Anda di halaman 1dari 14

DR.

VEBRY HARYATI LUBIS, MARS

Analisis Pekerjaan
Keamanan Rekam
Medis

Sekilas penjelasan dan pemaparannya


Nama & Nim :

Hemaliani Syarifah (202205059)


M. Syafrijal (202205082)
Qotrunnada Fitria (202205072)
Siti Hana Khoirunnisa (202205096)
Sintiah Pratiwi (202205079)

KELOMPOK 1
Pokok
Identifikasi Pekerjaan: Tentukan pekerjaan yang akan
dianalisis. Ini bisa meliputi pekerjaan tertentu, departemen,
atau seluruh organisasi.

Bahasan Identifikasi Bahaya: Identifikasi potensi bahaya yang


terkait dengan pekerjaan tersebut. Ini bisa termasuk bahan
kimia, mesin berat, lingkungan kerja, dan lainnya.
Topik bahasan utama dalam
presentasi ini Evaluasi Risiko: Tinjau setiap bahaya yang diidentifikasi
dan nilai risikonya. Pertimbangkan kemungkinan
terjadinya, dampaknya, dan faktor mitigasi yang ada.

Implementasi dan Pelatihan: Terapkan prosedur


Penilaian Keterampilan dan Kualifikasi: Tentukan
keselamatan yang telah dikembangkan dan
keterampilan, pengetahuan, dan kualifikasi apa yang
berikan pelatihan kepada pekerja untuk
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan aman. Ini
memastikan pemahaman dan kepatuhan
termasuk pelatihan, sertifikasi, dan pengalaman kerja.
mereka.
Pengawasan dan Peninjauan: Monitor
Pengembangan Prosedur Keselamatan: Buat prosedur
implementasi prosedur keselamatan secara
kerja yang jelas dan aman untuk mengurangi risiko yang
teratur dan tinjau kembali analisis pekerjaan
teridentifikasi. Pastikan prosedur tersebut mudah
untuk memastikan relevansinya dan
dipahami dan diikuti oleh pekerja.
mengidentifikasi perubahan yang diperlukan.
Departemen
Pengertian Rekam
Medis Rekam Medis
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Pengertian rekam medis menurut (Depkes RI, 2006) Revisi II tentang Pedoman
Peraturan Menteri Kesehatan No 269 Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam
Tahun 2008 Tentang Rekam Medis Medis Rumah Sakit di Indonesia untuk
Pasal 1, disebutkan bahwa rekam
mudah mengingatnya kita bisa
medis adalah berkas yang berisikan
menggunakan singkatan ALFRED antara lain
catatan dan dokumen tentang
: Aspek Administrasi (Administration),
identifikasi pasien, pemeriksaan,
Aspek Hukum (Legal), Aspek Keuangan
pengobatan, tindakan dan pelayanan
(Financial), Aspek Penelitian (Riset), Aspek
lain yang telah diberikan kepada pasien
Pendidikan (Education), Aspek Dokumentasi
(Permenkes RI, 2008).
(Dokumentation).
Potensi bahaya Rekam
Medis

Karakteristik petugas berpengaruh


terhadap keterampilan dalam bekerja, Protap pemeliharaan DRM
belum sepenuhnya dilakukan, rak Filling masih terbuat dari kayu,
suhu (260c), pencahayaan dan kelembaban (85%) belum sesuai
sehingga DRM menjadi cepat rusak karena pemeliharaannya
masih kurang (Reziana dkk., 2019).
EVALUASI RESIKO
FAKTOR - FAKTOR
RESIKO DAN DAMPAK YANG MITIGASI
KEMUNGKINAN TERJADI Faktor-faktor
penyebab kerusakan dokumen
Dampak dari segi fisik yaitu dokumen rekam medis adalah
rekam medis dapat rusak, sehingga karakteristik petugas
TINJAU BAHAYA
apabila terjadi perkara hukum DRM berpengaruh terhadap
tidak akurat untuk dijadikan sebagai keterampilan dalam bekerja,
Tidak utuhnya dokumen alat bukti. Dampak dari segi kimiawi Protap pemeliharaan DRM
rekam medis seperti yaitu dapat membuat isi DRM pudar dan belum sepenuhnya dilakukan,
robek, luntur, pudar, tidak tidak bisa terbaca. Dampak dari segi rak Filling masih terbuat dari
terbaca atau ada bagian biologi yaitu dapat membuat isi DRM kayu, suhu (260c), pencahayaan
mengalami kerusakan pada beberapa dan kelembaban (85%) belum
yang hilang. Menurut
formulir karena kemakan raya maupun sesuai sehingga DRM menjadi
Valentina & Sebayang jenis serangga lainnya, sehingga cepat rusak karena
(2018) mengakibatkan formulir mengalami pemeliharaannya masih kurang
kerusakan. (Reziana dkk., 2019).
Penilaian ketrampilan dan kualifikasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Perekam Medis bahwa Perekam Medis dan Informasi Kesehatan adalah seorang yang telah lulus
pendidikan RMIK sesuai peraturan perundang-undangan. Pendidikan RMIK di Indonesia saat ini
Diploma III (tiga) Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Diploma IV (empat) dan Sarjana I (satu)
Manajemen Informasi Kesehatan. PMIK dapat melakukan pekerjaannya pada fasilitas pelayanan
kesehatan, dinas kesehatan, asuransi kesehatan, institusi pendidikan, dan pelayanan yang terkait.

Rekam medis sebagai sumber informasi memerlukan pengelolaan yang profesional untuk memenuhi
kebutuhan berbagai aspek meliputi : administrasi, hukum,keuangan, penelitian, pendidikan,
pendokumentasian, dan kesehatan masyarakat. Pengolahan data rekam medis menghasilkan
informasi kesehatan melalui tahapan mengumpulkan, mengintegrasikan, menganalisis data pelayanan
kesehatan primer dan sekunder, menyajikan dan mendiseminasi informasi yang berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu pelayanan Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan perlu dikelola oleh seseorang yang kompeten dan memiliki kewenangan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Prosedur kerja Rekam Medis yang jelas
dan aman untuk mengurangi risiko

PENETAPAN KEBIJAKAN KEAMANAN


IDENTIFIKASI RESIKO

Identifikasi semua risiko Penetapan Kebijakan Keamanan:


Tetapkan kebijakan keamanan yang jelas
potensial yang terkait dengan
dan komprehensif untuk melindungi
pengelolaan rekam medis,
informasi pasien, termasuk prosedur
termasuk risiko kebocoran
akses, kebijakan sandi, dan pelaporan
data, kesalahan pengkodean, pelanggaran keamanan.
dan akses tidak sah.
Lanjutan
Pelatihan Karyawan: Berikan pelatihan reguler Verifikasi Identitas: Terapkan
kepada staf tentang kebijakan dan prosedur prosedur verifikasi identitas
keamanan yang relevan, serta keterampilan yang ketat untuk memastikan
teknis yang diperlukan untuk pengelolaan bahwa orang yang mengakses
rekam medis. rekam medis adalah orang yang
berwenang untuk
Pengendalian Akses: Terapkan kontrol akses melakukannya.
yang ketat untuk memastikan hanya staf yang
berwenang yang dapat mengakses rekam medis Audit dan Pemantauan:
pasien, dengan memberikan izin akses sesuai Lakukan audit reguler terhadap
dengan tanggung jawab pekerjaan masing- akses dan aktivitas dalam
masing. sistem rekam medis untuk
mendeteksi dan mencegah
Enkripsi Data: Gunakan teknologi enkripsi untuk melindungi
data rekam medis yang disimpan secara elektronik, sehingga
kegiatan yang mencurigakan
informasi tetap aman saat disimpan dan ditransmisikan. atau tidak sah.
40

30

Implementasi dan pelatihan


20

10

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 269/ Menkes/ Per/ III/ 2008 menyatakan bahwa
Rekam Medias adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.Manajemen
rekam medis dan informasi kesehatan adalah upaya pemeliharaan, pengelolaan dan manajemen
dokumen rekam medis/ kesehatan, baik dengan cara konvensional (paper-based), maupun dengan
berbasis elektronik di setiap fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit dan Puskesmas). Pada
implementasinya bidang ini memberikan kontribusi yang besar terhadap sistem pelayanan
kesehatan dan peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan

TUJUAN

Pelatihan tentang konsep, implementasi dan tata kelola manajemen rekam medis di sarana
pelayanan kesehatan (Rumah Sakit dan Puskesmas), untuk meningkatkan layanan di bidang rekam
medis.
Pengawasan dan
peninjauan
Berikut ini adalah penjelasan lebih
lengkap mengenai peranan sebuah
rekam medis

1. Pelayanan Pasien Menjadi Lebih


Lengkap dan Berkelanjutan
2. Pelayanan Pasien Menjadi Lebih
Cepat
3. Adanya Transparansi Data Bagi
Pasien dan Keluarga
40

30

Lanjutan
20

10

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5

Setiap perusahaan atau dimanapun tempat kerja terdapat sumber bahaya yang mengancam
keselamatan dan kesehatan kerja bagi para tenaga kerja yang bekerja didalamnya.
Menurut data dari PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), angka kecelakaan kerja tahun
2012 di Indonesia mencapai 103.000 kasus. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun-tahun
sebelumnya. Pada tahun 2008 sebanyak 94.736 kasus,Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
2012 pasal 5 ayat 1 yang mengatur tentang SMK3 menjelaskan bahwa setiap perusahaan
hukumnya wajib Dan diharuskan untuk menerapkan SMK3.Pengawasan merupakan proses
pengamatan dari berbagaiorganisasi bahwa semua kegiatan yang dicapai sesuai dengan
rencanaselanjutnya. Sasaran pengawasan itu adalah untukmenunjukkan kelemahandan kesalahan
dengan maksud untuk memperbaikinya dan mencegah agartidak terulang kembali.Berdasarkan
Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah tentang Penerapan SMK3 disebutkan
bahwa pemerintah berperan sebagai pengawas ketenagakerjaan. Pengawasan ditujukan untuk
menjamin terlaksananya peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah guna melindungi pekerja
dan mengawasi jalannya perusahaan
Thank you
Apakah ada pertanyaan?
Kirimkan kepada kami! Semoga kami mempelajari sesuatu yang baru.

Anda mungkin juga menyukai