Disusun untuk memenuhi mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Dosen Pengampu : Myrna Apriany Lestari S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Pertama dan yang paling utama, penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah
SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan
Observasi ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Kelompok kami sangat berterima kasih
kepada pihak sekolah yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan Observasi ini di
sekolah tersebut, khususnya bagi Kepala Sekolah, Wali Kelas 2 dan siswa karena atas kerja
sama yang baik saya bisa mengerjakan laporan ini.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2023.
Observasi ini dilakukan di SDN Gunung Keling yang berada di Jln. Gunung Keling,
Cigugur, Cirendang, Kec. Kuningan, Kab. Kuningan, Jawa Barat.
Demikian kata pengantar ini penulis goreskan, penulis menyadari bahwa banyak
kesalahan-kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan yang terdapat di dalamnya. Oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca nantinya.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Guru Bimbingan dan Konseling tidak mengajar pada kelompok mata pelajaran,
namun demikian bukan berarti mereka tidak memiliki peranan pada bidang akademik.
Justru Guru Bimbingan dan Konseling dapat menjadi penunjang keberhasilan siswa pada
bidang akademik. Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada bidang akademik dimulai
dari saat pertama peserta didik memasuki sekolah, dengan tujuan agar siswa dapat
mengembangkan potensi dirinya pada bidang akademik
Pada Masa Orientasi Siswa (MOS) Guru Bimbingan dan Konseling memberikan
pelayanan dalam bentuk pemberian informasi tentang kurikulum, antara lain: macam-
macam mata pelajaran yang akan diikuti oleh peserta didik selama satu (1) tahun
pembelajaran, persyaratan nilai yang harus dipenuhi, sarana dan prasarana,
(perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain), struktur organisasi sekolah, personil sekolah
dan sebagainya, yang dapat menunjang keberhasilan pengembangan diri siswa pada
bidang akademik.
Potensi yang tersimpan pada para guru, orang tua, dan siswa harus mampu dikemas
bimbingan dan konseling menjadi sebuah program yang mengembangkan kompetensi
siswa sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Guru bimbingan dan konseling
harus mengetahui lebih awal tentang profil siswa dan guru. Dia harus mengenali secara
umum, berada pada kwadran manakah para siswanya, apakah dia termasuk type
promotor, fasilitator, analytical, atau controller.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah pelayanan Bimbingan dan Konseling di SDN Gunung Keling?
2. Bagaimana program Bimbingan dan Konseling di SDN Gunung Keling?
3. Bagaimana peran guru dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling bagi
siswa?
4. Apa saja kebutuhan siswa dalam bidang akademik, pribadi, sosial, dan karir di SDN
Gunung Keling?
C. Visi dan Misi SDN Gunung Keling
1. Visi:
“Terwujudnya pelajar yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Berprestasi, Kreatif dan Mandiri”
2. Misi:
a. Menanamkan keyakinan/ akidah melalui pengalaman ajaran agama.
b. Melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami nilai-nilai karakter.
d. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai
dengan minat dan bakatnya.
e. Menciptakan partisipasi aktif seluruh komponen sekolah dalam peningkatan
kualitas Pendidikan.
f. Mengembangkan kreatifitas dan kemandirian yang memfasilitasi keragaman
minat dan bakat peserta didik.
D. Deskripsi Kebutuhan
Pribadi Peserta didik / Layanan Konseling II memberikan Peer Pameran Proses dan 45 Menit
konseli memiliki Perencanaan individual apresiasi dan Teachin karya hasil
kepercayaan yang individual ajak untuk g siswa
tinggi memberikan Method
penilaian
terhadap diri
sendiri dan
temannya
Peserta didik/ Layanan Bimbingan II Memberikan Rolepla Sckenari Proses dan 45 Menit
konseli tidak Bimbingan kelompok metode ying o hasil
malas dan lebih pembelajaran
semangat dalam yang
mengikuti bervariatif
pembelajaran dan apresiasi
Belajar Peserta Layanan Bimbingan II Menyediakan Demon Madding Proses dan 45 Menit
didik/konseli responsif kelompok media dan strasi (poster) hasil
memiliki fasilitas
Motivasi belajar untuk warga
karena tahu sekolah agar
Pentingnya dapat
belajar menyampaik
an aspirasi
dan
informasi.
Peserta didik Layanan Bimbingan II Memberikan Modern Vidio Proses dan 45 Menit
menemukan titik bimbingan kelompok materi pembelaj hasil
semangat belajar dasar pelajaran aran
karena butuhnya secara
ilmu dan pengajar modern dan
mampu atraktif
menguasai model
pembelajaran
yang kreatif
Peserta didik Layanan Bimbingan II Menyamapai Demon Audiovis Proses dan 45 Menit
memperoleh responsif kelompok kan materi strasi ual hasil
kemudahan secara
memaham objektif dan
pelajaran mudah di
fahami
Peserta didik Layanan Dukungan II Diberikan Penuga Lembar Proses dan 45 menit
tidak menunda Responsif Sistem motivasi dan san Kerja hasil
pekerjaan seolah apresiasi Peserta
karena tahu kepada siswa Didik
bahaya mennda yang mampu (LKPD)
pekerjaan sekolah melaksanaka
n tugas tepat
waktu
Peserta didik Layanan Bimbingan II Menerapkan Storytel Buku Proses dan 45 menit
mampu dasar kelompok ice breaking ling cerita hasil
konsentrasi dalam bimbingan pada saat dan
proses belajar situasi cerita
pendidik bergamb
sudah tidak ar
kondusif
Karir Peserta didik/ Layanan Bimbingan II Tentukan Collabo Game Proses dan 45 menit
konseling dapat bimbingan sistem tujuan dan rative bertema hasil
mengidentifikasi dasar catat Learnin cita-cita
cita-cita yang perencanaan g (Marbel
sesuai dengan dan Profesi)
dirinya melakukan
networking
Peserta didik Layanan Bimbingan II Beri Psikodi Portofoli Proses dan 45 menit
dapat memahami Responsif kelompok kesempatan agnosti o hasil
hubungan hobi, kepada siswa k
bakat, dan minat untuk
kemampuan mengikuti tes
mengenal bakat, minat dan
minat, hobi dan bakat untuk
karir mengetahui
apa yang
menjadi
minat dan
bakat di
dalam diri.
Peserta didik Layanan Bimbingan II Mengadakan Cerama audiovis Proses dan 45 menit
mampu Responsif kelompok pengarahan h ual hasil
memahami melalui
mengenai jenis- seminar
jenis profesi di untuk
masyarakat, jenis kepentingan
pekerjaan dan karir
prospeknya
I. Mengembangkan Tema/Topik Layanan Bimbingan dan Konseling
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari Identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang
dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPL
Bimbingan dan Konseling). Tema/topik layanan diseleksi, dipetakan dan ditetapkan atas
dasar:
1. Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD): berdasarkan hasil asesmen
tugas perkembangan dan standar kompetensi kemndirian peserta didik/konseli
diterbitkan oleh ABKIN.
2. Masalah: asesmen masalah, kelompok masalah, item masalah, bidang layanan dan
tingkatan kelas
3. Bidang layanan Bimbingan dan Konseling: kelompok bidang layanan, tujuan layanan
pada kelompok bidang layanan, ruamg lingkup bidang layanan, tingkatan kelas.
Setelah tema atau topik dikembangkan, kegiatan berikutnya adalah menyusun
RPL Bimbingan dan Konseling. Materi yang dituangkan dalam RPL didsajikan
dengan menggunakan beragam metode, teknik dan media bimbingan. Materi dapat
bersifat informatif dan orientatif yang membuat peserta didik mengetahui dan
memahami bagaimana cara berperilaku, mengembangkan pemikiran positif, membuat
pilihan dan mengambil keputusan bukan materi tentang suatu perilaku.
Pada sekolah dasar yang memiliki guru Bimbingan dan Konseling atau konselor,
maka tema atau topik dikembangkan untuk kegiatan bimbingan klasikal, bimbingan
kelompok maupun konseling kelompok. Adapun pada Sekolah Dasar yang berada
pada gugus yang dilayani oleh satu orang guru Bimbingan dan Konseling atau
konselor, maka tema atau topik dapat dibuat RPL untuk kegiatan bimbingan klasikal,
bimbingan kelompok maupun konseling kelompok dan dapat juga diintegrasikan
dengan mata Pelajaran yang dirancang secara bersama antara guru kelas dan guru
Bimbingan Konseling atau konselor. Sementara, pada Sekolah Dasar yang tidak
memiliki konselor atau guru Bimbingan dan Konseling, tema atau topik
diintegrasikan oleh guru kelas dalam pembelajaran.