Tarhib Ramadhan
Melansir NU Online, tarhib ( )ترحيبartinya penyambutan. Bila ditilik lebih jauh, kata ini berasal
dari kata dari Rahiba-Yarhabu-Rahaban ( )رحباbermakna Ittasa'a (melebarkan, meluaskan,
melapangkan).
Dalam bahasa Arab, kata ini digunakan untuk sambutan apa saja sehingga bukan diperuntukkan
untuk Ramadhan saja. Seperti kalimat al-Tarhib (kata sambutan), menyambut mudir, presiden,
dan lainnya.
Sederhananya, tarhib adalah ungkapan selamat datang atas kedatangan seseorang, atau kehadiran
sesuatu yang indah. Sama dengan ungkapan "marhaban", yaitu "aku sambut engkau dengan
penuh kelapangan hati dan pikiran, juga aku sambut engkau dengan seluruh jiwa dan ragaku".
Sebenarnya masih ada kata yang terkait dengan itu, yakni rihab ()رحاب, ruhbah ()رحبة, tarhab
(ترحاب.) dan beberapa kata lainnya. Artinya pun tidak jauh berbeda yakni tanah lapang, luas,
tempat yang luas, ramah, senang, bahagia, dengan tangan terbuka.
Baca juga:
Niat Puasa Senin-Kamis dan Qadha Ramadhan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tarhib Ramadhan adalah menyambut bulan Ramadhan
dengan senang hati, dengan tangan terbuka, serta dengan penuh kebahagiaan baik jiwa dan raga.
Amalan dan Cara Menyambut Ramadhan
Ada sejumlah amalan dan cara yang sebaiknya dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci
Ramadhan, sebagai berikut:
1. Ikhlas dan Gembira
Amalan terpenting dalam menyambut Ramadhan adalah amalan hati, yaitu niat menyambut
bulan Ramadhan dengan lapang hati atau ikhlas dan gembira. Hal ini dapat menjauhkan diri dari
api neraka. Sebuah hadits yang termaktub dalam Durrotun Nasihin menjelaskan dengan.
ضا َن ِبدُ ُخو ِل فَ ِر َح َﻣ ْﻦ
َ س َدهُ ﷲُ َح ﱠر َم َر َﻣ
َ ﻠﻰ َج
َ ﻋ ِ ال ِنّي َْر
َ ان
Yang artinya: "Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan
jasadnya masuk neraka."
Bahkan Allah telah menggaransi kita selamat dari api neraka, ketika kita menyambut Ramadhan.
Maka dari itu, wajar jika para ulama salaf terdahulu selalu mengucapkan doa:
ب فِﻰ لَنَا َب ِار ْك اَلﻠﱠ ُه ﱠم َ ضانَ بَ ِﻠ ْﻐنَا َو
َ ش ْع َبانَ َو َر َج َ َر َﻣ
Artinya: "Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, selamatkan Ramadhan
untukku dan selamatkan aku hingga selesai Ramadhan."
Sampai kepada Ramadhan adalah kebahagiaan yang luar biasa, karena hanya di bulan itu mereka
bisa mendapatkan nikmat dan karunia Allah yang tidak terkira. Tidak mengherankan jika
kemudian Nabi saw dan para sahabat menyambut Ramadhan dengan senyum dan tahmid, dan
melepas kepergian Ramadhan dengan tangis.
2. Berziarah ke Makam Orang Tua
Berziarah dilakukan untuk mengirim doa kepada para leluhur atau orang tua dan sekaligus
bertawassul kepada mereka semoga diberi keselamatan dan berkah dalam menjalankan puasa
selama sebulan mendatang. Tawassul dalam berdo'a merupakan anjuran dalam Islam.
Sebagaimana termaktub dalam Surat al-Maidah ayat 35,
س ِبي ِﻠ ِه يِ◌ف َو َجا ِهدُوا ْال َوسِيﻠَةَ إِلَ ْي ِه َوا ْبتَﻐُوا الﻠﱠـهَ اتﱠقُوا آ َﻣنُوا الﱠذِي َﻦ أَيﱡ َها يَا
َ ت ُ ْف ِﻠحُونَ لَعَﻠﱠ ُﻜ ْم
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat
keberuntungan." (Q.S. al-Maidah: 35).
Diriwayatkan pula dari sahabat Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah Muhammad s.a.w ketika
menguburkan Fatimah binti Asad, ibu dari sahabat Ali bin Abi Thalib, beliau berdoa :