Anda di halaman 1dari 1

KASUS 3.1.

4
Pembentukan kalus merupakan tahapan penting dalam pengembangan bibit pisang secara in vitro.
Dalam suatu percobaan kultur jaringan, beberapa zat pengatur tumbuh (ZPT) dibandingkan
kemampuannya dalam memacu pembentukan kalus pada bibit pisang. Percobaan dilaksanakan dalam
laboratorium yang steril untuk meminimalkan kontaminasi biakan jaringan yang dikembangkan.
Setiap perlakuan diwakili oleh eksplant dari jaringan bunga jantan yang tumbuhkan pada satu botol
kultur berisi media MS (Murashi & Skoog). Percobaan ini menggunakan 4 ulangan dan ketika
eksplant berumur 4 minggu setelah pengkulturan, kalus yang terbentuk diukur diameternya. Data
yang diperoleh selanjutnya disusun dalam tabel berikut.

Data diameter kalus pisang dari eksplant berumur 4 minggu


Ulangan
ZPT Yi, Y̅ i
1 2 3 4
A, Kontrol 1,4 1,5 1,3 1,1 5,3 1,3
B, 2,4 D 2,4 1,6 2,4 2,1 8,5 2,1
C, NAA 2,5 2,5 2,8 2,4 10,2 2,6
D, IBA 1,7 1,6 2,0 1,9 7,2 1,8
E, IPA 1,8 1,7 1,9 1,3 6,7 1,7
F, NAA 2,5 2,1 2,1 1,8 8,5 2,1
G, BAP 3,4 2,8 3,4 2,9 12,5 3,1

A. Jawab pertanyaan berikut ini terkait dengan percobaan tersebut di atas,


1. Apakah obyek dari percobaannya?
2. Apakah satuan percobaannya?
3. Apakah perlakuannya?
4. Apakah variabel yang diamati
5. Berapa bnayak ulangan yang digunakan
6. Rancangan apa yang sesuai ?
7. Buatlah denah untuk percobaan tersebut
B. Berdasarkan data tersebut,
1. Susunlah model matematik yang sesuai, berikut keterangannya,
2. Susunlah hipotesis yang sesuai,
3. Lakukan analisis keragaman kemudian hasilnya disusun dalam tabel Anava,
4. Lakukan pengujian hipotesis kemudian tarik kesimpulannya,
5. Jika hipotesis nol ditolak, ujilah perbedaan rata-rata perlakuan dengan BNT taraf 5% dan
buat kesimpulan perlakuan mana yang menghasilkan diameter kalus terbesar.

Anda mungkin juga menyukai