Anda di halaman 1dari 2

C.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERSKSI DA’I DAN MAD’U


Diantara factor- factor yang mempengaruhi interaksi psikologi adalah sebagai
berikut:
1. Factor Imitasi
Factor dasar dari interaksi social yang menyebabkan keseragaman dalam
pandangan dan tingkah laku orang banyak. Yang dimaksud dengan proses imitasi
adalah seperti tiru meniru, dan ikut ikutan. Proses imitasi diawali oleh timbulnya
sebuah gagasan ( keyakinan baru) di dalam masyarakat sebagai perangsang pikiran.
Gagasan itu lalu dirumuskan oleh individu berbakat tinggi yang kemudian menjadi
ide baru, ide baru ini lalu diimitasi dan dsebarkan oleh orang banyak dalam
masyarakat.
2. Factor Sugesti
Suatu proses dimana seorang individu dapat menerima suatu cara penglihatan
atau pedoman – pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.
Dalam proses sugesti, seorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang
diterima oleh orang lain di luar dirinya. Sugesti dapat terjadi dengan mudah pada
keadaan – keadaan tertentu, seperti :
a. Sugesti karena hambatan berfikir.
Dalam proses sugesti terjadi gejala bahwa orang yang dikenai sugesti
mengambil pandangan – pandangan orang lain tanpa memberikan pertimbangan –
pertimbangan dan kritik terlebih dahulu, hal itu lebih mudah terjadi apabila individu
berada dalam keadaan hilang cara berfikir kritis.
b. Sugesti karena keadaan pikiran terpecah – pecah.
Pikiran terpecah – pecah juga dapat mempercepat proses sugesti. Sugesti ini
dapat dilihat pada keadaan seseorang yang sedang bingung.
c. Sugesti karena otoritas
Dalam hal ini orang cenderung menerima pandangan atau sikap tertentu
apabila pandangan atau sikap tersebut dimiliki oleh orang – orang yang ahli
dibidangnya yang dianggap memiliki otoritas.
d. Sugesti karena mayoritas.
Individu dalam masyarakat akan menerima suatu pandangan atau ucapan
apabila pandangan itu dibantu oleh mayoritas anggota masyarakat tersebut dan
cenderung menerima pandangan itu pertimbangan lebih lanjut.
3. Factor Identifikasi
Identivikasi berarti kecenderungan atau keinginan dalam diri anak untuk
menjadi sama seperti ayah atau ibunya. Kecenderungan ini bersifat tidak sadar bagi
seorang anak .secara tidak sadar seorang anak akan mengambil sikap – sikap orang
tua yang dapat ia mengerti mengenai norma dan pedoman tingkah laku sejauh
kemampuan yang ada pada anak tersebut, dalam proses identivikasi seluruh system
norma, sikap, tingkah laku orang tua harus dapat dijadikan system norma dan cita –
cita seorang anak.
4. Factor Simpati.

1
FaizahdanLaluMuchsinEffenddi, PsikologiDakwah,2006, (Jakarta:Predana Media
Group), ccc.130-136
Simpati merupakan proses sadar bagi diri manusia yang merasa simpati
terhadap orang lain. Dalam hal simpati, hubungan yang timbal balik akan
menghasilkan suatu hubungan kerjasama, di mana individu yang satu ingin lebih
mengerti dengan individu yang lain secara lebih mendalam, sehingga individu
tersebut dapat merasa berfikir dan bertingkah laku seolah – olah ia adalah individu
yang lain

2
FaizahdanLaluMuchsinEffenddi, PsikologiDakwah,2006, (Jakarta:Predana Media
Group), ccc.130-136

Anda mungkin juga menyukai