Pendidikan Formal
Pendidikan Dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal, Universitas
Indonesia, lulus tahun 2017
S1-profesi kedokteran umum Universitas Riau, lulus tahun 2012
Kompartemen Hukum, Advokasi, Mediasi dan Organisasi tahun 2022-2025
Ketua 1 Ikatan Alumni FK UNRI 2022-2026
Sekretaris Ikatan Alumni FK UNRI 2019-2021
Riwayat Pekerjaan
Ketua Komite Etik dan Hukum RS Santa Maria
Manajer Humas RS Santa Maria Pekanbaru
Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Riau
Sekretaris Subkomite Etik dan Disiplin Profesi RS Santa Maria
Kepala Instalasi Kamar Jenazah RS Santa Maria Pekanbaru
DEFINISI
• Surat Keterangan Dokter
Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter
untuk tujuan tertentu tentang kesehatan atau
penyakit pasien, atas permintaan pasien atau
atas permintaan pihak ketiga dengan
persetujuan pasien atau atas perintah
undang-undang.
Permasalahan yg bisa terjadi
• 1. Siapakah yang berwenang dalam
pemberian surat keterangan sakit
untuk pasien?
2. Sanksi apa yg dapat diterima dokter
bila terbukti memberikan surat
keterangan palsu,serta bisakah pihak
yg dirugikan menuntut gantti rugi?
3. Pihak yg meminta/memaksa
memalsukan apakah bisa dihukum?
Macam-macam Surat
Keterangan Dokter
Surat keterangan sehat
Surat keterangan sakit/dirawat
Surat keterangan dokter untuk asuransi (utk
klaim asuransi)
Surat Keterangan bebas COVID-19
Surat keterangan keayahan
Surat keterangan kehamilan
Surat keterangan kematian
Surat keterangan kelahiran
Surat keterangan Bebas Narkotika
Surat keterangan bebas penyakit tertentu
Implikasi hukum surat keterangan dokter pada
umumnya berkaitan dengan:
Unsur-unsur pidana dari tindak pidana pemalsuan surat selain yang disebut
di atas adalah:
1. pada waktu memalsukan surat itu harus dengan maksud akan menggunakan atau menyuruh orang
lain menggunakan surat itu seolah-olah asli dan tidak dipalsukan;
4. Dalam hal menggunakan surat palsu harus pula dibuktikan bahwa orang itu bertindak
seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, demikian pula perbuatan itu harus dapat
mendatangkan kerugian.
• Dalam perkara pidana, tidak ada hierarki alat bukti.
• Pasal 184 Ayat (1) KUHAP, yaitu:
• Alat bukti yang sah ialah:
1. Keterangan saksi;
2. Keterangan ahli;
3. Surat;
4. Petunjuk; Keterangan
5. terdakwa.
Surat Keterangan Dokter dan Pertanggungjawaban Pidana
3. Kepentingan perdata:
a. Antara pasiennya dengan tempatnya bekerja
b. antara pasiennya dengan tempat bersekolah
c. antara pasiennya dengan perusahaan asuransi
3. Segi Hukum Perdata
• Dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata hal ini diatur dalam
Pasal 1365, yg menyebutkan: