Kesadaran Gender Pada Remaja
Kesadaran Gender Pada Remaja
PENGERTIAN GENDER
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan gender? Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana
individu yang lahir secara biologis sebagai laki-laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian
sosial sebagai laki-laki dan perempuan melalui atribut-atribut maskulinitas dan feminitas yang sering
didukung oleh nilai-nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan.
Lebih singkatnya, gender dapat diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks, menjadi peran dan
perilaku sosial.
Istilah gender seringkali tumpang tindih dengan seks (jenis kelamin), padahal dua kata itu merujuk pada
bentuk yang berbeda. Seks merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang
ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Contohnya jelas terlihat, seperti
laki-laki memiliki penis, scrotum, memproduksi sperma. Sedangkan perempuan memiliki vagina, rahim,
memproduksi sel telur. Alat-alat biologis tersebut tidak dapat dipertukarkan sehingga sering dikatakan
sebagai kodrat atau ketentuan dari Tuhan (nature), Sedangkan konsep gender merupakan suatu sifat
yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun
kultural. Misalnya, laki-laki itu kuat, rasional, perkasa. Sedangkan perempuan itu lembut, lebih
berperasaan, dan keibuan. Ciri-ciri tersebut sebenarnya bisa dipertukarkan. Artinya ada laki-laki yang
lembut dan lebih berperasaan. Demikian juga ada perempuan yang kuat, rasional, dan perkasa.
Perubahan ini dapat terjadi dari waktu ke waktu dan bisa berbeda di masing-masing tempat. Jaman dulu,
di suatu tempat, perempuan bisa menjadi kepala suku, tapi sekarang di tempat yang sama, laki-laki yang
menjadi kepala suku. Sementara di tempat lain justru sebaliknya. Artinya, segala hal yang dapat
dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki, yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda
dari suatu kelas ke kelas yang lain, komunitas ke komunitas yang lain, dikenal dengan gender.
Perbedaan gender dengan seks dapat dengan lebih mudah diamati melalui tabel berikut :
Peran Gender adalah perilaku yang dipelajari di dalam suatu masyarakat/komunitas yang
dikondisikan bahwa kegiatan, tugas-tugas atau tanggung jawab patut diterima baik oleh laki-laki maupun
perempuan. Peran gender dapat berubah, dan dipengaruhi oleh umur, kelas, ras, etnik, agama dan
lingkungan geografi, ekonomi dan politik. Baik perempuan maupun laki-laki memiliki peran ganda di
dalam masyarakat. Perempuan kerap mempunyai peran dalam mengatur reproduksi, produksi dan
kemasyarakatan. Laki-laki lebih terfokus pada produksi dan politik kemasyarakatan.
Peran Reproduktif
Peran reproduktif adalah peran-peran yang dijalankan laki-laki ataupun perempuan (suami/istri)
dalam keluarga dan tidak menghasilkan uang, serta dilakukan karena hak/tanggung jawab sebagai
keluarga. Contoh peran reproduktif antara lain : melahirkan anak (bagi isteri), mengasuh atau memelihara
anak, mengerjakan tugas rumah tangga, menjamin seluruh anggota keluarga sehat, menjamin seluruh
anggota keluarga kecukupan makan, menjamin seluruh anggota keluarga aman, kewajiban mendidik dan
menyekolahkan anak, merawat anak ketika sakit, dan lain-lain.
Peran Produktif
Yaitu peran-peran yang dilaksanakan (laki-laki atau perempuan) dalam bekerja yang
menghasilkan imbalan jasa berupa uang langsung (gaji) atau penghasilan bentuk lainnya. Contoh peran
produktif yang dijalankan dirumah sebagai guru disuatu sekolah, dokter di rumah sakit, manajer
perusahaan, pegawai/karyawan instansi, pilot/pramugari penerbangan, programer/blogger, buruh
perusahaan, pedagang di pasar. Contoh peran produktif yang dijalankan di dalam rumah : usaha salon di
rumah, usaha menjahit di rumah, berternak hewan produksi, berjualan di rumah dan sebagainya.
Peran Kemasyarakatan ( Sosial )
Terdiri dari aktivitas yang dilakukan di tingkat masyarakat. Peran kemasyarakatan yang dijalankan
oleh perempuan adalah melakukan aktivitas sosial. Contohnya : pelayanan posyandu, pengelolaan
sampah rumah tangga, pekerjaan sosial di masyarakat (kewajiban moral sosial tidak berbayar)
KESETARAAN GENDER
Kesetaraan gender, dikenal juga sebagai keadilan gender, adalah pandangan bahwa semua orang
harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender mereka,
yang bersifat kodrati. Dalam praktiknya, tujuan dari kesetaraan gender adalah agar tiap orang
memperoleh perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat, tidak hanya dalam bidang politik, di tempat
kerja, atau bidang yang terkait dengan kebijakan tertentu.
Konsep kesetaraan gender merujuk pada kesetaraan penuh laki-laki dan perempuan untuk
menikmati rangkaian lengkap hak-hak politik , ekonomi , sipil, sosial dan budaya. Konsep ini juga merujuk
pada situasi di mana tidak ada individu yang ditolak aksesnya atas hak-hak tersebut, atau hak-hak tersebut
dirampas dari mereka, karena jenis kelamin mereka
Diskriminasi berdasarkan gender masih terjadi pada seluruh aspek kehidupan, di seluruh dunia. Ini
adalah fakta meskipun ada kemajuan yang cukup pesat dalam kesetaraan gender dewasa ini. Sifat dan
tingkat diskriminasi sangat bervariasi di berbagai negara atau wilayah. Tidak ada satu wilayah pun di
negara dunia ketiga di mana perempuan telah menikmati kesetaraan dalam hak-hak hukum, sosial dan
ekonomi. Kesenjangan gender dalam kesempatan dan kendali atas sumber daya, ekonomi, kekuasaan,
dan partisipasi politik terjadi di mana-mana.
B. REFLEKSI
GENDER merupakan perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan apabila
dilihat dari nilai dan tingkah laku. Dalam konsep gender, terdapat istilah yang disebut dengan