Anda di halaman 1dari 17

1.

Indonesia terletak diantara dua samudera sehingga mendapat sebutan negara


a. Nusantara
b. Maritim
c. Agraris
d. Zamrud Kahtulistiwa
e. Tropis

Beberapa sebutan negara Indonesia :


1. Negara kepulauan : Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah
kepulauan terbesar di dunia. Dengan jumlah pulau mencapai 17 ribu pulau.
2. Negara maritim : Wilayah Indonesia adalah 70% lautan dan 30% daratan,
memiliki lebih dari 17.000 pulau, dengan garis pantai lebih dari 99.000 km.
Wilayah laut Indonesia yang luas membuat Indonesia menjadi negara yang
memiliki potensi besar di bidang kelautan dan perikanan.
3. Negara agraris : Indonesia merupakan negara agraris yang menyebabkan sektor
pertanian menjadi sektor penting dalam menunjang kebutuhan pangan.
4. Negara zamrud khatulistiwa : Indonesia memiliki kekayaan berlimpah ibarat
batu zamrud. Indonesia juga terletak di bawah garis ekuator atau khatulistiwa.
Daerah yang dilalui garis khatulistiwa adalah Kota Pontianak di Kalimantan
Barat.
5. Negara tropis : Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang mempunyai
dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Wilayah Indonesia
mendapatkan penyinaran matahari yang sangat tinggi, selain itu sebagian besar
wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan sehingga Indonesia mempunyai
intensitas curah hujan yang tinggi.

2. Pernyataan berikut ini yang merupakan ciri ciri dari globalisasi adalah
a. Batas antar negara semakin jelas
b. Aktivitas perdagangan semakin luas
c. Informasi sulit diperoleh
d. Pandangan orang lain semakin sempit
e. Pendidikan yang tidak berkembang
Definisi globalisasi : Globalisasi adalah tersebarluasnya pengaruh ilmu pengetahuan
dan kebudayaan yang ada di setiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga
tidak jelas lagi batas-batas yang jelas dari suatu negara.

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya


pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya. Adanya kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk
kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang
semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan
budaya.

Ciri ciri globalisasi :

1. Meningkatnya Masalah Bersama


Meningkatnya masalah bersama, seperti penyebaran virus penyakit yang terbawa
dari orang-orang migrasi, hutang luar negeri, dan pola-pola kejahatan internasional.
Penyebaran virus seperti yang sekarang sedang melanda dunia di mana Covid-19
yang berasal dari Wuhan China kini sudah menyebar kemana- mana.

2. Meningkatynya Interaksi Kultural Antar Negara


Meningkatnya interaksi kultural antar negara melalui media massa dan internet.
Beberapa waktu lalu sebuah stasiun tv swasta lokal membuat sebuah ajang pencarian
bakat antar negara se asia tenggara. Melalui acara ini kita jadi tahu seperti apa
penyanyi luar negeri dan juga terjadi kita melihat budaya mereka.

3. Setiap Negara Saling Ketergantungan dalam Bidang Ekonomi


Negara-negara di dunia memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi karena pasar
dan produksi ekonomi. Kegiatan perekonomian yang dilaksanakan secara global
mendorong lahirnya organisasi World Trade Organization, pengawas pelaksanaan
ekonomi perdagangan internasional.
4.Terjadinya Perdagangan Antar Negara
Sumber daya alam yang dimiliki suatu negara belum tentu dimiliki negara lain.
Maka untuk saling memenuhi kebutuhan terjadi proses perdagangan antar negara.
Proses Import dan eksport tak bisa dihindarkan lagi. Terjadilah perekonomian
internasional.

5. Perubahan Konsep Ruang dan Waktu


Perubahan dalam konsep ruang dan waktu, dimana batas teritorial negara semakin
memudar karena mudahnya migrasi penduduk. Seperti yang kita tahu, sekarang
Singapura atau Malaysia jadi salah satu negara tujuan wisata Indonesia.

Dengan banyak tersedianya maskapai penerbangan yang mumpuni dan terjangkau,


kedua negara tersebut seperti dekat jaraknya dengan Indonesia. Konon banyak yang
sudah terbiasa bolak-balik ke sana seperti dekat saja.

Ciri-Ciri Globalisasi
Supaya lebih mengenal lebih dalam lagi tentang globalisasi, maka di bawah ini akan
dijelaskan ciri globalisasi, yaitu:

 Teknologi semakin maju, adapun contoh perkembangan teknologi adalah


internet dan beberapa elektronik.
 Banyak negara yang melakukan kerja sama ekonomi melalui perdagangan
bilateral atau multilateral. Dengan begitu, kebutuhan suatu negara akan mudah
terpenuhi.
 Beberapa permasalahan dunia menjadi masalah bersama, seperti masalah
kerusakan lingkungan.
 Adanya akulturasi budaya yang terjadi karena mudahnya mendapatkan
informasi tentang budaya negara lain.
3. Perilaku yang benar dalam menjaga benda benda peninggalan sejarah kesenian adalah
a. Mengoleksi di rumah supaya aman
b. Menjual ke luar negeri untuk menambah visa negara
c. Merenovasi bagian tertentu untuk mengikuti perkembangan zaman
d. Menjadikan benda sebagai objek penelitian
e. Membuat video atau foto untuk dokumentasi di masa depan

4. Batas wilayah laut Indoneia berdasarkan Zona Ekonomi Ekslusif adalah sepanjang
a. 3 mil
b. 9 mil
c. 12 mil
d. 200 mil
e. 24 mil

Batas wilayah laut Indonesia :

secara umum batas wilayah laut Indonesia terdiri atas: Utara: Laut China Selatan dan
Samudera Pasifik. Selatan: Samudera Hindia. Timur: Samudera Pasifik.

1. Batas Laut Teritorial Batas laut teritorial atau (Territorial Sea) adalah garis
batas laut di perairan sepanjang 12 mil laut atau 22,224 kilometer yang ditarik dari
garis dasar. Garis dasar merupakan sebuah garis khayal yang ditarik pada pantai
ketika air laut sedang mengalami surut, serta menghubungkan berbagai titik yang
ada pada ujung pulau. Di dalam batas laut teritorial, Indonesia mempunyai
kedaulatan mutlak atas wilayah laut, dasar laut, subsoil, dan udara yang berada di
dalam wilayahnya. Selain berhak atas apa yang ada di dalamnya, Indonesia juga
berkewajiban untuk menjamin hak lintas damai, baik melalui alur kepulauan
maupun tradisional untuk pelayaran internasional.
2. Batas Landas Kontinen. Batas laut kedua yang ada di negara Indonesia adalah
batas landas kontinen. Penentuan batas landas kontinen diatur di dalam Konvensi
Hukum Laut pada tahun 1982 pasal 78 hingga 85. Landas Kontinen adalah wilayah
yang dikuasai terdiri dari dasar laut serta tanah di bawahnya yang berada di luar
laut teritorialnya sepanjang adanya kelanjutan ilmiah pada wilayah daratannya
hingga pinggiran tepi kontinen, maupun dasar laut serta tanah yang berada di
bawahnya hingga jarak 200 mil laut yang dimulai dari garis pangkal dimana laut
teritorial tersebut diukur.
Selanjutnya, konvensi tersebut menentukan pengukuran landas kontinen dengan
kriteria: jarak sampai 200 mil laut jika tepian luar kontinen tidak mencapai jarak
200 mil laut; kelanjutan alamiah wilayah daratan di bawah laut hingga tepian luar
kontinen yang lebarnya tidak boleh melebihi 350 mil laut yang diukur dari garis
dasar Laut Teritorial jika di luar 200 mil laut masih terdapat daerah dasar laut yang
merupakan kelanjutan alamiah dari wilayah daratan dan jika memenuhi kriteria
kedalaman sedimentasi yang ditetapkan dalam konvensi; atau tidak boleh melebihi
l00 mil laut dari garis kedalaman (isobath) 2500 meter Bila kelanjutan alamiah
bersifat landai, maka batas terluar landas kontinen ditandai dengan continental
slope atau continental rise. Namun, jika kelanjutan alamiah bersifat curam tidak
jauh dari letak garis pangkal kepulauan, maka batas terluar landas kontinen
berimpit dengan batas luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Konsep ini dikenal
dengan Co-extensive Principle.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah batas
negara yang ditarik 200 mil dari asal garis dasar ke arah laut lepas atau laut bebas
saat air laut surut. ZEE juga menjadi suatu zona dimana negara berdaulat
(sovereign right) untuk memanfaatkan sumber daya alamnya. Hal ini memberikan
ngara hak untuk memanfaatkan seluruh sumber daya alam di atas dasar laut sampai
permukaan laut, serta pada dasar laut serta tanah di bawahnya.

5. Budaya tradisional Pwe di Myanmar mirip dengan salah satu kebudayaan yang ada di
Indonesia yaitu
a. Reog
b. Karapan sapi
c. Wayang
d. Seni tari
e. Sinden
6. Hasil sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah
1. Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945
2. Menentapkan 12 kementerian dan departemen
3. Mmebagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi
4. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
5. Memilih Ir. Soekarno dan Moch. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Pernyataan yang merupakan hasil siding PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 adalah

a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5

Hasil siding PPKI tanggal 18 Agustus 1945 (part 1)

1. mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi negara dan menjadi acuan dalam
peraturan-peraturan yang berlaku di negara Indonesia.
2. pengangkatan Ir. Soekarno menjadi presiden dan Drs. Moh Hatta menjadi wakil
presiden.
3. dibentuknya komite nasional. Komite nasional akan dibentuk untuk membantu
presiden, beserta wakil presiden. Hal itu dikarenakan belum dibentuknya DPR
maupun MPR, yang akhirnya akan memiliki peran penting hingga saat ini.

Hasil siding PPKI tanggal 19 Agustus 1945 (part 2)


1. membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi. Setiap provinsi akan memiliki
kepala daerah yang berupa gubernur.
Berikut ini adalah pembagian provinsi beserta gubernur untuk mengepalai
provinsi tersebut:
No Provinsi Nama Gubernur

1. Sunda Kecil I Gusti Ketut Pudja Suroso

2. Jawa Barat Sutarjo Kartohadikusumo

3. Jawa Tengah R. Panji Suroso

4. Jawa Timur R. A. Suryo

5. Sumatra Teuku Mohammad Hassan

6. Kalimantan Ir. Pangeran Mohammad Nor

7. Maluku Dr G. S. S. J. Latuharhary

8. Sulawesi Mr. J. Ratulangi

2. membentuk komite nasional daerah. Komite nasional daerah ini akan berada di
tiap-tiap provinsi yang sudah dibagi menjadi 8 provinsi, pada putusan
sebelumnya. Komite Nasional ini dibentuk untuk menjalankan tugasnya, yaitu
membantu presiden.
3. merancang pembentukan departemen yang terbagi menjadi 12 bagian, beserta
menteri-menterinya yang akan membantu. Ada 12 kementrian kabinet pada setiap
departemen yang akan menjalankan tugasnya. Serta dibentuk juga 4 menteri
negara non-departemen.
4. Berikut adalah nama-nama departemen beserta menteri yang memimpinnya pada
kabinet Negara Republik Indonesia yang pertama:

No Nama Menteri Departemen

1. A.A. Maramis Departemen Keuangan

2. Abikusno Tjokrosujoso Departemen Perhubungan

3. Prof. Dr. Mr. Soepomo Departemen Kehakiman


4. Ki Hajar Dewantara Departemen Pengajaran

5. Abikusno Tjokrosujoso Departemen Pekerjaan Umum

6. Mr. Achmad Soebardjo Departemen Luar Negeri

7. R.A.A. Wiranata Kusumah Departemen Dalam Negeri

8. Mr. Iwa Kusuma Sumantri Departemen Sosial

9. Dr. Buntaran Martoatmojo Departemen Kesehatan

10. Ir. Surachman Tjokroadisurjo Departemen Kemakmuran

11. Soeprijadi Departemen Keamanan Rakyat

12. Mr. Amir Syarifudin Departemen Penerangan

13. R. Otto Iskandardinata non-departemen

14. Wachid Hasjim non-departemen

15. Mr. R. M. Sartono non-departemen

16. Dr. M. Amir non-departemen

Hasil siding PPKI tanggal 19 Agustus 1945 (part 2)

Hasil siding PPKI tanggal 22 Agustus 1945 (part 3)

1. pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). Komite nasional pusat


dibentuk dengan tujuan pemilu yang akan dilaksanakan mendatang. Fungsinya
sebagai pusat dari Dewan Perwakilan Rakyat.
2. perencanaan pembentukan PNI, Partai Nasional Indonesia. PNI dirancang untuk
membantu menjadikan negara Indonesia yang adil, Makmur, dan berdaulat yang
berdasarkan pada kedaulatan rakyat. PNI akan diketuai oleh Ir. Soekarno.
3. membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). BKR dibentuk untuk menjalankan
fungsinya, yaitu sebagai penjagaan umum untuk setiap daerah di Indonesia.
Ketika BKR resmi dibentuk, organisasi-organisasi lain seperti Heiho, Laskar
Rakyat dan PETA dibubarkan.

Selanjutnya, pada tanggal 23 Agustus sejumlah organisasi, seperti BKR (Badan


Keamanan Rakyat), PNI (Partai Nasional Indonesia), KNIP (Komite Nasional
Indonesia) dibentuk dengan tujuan baik

7. Kepercayaan masyarakat Indonesia sebelum menganut agama Hindhu- Buddha adalah


a. Samanisme dan Animism
b. Animisme dan Dinamisme
c. Tetomisme dan Samanisme
d. Dinamisme dan Atheisme
e. Atheisme dan Altruisme

8. Proses masuknya pengaruh Hindhu-Buddha di Indonesia diawali dengan adanya


interaksi antara bangsa… dan bangsa…
a. Indonesia - India
b. Indonesia - China
c. China - Arab
d. China - India
e. Arab – India

9. Contoh objek yang bisa digambarkan dengan warna hijau dalam peta adalah
a. Permukiman
b. Jalan raya
c. Hutan
d. Danau
e. Rel kereta

Warna warna dalam peta :

Macam-macam warna yang ada di peta yaitu hijau, kuning, biru dan coklat.
Selain simbol warna peta, ada simbol lain seperti simbol titik, garis dan bidang. Simbol titik
yaitu simbol yang diaplikasikan untuk menggambarkan tempat atau area yang sempit.

Selain itu, ada simbol-simbol lain seperti simbol segitiga untuk menggambarkan gunung,
simbol pesawat untuk menggambarkan bandar udara, simbol sendok garpu menggambarkan
rumah makan, dan lain-lain.

Selanjutnya, ada simbol suatu bidang yang digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah
yang luas seperti hutan, sawah, padang pasir, perkebunan, dan lain-lain. Simbol garis
menggambarkan area seperti jalan raya, jaur kereta api, sungai, dan lain-lain.

Sedangkan penggunan simbol warna bertujuan untuk mewakili kenampakan permukaan bumi
dan membuat peta lebih menarik untuk dibaca. Jika ingin memahami peta dengan benar,
maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu simbol-simbol termasuk simbol warna pada
peta.

Simbol Warna pada Peta

Berikut adalah penjelasan simbol warna peta yang umum digunakan.

1. Hijau muda

Warna hijau muda berarti suatu daerah yang ketinggiannya mencapai 200 hingga 400 meter
di atas permukaan laut. Daerah ini didominasi dengan bentuk permukaan yang landai dan
bentuk muka bumi yang bergelombang.

2. Hijau

Warna hijau berarti suatu daerah yang ketinggiannya kurang dari 200 meter di atas
permukaan laut. Bentuk dasar di daerah seperti ini yaitu dataran rendah. Salah satu contoh
dataran rendah adalah daerah Bali. Di seluruh bagian Pulau Bali adalah dataran rendah.

3. Coklat muda

Warna coklat muda berarti suatu daerah yang ketinggiannya di antara 1000 hingga 1500
meter di atas permukaan laut. Simbol warna peta yang digambarkan dengan warna coklat
muda memiliki bentuk dasar bumi berupa pegunungan dengan gunung-gunung yang rendah.
4. Coklat

Warna coklat berarti suatu daerah yang ketinggiannya lebih dari 1500 meter di atas
permukaan laut. Bentuk dasar di daerah seperti ini adalah gunung-gunung yang tinggi.

5. Kuning

Warna kuning berarti suatu daerah yang ketinggiannya antara 400 hingga 1000 meter di atas
permukaan laut. Bentuk dasar di daerah seperti ini adalah dataran tinggi maupun perbukitan.

6. Biru keputihan

Warna biru keputihan berarti suatu wilayah perairan laut dengan kedalaman kurang dari 200
meter. Perairan ini tergolong perairan laut yang dangkal. Bentuk dasar di daerah seperti ini
adalah lereng yang landai.

Selain itu, daerah seperti ini disebut sebagai zona neritik karena penyebaran zona ini berada
di sekitar pantai.

7. Biru muda

Warna biru muda berarti suatu wilayah perairan laut dengan kedalaman 200 hingga 2000
meter. Bentuk dasar di daerah seperti ini adalah lereng yang cukup ekstrim atau terjal.

8. Biru tua

Warna biru tua berarti suatu wilayah perairan dalam dengan kedalaman lebih dari 2000
meter. Bentuk dasarnya sulit diprediksi, namun kemungkinan besar adalah serupa dataran,
lubuk laut dan palung laut.

9. Hitam

Warna hitam menggambarkan batas antar kota dan wilayah administrasi. Secara umum, kota
digambarkan dengan simbol titik hitam sedangkan batas administrasinya adalah garis hitam.

10. Dibawah ini yang merupakan komponen penyusun peta kecuali


a. Legenda
b. Skala peta
c. Judul peta
d. Garis pinggir
e. Inset

Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan Bumi yang memiliki tekstur tidak
rata pada bidang datar dengan skala diperkecil.

Komponen penyusun peta :

Peta terdiri atas berbagai unsur dan komponen, yakni judul peta, garis gratikul, petunjuk arah,
peta inset, legenda, lembaga pembuat, dan tahun pembuatan peta. Mengutip buku Geografi:
Menyingkap Fenomena Geosfer terbitan Grafindo, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Judul Peta
Judul peta mencerminkan isi pokok peta yang ditampilkan. Misalnya peta Provinsi Jawa
Barat, berarti peta tersebut menampilkan kondisi wilayah Jawa Barat, mulai lokasi
kota/kabupaten hingga ruas jalan yang menghubungkan antarkota. Judul peta biasanya
terdapat pada bagian atas gambar peta.

2. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan
Bumi. Terdapat tiga jenis skala, yakni skala numerik, skala garis, dan skala verbal. Skala
memungkinkan kita mengetahui luas dan jarak sebenarnya dari ukuran pada peta saja.

3. Garis Lintang
Garis lintang adalah garis imajiner yang melintang terhadap sumbu dari barat ke timur. Garis
lintang menentukan wilayah iklim di permukaan Bumi. Garis lintang terpanjang adalah garis
khatulistiwa atau ekuator yang membagi Bumi menjadi dua bagian, yakni bagian utara dan
bagian selatan.

4. Garis Bujur
Garis bujur adalah garis imajiner yang membujur dari utara ke selatan. Garis bujur berfungsi
menentukan perbedaan waktu di berbagai wilayah di permukaan Bumi. Selisih waktu pada
setiap jarak 15 derajat garis bujur adalah 1 jam. Itulah mengapa Indonesia terbagi menjadi 3
zona waktu. Garis bujur yang menjadi patokan adalah garis meridian di Greenwich, Inggris.

5. Petunjuk Arah
Petunjuk arah disebut juga tanda orientasi. Petunjuk arah adalah diagram arah mata angin,
biasanya hanya menunjukkan arah utara ke atas. Ini membantu pembaca peta untuk
mengetahui arah mata angin pada suatu wilayah. Petunjuk arah sangat penting dalam bidang
transportasi.

6. Peta Inset
Peta inset adalah gambar peta yang tercantum di luar peta utama, tapi masih termasuk di
dalam garis tepi peta. Ukurannya lebih kecil dan digunakan untuk memperjelas suatu
informasi pada peta utama. Misalnya peta inset kepulauan Indonesia pada peta utama
Provinsi Jawa Barat, gunanya untuk menggambarkan di mana letak Provinsi Jawa Barat
berada di Indonesia.

7. Simbol Peta
Simbol peta adalah simbol yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu pada peta.
Misalnya menggambarkan lokasi kota atau jalan. Setidaknya ada tiga simbol pada peta, yakni
simbol titik, simbol garis, dan simbol wilayah.

8. Legenda
Legenda adalah kumpulan keterangan tentang simbol-simbol yang ada pada suatu peta.
Legenda memudahkan pembaca peta untuk mengetahui maksud suatu simbol pada gambar
peta.

9. Warna Peta
Dalam peta juga terdapat komponen berupa informasi warna peta. Misalnya pada peta
geografi, warna hijau menggambarkan dataran rendah, warna kuning menggambarkan
dataran tinggi. Semakin gelap warnanya, maka semakin rendah dataran tersebut. Sebaliknya,
semakin cerah warnanya, maka semakin tinggi dataran tersebut. Kemudian, daratan
menggunakan warna hijau-kuning-merah, sementara laut menggunakan warna biru.
10. Lembaga Pembuat
Informasi tentang lembaga pembuat harus dicantumkan pada peta. Lembaga pembuat peta
mencakup informasi tentang instansi yang mengeluarkan peta tersebut. Indonesia memiliki
beberapa lembaga pembuat peta, antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat.

11. Tahun Pembuatan


Selain lembaga pembuat, tahun pembuatan peta juga termasuk dalam unsur pokok peta.
Tahun pembuatan menunjukkan waktu dibuatnya peta tersebut. Data-data bisa berubah dari
waktu ke waktu, sehingga tahun pembuatan peta harus dicantumkan untuk memberi
informasi kepada pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.

12.Keterangan Sistem Proyeksi Peta


Proyeksi peta adalah teknik pemindaian dari bentuk lengkung Bumi ke bidang datar. Proyeksi
dibutuhkan untuk memindahkan bidang bulat atau lengkung ke bidang datar. Terdapat tiga
sistem proyeksi yang digunakan dalam pembuatan peta, yakni proyeksi azimuthal atau polar,
proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.

11. Secara geologis, Indonesia terletak di zona pertemuan tiga lempeng besar dunia yaitu
a. Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik
b. Eurasia, Pasifik, dan Amerika
c. India, Eurasia, dan Hindia
d. Pasifik, Indo-Australia, dan Antartika
e. Indo-Australia, Hindia, dan Pasifik

Letak Indonesia :

1. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua besar, yaitu Benua Asia di
sebelah Barat Laut dan Benua Australia di sebelah Tenggara. Indonesia juga diapit
oleh dua samudra, yaitu Samudera Hindia di sebelah Barat dan Selatan dan
Samudra Pasifik
2. Secara astronomis, wilayah Indonesia terletak pada 6° LU – 11° LS dan 95° BT –
141° BT. Pada bentang ini menyebabkan wilayah Indonesia masuk pada iklim
tropis.
3. Indonesia terletak antara 3 pertemuan lempeng besar yaitu lempeng Eurasia,
lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Hal ini yang menyebabkan
Indonesia sering terjadi gempa.

12. Berikut ini adalah masalah sosial yang disebabkan oleh faktor demografis adalah
a. Tingginya kepadatan penduduk yang menyebabkan adanya kemiskinan,
pemukiman kumuh, dan kemacetan
b. Bencana alam yang mendorong terjadinya transmigrasi besar besaran
c. Kasus kekerasan dalam rumah tangga karena keterbataan ekonomi
d. Pengangguran yang tinggi sehingga menyebabkan kemiskinan
e. Pendidikan rendah yang menyebabkan pengangguran

13. Berikut ini merupakan factor yang menyebabkan adanya perpindahan masyarakat
desa ke kota adalah kecuali
a. Lahan pertanian yang semakin menyempit
b. Pendidikan masyarakat desa yang rendah
c. Sarana prasarana desa yang lengkap
d. Pembangunan hanya terpusat di kota
e. Lapangan pekerjaan di kota yang lebih luas

14. Berikut ini yang merupakan katakteristik masyarakat perkotaan adalah


a. Individualistic
b. Tradisional
c. Bersifat gotong royong
d. Bersifat kekeluargaan
e. Berpemikiran sempit

15. Nelayan tradisional berangkat ke laut untuk mencari ikan degan memanfaatan
keadaan alam berupa
a. Angin laut
b. Angin darat
c. Angin lembah
d. Angin fohn
e. Angin local
f. Macam-Macam Angin
1. Angin Laut
Merupakan angin yang bertiup dari laut ke darat yang terjadi ada siang hari sekitar
pukul 9 pagi hingga 4 sore. Angin ini dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional
untuk pulang dari menangkap ikan.
2. Angin Darat
Bertiup dari darat ke laut pada malam hari. Angin ini mulai terasa sekitar pukul 8
malam hingga 6 pagi, dan dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat
menangkap ikan.
3. Angin Lembah
Angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung yang terjadi saat siang hari.
4. Angin Gunung
Tiupan angin ini berarah dari puncak gunung turun ke lembah yang terjadi pada
malam hari.
5. Angin Fohn
Disebut juga dengan angin jatuh, yaitu kelanjutan dari proses terjadinya hujan
orografis. Setelah sampai di puncak, maka angin akan turun melalui lembah-
lembah yang sifatnya kering dan panas. Angin ini sifatnya merusak, karena
suhunya cukup tinggi sehingga mengakibatkan banyak tanaman-tanaman yang
mati.
Di setiap daerah, nama angin ini berbeda-beda. Misalnya di Sulawesi Selatan
dinamai angin brubu, angin bahorok di Deli Sumatra Utara, angin kumbang di
Cirebon Jawa Barat, angin gending di Pasuruan dan Probolinggo, serta angin
wambrau di Papua.

6. Angin Muson Barat


Mengalir dari benua Asia ke benua Australia, angin ini membawa banyak uap air
karena melewati perairan dan samudra, serta mengakibatkan Indonesia mengalami
musim penghujan.
7. Angin Muson Timur
Berasal dari arah benua Australia ke Benua Asia. Sifatnya kering karena melalui
beberapa gurun yang mengakibatkan Indonesia mengalami musim kemarau.
8. Angin Siklon
Pergerakannya menuju tekanan udara yang minimum. Di bagian bumi utara, angin
ini bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, sebaliknya di bagian bumi
selatan justru bergerak searah jarum jam.
9. Angin Antisiklon
Angin yang meninggalkan tempat bertekanan maksimum. Pergerakan angin ini di
bagian utara searah jarum jam, dan di bagian selatan berlawanan dengan arah
jarum jam.

Anda mungkin juga menyukai