Anda di halaman 1dari 10

KONFLIK ISLAM, ADAT DAN MODERNITAS DALAM BUDAYA

MINANGKABAU

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Ilmu Budaya
Minangkabau

KELOMPOK X:

FAYZA SAFHA PUTRI (2214050039)

RAHMAWATI PUTRI (2214050065)

DOSEN PENGAMPU :

PROF. DR. SALMADANIS, MA

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2023 M/ 1444 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. sebagai
pencipta, pengatur, dan pemelihara alam semesta ini, dengan berkat dan hidayah-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Budaya Minangkabau. Shalawat dan
salam semoga senantiasa Allah SWT. melimpahkan untuk Nabi besar Muhammad SAW. yang
merupakan rahmat seluruh alam.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Namun,
berkat kemudahan dan hidayah dari Allah SWT. serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat kami selesaikan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dan kami juga berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kami khususnya serta bagi pihak lain pada umumnya aamiin yaa
Rabbal’alamiin.

Wabillahitaufiq Walhidayah,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Padang, 7 Mei 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
A. Dinamika Konflik Islam, Adat, dan Modernitas Budaya Minangkabau .... 2
B. Integrasi Islam, Adat dan Modernitas ............................................................ 3
BAB III ............................................................................................................................ 6
PENUTUP ....................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik antara Islam, adat, dan modernitas dalam budaya Minangkabau
memiliki latar belakang sejarah dan budaya yang panjang. Sebagai sebuah masyarakat
yang memiliki sistem adat yang kuat, Minangkabau telah mengembangkan tradisi dan
nilai-nilai budaya yang khas, termasuk dalam hal agama Islam.
Islam telah hadir di Minangkabau sejak abad ke-13, dan seiring waktu telah
mengalami proses akulturasi dengan budaya lokal. Hal ini telah menghasilkan sebuah
bentuk Islam yang unik, yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan tradisi adat
yang kuat.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan modernisasi, konflik antara
nilai-nilai tradisional dan modernitas semakin terasa. Salah satu isu yang paling
kontroversial adalah dalam hal warisan atau harta pusaka, yang diatur oleh sistem adat
yang mengutamakan garis keturunan perempuan. Hal ini sering bertentangan dengan
hukum Islam yang menetapkan bahwa harta warisan harus dibagi secara merata antara
ahli waris laki-laki dan perempuan.
Konflik antara Islam, adat, dan modernitas juga dapat terjadi dalam hal
pemberian gelar adat, pernikahan, dan lain-lain. Ada kalangan yang menganggap
bahwa praktik-praktik adat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam harus dihapuskan,
sementara ada pihak lain yang merasa bahwa adat merupakan bagian integral dari
budaya Minangkabau yang harus dipertahankan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Dinamika Konsep Islam, Adat, dan Modernitas Budaya Minangkabau?
2. Apa itu Integrasi Islam, Adat dan Modernitas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Dinamika Konsep Islam, Adat, dam Modernitas Budaya
Minangkabau.
2. Untuk mengetahui Integrasi Islam, Adat dan Modernitas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dinamika Konflik Islam, Adat, dan Modernitas di Minangkabau


Minangkabau adalah sebuah suku bangsa yang berasal dari daerah Sumatra
Barat, Indonesia. Mereka memiliki budaya matrilineal, di mana garis keturunan
diturunkan melalui garis ibu. Minangkabau juga dikenal sebagai suku yang religius,
dengan mayoritas penduduknya menganut agama Islam.
Konflik antara Islam, adat, dan modernitas di Minangkabau telah terjadi sejak
masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, Belanda memperkenalkan sistem
pemerintahan kolonial yang mengabaikan adat dan tradisi lokal. Hal ini
menimbulkan ketegangan antara pihak kolonial dan masyarakat adat, termasuk di
dalamnya masyarakat Minangkabau.
Setelah Indonesia merdeka, konflik antara Islam, adat, dan modernitas di
Minangkabau terus berlanjut. Salah satu isu utama yang menjadi sumber konflik
adalah perbedaan antara hukum Islam dan hukum adat. Di Minangkabau, hukum
adat memiliki kedudukan yang kuat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam
penyelesaian sengketa dan pernikahan. Namun, ketika hukum adat bertentangan
dengan hukum Islam, maka terjadi konflik yang sulit diselesaikan.
Selain itu, adanya pengaruh modernitas dari luar, seperti pendidikan formal dan
urbanisasi, juga mempengaruhi dinamika konflik di Minangkabau. Beberapa orang
menganggap bahwa modernitas mengancam adat dan tradisi lokal, termasuk di
dalamnya agama Islam. Namun, sebagian lainnya melihat modernitas sebagai
peluang untuk memperkuat nilai-nilai Islam dan adat yang sejalan dengan
perkembangan zaman.
Upaya untuk menyelesaikan konflik antara Islam, adat, dan modernitas di
Minangkabau telah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan
organisasi masyarakat sipil. Beberapa upaya tersebut meliputi dialog antaragama,
peningkatan kesadaran akan hak asasi manusia, dan penyebarluasan informasi
tentang nilai-nilai Islam dan adat yang positif.
Secara keseluruhan, dinamika konflik antara Islam, adat, dan modernitas di
Minangkabau masih berlangsung hingga saat ini. Namun, dengan adanya upaya-
upaya untuk memperkuat dialog antar berbagai pihak dan menghargai perbedaan,

2
3

diharapkan bahwa konflik tersebut dapat diatasi dan masyarakat Minangkabau


dapat hidup dalam damai dan harmoni.

B. Integrasi Islam, Adat dan Modernitas


Integrasi antara Islam, adat, dan modernitas merupakan isu yang kompleks dan
sering dibicarakan di dunia Muslim. Hal ini berkaitan dengan bagaimana umat
Islam dapat memadukan nilai-nilai Islam, tradisi adat yang telah ada sejak lama,
dan kemajuan modernitas yang terus berkembang.
Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa Islam merupakan agama yang
mengakui nilai-nilai lokal dan budaya yang ada di setiap tempat. Oleh karena itu,
Islam memiliki kemampuan untuk disesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat,
selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam.
Namun, di sisi lain, nilai-nilai Islam juga menekankan pada pentingnya
perubahan dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ilmu
pengetahuan, teknologi, dan budaya. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan dapat
menemukan keseimbangan yang tepat antara nilai-nilai tradisional dan
perkembangan modernitas.
Integrasi antara Islam, adat, dan modernitas dalam budaya Minangkabau
merupakan aspek yang penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Suku
Minangkabau merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki tradisi adat
yang kuat, sambil juga menganut agama Islam. Bagaimana keduanya diintegrasikan
dengan konsep modernitas menjadi sebuah tantangan yang menarik.
Dalam budaya Minangkabau, adat merujuk pada sistem kekerabatan matrilineal
yang dikenal dengan istilah "matriarki". Sistem ini memberikan peran penting
kepada perempuan dalam hal kepemimpinan dan warisan. Namun, dalam konteks
agama Islam, prinsip-prinsip kesetaraan antara pria dan wanita lebih ditekankan.
Oleh karena itu, integrasi antara adat Minangkabau dengan Islam perlu dilakukan
dengan bijaksana.
Salah satu pendekatan yang bisa diambil adalah dengan menemukan titik temu
antara ajaran Islam yang universal dan nilai-nilai adat Minangkabau. Misalnya,
dalam ajaran agama Islam, penting untuk mengedepankan nilai-nilai seperti
keadilan, kesetaraan, dan saling menghormati. Nilai-nilai ini dapat ditemukan
dalam sistem adat Minangkabau yang menekankan kebersamaan, keadilan sosial,
dan peran penting perempuan.
4

Selain itu, dalam integrasi antara Islam, adat, dan modernitas, perlu juga
mempertimbangkan perubahan sosial dan perkembangan zaman. Globalisasi dan
modernisasi telah membawa perubahan dalam pola pikir dan gaya hidup
masyarakat Minangkabau. Oleh karena itu, penting untuk membuka diri terhadap
pemikiran baru, teknologi, dan nilai-nilai modern yang dapat memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat Minangkabau.
Pendidikan dan pemahaman yang baik tentang ajaran agama Islam dan nilai-
nilai adat Minangkabau juga sangat penting. Dengan memiliki pemahaman yang
kuat tentang ajaran agama Islam dan tradisi adat, individu dapat dengan bijaksana
menggabungkan keduanya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dialog antara para ulama, cendekiawan, tokoh adat, dan masyarakat
umum sangat diperlukan untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan integrasi
ini. Melalui dialog yang terbuka dan saling menghormati, masyarakat Minangkabau
dapat mencari pemahaman bersama dan solusi yang dapat memperkuat integrasi
antara Islam, adat, dan modernitas.
Penting untuk diingat bahwa integrasi antara Islam, adat, dan modernitas dalam
budaya Minangkabau adalah sebuah proses yang berkelanjutan. Perubahan sosial
dan perkembangan zaman akan terus terjadi, dan masyarakat Minangkabau perlu
beradaptasi dengan bijaksana tanpa kehilangan identitas dan nilai-nilai inti mereka.
Integrasi antara Islam, adat, dan modernitas dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat pendidikan
agama dan budaya lokal yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Selain itu, umat Islam
juga harus memahami prinsip-prinsip dasar Islam dan bagaimana cara
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks tradisi
maupun modernitas.
Di samping itu, peran ulama dan tokoh masyarakat dalam membangun
kesadaran tentang pentingnya integrasi antara Islam, adat, dan modernitas juga
sangat penting. Mereka bisa menjadi mediator yang membantu memfasilitasi proses
integrasi ini dan memberikan pemahaman yang benar tentang prinsip-prinsip Islam
dan nilai-nilai adat yang baik.
Dalam kesimpulannya, integrasi antara Islam, adat, dan modernitas adalah suatu
hal yang penting bagi umat Islam untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan
zaman. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha dan kesadaran bersama untuk mencari
keseimbangan yang tepat antara nilai-nilai Islam, tradisi adat, dan kemajuan
5

modernitas, agar dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dan berkembang


sesuai dengan nilai-nilai Islam yang murni.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari konflik Islam, adat, dan modernitas dalam budaya
Minangkabau adalah bahwa perbedaan pandangan dan interpretasi antara nilai-nilai
tradisional dan modernitas masih menjadi isu yang kontroversial dalam masyarakat.
Konflik tersebut terutama terkait dengan isu warisan, pemberian gelar adat, dan
pernikahan.
Namun, di sisi lain, juga terdapat upaya untuk mencari solusi dan jalan tengah
antara nilai-nilai adat dan nilai-nilai Islam, sehingga dapat tercipta sebuah
keselarasan yang seimbang antara kedua hal tersebut. Salah satu contohnya adalah
dengan memperkenalkan konsep "Islam berkearifan lokal" atau "Islam Nusantara"
yang menekankan pentingnya memadukan nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai
budaya lokal.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat Minangkabau untuk terus berdialog
dan mencari solusi yang tepat agar konflik antara nilai-nilai Islam, adat, dan
modernitas dapat diselesaikan dengan baik dan harmoni dapat tercipta dalam
masyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hamka, 1963. Adat Minangkabau Menghadapi Revolusi. Jakarta: Firma Teka


Hamka, 1985. Islam dan Adat Minangkabau. Jakarta: Penerbit Panjimas
Mansoer, MD. 1970. Sejarah Minangkabau. Jakarta: Bratara
Naim, Mochtar. 1979. Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Putri, Selfi Mahat. Perubahan Adat Perkawinan Minangkabau Pada Awal Abad
ke-20. Yogyakarta: Gre Publishing

Anda mungkin juga menyukai