Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rifqi Adityaji

NIM : 15000123120068

Refleksi

Pada minggu kedua mata kuliah Kesehatan mental, kita lebih mempelajar konsep dasar dari Kesehatan
biopsiksosial, kemudian istilah-istilah seperti disease, illness dan sickness, lalu membahas tentang ruang
lingkup Kesehatan mental dan 3 prinsip dalam Kesehatan mental. Pada awal penjelasan di kelas
dijelaskan bahwa orang yang sehat itu ketika seseorang merasakan kesejarahteraan penuh baik dalam
segi fisik, mental dan kehidupan sosialnya. Disini saya merasa untuk menyebutkan diri saya itu ‘Sehat”
agak susah sebenarnya karena terkadang saya tuh merasa fisik dan mentalnya oke tapi sosialnya engga,
cuman setelah mendengar penjelasan materi tersebut saya tuh bisa membedakan ketika saya benar-
benar sehat secara biopsikososial dan yang tidak. Kemudian saya bersyukur bahwa selama ini ketika saya
sakit, saya itu Disease (yang sakit karena adanya gangguan secara biologis) bukan Illness (gangguan
psikologis), ataupun Sickness, karena disease itu lebih mudah diobati dibanding kedua hal tersebut.
Kemudian membahas tentang 3 prinsip Kesehatan mental seperti

1. Memahami kesehatan mental dari sifat manusia, seperti kesehatan mental tidak terlepas dari
kesehatan fisik, moral, intelek, religious, emosional, dan sosial
2. Kesehatan mental yang didasari hubungan manusia dengan lingkungan
3. Kesehatan mental yang didasari dari hubungan manusia dengan tuhan

Dari 3 prinsip tersebut saya bisa mengambil kesimpulan bahwa 3 prinsip Kesehatan mental ini jika kita
terapkan dalam sehari” seperti kita bisa memamhami seseorang dari emosionalnya, kemudian kita dapat
berhubungan dengan baik antar sesama manusia dan lingkungannya serta kita dengan tuhan kita sendiri,
hal ini dapat secara tidak langsung membuat kehidupan kita jauh lebih baik, dan tentu saja akan menjaga
Kesehatan mental juga. Meskipun terkadang saya sendiri dalam penerapannya ketika point 1 dan 2 itu
bisa terjalani dengan baik tp point 3 nya tidak yang akhirnya saya tidak bisa benar-benar merasakan
bagaimana Kesehatan mental seutuhnya tapi setidaknya fungsional saya dalam keseharian tidak
terganggu. Lalu dalam Gerakan Kesejahteraan Psikologis, kita harus bisa mengevaluasi kepuasan kita
dalam menjalani kehidupan dan evaluasi afektif (kita mengevaluasi apa yang kita rasakan, apakah kita
senang atau sedih), karena ketika kita sudah bisa melakukan 2 evaluasi tersebut, hal itu mendorong kita
untuk mencapai kesejahteraan psikologi/Kesehatan mental. Maka dari itu sekarang saya lebih banyak
melakukan hal yang saya sukai sehingga dalam menjalani kehidupan ini saya juga merasa lebih tenang
dan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai