbawah;

Dengan demikian sertifikat yang lengkap berisi informasi tentang:


• (a) Penyebab langsung
• (b) Penyebab antara dari (a)
• (c) Penyebab antara dari (b)
• (d) Penyebab dasar dari (c)
• II. Penyebab lain yang berkontribusi
Contoh
• (a) Embolisme paru
• (b) Fraktur patologis
• (c) Karsinoma sekunder femur
• (d) Karsinoma mammae
Sanksi
KODEKI 2012
• Pasal 7: Seorang dokter wajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa
sendiri kebenarannya.
Sanksi
• Perkonsil Nomor 4 Tahun 2011
• Pasal 3 ayat (2) butir r
• Membuat keterangan medik yang tidak didasarkan kepada hasil pemeriksaan yang
diketahuinya secara benar dan patut
KUHP
Pasal 389
1) Dokter yang memberi Surat keterangan tentang keadaan kesehatan atau kematian seseorang
yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun atau pidana denda paling banyak kategori IV.
2) Jika keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan maksud untuk
memasukkan atau menahan seseorang ke dalam rumah sakit jiwa, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 8 (delapan) tahun atau pidana denda paling banyak kategori M.
3) Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berlaku juga bagi Setiap Orang yang
menggunakan Surat keterangan palsu tersebut seolah-olah isinya sesuai dengan yang
sebenarnya.
KUHP
Pasal 396
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) Bulan atau pidana denda paling
banyak kategori V, Setiap Orang yang:
• a. membuat secara tidak benar atau memalsu Surat keterangan dokter tentang ada atau tidak ada
penyakit, kelemahan, atau cacat, dengan maksud untuk menyesatkan Pejabat yang berwenang
atau penanggung asuransi; atau
• b. mempergunakan Surat keterangan dokter yang tidak benar atau dipalsu, seolah-olah Surat
tersebut benar atau tidak palsu dengan maksud untuk menyesatkan Pejabat yang berwenang atau
penanggung asuransi
KUHP – Proses Peradilan
• Pasal 291 Ayat (1)
• Setiap Orang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan harus memberikan
keterangan di atas sumpah atau keterangan tersebut menimbulkan akibat hukum, memberikan
keterangan palsu di atas sumpah, baik dengan lisan maupun tulisan, yang dilakukan sendiri
atau oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu yang diberikan dalam pemeriksaan perkara
dalam proses peradilan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai