Anda di halaman 1dari 4

Pernyataan Integritas Akademik

Saya menyatakan bahwa hasil kerja yang saya kumpulkan terhindar dari
tindak pelanggaran etika akademik termasuk plagiarisme, pencontekan,
penggunaan perangkat AI dan tindak pelanggaran etika akademik
lainnya. Apabila kemudian terbukti saya melakukan pelanggaran maka
saya bersedia menerima sanksi.

Depok, 11 Desember 2023


Izfanabela Guesca
2306217600
Arsitektur Bagi Tunanetra

Pada essay ini saya ingin membahas tentang bagaimana cara


membuat suatu hunian yang aman dan nyaman bagi tunanetra.
Sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu apa itu tunanetra dan apa itu
arsitektur. Tunanetra adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki
gangguan pada indra penglihatannya. Karena itu mereka menggunakan
indra yang lainnya seperti indra peraba, indra pendengaran, dan juga
indra penciuman dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Sedangkan
arsitektur adalah sebuah ilmu atau seni dalam merancang bangunan.
Salah satu indra yang paling penting untuk mengetahui estetika sebuah
bangunan atau infrastruktur adalah indra penglihatan. Yang berarti
tunanetra memiliki keterbatasan dalam menggunakan indra
penglihatannya dalam melihat infrastruktur. Apakah itu berarti dalam
membuat racangan bangunan bagi tunanetra tidak perlu mementingkan
faktor estetika ? Jawabannya adalah tetap perlu. Dalam menciptakan
estetika, kita tidak harus mengandalkan penglihatan saja, tetapi kita juga
dapat mengandalkan indra yang lainnya untuk mendapatkan suatu
pengalaman yang berbeda. Disinilah peran arsitek dibutuhkan dalam
membuat suatu hunian yang tidak hanya mengandalkan soal estetika,
tetapi juga mempertimbangkan soal tuntutan dan kebutuhan khusus bagi
mereka para tunanetra. Karena tujuan arsitektur adalah membangun
sebuah hunian atau infrastruktur yang aman dan nyaman sesuai
kebutuhan masing-masing orang.

Sebelum memulai pembahasan ini, kita harus tau bagaimana cara


tunanetra melakukan kegiatannya sehari-hari dan bagaimana indra yang
mereka gunakan mempengaruhi mobilitas atau pola gerak mereka.
Dalam kegiatan sehari harinya mereka menggunakan fungsi indera
peraba dan indera lainnya untuk membaca lingkungan. Indera
merupakan salah satu peran penting, sebagai reseptor yang diberi nama
berdasarkan jenis rangsangan yang diterima. Seperti, Komoreseptor
(penerima rangsang zat kimia), fotoreseptor (penerima rangsang
cahaya), audioreseptor (penerima rangsang suara), mekanoreseptor
(menerima rangsang fisik, tekanan, sentuhan, getaran). Tunanetra tidak
mampu menggunakan fotoreseptor dan menggantikannya dengan
reseptor yang lain,Peran indera peraba bagi para tunanetra sangatlah
penting. Maka dari itu yang perlu kita perhatikan sebagai arsitektur yang
mengembangkan kepentingan hunian rumah bagi tunanetra adalah
membekali rancangan design rumah yang mengedepankan konsep”
Furniture fasilitas” yang menggunakan peran indera peraba, sehingga
konsep bangunan yang dibuat sesuai dengan apa yang menjadikan
kebutuhan dari tunanetra tersebut.

Demikian juga kita bisa mengacu dengan beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam perancangan desaign, furniture dan tatanan letak
rumah. Menganai design yang seharusnya dapat kita buat dengan
mengedepankan design yang lebih simple namun tidak mengurangi
nuansa kemewahan dan keindahan nya dengan itu design dibuat dengan
sirkulasi udara yang luas ruangan yang luas sertaa mengdepankan
teknologi” yang sudah canggih. Seperti lampu yang bisa menyalah
otomatis hanya dengan getaran/ suaraa.
Furniture yang harus digunakan juga harus mengedepankan
kewaspadaan dan resiko tinggi kecelakaan seperti kursi yang tdiak
tajam, tv dengan leatk yang lebih aman jauh dari jangkauan jalan, dan
menghindarkan penggunaan barang” yang tajam yang beresiko tinggi
kecelakaan bagi tunanetra.
Tata letak rumah yang perlu diperhatikan dalam posisi bangunan rumah
dengan menggunakan sudut belokan 90 drjt karna itu lebih memudahkan
tunanetra untuk mengetahui arah atau jalan sehingga dalam poin” dasar
ini dapat kita kembangakan menjadi hal” yang perlu kita perhatikan
untuk merancang hunian/rumah itu sendiri untuk tunanetra.

Dapat kita lihat juga bagaimana peran kita dalam membuat atau
membentuk bangunan seusai dengan permintaan konsumen, saran yang
dapat kita berikan kepda konsumen.hal ini juga dapat menjadikan
tantangan untuk para arsitek yang harus merancang sedemikan rupa
yang menjadi keingan konsumen, karna dalam perihal ini keinginan
kebutuhan konsumen adalah hal yang sangat penting, dengan demikian
hal ini dapat mengurangi komplein/ketidaknyamanan yang didapatkan
konsumen. Membuat/membangun rancangan bangunan sesuai dari apa
yang menjadi keinginan konsumen adalah suatu fokus perhatian yang
perlu kita perhatikan dengan memberikan kepuasaan itu sendiri kepada
para konsumen yang menjadi nilai plus juga bagi kita seorang arsitektur.

Anda mungkin juga menyukai