Filsafat Ilmu
Dosen : Prof. Dr. Robert Sibarani, MS
Oleh:
MANIPPO SIMAMORA
22810600
PROGAM DOKTOR
MEDAN
2022
Pertemuan 2:
ØSumber kearifan lokal atau kearifan praktis
ØTeknik analisis kearifan lokal atau kearifan praktis
ØDefinisi kearifan lokal atau kearifan praktis
ØManfaat kearifan lokal
TEKNIK ANALISIS KEARIFAN
Nama dan Sinopsis Makna & Fungsi Nilai & Norma Kearifan
2. Ambil satu tradisi, budaya atau praktik sosial yang saudara ketahui, kemudian
berikan gambaran umum tentang tradisi, budaya atau praktik sosial tersebut!
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan
keanekaragaman budaya. Kondisi ini terjadi karena adanya adat-istiadat dari berbagai suku
yang berbeda-beda oleh karena itu tradisi yang ada di dalamnya pun beragam. Tradisi
merupakan adat kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan oleh
masyarakat hingga kini. Salah satu tradisi yang terdapat di Indonesia adalah tradisi kenduri
atau slametan. Kenduri merupakan perjamuan makan untuk memperingati suatu peristiwa,
meminta berkat, dan lain sebagainya.
Upacara tradisi selamatan (slametan), gelar sesaji (sajen) atau kenduri bagi
masyarakat Jawa seakan sudah menjadi pola kehidupan yang biasa dilaksanakan. Walaupun
hal tersebut mengalami sebuah pergeseran bahkan pertentangan karena adanya sebuah
perubahan dan pengaruh dari budaya luar. Sejak manusia Jawa lahir sudah diperkenalkan
dengan tradisi-tradisi selamatan. Mulai dari kelahiran (brokohan, sepasaran, piton-piton,
selapan, setahunan), anak-anak (tetakan/khitanan), upacara perkawinan, masa kehamilan,
sampai dengan kematian. Begitu pula dalam pola tradisi kehidupan masyarakat Jawa seperti
pindah rumah, membuat rumah, tardisi bersih desa/nyadran, upacara-upacara di Keraton dan
masih banyak lagi. Hampir perilaku atau kegiatan yang akan dilakukan oleh masyarakat Jawa
tidak lepas didahului dengan tradisi selamatan.
Selametan yang biasa dilakukan oleh orang Jawa tidak lepas dari sejarah kepercayaan-
kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Jawa pada jaman dahulu. Selamatan bertujuan
untuk memperoleh keselamatan dari nenek moyang bersumber dari kepercayaan animisme
dinamisme. Namun seiring berjalannya waktu dan masyarakat Jawa mulai mengenal agama,
selamatan kini merupakan aktivitas memohon perlindungan ataupun sebagai wujud syukur
atas berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Secara ontologi selamatan mengandung unsur-unsur realisme, naturalisme, dan
empirisme. Unsur realisme dalam selamatan yaitu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat
untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan untuk menjalin sikap kekeluargaan terhadap
masyarakat. Unsur naturalisme dalam selamatan yaitu menggunakan alam sebagai wujud
syukur. Unsur empirisme dalam selamatan yaitu rasa bersyukurnya masyarakat kepada
Tuhan.
3. Analisislah kearifan lokal dari tradisi, budaya atau praktik sosial tersebut dengan
menggunakan tabel pada slide di atas!