Uts Pak-230810460-Hutri Ovelia Panjaitan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

UTS AGAMA KRISTEN

Nama: Hutri Ovelia Panjaitan


NIM: 230810460

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Dunia dan Realitas Sosial sebagai konteks
Ibadah”, serta berikan contoh kongkritnya!
Jawaban:
• Dunia dan realitas social sebagai konteks ibadah adalah pemahaman kita
tentang ibadah yang tidak hanya cukup dari ritual, tetapi juga dari karya sosial
yang membebaskan dan menyelamatkan. Bukan hanya saat kita akan di sorga,
tapi juga keselamatan masa kini dan disini
• Contoh konkritnya adalah Menolong orang lain saat membutuhkan pertolongan
kita, kerjasama dan bermusyawarah dengan kelompok, bertanggung jawab
terhadap tugasnya didalam suatu kelompok sosial.

2. a) Apa yang dimaksud bahwa “keselamatan itu bersifat holistik”?


Jawaban:
Keselamatan bermakna holistik berasal dari kata holistic yang artinya utuh dan
menyeluruh, menyangkut seluruh segi dan bidang kehidupan, lahir dan batin, jasmani
dan rohani, materi dan non materi, dalam kehidupan pribadi dan sosial. Dengan
demikian sebenarnya keselamatan itu dibutuhkan oleh semua orang dan tidak ada
kelompok manusia yang boleh membatasi atau memonopoli keselamatan.

b) Dalam konteks Indonesia yang majemuk, relevankah penggunaan sapa/salam


“Syalom” (Bahasa Ibrani) dalam komunitas heterogen? Menurut Anda, bagaimana
sebaiknya?
Jawaban:
Menyapa “Syalom” perlu dilakukan dengan kesadaran bahwa salam ini adalah doa dan
harapan kita agar kita semua menerima rahmat keselamatan dari Allah, seperti juga
orang-orang lain, sesama kita yang diciptakan dan dikasihi Allah. Oleh karena itu,
dalam konteks Indonesia yang majemuk, penggunaan salam/sapa “Syalom” (berasal
dari bahasa Ibrani) dalam komunitsas yang heterogen, nampaknya perlu
dipertimbangkan karena sapaan secara salah kaprah malah dianggap sebagai bahasa
khas Kristen, dan sebaiknya lebih menggunakan sapaan/salam umum yang tidak
memiliki arti atau pemahaman agama tertentu.

3. Apa beda pemahaman antara “kerohanian” dan spiritualitas? Bagaimana spiritualitas


yang utuh itu seharusnya dikembangkan?
Jawaban:
• a. Kerohanian: kerohanian tidak bersifat dualistik, dimana manusia dan
kehidupan ini terbagi menjadi dua hal yaitu jasmani dan rohani. Di Alkitab
mengajarkan bahwa rohani dan jasmani merupakan satu kesatuan utuh, yang
dikasihi Allah. Oleh karena itu Allah menyelamatkan manusia juga secara utuh.
Dan untuk itulah, Yesus lahir ke dunia untuk mewujudnyatakan karya
keselamatan Allah di dunia ini. Sedangkan,
b. spiritualitas : itu lahir dari sebuah pemahaman yang utuh: tubuh-jiwa; rohani-
jasmani. Spiritualitas tidak berarti terkait dengan spiritisme yang berhubungan
dengan dunia lain atau klenik. Spiritualitas bukanlah hidup yang terlepas dari
dunia dan hanya berorientasi pada kehidupan besok paska kematian di sorga
sana. Tetapi spiritualitas juga terkait dengan kehidupan kita kini dan disini.
• Spiritualisas yang utuh dikembangkannya dengan suatu proses yang melibatkan
pertumbuhan kehidupan Rohani, refleksi dan meditasi, serta eksplorasi dalam
berbagai hal seperti eksplorasi hobi diri sendiri atau eksplorasi lainnya.
Contohnya kegiatan komunitas Taize yang menghidupi spiritualitas yang utuh

Anda mungkin juga menyukai