Anda di halaman 1dari 5

Nama : Titin Nihali

Nim : 452422061
Kelas : C
Prodi : Teknik Geologi

A. Sistem Kristal

Dalam kristalografi, istilah sistem kristal, keluarga kristal dan sistem kisi masing-masing mengacu pada
salah satu dari beberapa kelas grup ruang, kisi, grup titik atau kristal. Secara informal, dua kristal berada dalam
sistem kristal yang sama jika memiliki simetri yang sama, walaupun terfapat banyak pengecualian untuk ini.
Sistem kristal, keluarga kristal dan sistem kisi serupa tapi sedikit berbeda, dan terdapat kebingungan luas di
antara mereka: khususnya sistem kristal trigonal sering dikacaukan dengan sistem kisi rombohedral, dan istilah
"sistem kristal" terkadang digunakan untuk mendefinisikan "sistem kisi" atau "keluarga kristal".
Grup ruang dan kristal dibagi menjadi tujuh sistem kristal sesuai dengan grup titik mereka, dan ke dalam
tujuh sistem kisi sesuai dengan kisi Bravais mereka. Lima dari sistem kristal pada dasarnya sama dengan lima
sistem kisi, namun sistem kristal heksagonal dan trigonal berbeda dari sistem kisi heksagonal dan
rombohedral. Enam keluarga kristal dibentuk dengan menggabungkan sistem kristal heksagonal dan trigonal
menjadi satu keluarga heksagonal, untuk menghilangkan kebingungan ini.
Dalam sebuah sistem kristal, satu set grup titik dan grup ruang yang sesuai ditugaskan pada sistem kisi. Dari
32 grup titik yang ada dalam tiga dimensi, sebagian besar ditugaskan hanya pada satu sistem kisi, dimana
sistem kristal dan kisi memiliki nama yang sama. Namun, lima grup titik ditugaskan ke dua sistem kisi,
rombohedral dan heksagonal, karena keduanya menunjukkan simetri rotasi tiga kali lipat. Grup titik ini
ditugaskan ke sistem kristal trigonal. Secara total ada tujuh sistem kristal: triklinik, monoklinik, ortorombik,
tetragonal, trigonal, heksagonal dan kubik.
Suatu keluarga kristal ditentukan oleh kisi dan grup titik. Hal ini dibentuk dengan menggabungkan sistem
kristal yang memiliki grup ruang yang ditugaskan ke sistem kisi-kisi yang umum. Dalam tiga dimensi,
keluarga dan sistem kristal adalah identik, kecuali sistem kristal heksagonal dan trigonal, yang digabungkan
menjadi satu keluarga kristal heksagonal. Secara total ada enam keluarga kristal: triklinik, monoklinik,
ortorombik, tetragonal, heksagonal dan kubik.
Ruang dengan kurang dari tiga dimensi memiliki jumlah sistem kristal, keluarga kristal dan sistem kisi yang
sama. Dalam ruang satu dimensi, ada satu sistem kristal. Di ruang dua dimensi, ada empat sistem kristal:
miring, persegi empat, persegi dan heksagonal.
Hubungan antara keluarga kristal tiga dimensi, sistem kristal dan sistem kisi ditunjukkan pada tabel
berikut:

KELUARGA SISTEM SIMETRI GRUP TITK GRUP GRUP KISI SISTEM KISI
KRISTAL KRISTAL YANG DIPERLUKAN TITIK RUANG BRAVAIS
TRIKLINIK Tidak ada 2 2 1 TRIKLINIK
1 sumbu rotasi dua kali
MONOKLINIK lipat atau 1 bidang 3 13 2 MONOKLINIK
pencerminan
3 sumbu rotasi dua kali
ORTOROMBIK lipat atau 1 sumbu rotasi 3 59 4 ORTOROMBIK
dua kali dan bidang
pencerminan
TENTRAGONAL 1 sumbu rotasi empat kali 7 68 2 TENTRAGONAL
lipat
HEKSAGONAL TRIGONAL 1 sumbu rotasi tiga kali 7 1 ROMBOHEDRAL
lipat 5
18
1 HEKSAGONAL
HEKSAGONAL 1 sumbu rotasi enam kali 7 27
lipat
KUBIK 4 sumbu rotasi tiga kali 5 36 3 KUBIK
lipat
6 7 TOTAL 32 230 14 7

Keluarga System kristal Grup titik / Schönflies Herman- Orbifold Coxeter Simetri titik orde Grup abstrak
Kristal Kelas kristal Mauguin
Triklinik triclinic- C1 1 11 [ ]+ Enansiomorfis 1 Trivial
pedial Polar
Triclinic- C1 _ 1× [2,1+] Sentrosimetris 2 Siklik
pinakoidal 1
Monoklinik Monoklinik- C2 2 22 [2,2]+ Enansiomorfis 2 Siklik Z2
sfenoidal Polar
Monoklinik- C5 m *11 [] Polar 2 Siklik Z2
domatik
Monoklinik- C2h 2/m 2* [2,2+] Sentrosimetris 4 Kleim four
prismatik V=Z2 × Z2
Ortorombik Ortorombik- D2 222 222 [2,2]+ Enansiomorfis 4 Klein four
sfenoidal V=Z2×Z2
Ortorombik- C2V mm2 *22 [2] Polar 4 Klein four
piramidal V=Z2×Z2
Ortorombik- D2H mmm *222 [2,2] Sentrosimetris 8 V x Z2
Bipiramidal
Tetragonal- C4 4 44 [4]+ Enansiomorfis 4 Siklik Z4
piramidal polar
Tetragonal- S4 _ 2x [2+,2] Non- 4 SiklikZ4
disfenoidal 4 sentrosimetris
Tetragonal Tetragonal- C4h 4/m 4* [2,4+] Sentrosimetris 8 Z4 x Z2
dipiramidal
Tetragonal- D4 422 422 [2,4]+ Enansiomorfis 8 Dihedral
trapezoidal Polar D8 = Z4 x Z2
Ditetragonal- C4v 4mm *44 [4] Polar 8 Dihedral
Piramidal D8=Z4 x Z2
Tetragonal- D3d _ 2*2 [2*,4] Non- 8 Dihedral
skalenoidal 42m or Sentrosimetris D8=Z4 x Z2
_
4m2
Ditetragonal- D4h 4/mmm *422 [2,4] Sentrosimetris 16 D8 x Z2
dipiramidal
Trigonal- C3 3 33 [3]+ Enansiomorfis 3 Siklik Z3
piramidal Polar
Rombohedral S6 (C3i) _ 3x [2+,3+] Sentrosimetris 6 Siklik
3 Z6= Z3 x Z2
Trigonal- D3 32 or 321 322 [3,2]+ Enansiomorfis 6 Siklik
Trapezoidal or 312 Z6= Z3 x Z2

Trigonal Ditrigonal- C3v 3m or 3m1 *33 [3] Polar 6 Siklik


piramidal or 31m Z6= Z3 x Z2

Ditrigonal- D3d _ 2*3 [2*,6] Sentrosimetris 12 Siklik


skalahedral 3m or Z12= Z3 x Z2
_
3m1 or
heksanogal _
31m
Heksagonal- C6 6 66 [6]+ Enansiomorfis 6 Siklik
piramidal Polar Z6= Z3 x Z2
Trigonal- C3h _ 3* [2,3+] Non- 6 Siklik
dipiramidal 6 Sentrosimetris Z6= Z3 x Z2
Heksagonal Heksagonal- C6h 6/m 6* [2,6+] Sentrosimetris 12 Z6 x Z2
dipiramidal
Heksagonal- D6 622 622 [2,6]+ Enansiomorfis 12 Dihedral
trapezoidal D12= Z6 x Z2
Diheksagonal- C6v 6mm *66 [6] Polar 12 Dihedral
dipiramidal D12= Z6 x Z2
Ditrigonal- D3h _ *322 [2,3] Non- 12 Dihedral
dipiramidal 6m2 or sentrosimetris D12= Z6 x Z2
_
62m
Diheksagonal- D6h 6/mmm *622 [2,6] Sentrosimetris 24 D12 x Z2
dipiramidal
Tentragonal T 23 332 [3,3]+ Enansiomorfis 12 Alternating
A4
hekstetrahedral Td _ *332 [3,3] Non- 24 Simetris S4
43m Sentrosimetris
Kubik diploidal Th _ 3*2 [3+,4] Sentrosimetris 24 A4 x Z2
m3
giroidal O 432 432 [4,3]+ Enansiomorfis 24 Simetris S4
Heksoktahedral Oh _ *432 [4,3] Sentrosimetris 48 S4 x Z2
m3m

B. 7 Sistem Kristal

1. Sistem Isometrik
Sistem isometrik disebut juga sistem regular atau kubus. Sistem ini memiliki
axial ratio a=b=c, artinya 3 sumbu kristal yang dimiliki sistem ini memiliki panjang yang
sama. Dan Axial ratio merupakan perbandingan antar sumbu. Memiliki sudut
kristalografi α=β=y=90°, artinya semua sudut kristalnya tegak lurus satu sama lain.
Sistem isometrik dibagi menjadi 5 Kelas yaitu tetaoidal, gyroidal, diploid, hextetrahedral
dan hexoctahedral. Contoh mineral dengan Kristal isometrik diantaranya fluorite, halite,
gold dan galena.

2. Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal memiliki 3 sumbu Kristal dan axial ratio nya a=b≠c, artinya
panjang a dan b sama namun berbeda dengan sumbu c. Dan memiliki sudut kristalografi
α=β=y=90° yang menandakan bahwa ketiga sumbunya saling tegak lurus satu sama lain
Sistem ini dibagi menjadi 7 kelas yaitu Piramid, Bipiramid, Bisfenoid, Trapezohedral,
Ditetragonal Piramid, Skalenohedral dan Ditetragonal Bipiramid. Contoh mineral dengan
Kristal tetragonal diantaranya autunite, scapolite, bornit.

3. Sistem Hexagonal
Pada sistem ini terdapat 4 sumbu kristal. Memiliki axial ratio a=b=d≠c, artinya
sumbu a,b dan d memiliki panjang yang sama namun berbeda dengan sumbu c . Dan
memiliki sudut kristalografi α=β=90°; y=120°, artinya sudut α dan β saling tegak lurus
dan membentuk sudut 120° terhadap sumbu y.Sistem hexagonal dibagi menjadi 7 yaitu
Hexagonal Piramid, Hexagonal Bipramid, Dihexagonal Piramid, Dihexagonal Bipiramid,
Trigonal Bipiramid, Ditrigonal Bipiramid dan Hexagonal Trapezohedral. Contoh mineral
nya yaitu calcite, dolomite, apatite,grafit, quartz.
Contoh mineral nya yaitu calcite, dolomite, apatite,grafit, quartz.

4. Sistem Trigonal
Sistem ini hampir mirip dengan sistem hexagonal, perbedaannya terdapat
pada bentuk, bila pada hexagonal bentuk yeng terbentuk adalah segi enam, pada trigonal
yang terbentuk adalah segi empat. Trigonal memiliki axial ratio a=b=d≠c dan sudut
kristalografi α=β=90°; y=120°.
Sistem trigonal dibagi menjadi 5 kelas yaitu Trigonal piramid, Trigonal Trapezohedral,
Ditrigonal Piramid, Ditrigonal Skalenohedral dan Rombohedral. Contoh mineral dengan
sistem kristal trigonal ini adalah cinnabar, bismuth.

5. Sistem Orthorhombik
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri. Setiap sumbu memiliki panjang yang
berbeda satu sama lain, artinya memiliki axial ratio a≠b≠c. Dan saling tegak lurus satus
sama lain, sudut kristalografi α=β=y=90°
Sistem ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu bisfenoid, pyramid dan bipiramid. Contoh
mineralnya yaitu aragonite, topaz, witherite.

6. Sistem Monoklin
Sistem ini mempunyai satu sumbu yang tidak tegak lurus dengan sumbu yang lainnya
(miring) dan memiliki panjang yang berbeda pula satu sama lain. Maka system ini
memiliki axial ratio a≠b≠c dan sudut kristalografi α=β=90°≠y, artinya α dan β saling
tegak lurus dan y tidak tegak lurus.
Sistem monoklin dibagi menjadi sfenoid, doma dan prisma. Contoh mineralnya yaitu
gypsum dan azurite.

7. Sistem Triklin
Sistem ini merupakan system Kristal yang memiliki 3 sumbu Kristal yang tidak tegak
lurus satu sama lain dan juga memiliki panjang yang berbeda-beda pula. Maka axial ratio
nya a≠b≠c dan sudut kristalografinya α≠β≠y≠90°. Sistem ini dibagi menjadi 2 kelas yaitu
pedial dan pinakoidal. Contoh mineralnya diantaranya albite, labradorite dan kaolinite.

Anda mungkin juga menyukai