Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN TRANSPORTASI MULTIMODA DALAM MENEKAN

BIAYA LOGISTIK DI INDONESIA

Ranto Frederick Alexander Panjaitan1), Moch Ricky Dariansyah, ST, M.Si. 2)

Fakultas Teknologi Kelautan Universitas Darma Persada


Jl. Taman Malaka Selatan No. 8 Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450

Abstrak
Paper ini dibuat dengan tujuan untuk mendapat informasi dari pelaku usaha tentang perkembangan sistem
transportasi multimoda yang diterapkan selama ini dapat mempengaruhi efisiensi biaya logistik yang ada dan
kendala dalam pelaksanaan sistem transportasi multimoda tersebut. Kendala transportasi laut di Indonesia
berupa dwelling time yang masih dinilai lama (diatas 3 hari). Pergerakan barang menjadi semakin jauh yang
membutuhkan angkutan yang efisien dan dapat dilaksanakan dengan cepat, sehingga memang dibutuhkan
suatu sistem yang kemudian dinamakan multimoda. Sistem ini dipercaya dapat mengurangi biaya logistik,
mengingat indeks logistik Indonesia masih di bawah negara-negara lain di ASEAN, yakni 24% dari GNP
(Gross Nation Product). Kendala pada transportasi darat berupa minimnya akses langsung dari pusat industri
ke pelabuhan dan masih ada penerapan praktik ODOL (Over Dimension Over Load). Kendala transportasi
kereta berupa belum terkoneksinya transportasi kereta sampai dengan pelabuhan yang menyebabkan terjadi
double handling. Kendala transportasi udara terdapat pada belum adanya suatu konektivitas antara moda rel
dan angkutan umum trayek dan minim akses transportasi.

Kata Kunci : Transportasi Multimoda, Efisiensi Biaya Logistik, Permasalahan Angkutan Multimoda.

1. PENDAHULUAN sistem transportasi yang aman, efektif dan


Indonesia merupakan negara kepulauan efisien.
terbesar sedunia dengan lebih dari 17 ribu
Pengelolaan bisnis jasa logistik membutuhkan
pulau didalamnya yang harus tehubung
suatu sistem yang mampu menghadirikan
dengan baik melalui sistem transportasi
keunggulankompetitif bagi suatu organisasi.
yang baik pula. Dengan kondisi Indonesia
Aktivitas ini meliputi pengadaan barang,
yang terdiri dari kepulauan dan lautan,
pergudangan, pengelolaan inventory dan
maka moda transportasi terbaik adalah
distribusi barang dari satu atau beberapa titik
angkutan multimoda. Sehingga kebutuhan
asal ke titik tujuan yang berorientasi pada
angkutan antar moda pun akan saling
costumer.
melengkapi untuk menciptakan sistem
Pertumbuhan angkutan barang dalam
transportasi yang ideal demi menciptakan
beberapa dekade belakangan ini luar biasa

1
tinggi, sehingga perlu dilakukan langkah-
langkah untuk mengoptimasikan angkutan
barang tersebut.
Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
Langkah ini, menurut Raza (2015), dapat
Indonesia menilai, biaya logistik di Indonesia
dilakukan antara lain melalui hal-hal sebagai
yang mencapai 24% dari total PDB atau
berikut: (1) membangun jaringan dan rute-
senilai Rp 1.820 triliun per tahun merupakan
rute pelayanan berbagai moda transportasi
biaya logistik paling tinggi di dunia. Biaya
yang terintegrasi, meliputi lalu lintas
logistik di Indonesia jauh lebih tinggi
angkutan jalan, laut, udara, kereta api, dan
dibandingkan dengan Malaysia yang hanya
dry-port, serta layanan transportasi terpadu;
15%, serta AS dan Jepang masing-masing
(2) membangun jaringan prasarana baik
sebesar 10%. Menurut anggota Lembaga
simpul maupun ruang lalu lintas; (3)
Pengkajian Penelitian dan Pengembangan
memangun terminal terpadu dan fasilitas
Ekonomi (LP3EI) Kadin Ina Primiana, biaya
pelayanan alihmoda untuk perpindahan
logistik itu terbagi dalam biaya penyimpanan
barang secara cepat dan nyaman.; dan (4)
sebesar Rp. 546 triliun, biaya transportasi Rp.
membangun akses kereta api menuju ke
1.092 triliun, dan biaya administrasi sebesar
pelabuhan dan bandara internasional.
Rp. 182 triliun. Selain biaya yang sangat
Sofyan M. Saleh et al. (2010) mengatakan
tinggi, mutu pelayanan logistik di Tanah Air
bahwa hasil yang diperoleh menunjukkan
juga buruk. Sebagai contoh, waktu jeda untuk
bahwa transportasi multimoda/intermoda,
barang-barang impor mencapai 5,5 hari dan
khususnya kombinasi antara moda jalan dan
biaya angkutnya juga yang mahal. Kondisi itu
moda kereta memberikan transportasi barang
ditambah prasarana logistik yang masih
yang lebih efisien.
konvesional, seperti jalan, pelabuhan, dan
Jinca (2009) menegaskan bahwa transportasi
hubungan antarmoda. Kemudian, belum
merupakan kegiatan mengangkut atau
terbangunnya konektivitas antara satu lokasi
memindahkan muatan (barang dan
dengan dengan lainnya, serta pengiriman
penumpang) dari suatu tempat ke tempat lain,
kontainer ke daerah jauh lebih mahal apabila
yang sangat vital bagi perekonomian dan
dibandingkan dengan mengirim kontainer ke
pembangunan serta fasilitas penunjang
luar negeri.
(supporting facility) terhadap pengembangan
dan pertumbuhan sektor-sektor lain. Oleh
karena itu, kinerja operasional pelayanan

2
transportasi harus ditingkatkan, sehingga (4) Kenaikan beban sumbu kendaraan
efektif dan efisien, melayani kebutuhan dan berdampak terhadap penurunan daya dukung
kehidupan masyarakat melalui pendekatan jalan, dimana tebal perkerasan saat ini 51 cm
terpaduan antarmoda. tidak mampu lagi mendukung beban
kendaraan untuk umur rencana 5 (lima) tahun.
Oleh karenanya perlu ditingkatkan menjadi 73
2. HASIL DAN PEMBAHASAN cm (hampir 50% dari tebal semula) untuk
Angkutan multimoda adalah angkutan barang antisipasi kelebihan muatan hingga 40%-45%
dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) (5) Belum adanya subsidi konektivias antara
moda angkutan yang berbeda atas dasar satu angkutan udara dengan angkutan darat trayek
kontrak sebagai dokumen angkutan sehingga pengiriman suatu barang terhambat.
multimoda dari satu tempat diterimanya Harga barang di tingkat konsumen akhir yang
barang oleh badan usaha angkutan multimoda tinggi akan menyebabkan barang kurang
ke suatu tempat yang ditentukan untuk kompetitif dibandingkan barang barang lain
penyerahan barang kepada penerima barang yang berasal dari luar negeri namun memiliki
angkutan multimoda. harga jual yang lebih murah.
Kompleksitas dari pertukaran informasi Selain kompleksitas yang disebutkan diatas,
pengangkutan barang dari beberapa moda Keberadaan dokumen transportasi tunggal
transportasi menyebabkan beberapa adalah hal yang penting dan perlu pertama
permasalahan berikut: (1) Kurangnya kali dipersiapkan untuk mendukung logistik
interoperabilitas sepanjang rantai proses dari melalui transportasi multimoda yang mudah
pengiriman dan pengangkutan barang  serta berbiaya rendah. Tanpa adanya dokumen
inefisiensi dan peningkatan biaya. (2) transportasi tunggal yang sama di seluruh
Operator pengangkutan akan menyediakan Indonesia, akan menimbulkan kesulitan dan
informasi beberapa kali untuk berbagai tujuan menambah waktu pemrosesan dalam
yang berbeda biaya administrasi dan pengiriman barang. Proses penyelesaian
menimbulkan kompleksitas pada angkutan dokumen tersebut relatif lama karena masih
multimoda. (3) Kurangnya informasi pada dilakukan secara manual, sehingga cenderung
ketersediaan angkutan multimoda optimasi menghambat kelancaran arus barang.
dari penggunaan infrastruktur transportasi 3. SIMPULAN
yang sudah tersedia. Usaha jasa pengurusan transportasi (freight
forwading) adalah kegiatan usaha yang

3
ditujukan mengurus semua kegiatan yang keselamatan dan efesiensi lalu lintas perairan
diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan laut.
penerimaan barang melalui transportasi darat, Pada transportasi kereta, penerapaan double
laut, dan udara yang dapat mencakup kegiatan track yang sedang dibangun oleh Pemerintah
penerimaan, penyimpanan, sortasi, dapat menjadi solusi yang lebih efisien
pengepakan, pengukuran, penimbangan, terhadap penekanan biaya cost yang tinggi
pengurusan penyelesaian dokumen, karena memiliki kapasitas yang besar. Selain
penerbitan dokumen angkutan, perhitungan itu, metode short sea shipping dan kereta api.
biaya angkutan, klaim asuransi atas Hal ini perlu diberikan perhatian khusus
pengiriman barang, serta penyelesaian tagihan terlebih lebih dahulu dengan misalnya
dan biaya-biaya lainnya berkenaan dengan memberikan insentif. Dengan demikian, biaya
pengiriman barang tersebut sampai dengan logistik lewat kereta api bisa jauh lebih murah
diterimanya oleh yang berhak menerimanya. dibandingkan dengan moda truk.
Pada transportasi darat, solusi yang tepat Penerapan pada transportasi udara dalam
untuk menekan biaya tinggi logistik ialah melakukan penekana biaya cost logistik yang
Pengendalian dan penanganan terhadap tinggi ialah membuat suatu konektivitas
praktik ODOL perlu dilaksanakan melalui antara angkutan udara dengan angkutan
operasional jembatan timbang di ruas ruas umum yang bertrayek
jalan strategis. Untuk memberikan efek jera DAFTAR PUSTAKA
dan mengurangi pelanggaran terhadap [1] Wahyu Wibowo, 2017, Sistem Angkutan
dimensi dan muatan kendaraan barang perlu Multimoda Dalam Mendukung Efisiensi
di formulasikan sanksi denda yang didasarkan Biaya Logistik: Jurusan Manajemen
pada kompensasi terhadap kerugian dan Transportasi & Logistik
kerusakan baik terhadap prasarana jalan, [2] Sandhavitric., 2008, Analisa Pengaruh
lingkungan dan kesehatan. Kendaraan Beban Berlebih terhadap
Pada transportasi laut, solusi yang tepat untuk Umur Rencana Jalan, Prosiding
menekan biaya cost transportasi ialah Pembangunan Infrastruktur Transportasi
melakukan implementasi VTMIS (Vessel dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal,
Traffic Management Information System) FSTPT, Universitas Diponegoro,
yang dimana sistem ini dirancang untuk Semarang.
memantau dwelling time, serta mendukung [3] Sjafruddin, A, 2012. Pengembangan
Transportasi Wilayah Berkelanjutan

4
Untuk Meningkatkan Daya Saing
Ekonomi Nasional. Pidato Ilmiah Guru
Besar Institut Teknologi Bandung, pp.
29.
[4] Gatot Armadiantoro, 2022, Peningkatan
Sistem Transportasi Multimoda Dalam
Rangka Menekan Logistic Cost di Jawa
Timur, Jurnal Transportasi Multimoda,
Vol. 20 (2022): 26-34, Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
[5] [Dephub RI] Departemen Perhubungan
Republik Indonesia.1997. Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor KM.15
tahun 1997 tentang Sistem Transportasi
Nasional (Sistranas). Jakarta: Dephub RI

Anda mungkin juga menyukai