Anda di halaman 1dari 24

LINGKUNGAN HIDUP SUMATERA

Minggu - VI

Mohammad A 1
Dwiputra_SLL
Sub-CPMK Minggu-IV

Mampu mengenali 12 Taman


Nasional
di Pulau Sumatera

Mohammad A 2
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Sumatera

• Taman Nasional merupakan kawasan


pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dengan
system zonasi yang dimanfaatkan
untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang
budidaya, pariwisata dan rekreasi.
• Sumatera saat ini terdapat 12 Taman
Nasional

Mohammad A 3
Dwiputra_SLL
Cagar Alam dan Suaka Margasatwa

• Cagar Alam merupakan kawasan • Kawasan Suaka Margasatwa dalam


suaka (perlindungan) alam karena hal ini berupa hutan yang memiliki ciri
keadaan alamnya yang memiliki khas atau keunikkan berupa
keunikkan dan kekhasan tumbuhan, keanekaragaman jenis satwa yang
satwa beserta ekosistemnya atau kelangsungan hidup dan
ekosistem tertentu yang perlu perkembangannya dilakukan
dilindungi dan perkembangannya pembinaan terhadap habitatnya.
dilakukan secara alami apa adanya. • Jadi, jika di Cagar Alam
• Kawasan Cagar Alam bukan menjadi perkembangannya dibiarkan secara
kawasan yang dapat dijadikan alami dan apa adanya, maka di Suaka
sebagai objek wisata dan kegiatan Margasatwa perkembangannya
komersil lainnya dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya

Mohammad A 4
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Gunung Leuser

Karakteristik Flora
• Luas 792,675 Ha • Zona Tropika : Daerah berhutan
• Sejarah : SK Menteri Kehutanan lebat dengan jenis tegakan kayu
pada Tanggal 23 Mei 1997 besar
• Tipe Ekosistem : Hutan Pantai • Zona Peralihan : Tanaman
Rawa, Hutan Dataran Rendah, Berbunga, Rotan berduri
Peg. Subalpine • Zona Montana (1000-1500 mdpl)
Tegakan kayu tidak tinggi, lumut
• Zona Subalpine : Hutan berpohon
kerdil, Bunga Raflesia
Ancaman Utama
• Deforestasi Fauna
• Ilegal logging • 102 spesies mamalia
• Pertambangan • 382 spesies burung
• Pembukaan Jalan • 52 spesies amphibia
• Perkebunan • Rumah terakhir Badak, Gajah,
• Pemukiman Penduduk Harimau, Orang Utan Sumatera
• Perburuan Satwa

Mohammad A 5
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Batang Gadis

Karakteristik Flora
• Luas 72,150 Ha • Bunga Padma (Raflesia sp)
• Sejarah : SK Menteri Kehutanan • Dipterocarpaceae (meranti-merantian)
pada Tanggal 29 April 2004 • Berkontibusi sebesar 1% dari flora
• Tipe Ekosistem : Hutan rawa yang ada di Indonesia
dataran tinggi, lahan basah, lembah
sungai, hutan gamping, hutan Fauna
dataran rendah perbukitan • Harimau Sumatera (Panthera tigris
dan hutan pegunungan sumatrae), Kambing hutan
(Naemorhedus sumatrensis), Tapir
(Tapirus indicus), Kucing hutan
Ancaman Utama
(Catopuma temminckii), Kancil
• Penebangan Liar, Pencurian Kayu
(Tragulus javanicus),
• Penambangan, Kebakaran Hutan
Binturong (Arctitis binturong)
• Tumpang Tindih Kawasan dan
Beruang madu (Helarctos malayanus),
Kepentingan TN
Rusa (Cervus unicolor) dan
Kijang (Muntiacus muntjac)
dan landak (Hystix brachyura)

Mohammad A 6
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Tesso Nilo

Karakteristik Flora
• Luas 38, 578 Ha • Kayu Batu (Irvingia malayana), Kempas
• Sejarah : SK Menhut (Koompasia malaccensis), Jelutung (Dyera
pada Tanggal 19 Juli 2004 polyphylla), Kulim (Scorodocarpus
• Tipe Ekosistem : Hutan hujan tropika borneensis), Tembesu (Fagraea fragrans),
dataran rendah Gaharu (Aquilaria malaccensis), Ramin
(lowland tropical rain forest) (Gonystylus bancanus), Keranji
(Dialium spp), Meranti-merantian
(Shorea spp.), Keruing (Dipterocarpus spp.)
Sindora leiocarpa, Sindora velutina,
Ancaman Utama Sindora Brugemanii, dan jenis-jenis durian
• Pembalakan Liar (Durio spp.) serta beberapa jenis Aglaia
• Penjarahan Hutan spp
Fauna
• Tumpang Tindih antara pemukiman
• Gajah Sumatera (Elephas maximus
dan Perusahaan Sawit
sumatranus), Harimau (Panthera tigris
sumatrae), Tapir (Tapirus indicus), Rusa
(Cervus timorensis russa), Siamang
(Hylobathes syndactylus syndactylus),
Beruang Madu (Helarctos malayanus
malayanus)
Mohammad A 7
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Zamrud

Karakteristik Flora
• Luas 31,480 Ha • Bengku (Ganua motleyana), Durian burung
• Ekosistem Berbasis Gambut (Durio carinatus), Punak (Tetramerista
• Ditetapkan pada 22 Juli 2016 glabra), Jangkang (Xylopia malayana),
Kolakok (Melanorrhoea sp.),
Pisang-pisang (Gonithalamus sp.), Ramin
(Gonystylus Bancanus), dan jenis-jenis
lainnya dari Suku Dipterocarpaceae
(meranti-
• merantian).
Ancaman Utama
• Belum dilakukannya tata batas dan belum
dilakukan penataan zonasi
Fauna
• Penjarahan hutan/illegal logging
• 12 spesies burung yang dilindungi dalam
daftar IUCN
• Burung serindit (Loriculus galgulus)
• Monyet ekor panjang

Mohammad A 8
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Siberut

Karakteristik Flora
• Luas 400,000 Ha • 846 species, 390 genus dan 131
• Sejarah : Didirikan Tanggal 8 famili dari kelompok pohon,
Oktober 1993 semak belukar, herba, liana dan
• Tipe Ekosistem : Hutan Primer, Hutan ephypit.
sekunder, Hutan Rawa Air Tawar
Hutan Mangrove, Hutan Rawa Sagu,
Hutan Pantai
Fauna
Ancaman Utama • Primata endemik, seperti Kloss
• Erosi, banjir, kekeringan (karena Siamang(Hylobates klossii), langur
merupakan pulau sedimen) pig-tailed (Simias concolor), Langur
• Dikeluarkannya sejumlah HPH Mentawai (Presbytis potenziani) dan
dan IPK (Izin Pemanfaatan Kayu) Macaca Mentawai (Macaca
• Konversi hutan menjadi lahan pagensis)
perkebunan seperti kelapa hibrida,
kelapa sawit, dan nilam
• Rawan gempa (sering menjadi
pusat gempa) dan tsunami

Mohammad A 9
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

Karakteristik Flora
• Luas 127,698 Ha • 176 jenis tumbuhan
• Sejarah : Didirikan Tanggal 5
Oktober 1995
• Tipe Ekosistem : Hutan Primer, Hutan
Terganggu, Hutan Belukar, Kebun] Fauna
Karet • 59 jenis mamalia, beberapa
diantaranya terancam punah, yaitu
harimau sumatera (Panthera tigris
Ancaman Utama
sumatraensis), Gajah Asia (Elephas
• Illegal Logging
maximus), berang-berang (Aonyx
• Perburuan Liar
cinerea), macan dahan (Neofelis
• Perladangan berpindah
nebulosa), kucing keemasan
• Transmigrasi
(Catopuma Temminckii), kelelawar
buah spotted-winged (Balionycteris
maculate), kelelawar buah
white-collared (Megaerops
wetmorei) dan tapir Melayu (Tapirus
indicus)

Mohammad A 10
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Kerinci Seblat

Karakteristik Flora
• Luas 1,368,000 Ha • 4.000 macam flora, beberapa
• Sejarah : Didirikan Tanggal 10 diantaranya flora langka dan
Oktober 1982 endemik seperti pinus kerinci
• Tipe Ekosistem : hutan dataran (Pinus merkusii strain Kerinci),
rendah (low land forest), hutan bukit kayu pacat (Harpulia alborera),
(hill forest), hutan sub-montana bunga Rafflesia (Rafflesia arnoldi)
(sub-montane forest) hutan montana dan bunga bangkai
rendah (lower montane forest), hutan (Amorphophallus titanium dan A.
montana sedang (mid-montane decussilvae).
forest), hutan montana tinggi (upper
montane forest), padang rumput Fauna
sub-alpine (sub-alpine thicket), dan • 37 jenis mamalia, 139 jenis
lahan basah lain pada wilayah burung, 10 jenis reptil, 6 jenis
berawa. amphibi dan 6 jenis primata
Ancaman Utama
• Pembukaan jalan melintasi TNKS,
perambahan hutan, pembukaan
lahan pertanian, penebangan liar,
penyerobotan hutan, perburuan liar,
transmigrasi dan penambangan emas

Mohammad A 11
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Bukit Dua Belas

Karakteristik Flora
• Luas 60,500 Ha • Terdapat 120 jenis tumbuhan
• Dibentuk Tahun 23 Agustus 2000 • Spesies dilindungi : Pohon Ulin
(Eusideroxylon zwageri), pohon menggeris
(Koompassia excelsa), Jelutung (Dyera
costulata), Jerenang (Daemonorops draco)

Ancaman Utama
• Konflik kepentingan antara warga desa
sekitar, orang rimba, anak perusahaan,
Fauna
LSM dan pihak pengelola TN
• Tapir (Tapirus indicus), kancil (Tragulus
javanicus-kanchil), beruk (Macaca
nemestrina), beruang madu (Helarctos
malayanus), siamang (Hylobates
syndactylus), dan juga macan dahan
(Neofelis nebulosa)

Mohammad A 12
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Berbak Sembilang

Karakteristik
Flora
• Luas 142.750 Ha
• Flora khas lahan gambut
• Sejarah : Surat Keputusan Menteri
• 284 jenis tumbuhan
Kehutanan Nomor: 285/Kpts-II/1992
• Tipe Ekosistem : Hutan rawa air tawar
dan hutan rawa gambut Fauna
• 44 jenis reptilia, 22 jenis
moluska, 95 jenis ikan, 53
Ancaman Utama jenis mamalia diantaranya
• Deforestasi langka dan terancam punah,
• Konflik Harimau dan Manusia seperti harimau Sumatera
• TN belum dikelola dengan baik (Panthera tigris sumatrae),
Tapir Asia (Tapirus
indicusjenis) reptil Buaya
Sinyolong (Tomistoma
schlegelii),

Mohammad A 13
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Gunung Maras

Karakteristik Flora
• Luas 16,806 Ha • 53 species pohon dimana vegetasi
• Dibentuk tanggal 27 Juli penyusun yang paling banyak dijumpai
2016 adalah Pithecolobium sp, Palaquium
• Hutan primer daratan, area odoratum, Ficus sp., Trema orientalis,
berbukit hingga ekosistem Eugenia polyantha, Arthocarpus integra,
mangrove Arthocarpus chempeden, Havea
braziliensis, Garcinia mangostana,
Terminalia cattapa, Lancium domesticum,.
• Salah satu flora endemik di Pulau Bangka
Ancaman Utama adalah Pelawan (Tristaniopsis sp.).
Fauna
• Monyet (Macaca fascicularis), babi
hutan (Sus scrofa), trenggiling
(Manis javanica), ayam hutan
(Gallus varius), biawak (Varanus
sp), lutung (Tracypithecus auratus),
dan berbagai jenis ular. Saat
penelitian tim survey tidak
menemukan satwa khas Bangka
Mohammad A Belitung, mentilin (Tarsius 14
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Karakteristik Flora
• Luas 365,000 Ha • 514 jenis pohon, tumbuhan bawah
• Sejarah : Didirikan Tahun 1982 sekitar 98 jenis dari famili antara
• Tipe Ekosistem : hutan pantai, hutan lain Dipterocarpaceae, Lauraceae,
hujan dataran rendah, hutan hujan Myrtaceae, Fagaceae,
bukit, hutan hujan pegunungan Annonaceae, Rosaceae,
bawah, hutan hujan pegunungan Zingiberaceae dan lain-lain serta
tinggi dan cagar alam laut 126 jenis anggrek, 26 jenis rotan,
24 jenis liana dan 15 jenis bambu
Ancaman Utama
• Konversi hutan menjadi pemukiman,
Fauna
pengolahan dan perkebunan
• 122 jenis mamalia termasuk 7
• Pembukaan Jalan Menembus
jenis primata, 450 jenis burung
Kawasan TNBBS
termasuk 9 jenis burung
rangkong, 123 jenis
herpetofauna (reptil dan
amphibi), 221 jenis
insekta/serangga, 7 jenis
moluska, 2 jenis krustasea
serta 53 jenis ikan

Mohammad A 15
Dwiputra_SLL
Taman Nasional Way Kambas

Karakteristik Flora
• Luas 130,000 Ha • Ekosistem Mangrove : api-api
• Sejarah : Didirikan Tahun 1989 (Avicennia officinalis), Rhizopora
• Tipe Ekosistem : hutan mangrove, sp. dan Bruguiera sp
pantai, riparian rawa, dan • Ekosistem Riparian : Ficus retusa,
dipterocarpaceae dataran rendah. rengas (Gluta renghas), dan waru
(Hibiscus tiliaceus)

Ancaman Utama
• Permukiman liar
Fauna
• Perladangan liar
• Mamalia; terdiri dari 50 jenis
• Perburuan liar
• Primata; terdiri dari enam jenis
• Pencurian getah meranti
• Burung, terdiri dari 406 jenis
• Pemancingan liar
• Reptilia dan Amphibia
• Ikan
• Serangga

Mohammad A 16
Dwiputra_SLL
TERIMA KASIH

Mohammad A 17
Dwiputra_SLL
Referensi

Profil 31 Pulau-Pulau Kecil Terluar Berpenduduk, KKP


Pexels.com

Mohammad A 18
Dwiputra_SLL
Tpb 43

Mohammad A 19
Dwiputra_SLL
Mohammad A 20
Dwiputra_SLL
Mohammad A 21
Dwiputra_SLL
Tpb 1

Mohammad A 22
Dwiputra_SLL
Mohammad A 23
Dwiputra_SLL
Mohammad A 24
Dwiputra_SLL

Anda mungkin juga menyukai