5B / SI Farmasi
TAHUN 2023
Interaksi Obat Hipertensi ( Captopril ) Dan NSAID ( Na-Diklofenak )
3 Jenis interaksi Untuk interaksi keparahan kombinasi captopril dan na- diklofenak ada
berdasarkan 2 tingkat keparahan :
tingkat Serius - Gunakan Alternatif ( mayor )
keparahan - Captopril + na-diklofenak
Hindari atau Gunakan Obat Alternatif. Pemberian bersamaan dapat
menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang signifikan. NSAID dapat
mengurangi efek antihipertensi dari ACE inhibitor.
Mekanisme interaksi ini kemungkinan terkait dengan kemampuan
NSAID untuk mengurangi sintesis prostaglandin ginjal yang bersifat
vasodilatasi.
- Monitor closely ( moderate )
Captopril + na-diklofenak.
Monitor : Dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal, terutama pada
orang lanjut usia
sumber : medscape
4 Penatalaksanaan interaksi - Dapat disarankan mengganti terapi obat dengan
antihipertensi golongan CCB seperti ( nifedipine ) karena
dapat mengontrol tekanan darah pasien hipertensi yang juga
secara bersamaan menggunakan terapi NSAID bila
dibandingkan penggunaan antihipertensi ACE-I dan
penghambat beta bloker pernyataan tersebut didukung
berdasarkan penelitian (White W., 2009) Tidak terjadinya
peningkatan tekanan darah pada pemberian NSAID pada
pasien dengan penggunaan obat antihipertensi golongan
CCB didasarkan pada mekanisme kerja CCB yang tidak
dipengaruhi atau berhubungan dengan kadar natrium .
- Berdasarkan Evidance Based Medicine merekomendasikan
bahwa untuk mengatasi nyeri muskuloskeletal maka dapat
digunakan aspirin, pada lini pertama. Lini kedua
direkomendasikan penggunaan NSAIDs non-selektif seperti
(acetaminophen , ibuprofen)
sumber : Penggunaan Nsaids (Non Steroidal Anti Inflamation
Drugs) Menginduksi Peningkatan Tekanan Darah Pada Pasien
Arthritis
Fadhila Putri Imananta, Sulistiyaningsih
Identifikasi Penggunaan Nsaids (Non
Steroidal Anti Inflamation Drugs)
Menginduksi Peningkatan Tekanan
Darah Pada Pasien Arthritis
PENDAHULUAN
resorbsi natrium dan air pada ginjal. pada seseorang (White W., 2009; Landefeld
Sedangkan prostasiklin juga memiliki efek et al., 2016). Dalam keadaan normal,
menstimulasi pengeluaran natrium pada penghambatan sintesis prostaglandin tidak
ginjal. Ketika sintesis keduanya dihambat begitu mempengaruhi fungsi fisiologis
oleh pemberian NSAIDs maka tidak hanya ginjal, namun ketika terjadi gangguan
menyebabkan vasokonstriksi ginjal, namun hemodinamik seperti pada pasien lanjut
juga terjadi peningkatan resorbsi natrium usia, pasien dengan riwayat penyakit ginjal
dan air dan penurunan ekskresi natrium kronik, gagal jantung, sirosis dan pasien
pada ginjal. Terjadinya peningkatan diabetes maka pemberian NSAIDs
resorbsi natrium dan air dan penurunan haruslah berhati-hati (Indonesian
ekskresi natrium pada ginjal ini Reumatology Association, 2014; Landefeld
mengakibatkan peningkatan tekanan darah et al., 2016).
NSAIDs Antagonis Antihipertensi mengakibatkan terjadinya penurunan aliran
Berdasarkan mekanisme kerja darah menuju ginjal sehingga menyebabkan
NSAIDs terhambatnya sintesis teraktifasinya sistem renin angiotensin.
prostaglandin tidak hanya menghasilkan Teraktifasinya sistem renin angiotensin
efek antiinflamasi namun juga dapat tersebut menjadikan efek antagonis
menyebabkan terjadinya vasokonstriksi terhadap pemberian obat antihipertensi
pada afferent ginjal. Terjadinya ACE-I dan ARB (Fournier et al., 2012).
vasokonstriksi afferent ginjal
Rekomendasi
Tahun 2007 AHA mengumumkan
bahwa penggunaan NSAIDs selektif
COX-2 memiliki risiko lebih tinggi untuk
menyebabkan penyakit kardiovaskular
seperti infark miokard dan kejadian
serebrovaskular terlebih lagi pada pasien
dengan riwayat penyakit kardivaskular
(Hiatt et al., 2016). Grossman and
Messerli (2012) juga menyebutkan bahwa
terdapat dua penelitian meta analisis yang
mengatakan bahwa NSAIDs COX-2
selektif dapat meningkatkan tekanan darah
lebih tinggi dibandingkan dengan NSAIDs
non-selektif. Sehingga berdasarkan
Evidance Based Medicine
merekomendasikan bahwa untuk
mengatasi nyeri muskuloskeletal maka
dapat digunakan acetaminophen, aspirin,
dan narkotik jangka pendek pada lini
pertama. Lini kedua direkomendasikan
penggunaan NSAIDs non-selektif dan lini
ketiga direkomendasikan NSAIDs COX-2
selektif (Hiatt et al., 2016).
Berdasarkan penelitian diatas
disebutkan bahwa antihipertensi golongan
CCB dapat mengontrol tekanan darah
pasien hipertensi yang juga menggunakan
terapi NSAIDs bila dibandingkan dengan
penggunaan antihipertensi ACE-I dan
penghambat beta (Morgan and Anderson,
2003; Krum et al., 2008). Hal
tersebut
berkaitan dengan mekanisme kerjanya yang tidak berhubungan dengan kadar natrium dalam
darah (White W., 2009).
White W., 2009. Defining the Problem of Treating the Patient with Hypertension and Arthritis
Pain. The American Journal of Medicine, 122 (5A): 3-9..
Morgan T., and Anderson A. 2003. The Effect of Nonsteroidal Anti- Inflammatory Drugs on
Blood Pressure in Patients Treated With Different Antihypertensive Drugs. The Journal
of Clinical Hypertension, 5(1): 53-57.
Hiatt J., Brunson J., Reed A. 2016. Is Chronic NSAID Use Safe in Patients Who Have Baseline
CVD?. Evidence-Based Practice, 19(12):
Fadhila Putri Imananta, Sulistiyaningsih Identifikasi Penggunaan Nsaids (Non Steroidal Anti
Inflamation Drugs) Menginduksi Peningkatan Tekanan Darah Pada Pasien Arthritis
Shinta Mayasari. Analisis Penggunaan Obat Captopril Dengan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi .