2250-Article Text-9255-1-10-20220826
2250-Article Text-9255-1-10-20220826
ABSTRACT
Pertumbuhan yang berkelanjutan harus selalu dimaksimalkan oleh para pengelola koperasi karena
hal ini menjadi dasar atas perluasan pangsa pasar dan profitabilitas yang diharapkan semakin meningkat.
Namun demikian para ahli keuangan berpendapat bahwa tingkat pertumbuhan tidak selalu memberikan
keuntungan yang nyata.Tingkat pertumbuhan harus diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu cepat yang akan
berakibat pada penurunan aset likuid di masa yang akan datang,tetapi jangan pula terlalu lambat agar tidak
merugikan pihak-pihak yang berkepentingan yang memiliki harapan tinggi atas keuntungan yang diperoleh.
Kebijakan keuangan bagi tiap koperasi berbeda sesuai dengan kondisi dan budaya organisasi koperasi.
Pendekatan sustainable growth rate berperan dalam mengukur kinerja keuangan agar keberlanjutan usaha
koperasi terjamin
ABSTRACT
Sustainable growth must always be maximized by cooperative managers because this is the basis for
expanding market share and expected profitability to increase. However, financial experts argue that the
growth rate does not always provide tangible benefits. The growth rate must be adjusted so that it is not too
fast which will result in a decrease in liquid assets in the future, but also not too slow so as not to harm the
parties. interested parties who have high expectations for the benefits obtained. The financial policy for each
cooperative is different according to the conditions and organizational culture of the cooperative. The
sustainable growth rate approach plays a role in measuring financial performance so that the sustainability
of the cooperative's business is guaranteed
tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat perusahaan dapat memperoleh dana dari
dicapai tanpa melakukan penambahan internal perusahaan akan semakin besar
pembiayaan modal tetapi dengan cara (Profit Margin),hal ini akan meningkatkan
menjaga kondisi hutang dan modal sendiri. Sustainable Growth Rate
Pendekatan Sustainable Growth Rate sangat 2. Laba bersih yang dialokasikan lebih besar
bermanfaat untuk membantu pengambilan untuk cadangan akan berdampak kepada
keputusan keuangan di masa yang akan peningkatan equity yang akan
datang. Fungsi Sustainable Growth Rate menyebabkan Sustainable Growth Rate
sebagai pedoman dalam penetapan strategi yang lebih tinggi,namun hal ini berakibat
dan kebijakan keuangan menjadikan adanya penurunan pembagian
Sustainable Growth Rate merupakan alat keuntungan(Divident Policy)
pengendalian yang efektif ,dimana tujuan ini 3. Perbandingan hutang terhadap modal
akan tercapai jika pengelola mempunyai sendiri yang meningkat akan
kemampuan dalam memahami fungsi meningkatkan Sustainable Growth Rate
keuangan dalam operasionalisasi perusahaan karena ada tambahan hutang,sehingga
untuk mencapai tujuannya. ( Nasiha, kebijakan keuangan sangat berpengaruh
n.d.,2021). terhadap Sustainable Growth Rate
Orientasi bisnis koperasi pada anggota (Financial Policy)
yang bersifat pelayanan atau servis dan bukan 4. Efektifitas penggunaan aset akan
profit eriented (Dasuki, 2018) Koperasi meningkatkan penjualan (Total Asset Turn
merupakan organisasi non-profit yang Over)
mempunyai misi memasimalkan manfaat Faktor faktor yang mempengaruhi
yang diterima anggota, bukan untuk Sustainable Growth Rate harus dikendalikan
memaksimalisasi keuntungan namun dengan baik agar perencanaan keuangan di
menganggap strategi minimasi biaya koperasi. masa yang akan datang akan lebih baik dan
Maka hal ini memungkinkan pengukuran- perusahaan dapat melakukan revisi atau
pengukuran rasio profitabilitas koperasi koreksi atas kelemahan-kelemahan
didesain berbeda dengan nonkoperasi yang yangterjadi pada masa sebelumnya agar
tujuan utamanya memaksimalkan kondisi keuangan stabil dan kelangsungan
keuntungan. Oleh karena itu perhitungan usaha terjamin. Pendekatan Retention Rate
kinerja koperasi tidak boleh berdasarkan merupakan pendapatan yang tidak dibagikan
laporan keuangan saja, akan tetapi dari segi yang menunjukan rasio perubahan laba yang
aspek manfaat langsung keanggotaan perlu ditahan dengan laba bersih. Retention Rate
diperhitungkan dalam pengukuran kinerja yang tinggi menggambarkan dana yang
keuangan koperasi. ditahan cukup besar yang dapat digunakan
Pengukuran Sustainable Growth Rate untuk periode selanjutnya
antara lain dapat melaui pendekatan rumus Hal ini jika diasumsikan ke dalam
sebagai berikut koperasi maka retention rate merupakan dana
SGR = RR x ROE cadangan koperasi yang tidak dibagikan ke
Sedangkan pengukuran sustainable anggota, yang dialokasikan untuk cadangan
growth rate menurut (Ross et al., 2013) yang akan meningkatkan modal sendiri
adalah ,dimana peningkatan pertumbuhan ini pada
gilirannya akan meningkatan nilai koperasi
sebagai perusahaan. Retention rate
Retention Rate (RR) : Dana cadangan merupakan rasio antara perubahan laba yang
ROE : Return on Equity ditahan dengan laba bersih setelah pajak
Hal hal yang harus diperhatikan dalam (earnings after tax). Proporsi laba yang
pendekatan Sustainable Growth Rate adalah diinvestasikan kembali disebut rasio laba
sebagai berikut : ditahan (retention rate).(Brealey, Myers,
1. Kemampuan dalam memperoleh 2006)
keuntungan dari setiap rupiah penjualan Sisa Hasil Usaha yang didapat oleh
yang semakin tinggi menggambarkan koperasi dialokasi untuk beberapa
747 | Co-Management Vol. 4, No 3, Juni 2022
kepentingan seperti dana untuk pendidikan Tabel 2 Standar Penilaian Total Assets Turnover
,sosial dll,namun yang utama adalah RASIO NILAI KRITERIA
pembagian sisa hasil usaha untuk anggota. 2,5 kali s/d < 3,5 kali Cukup Sehat
Total Assets Turnover
Hubungannya dengan Sustainable Growth (TATO) 1,5 kali s/d < 2,5 kali Kurang Sehat
Rate, semakin tinggi retention rate maka akan 1 kali s/d < 1,5 kali Tidak Sehat
khususnya di bidang permodalan,sehingga Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM
Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/2006 Tentang
koperasi lebih kuat dan dapat memberikan Pedoman Penilaian Kinerja Koperasi Berprestasi/Koperasi
manfaat langsung yang lebih tinggi kepada Award.
anggota. (Nasiha , 2021)
Rasio Net profit margin Total assets turnover adalah alat ukur
menggambarkan setiap satu rupiah penjualan efektifitas penggunaan dana,dimana semakin
menghasilkan berapa rupiah laba bersih yang tinggi rasio total aset turn over
diperoleh,sehingga semakin tinggi rasio ini mengindikasikan koperasi sudah mampu
menunjukan kemampuan koperasi dalam menggunakan dananya secara efektif sehingga
memperoleh sisa hasil usaha semakin akan menghasilkan sisa hasil usaha yang
baik,sehingga akan mempertinggi cadangan tinggi. Total assets turnover maka semakin
dana yang dihimpun (Fitriani, 2020) tinggi artinya tidak diperlukan penambahan
Perolehan sisa hasil usaha dipengaruhi oleh dana untuk membiayai pertumbuhan
perolehan penjualan dan biaya ,maka agar penjualan artinya akan meningkatkan
diperoleh net profit margin yang tinggi maka sustainable growth rate
harus mengefektifkan penjualan dan Rasio yang membandingkan hutang
mengefisienkan biaya. dengan modal sendiri dikenal dengan Debt to
equity ratio,yang merupakan salah satu rasio
solvabilitas,dimana rasio ini menggambarkan
Tabel 1 Standar Penilaian Net Profit Margin seberapa besar koperasi dibiayai
RASIO NILAI KRITERIA x 100%
≥ 15% Sehat
10% s/d < 15% Cukup Sehat
Net Profit Tabel 3. Standar Penilaian Debt to Equity Ratio
Margin (NPM) 5% s/d < 10% Kurang Sehat
1% s/d < 5% Tidak Sehat RASIO NILAI KRITERIA
Cooperatives”—Can (Wine)
Cooperatives Use Sustainability As A
Driver For A Brand Concept?
Sustainability (Switzerland), 13(22).
Https://Doi.Org/10.3390/Su132212344
Ross, S., Wastefield, & Jordan. (2013).
Fundamentas Of Corporate Finance,
6e,Alternate Edition. Mcgraw−Hill
Primis, 53(9), 1689–1699.