Anda di halaman 1dari 31

PENYULUHAN KESEHATAN

PERAWATAN PASIEN ASMA

Di Susun Oleh
Wanda Hamidah
(20021030)
Tingkat : 1 (satu)
Semester : 2 (dua)

Dosen Pembimbing : Windi Astute Cahya Ningrum, S,Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
PENGAJUAN JUDUL PENKES

Kepada Yth,
Dosen pembimbing : Windi Astuti, M.Kep
Di-
tempat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : wanda hamidah
Nim : 20021030
Semester : II
Dengan ini saya mengajukan permohonan judul penyuluhan Kesehatan pada klien:
- Judul :perawatan pasien asma
- Mata kuliah :komunikasi keperawatan

Demikianlah permohonan ini saya buat, atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Dosen pembimbing Mahasiswa

Windi astute, M.Kep wanda hamidah


HALAMAN PENGESAHAN

Perawatan Pasien Asma


Telah dilakukan Pendidikan Kesehatan :
Nama : Wanda Hamidah
Nim : 20021030
Program Studi : Diploma III Keperawatan
Mata Kuliah : Komunikasi Keperawatan

Palembang, Mei 2022


Dosen pembimbing,

Windi astuti cahya ningrum, S.Kep.,Ns., M.Kep


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
ridhonya saya dapat menyelesaikan penyuluhan ini denganjudul “ perawatan pasien asma”
sebagai salah satu syarat dalam mata kuliah komunikasi keperawatan program studi Diploma
III Keperawatan semester 2 dalam penyuluhan laporan ini saya sangat menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahanpada laporan ini yang di karenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kekhilafan yang saya perbuat.maka dari itu,
dengan iklas saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifatmendidik dan membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan penyusunan laporan ini di masa yang akan datang.

Penyusun materi dan laporan ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan
bimbingan, serta saran dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini saya
mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada : Dosen pembimbing ibu
Windi astuti cahya ningrum, S.Kep.,Ns., M.Kep. semoga Allah SWT membalas dan
melimpahkan rahmat serta hidayahnya dan menjadikannya sebagai amal jariyah dan semoga
laporan ini bermanfaat. Amin
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN................................................................................................ i
HALAMAN PENESAHAN..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................
KERANGKA ACUAN PRAKTIKUM..................................................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN.......................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................
D. Metode........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Asma.............................................................................................
B. Etiologi Asma.............................................................................................
C. Klasifikasi...................................................................................................
D. Patofisiologi dan Pathway..........................................................................
E. Manifestasi Klinik......................................................................................
F. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................
G. Terapi Farmakologi dan Non Farmakologi................................................
H. Komplikasi..................................................................................................
I. Diagnosa Keperawatan...............................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
DAFTAR PERTANYAAN......................................................................................
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN....................................................
PENILAIAN PENYULUHAN ATAU MICROTEACHING...............................
BERITA ACARA.....................................................................................................
LEMBAR KONSULTASI.......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lampiran Evaluasi............................................................................


Lampiran 2 : Lampiran Analisis Data....................................................................
Lampiran 3 : Lampiran Dokumentasi....................................................................
Lampiran 4 : Lampiran Leaflet..............................................................................
Lampiran 5 : Lampiran Daftar Hadir.....................................................................
La,piran 6 : Lampiran Konsul..............................................................................
KERANGKA ACUAN PRAKTIKUM
MATA AJAR KOMUNIKASI KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Setiap mahasiswa diberikan penugasan individu dan kelompok berupa penyuluhan atau
microteaching
2. Tema penyuluhan atau microteaching ditentukan sendiri oleh mahasiswa dengan
persetujuan pembimbing
3. Setiap mahasiswa wajib membuat proposal penyuluhan/ satuan acara pembelajaran (SAP)
yang dikonsultasikan pada pembimbing yang ditunjuk sejak awal proses perkuliahan
4. Dosen penguji praktikum : Windi Astuti
5. Ujian praktikum dalam bentuk penyuluhan atau microteaching dapat dilaksanakan dengan
ketentuan :
a. Mahasiswa telah menyelesaikan proses konsultasi dengan dosen pembimbing
b. Mahasiswa telah menyiapkan alat, media dan bahan yang berhubungan dengan tema
penyuluhan atau microteaching
c. Mendapatkan persetujuan dari pembimbing untuk melaksanakan penyuluhan atau
microteaching
d. Seluruh kesiapan administrasi, ruangan, audiens dan hal lain yang berkenaan dengan
persiapan penyuluhan atau microteaching menjadi tanggung jawab mahasiswa yang
bersangkutan
e. Penguji berhak membatalkan jadwal penyuluhan yang telah disepakati jika mahasiswa
dianggap tidak layak dalam persiapan
f. Mahasiswa membuat kontrak dengan dosen penguji untuk pelaksanaan penyuluhan
atau microteaching minimal 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan
g. Durasi waktu pelaksanaan penyuluhan atau microteaching adalah 20-30 menit
h. Jumlah audiens untuk penyuluhan minimal 10 orang tergantung dari tema yang telah
ditentukan
i. Penyuluhan dalam bentuk Pendidikan Kesehatan pada pasien harus dihadiri oleh
keluarga pasien
j. Mahasiswa menyiapkan berita acara pelaksanaan ujian praktikum dan komponen/form
penilaian selama penyuluhan atau microteaching (form terlampir)
k. Mahasiswa menyiapkan ruangan guna pelaksanaan penyuluhan atau microteaching
sesuai tema yang telah ditentukan dan berkoordinasi dengan bagian perlengkapan dan
laratorium
l. Ruang lingkup tema penyuluhan meliputi : Pendidikan Kesehatan dan pemberian
materi di dalam kelas atau di laboratorium
m. Laporan akhir praktikum dalam bentuk hardcover berwarna ungu yang berisikan
Materi, SAP, Leaflet, Banner, Absensi aundiens dan dokumentasi kegiatan.

Palembang, Mei 2022


Dosen pembimbing,

Windi astuti cahya ningrum, S.Kep.,Ns., M.Kep


SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN PASIEN ASMA

Pokok Bahasan : Penyakit dan perawatan asma


Sub Pokok Bahasan : Tentang keperawatan asma
Tempat : STIKes Muhammadiyah Palembang
Waktu : 30 menit
Tanggal :
Sasaran : Mahasiswa D III Keperawatan tk 1
Penyuluhan : Wanda Hamidah

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang
penyakit asma dan dapat menerapkan cara perawatan penyakit asma.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan Kesehatan mahasiswa diharapkan
mampu :
a. Mahasiswa menjelaskan pengertian dari asma
b. Mahasiswa menjelaskan penyebab asma
c. Mahasiswa menjelaskan diagnosis asma
d. Mahasiswa menjelaskan obat-obatan untuk asma
e. Mahasiswa menjelaskan cara perawatan asma
B. Metode
1. Presentasi
2. Tanya jawab
C. Media Dan Alat Peraga
1. Leafleat
2. Banner
D. Kriteia Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. 100% peserta hadir
b. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta berperan aktif
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan masyarakat mampu dan mengerti apa yang
dijelaskan
E. Materi
Materi tentang perawatan pasien asma yang berisikan tentang : (terlampir)
a. Definisi asma
b. Penyebab asma
c. Diagnosis asma
d. Manajemen asma
e. Obat-obatan menangani asma
f. Cara perawatan asma
F. Evaluasi
Mahasiswa dapat memahami apa yang disampaikan :
a. Mahasiswa mengetahui pengertian dari asma
b. Mahasiswa mengetahui penyebab asma
c. Mahasiswa mengetahui diagnosis asma
d. Mahasiswa mengetahui obat-obatan untuk asma
e. Mahasiswa mengetahui cara perawatan asma
G. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan peserta


1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam dan Menjawab salam
5 menit memperkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Isi 1. Menjelaskan definisi asma Mendengarkan
15 menit 2. Menjelaskan penyebab asma penjelasan
3. Menjelaskan diagnosis asma
4. Menjelaskan obat-obatan sama
5. Menjelaskan tahap-tahap asma
6. Menjelaskan cara perawatan asma
3. Penutup 1. Evaluasi 1. Menjawab
10 menit 2. Memberikan kesempatan kepada pertanyaan
masyarakan yang ingin bertanya 2. Mengucapkan
3. Mengkaji pemahaman masyarakat terima kasih
dan memberikan beberapa 3. Membalas
pertanyaan lisan salam
4. Membagikan leafleat
5. Mengucapkan salam
BAB 1
PENDAHULUAN

1. TINJAUAN TEORI
A. Latar Belakang
Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang banyak dijumpai, baik pada
anak-anak maupun dewasa. Kata asma (asthma) berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“terengah-engah”. Lebih dari 200 tahun yang lalu, Hippocrates menggunakan istilah asma
untuk menggambarkan kejadian pernafasan yang pendek-pendek (shortness of breath).
Sejak itu istilah asma sering digunakan untuk menggambarkan gangguan apa saja yang
terkait dengan kesulitan bernafas, termasuk ada istilah asma kardiak dan asma bronchial.
Global Initiative for Asthma (GINA) tahun 2008 menerangkan bahwa, asma
didefinisikan sebagai penyakit inflamasi kronis pada saluran pernafasan di mana berbagai
sel dan elemen seluler berperan, terutama sel mast, eosinofil, limfosit, makrofag, dan sel
epithelial. Asma mempunyai tingkat kefatalan yang rendah, namun angka kejadiannya
cukup tinggi ditemukan pada masyarakat (Katerine et al., 2014). Prevalensi asma di
Indonesia belum diketahui dengan pasti, namun dari hasil penelitian yang dilakukan pada
siswa SLTP di daerah Jakarta pada tahun 2002 prevalensi asma masih 6,7%, kemudian
pada tahun 2008 meningkat menjadi 8,6% (Rosamarlina et al., 2010).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menyebutkan bahwa hasil
prevalensi nasional untuk penyakit asma pada semua umur adalah 4,5%. Dengan
prevalensi asma tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (7,8%), diikuti Nusa Tenggara
Timur (7,3%), DI Yogyakarta (6,9%), dan Sulawesi Selatan (6,7%).
Asma merupakan penyakit yang manifestasinya sangat bervariasi. Sekelompok
pasien mungkin bebas dari serangan dalam jangka waktu lama dan hanya mengalami
gejala jika mereka berolahraga, terpapar alergen atau terinfeksi virus pada saluran
pernafasannya. Pasien lain mungkin mengalami gejala yang terus-menerus atau serangan
akut yang sering. Pola gejalanya juga berbeda antar satu pasien dengan pasien lainya.
Selain itu dalam satu pasien sendiri, pola, frekuensi, dan intensitas gejala bisa bervariasi
antar waktu ke waktu.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengulas lebih lanjut tentang
penyakit dan perawatan asma untuk menangani problematika pada penderita asma, maka
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mengambil judul Penyuluhan Kesehatan
Perawatan Asma.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis buat yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit asma?
2. Apakah yang menjadi penyebab penyakit asma?
3. Apa sajakah diagnosis asma?
4. Apa saja obat-obatan untuk mengatasi penyakit asma?
5. Bagaimanakah merawat pasien yang menderita asma?

C. Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui pengertian dari asma
b. Mahasiswa mengetahui penyebab asma
c. Mahasiswa mengetahui diagnosis asma
d. Mahasiswa mengetahui obat-obatan untuk asma
e. Mahasiswa mengetahui cara perawatan asma

D. Metode
Metode yang digunakan dalam penyesuaian materi adalah studi Pustaka di dukung
materi dan media elektronik/internet.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Asma
Definisi Asma adalah penyakit obstruktif jalan nafas yang bersifat intermiten dan
reversibel dimana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi
tertentu (Usman, Chundrayetti, & Khairsyaf, 2015) .
Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan sesak napas karena adanya
penyempitan pada saluran napas akibat suatu rangsangan alirkan oksigen ke paru-paru
berkurang (Wijaya, 2017).
Asma adalah jenis penyakit kronis dan berulang pada saluran pernapasan yang
ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas sehingga menimbulkan sesak
atau sulit bernapas (Laksana & Berawi, 2015).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asma merupakan salah
satu penyakit pada sistem pernapasan dimana terjadinya peradangan ataupun penyempitan
pada jalan napas yang dapat berulang karena terpapar agen alergi dan kondisi ini
dapat menyebabkan sesak napas bagi penderitanya.

B. Etiologi
a.Faktor predisposisi
1) Genetik
Faktor keturunan adalah bakat alerginya, tetapi belum diketahui bagaimana hal itu
akan berkurang secara signifikan. Penderita gangguan alergi biasanya memiliki kerabat
yang juga menderita gangguan alergi. Karena bakat alergi ini, orang yang terkena asma
bronkial sangat rentan jika terkena faktor pemicu. Selain itu, hipersensitivitas saluran
napas dapat dikurangi. (W. R. Setiawan & Syafriati, 2020).
b. Faktor presipitasia
1) Alergen
Sumber alergen dapat dibagi menjadi tiga jenis: 1) Inhalansia yang melewati saluran
pernapasan, seperti debu, bulu hewan, serbuk sari, spora jamur, bakteri, dan kontaminan.
2) Suplemen makanan yang diminum secara oral adalah makanan (buah-buahan dan
anggur yang mengandung sodium metadisulfide) dan obat-obatan (aspirin, epinefrin,
ACE inhibitor, chromolin, dll). 3) Kontak yang menembus melalui kontak dengan kulit.
Contoh: perhiasan, logam, jam tangan Untuk beberapa pasien asma, respons terhadap IgE
jelas merupakan alergen utama yang berasal dari debu, serbuk sari tanaman, atau bulu
hewan. Karena alergen ini merangsang reseptor IgE pada sel mast, paparan faktor
penyebab alergen ini dapat menyebabkan degranulasi sel mast. Degranulasi sel mast
seperti histamin dan protease memicu reaksi alergen berupa asma (Kurnia, Hartana, &
Rengganis,2019).
2) Olahraga
Kebanyakan penderita asma mengalami kejang selama aktivitas fisik atau olahraga.
Serangan asma akibat aktivitas biasanya terjadi segera setelah aktivitas berhenti. Asma
dapat disebabkan oleh aktivitas fisik atau olahraga yang dikenal dengan istilah exercise-
induced asma (EIA). Ini biasanya terjadi segera setelah berolahraga. Contoh: jogging,
aerobik, berjalan aktif atau menaiki tangga. Hal ini ditandai dengan bronkospasme, sesak
napas, batuk dan mengi. Penderita asma perlu pemanasan selama 2-3 menit sebelum
berolahraga (Wijaya, 2017).
3) Infeksi bakteri pada saluran napas
Dengan pengecualian sinusitis, infeksi saluran pernapasan bakteri menyebabkan
eksaserbasi asma. Infeksi ini menyebabkan perubahan inflamasi pada sistem
trakeobronkial, mengubah mekanisme mukosiliar. Oleh karena itu, hipersensitivitas sistem
bronkial meningkat.(Usman et al., 2015).
4) Stress
Stres / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada. Penderita diberikan motivasi untuk
mengatasi masalah pribadinya, karena jika stresnya belum diatasi maka gejala asmanya
belum bisa diobati (Wijaya, 2017).
5) Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan udara pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
Suasana dingin yang tiba-tiba memicu serangan asma. Terkadang serangan dikaitkan
dengan musim seperti musim hujan dan musim kemarau(Nurmala, Budiyono, &
Suhartono, 2018).
C. Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya asma dapat di bedakan menjadi 2 macam yaitu :
a) Asma ekstrinsik
Asma ekstrinsik merupakan pemicu dari luar tubuh, antara lain debu, serbuk sari, bulu
hewan, makanan, minuman, obat-obatan, bau, bahan kimia, polusi udara, cuaca, dan
perubahan suhu. (Demur, 2017).
b) Asma intrinsik
Asma intrinsik adalah asma yang disebabkan oleh faktor-faktor yang memicu tubuh,
seperti infeksi saluran pernapasan, stres, olahraga, dan emosi yang berlebihan.
(Wibowo, 2017).

D. Patofisiologi dan pathway


Asma merupakan inflamasi kronik dalam saluran napas dengan berbagai sel dan
elemen seluler yang berperan. Inflamasi kronik dihubungkan dengan hiperesponsif saluran
napas yang mengakibatkan episode berulang mengi, dada sesak, napas pendek dan
batuk, khususnya saat malam atau dini hari. Gejala asma bervariasi, multifaktor dan secara
potensial berhubungan dengan inflamasi bronkus (Firmansyah, Set al., 2021; Kartikasari
& Sulistyanto, 2020).
Pada reaksi alergi saluran napas, antibodi IgE berikatan dengan alergen dan
menyebabkan degranulasi sel mast. Degranulasi ini melepaskan histamin. Histamin
mempersempit otot polos bronkus. Respon histamin yang berlebihan dapat menyebabkan
kejang asma. Histamin merangsang pembentukan mukus dan meningkatkan permeabilitas
kapiler, sehingga terjadi kongesti dan pembengkakan pada ruang antara paru-paru. Orang
dengan asma mungkin memiliki respons IgE yang hipersensitif terhadap alergen dan
mungkin lebih rentan terhadap degranulasi sel mast. Setiap kali respon inflamasi
hipersensitif, hasil akhirnya adalah bronkospasme, pembentukan mukus, edema, dan
obstruksi jalan napas (Afgani & Hendriani, 2020; Yudhawati & Krisdanti, 2019).
PATHWAY ASMA FAKTOR PENCETUS SERANGAN

Faktor Campuran Faktor Instrinsik


Ekstrinsik

Inhalasi allergen Polusi udara : CO, asap rokok parfum


(debu, serbuk-serbuk Emosional : takut, cemas, stress
dan bulu binatang) Fisik : cuaca dingin perubahan temperature
Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia,
mycoplasmal
Iritan : kimia,Aktifitas yang berlebihan

Reaksi antigen

Antigen merangsang IgE di sel mast,


maka terjadi reaksi antigen -antibody

Proses pelepasan produk-produk sel


mast (mediator kimiawi): histamin,
bradykinin, prostaglandin, anafilaksin

Mempengaruhi otot polos dan


kelenjar pada jalan napas

Ederma dinding Kontraksi otot polos Pe l produksi mukus

Obstruksi saluran napas Spasme otot bronkus Pe l sekresi mukus


(Bronkospasme
MK: Pola napas tidak
efektif Dispne Rangsangan batuk

Kelelahan otot intercostae Asma MK: bersihan jalan napas


tidak efektif
Tubuh lemah Muncul pada malam hari
Kurang pajanan informasi

MK: Intoleransi aktivitas MK: Gangguan pola tidur MK: Defisit pengetahuan
E. Manifestasi klinik
Beberapa gejala yang menyertai diantaranya sebagai berikut :
a. Takipnea dan ortopnea
b. Gelisah
c. Sakit perut karena keterlibatan otot perut dalam bernafas
d. Rasa tidak enak
e. Tidak toleran terhadap aktivitas seperti makan, berjalan dan berbicara
f. Kejang biasanya dimulai dengan batuk dan sesak dada disertai pernapasan lambat
g. Menghembuskan napas selalu lebih sulit dan lebih lama daripada menghirup
h. Sianosis
i. Berkeringat, takikardia, dan peningkatan tekanan nadi
j. Serangan dapat berlangsung dari 30 menit hingga beberapa jam dan dapat hilang
dengan sendirinya(W. R. Setiawan & Syafriati, 2020; Suherwin, 2020).

F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik pasien asma meliputi:
a. Tes dahak
Pada Tes dahak ditemukan :
1) Kristal eosinofil Kristal Charcot-Leiden yang merupakan duri yang
terdegranulasi.
2) Ada kumparan Curshmann, yang merupakan silinder sel di cabang bronkial.
3) Adanya kreol, fragmen epitel bronkial.
4) Adanya neutrofil dan eosinofil. B. Tes darah
b. Analisis gas darah Aliran darah berfluktuasi, tetapi prognosisnya buruk jika terdapat
PaCO2 atau PH rendah.
c. SGOT dan LDTI. darah meningkat
d. Pemeriksaan faktor alergi, terdapat IgE yang meningkat pada saat kejang dan menurun
pada saat tidak ada kejang
e. Foto Rontogen
Pada rontgen, hasil pasien asma umumnya normal. Selama serangan asma, foto ini
menunjukkan hiperinflasi paru-paru berupa peningkatan permeabilitas radiasi, ruang
interkostal yang membesar, dan ukuran diafragma yang berkurang.
f. Pengukuran kapasitas vital (evaluasi fungsi paru).
Pengukuran fungsi paru digunakan sebagai penilaian tidak langsung hiperresponsif
saluran napas untuk menilai obstruksi jalan napas, reversibilitas disfungsi paru, dan
variabilitas fungsi paru (Wijaya, 2017).

G. Terapi farmakologi dan non-farmakologi


Secara garis besar pengobatan asma dibagi dalam pengobatan non farmakologik dan
pengobatan farmakologik di antaranya :
a) Pengobatan non-farmakologik
1) Pendidikan KesehatanTujuan dari konsultasi ini adalah untuk membantu klien
memperluas pengetahuan tentang asma, secara sadar menghindari pemicu, minum
obat dengan benar dan berkonsultasi dengan tim kesehatan.
2) Hindari faktor pemicu Klien perlu membantu mengidentifikasi pemicu serangan
asma yang ada di lingkungannya dan mengajarkan cara menghindari dan
mengurangi faktor pemicu, termasuk asupan cairan yang tepat untuk klien.
3) Fisioterapi dada Terapi fisik dapat digunakan untuk meningkatkan sekresi lendir.
Hal ini dapat dicapai dengan drainase postural, perkusi, dan vibrasi dada.
(Jubair, Taufiqurrahman, & Kurniadi, 2020).
b). Pengobatan farmakologik
1) Agonis beta
Aerosol bekerja sangat cepat dengan 3-4 semprotan, dengan interval 10 menit
antara semprotan pertama dan kedua. Obat ini mengandung Metaproterenol
(Alupent, Metrapel).
2) Metil Xantin
Metil xantin adalah aminofilin dan teofilin, dan obat ini diberikan bila
golongan beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan. Untuk orang
dewasa, berikan 125-200 mg 4 kali sehari.Kortikosteroid.
Jika agonis beta tidak merespon dengan baik terhadap metilxantin,
kortikosteroid harus diberikan. Aerosol bentuk steroid (dipropinate
beclomethasone) dengan dosis 800 empat kali sehari. Steroid jangka panjang
memiliki efek samping, sehingga efek samping steroid jangka panjang harus
dipantau dengan cermat.
3) Ketotifen Efeknya sama dengan dosis harian 2 x 1 mg chromolin. Efeknya dapat
diberikan secara oral.
4) Ipletropium bromida (Atroben) Atroven adalah obat antikolinergik yang diberikan
dalam bentuk aerosol dan bersifat bronkodilator. (Afgani & Hendriani, 2020).

H. Komplikasi
Komplikasi asma adalah:
a. Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah kondisi penting yang terjadi ketika udara memasuki rongga
pleura dan tekanan di dalam pleura naik ke tekanan atmosfer.
b. Atelektasis
Atelektasis adalah penyakit paru-paru tanpa udara dan dapat disebabkan oleh berbagai
faktor.
c. Gagal nafas
Gagal napas adalah suatu kondisi di mana paru-paru tidak dapat berfungsi untuk
pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
d. Bronkitis
Bronkitis adalah penyakit infeksi yang terjadi pada bronkus (Afgani & Hendriani,
2020)

I. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien asma di antaranya dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Nomor Diagnosa Halaman


1 Bersihan jalan napas tidak efektif D.0001 18
2 Pola napas tidak efektif D.0005 26
3 Intoleransi Aktivitas D.0056 128
4 Gangguan Pola Tidur D.0055 128
5 Defisit Pengetahuan D.0111 246
Sumber: Buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, PPNI (2006)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang banyak dijumpai, baik pada anak-
anak maupun dewasa. asma didefinisikan sebagai penyakit inflamasi kronis pada saluran
pernafasan di mana berbagai sel dan elemen seluler berperan, terutama sel mast, eosinofil,
limfosit, makrofag, dan sel epithelial. Asma mempunyai tingkat kefatalan yang rendah,
namun angka kejadiannya cukup tinggi ditemukan pada masyarakat.
Factor penyebab asma terbagi menjadi 2 yaitu factor ekstrinsik dan factor intrinsik :
Asma ekstrinsik merupakan pemicu dari luar tubuh, antara lain debu, serbuk sari, bulu
hewan, makanan, minuman, obat-obatan, bau, bahan kimia, polusi udara, cuaca, dan
perubahan suhu, sedangkan Asma intrinsik adalah asma yang disebabkan oleh faktor-
faktor yang memicu tubuh, seperti infeksi saluran pernapasan, stres, olahraga, dan emosi
yang berlebihan.

B. Saran

semoga laporan yang saya susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, dan
dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang asma. Saya mengetahui bahwa dalam
penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisannya,
Bahasa dan lain sebagainya.untuk itu saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat
saya harapkan agar dapat terciptanya laporan yang baikyang dapat memberi pengetahuan
yang benar kepada pembaca. Pesan dari saya mulailah membaca dari hal yang kecil untuk
dapat mengetahui lebih banyak hal yang belum anda ketahui. Dan jadikanlah membaca
sebagai kebiasaan anda, karena melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang
ilmu untuk diri anda.
DAFTAR PUSTAKA

Mustopa, Acep Hidayatul. "Pendampingan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah pada Pasien
dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Asma) di Ruang Mawar RSUD Dr. Soekardjo
Tasikmalaya." KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT 2.1 (2022): 6-
26. Diperoleh 10 mei 2022 dari https://journal.inspira.or.id/index.php/kolaborasi/
article/view/41/23
DAFTAR PERTANYAAN

No Pertanyaan Jawaban

1 Stress adalah salah satu pemicu Mengelolah stress yaitu dengan cara

asma. Bagaimana menurutmu cara mengubah pikiran anda lebih mengarah ke

mengelolah stress tersebut? hal positive, kemudian identifikasi

masalah utama yang terjadi dan atasilah

tanpa tergesah gesah, pandailah

memanajemen waktu dan buatlah waktu

tidur yang lebih banyak Ketika malam

hari.

2 Bagaimana mengatasi asma Ketika Pertolongan pertama pada asma seperti

menyerang? menempatkan penderita keruangan yang

lebih luas kemudian posisikanlah

penderita semi fowler atau posisi setengah

duduk setelah itu berilah si penderita air

minum hangat.

3 Apakah boleh menggunakan Bronkodilator cenderung bekerja dengan

bronkodilator lebih dari aturan yang baik namun akan tetapi jika digunakan

ditentukan? tidak sesuai aturan juga dapat


menimbulkan resiko pemakai.

PESERTA PENYULUHAN
PERAWATAN PADA PASIEN ASMA

Mata Kuliah : Komunikasi Keperawatan

Judul : Perawatan Pada Pasien Asma

Nama Mahasiswa : Wanda Hamidah

Semester/Tahun Ajar : II/2021/2022

Kelas :I

Program Studi : D III Keperawatan

Dosen Mata Kuliah : Windi Astuti Cahya Ningrum, S.Kep., Ns., M.Kep

No Nama Alamat Paraf


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Palembang, Mei 2022
Dosen pembimbing,

Windi astuti cahya ningrum, S.Kep.,Ns., M.Kep

PENILAIAN PENYULUHAN ATAU MICROTEACHING

Nama : Wanda Hamidah

Hari/Tanggal : 20 Mei 2022

Judul : Perawatan Pada Pasien Asma

Dilakukan
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Organisasi kelas / ruangan
2 Tata ruang sesuai kegiatan kelas / ruangan
Media :
3 a) Kesesuaian
b) Teknik penggunaan
Membuka pelajaran :
4 a) Menarik perhatian
b) Memberi acuan
Metode mengajar / penyuluhan:
5 a) Kesesuaian
b) Teknik penggunaan
6 Menggunakan variasi :
a) Suara
b) Mimik / gerak
c) Kontak pandang
d) Perubahan posisi
e) Media / alat

Menjelaskan :
7 a) Kejelasan kata / kalimat
b) Istilah asing
Memberikan penguatan :
a) Verbal
8
b) Gestural

Bertanya :
a) Jenis pertanyaan
9 b) Kejelasan
c) Penyebaran
d) Pemberian waktu berpikir
Menutup pelajaran :
10 a) Meninjau Kembali / evaluasi
b) Kesimpulan
Jumlah
Total Nilai
Keterangan :

Penilaian :

1. Dilakukan : Skor 1

2. Tidak dilakukan : Skor 0

3. Total Nilai : Jumlah nilai x 4,35


Palembang, Mei 2022
Dosen pembimbing,

Windi astuti cahya ningrum, S.Kep.,Ns., M.Kep


Lampiran
gambar

Anda mungkin juga menyukai