Anda di halaman 1dari 3

Nama:Gressy putri zulfa

Npm:237310582
Ilmu Pemerintahan 1/D

Jurnal Antarpologi Budaya

1.ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN IPS TEMA 1-3 KELAS IV SD PADA BUKU


PENERBIT KEMENTERIAN PENDIDIDKAN DAN KEBUDAYAAN

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah adanya perubahan pembelajaran IPS
yang awalnya pembelajaran per mata pelajaran menjadi pembelajaran tematik yang saat
mempengaruhi penggunaan buku ajar dan ruang lingkup IPS dan adanya materi
pembelajaran yang tumpang tindih dalam pembelajaran tematik di kurikulum
2013.Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengelompokan ruang lingkup IPS pada
buku tematik tema 1-3 kelas IV Pada buku Kemendikbud. Tujuan yang hendak di capai
dalam penelitian ini adalah untuk adalah untuk mengetahui dan menganalisis lebih lanjut
tentang materi pembelajaran IPS tema 1-3 kelas IV di sekolah dasar pada buku penerbit
kementerian pendidikan dan kebudayaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah buku tematik tema 1-3 kelas IV terbitan Kemendikbud. Data
dalam penelitian ini di peroleh melalui wawancara dan studi kepustakaan. Hasil analisis
ruang lingkup IPS pada buku tematik tema 1-3 kemendikbud kelas IV terbitan kemendikbud
menunjukan bahwa materi IPS ada di semua tema dan subtema namun hanya ada di
pembelajaran 1 dan 5 saja dan ruang lingkupnya Antropologi dan Geografi

DOI: https://doi.org/10.35473/dwijaloka.v1i1.1572

2.IPS Dalam Pendekatan Konstruktivisme (Studi Kasus Budaya Melayu Jambi)

Ruang lingkup IPS adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat. Oleh karena itu,
masyarakat inilah yang menjadi sumber utama IPS. Aspek kehidupan sosial apapun yang
kita pelajari, apakah itu hubungan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi,
ataupu politik, bersumber dari masyarakat. Sehingga dibutuhkan suatu pendekatan filsafat
yang akan memberikan suatu pembelajaran yang modern tidak konvensional seperti
pendekatan konstruktivisme. Guru disini tidak lagi menduduki tempat sebagai pemberi ilmu.
Tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar. Namun guru lebih diposisikan sebagai
fasiltator yang memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri. Dengan penggabungan pembelajaran IPS yang menggunakan pendekatan
Konstruktivisme diharapkan mampu menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang
demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai

http://dx.doi.org/10.37905/aksara.7.1.61-66.2021

3.KEKUATAN MATA KULIAH BARU ANTROPOLOGI PENDIDIKAN SENI BUDAYA


DALAM MEMBERDAYAKAN MAHASISWA UNTUK PEMBELAJARAN KREATIF
Di era disrupsi, pengenalan mata kuliah baru sangatlah terbuka untuk mengejar hasil yang
lebih baik. Artikel ini memaparkan kekuatan Antropologi Pendidikan Seni Budaya sebagai
mata kuliah baru dalam memicu pembelajaran kreatif. Mata pelajaran ini dipengaruhi oleh
kontaknya dengan ilmu-ilmu sosial dan perubahan pandangan masyarakat tentang belajar.
Penelitian ini mencoba untuk mengungkap (1) Bagaimana mata pelajaran baru ini
diterapkan untuk memicu pembelajaran kreatif? dan (2) Bagaimana mata pelajaran baru ini
mendapat pengaruh dari ilmu-ilmu sosial, sehingga mengubah pandangan orang tentang
pembelajaran kreatif? Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif longitudinal
selama tiga tahun, 2018-2021. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa pascasarjana
Jurusan Pendidikan Seni Budaya Universitas Negeri Surabaya. Pengumpulan data
dilakukan melalui observasi kelas secara tatap mulai pada 2018-2019 dan pertemuan online
saat pandemi pada 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenalan mata kuliah baru
Pendidikan Seni Budaya Antropologi membawa tren yang cukup menjanjikan. Mata kuliah
ini menjadi ajang eksplorasi dan curah pendapat dalam kajian interdisipliner. Selanjutnya
dalam ilmu-ilmu sosial, Sosiologi, misalnya, mata kuliah ini memiliki pengaruh dalam
mengubah pandangan masyarakat melalui pembelajaran kreatif.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/article/view/17750

4.PERUBAHAN BUDAYA ATAU KEBIASAAN, DAN ADAPTASI BUDAYA BARU PADA


MASYARAKAT DIERA GLOBALISASI DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI

Abstract

Era globalisasi merupakan fenomena yang secara umum dan meluas diyakini memiliki
dampak yang sangat penting terhadap perubahan budaya ataupun kebiasaan masyarakat
dan adaptasi budaya baru pada masyarakat di seluruh dunia. Antropologi sebagai ilmu yang
mempelajari manusia dan budaya tentunya memiliki peran penting dalam memahami dan
menjelaskan bagaimana fenomena globalisasi, perubahan budaya, dan adaptasi budaya
baru yang terjadi dan tidak dapat dihindari. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana
perubahan budaya atau kebiasaan, dan adaptasi budaya baru pada masyarakat diera
globalisasi dalam perspektif antropologi. Artikel ini memberikan gambaran-gambaran dasar
tentang budaya dan globalisasi serta dampak globalisasi terhadap perubahan kebiasaan
dan bagamana masyarakat beradaptasi dengan budaya baru. Dengan adanya artikel ini
diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan kepada peneliti dan pembaca yang
ingin mengetahui bagaimana perubahan budaya, dan adaptasi budaya baru pada
masyarakat dalam perspektif antropologi.

DOI: https://doi.org/10.572349/socialogica.v3i1.375

5.Menelusuri Kekuatan Budaya dan Bahasa dalam Membentuk Identitas Pribadi


dengan Perspektif Sikap Mandiri di Kelas 5*
Keywords: Budaya, Bahasa, Identitas Pribadi, Sikap Mandiri, Critical Thinking, Kelas 5

ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran yang dimainkan oleh budaya dan
bahasa dalam membentuk identitas pribadi, sikap mandiri, dan kemampuan berpikir kritis
pada Siswa Kelas 5. Dengan fokus pada lingkungan Pendidikan, penelitian ini melibatkan
pengumpulan data kualitatif melalui observasi kelas, wawancara, dan analisis konten.
Melalui pendekatan interdisipliner yang menggabungkan konsep-konsep dari bidang
antropologi budaya, psikologi perkembangan, dan linguistik, penelitian ini bertujuan untuk
memahami bagaimana budaya dan bahasa saling berinteraksi dalam proses pembentukan
identitas pribadi dan pengembangan sikap mandiri pada Siswa. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk mengeksplorasi cara di mana pemahaman mendalam tentang budaya dan
bahasa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis Siswa dalam menganalisis informasi
dan mengevaluasi argumen. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan baru tentang pentingnya integrasi budaya dan bahasa dalam kurikulum
Pendidikan Kelas 5 dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan pendekatan
pembelajaran yang lebih inklusif dan holistik. Abstrak tersebut menggarisbawahi tujuan,
metode, dan harapan dari penelitian yang diusulkan, serta memberikan gambaran umum
tentang cara pendekatan interdisipliner diharapkan dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang peran budaya dan bahasa dalam pembentukan identitas pribadi,
sikap mandiri, dan kemampuan berpikir kritis pada Siswa Kelas 5.

DOI: https://doi.org/10.9000/jpt.v2i4.609

Anda mungkin juga menyukai