Sop Penerimaan Bahan Baku Sesuai Kesrawan New
Sop Penerimaan Bahan Baku Sesuai Kesrawan New
Sop Penerimaan Bahan Baku Sesuai Kesrawan New
Dok /SOP/RPA/ARJ/2023
CV. ARJUNA GROUP
Desa Madigondo, Kec. Takeran Kab. Magetan
PENGERTIAN Proses penerimaan bahan baku utama (Ayam hidup) sesuai kesrawan
didefinisikan dengan penerapan asas kesejahteraan hewan yaitu asas yang
berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku
alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari
perlakuan setiap orang yang tidak layak, selama proses penerimaan ayam hidup
sampai ayam mulai diproduksi di lingkungan RPA Arjuna
TUJUAN Penerapan kesejahteraan hewan (kesrawan) dalam proses penerimaan ayam sebagai
bahan baku utama produksi dengan tujuan untuk menghasilkan produk hewan yang
Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Selain itu untuk menerapkan 5 prinsip
kesrawan yaitu
Bebas dari rasa lapar, haus dan malnutrisi (freedom from
hunger, thirsty, and malnutirition)
Bebas dari rasa tidak nyaman fisik dan suhu udara (freedom from
discomfort physically and air temperature)
Bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit (freedom from pain, injury and
disease)
Bebas dari rasa takut dan tertekan (freedom from fear and distress)
Bebas untuk menampilkan perilaku alaminya (freedom to express natural
behaviour)
RUANG LINGKUP Ruang lingkup penerimaan bahan baku produksi (ayam) sesuai asas kesejahteraan
hewan yaitu penerimaan ayam di area rumah potong ayam serta pemeriksaan
dokumen, pengistirahatan ayam, pemeriksaan kesehatan ayam hidup (pemeriksaan
antemortem), pemisahan ayam yang layak dipotong dan ayam yang harus diafkir
PROSEDUR 1. Penerimaan ayam di area rumah potong ayam serta pemeriksaan dokumen.
Ayam didatangkan ke lokasi RPA, dan dilakukan pemeriksaan dokumen
kelengkapan ayam
2. Pengistirahatan Ayam
Ayam diistirahatkan terlebih dahulu selama 15 – 30 menit. Tujuan dari proses
pengistirahatan adalah untuk menurunkan suhu tubuh ayam sehingga
menurunkan stress ayam selama perjalanan, ayam yang stress dapat
menyebabkan terhambatnya proses penirisan darah pada saat proses
penyembelihan sehingga kualitas daging ayam menurun.
4. Pemisahan Ayam yang Layak dipotong dan Ayam yang Harus Diafkir
Ayam yang mati sebelum pemotongan dimusnahkan dengan cara dibelah
melintang bagian tengah karkas dan diletakkan di bak khusus penampungan
ayam mati. Hal ini bertujuan supaya bangkai ayam mati tidak digunakan oleh
oknum yang tidak bertanggungjawab. Ayam yang menunjukkan gejala penyakit
Zoonosis atau Penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia seperti Avian
Influenza, Salmonellosis, Fowl Cholera langsung dimusnahkan. Apabila terdapat
populasi kematian yang banyak dalam satu truk (lebih dari 20 ekor), maka
dilakukan nekropsi atau bedah bangkai oleh dokter hewan yang
bertanggungjawab untuk mengetahui penyebab dan diagnosa terjadinya
kematian. Ayam yang sehat bisa lanjut ke tahap pemotongan
DOKUMEN TERKAIT Data pemeriksaan antemortem dan post mortem (RPA-ARJ-FORM-12B)
From Pemeriksaan Ayam Mati (RPA-ARJ-FORM-12A).