Anda di halaman 1dari 5

Mogok kerja 

adalah tindakan pekerja yang direncanakan dan dilaksanakan secara bersama-sama


dan/atau oleh serikat pekerja untuk menghentikan atau memperlambat pekerjaan.

Mogok kerja di Indonesia merupakan hak dasar pekerja dan serikat pekerja dilakukan secara sah,
tertib, dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan

Aturan Pelaksanaan Mogok Kerja

Meskipun mogok kerja merupakan hak pekerja, namun mogok kerja tidak boleh dilakukan
sembarangan. Pelaksanaan mogok kerja harus sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
Adapun syarat atau aturan pelaksanaan mogok kerja adalah sebagai berikut.

1. Mogok kerja tidak boleh melanggar hukum

Pekerja dan/atau serikat pekerja yang bermaksud mengajak pekerja lain untuk mogok kerja, pada
saat mogok kerja berlangsung dilakukan dengan tidak melanggar hukum.

2. Pekerja berhak ikut atau menolak ajakan mogok kerja

Atas ajakan mogok kerja, yang bersangkutan dapat memilih untuk ikut atau menolak ajakan
mogok kerja tersebut.

3. Pemberitahuan tertulis mogok kerja 

Maksimal 7 hari kerja sebelum mogok kerja dilaksanakan, pekerja dan serikat pekerja wajib
memberitahukan secara tertulis kepada pengusaha dan dinas ketenagakerjaan setempat.
Pemberitahuan sekurang-kurangnya memuat:

a. waktu (hari, tanggal, dan jam) dimulai dan diakhiri mogok kerja;
b. tempat mogok kerja;
c. alasan dan sebab-sebab mengapa harus melakukan mogok kerja; dan
d. tanda tangan ketua dan sekretaris dan/atau masing-masing ketua dan sekretaris
serikat pekerja sebagai penanggung jawab mogok kerja.
Dalam hal mogok kerja akan dilakukan oleh pekerja yang tidak menjadi anggota serikat pekerja,
pemberitahuan ditandatangani oleh perwakilan pekerja yang ditunjuk sebagai koordinator
dan/atau penanggung jawab mogok kerja.

Apabila mogok kerja dilakukan tanpa pemberitahuan tertulis sebagaimana diatur di atas, demi
menyelamatkan alat produksi dan aset perusahaan, pengusaha dapat mengambil tindakan
sementara dengan cara:

a. melarang para pekerja yang mogok kerja berada di lokasi kegiatan proses produksi;
atau
b. bila dianggap perlu, melarang pekerja yang mogok kerja berada di lokasi
perusahaan, di mana tempat mogok kerja adalah tempat yang tidak menghalangi
pekerja lain untuk bekerja.

4. Pemberian tanda terima atas pemberitahuan mogok kerja

Setelah menerima pemberitahuan, perusahaan maupun dinas ketenagakerjaan wajib


memberikan tanda terima atas pemberitahuan tertulis mogok kerja yang diajukan. Patut
digarisbawahi, mogok kerja yang dilakukan tidak memenuhi ketentuan di atas adalah mogok
kerja tidak sah.

Konsekuensi Bila Melakukan Mogok Kerja yang Tidak Sah

Perlu diketahui, suatu mogok kerja tidak sah apabila dilakukan:

a. bukan akibat gagalnya perundingan;


b. tanpa pemberitahuan kepada pengusaha dan dinas ketenagakerjaan;
c. dengan pemberitahuan kurang dari 7 hari sebelum pelaksanaan mogok kerja;
d. isi pemberitahuan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 140 ayat (2) huruf a, b, c, dan d
UU Ketenagakerjaan; dan/atau
e. mogok kerja pada perusahaan yang melayani kepentingan umum dan/atau perusahaan
yang jenis kegiatannya membahayakan keselamatan jiwa manusia, yang dilakukan
oleh pekerja yang sedang bertugas.

Anda mungkin juga menyukai