Anda di halaman 1dari 4

“Etika dan Kompetensi Informatika”

“Pekerjaan, Profesi, dan Profesionalisme”

Dosen pengampu : Henny Endah Wahanani, S.T, M. Kom

Disusun Oleh :

Nama : Dzulfikar Al Ghozali


NPM : 21081010160
Kelas : D081

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

2021
Profesi di Bidang IT – System Analyst

1. Ulasan Profesi.
System Analist adalah sebuah profesi yang termasuk dalam tim engineering. Posisi ini
bertugas untuk melakukan alanisis, merancang, dan mengimplementasikan sistem. System
anjalyst bertanggung jawab atas hasil yang ingin dicapai perusahaan dalam hal IT. Profesi
ini lebih banyak menggunakan teknik analisis dan roadmap untuk menyelesaikan
permasalahan yang berhubungan dengan IT. Profesi ini juga berperan untuk memimpin
pengimplementasian sistem baru yang akan digunakan oleh perusahaan. Di beberapa
perusahaan, profesi ini juga meneliti sistem terbaru yang berhubungan dengan peningkatan
IT maupun infrastruktur agar perusahaan lebih efisien. Secara keseluruhan, ada empat
pekerjaan utama untuk posisi ini : investigasi masalah, analisis, desain, dan implementasi.

Investigasi adalah langkah pertama dalam proyek pengembangan sistem yang


dilakukan oleh system analyst. System analyst juga bertanggung jawab untuk membuat
asumsi tentang tujuan investigasi. Setelah melakukan investigasi, biasanya system analyst
melakukan analisis dari asumsi yang muncul. Analisis ini bisa berupa percobaan langsung
ke apa yang ingin diperbaiki atau apa yang ingin dikembangkan lebih lanjut. Apabila
analisis sudah dikumpulkan dan berhasil menjadi sebuah panduan, maka mereka diharuskan
membuat persyaratan sistem. Persyaratan ini mencakup apa saja hal yang dibutuhkan untuk
perbaikan sistem.

Persyaratan sistem yang sudah matang akan dilanjutkan dengan pembuatan desain.
Desain ini bisa berupa arsitektur, modul, antarmuka, dan data. Biasanya, dalam
pengembangan desain, system analyst bekerja dengan front end, back end, dan full stack
developer. Apabila pengembangan desain berhasil, maka system analsyt diharuskan untuk
mengimplementasikan ini ke dalam sebuah kasus. Kasus ini bisa berupa pembuatan sistem
baru atau pengaplikasian dalam pengembangan produk. Beberapa perusahaan menggunakan
tugas impelementasi sebagai yang paling akhir. Namun, di beberapa perusahaan lain,
implementasi justru menjadi penentu, apakah analisis akan berakhir atau justru menjadi
jembatan menuju investigasi yang baru.

2. Alasan.
Alasan saya bercita-cita menjadi system analyst adalah perkembangan IT yang semakin
lama semakin pesat dan lowongan bagi bidang IT akan semakin banyak terbuka. Dengan
perkembangan teknologi yang terus berjalan, maka segi kebutuhan akan tenaga kerja IT
semakin banyak. Sebagian besar perusahaan akan mengoptimalkan kinerja dengan
memanfaatkan teknologi. Dalam dunian bisnis, seorang system analyst memiliki peran
penting apalagi dalam bisnis digital di era modern seperti saat ini. Para analis sistem menjadi
jembatan penghubung antara perusahaan dengan pihak klien.

Kemudian, berbicara bidang IT yang sangat dibutuhkan saat ini pastilah memiliki gaji
dengan angka yang cukup tinggi. Walaupun angka gaji tergantung perusahaan masing-
masing, jika projek yang ditangani berskala besar dan dapat meningkatkan kemajuan
perusahaan itu sendiri maka tidak menutup kemungkinan kita akan mendapatkan bonus
tambahan dari perusahaan. Kemudian juga dengan menjadi analis sistem, kita dapat
mengembangkan banyak hal lagi tidak hanya di bidang IT saja. Kita juga dapat mempelajari
hal lain seperti bisnis dan desain.
Selain itu, ketertarikan saya kepada system analyst karena tuntutan dan kemampuan
yang harus dikuasai dalam menjalani profesi tersebut juga kurang lebih sesuai dengan
karakter pribadi saya. Seperti halnya dituntut untuk menganalisis hal-hal baru yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, mencari solusi atas permasalahan yang ada, manajemen
progres, dan lain lain.

3. Profesionalisme yang dibutuhkan.


 Berpikir kritis.
 Memiliki kemampuan dan keterampilan menggunakan peralatan yang berhubungan
dengan IT.
 Komunikasi yang baik.
 Mempunyai ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu program
 Bertanggung jawab atas asumsi dan analisis yang diberikan.
 Menguasai IT dan tersertifikasi pelatihan IT.
 Mampu bekerja dalam tim.
 Cepat tanggap dalam menangani permasalahan klien.
 Disiplin dalam bekerja.
 Ketelitian dalam kepekaan sosial.
 Mampu menentukan keputusan dengan bijak.
 Mampu melakukan pendekatan kultural.

Profesi di Bidang Selain IT – Sound Engineer

1. Ulasan Profesi.
Profesi Sound Engineer adalah salah satu profesi yang peran dan eksistensinya
berkecimpung dalam industri kreatif .Sound Engineer adalah profesi yang bertanggung
jawab untuk memanipulasi suara guna mencapai hasil yang diinginkan. Profesi ini bekerja
dalam cakupan konteks yang berdeda. Mulai dari acara langsung, seperti konser, hingga
acara tidak langsung, seperti film. Dalam konteks langsung, profesi ini menuntut mereka
melakukan pengaturan dan pengujian peralatan suara. Pengaturan dan pengujian tersebut
dilakukan untuk membuat suara yang dihasilkan dapat terdengar jelas oleh audiens. Secara
tidak langsung, profesi ini bertanggung jawab atas kepuasan audiens dan memastikan bahwa
audiens dapat mendengar suara dengan baik dan jelas.

Sound Engineer wajib memiliki empat hal utama : recording, editing, mixing, dan
mastering. Recording audio saat ini dilakukan secara digital dan menggunakan metode
sampling di mana audio dapat disimpan dan dipindahkan ke berbagai media penyimpanan.
Proses ini dilakukan dengan merekam suara melalui berbagai media untuk dapat
didengarkan ulang. Biasanya, rekaman suara ini digunakan untuk merekam lead vokal
penyanyi dalam membuat sebuah lagu atau musik. Setelah direkam, proses selanjutnya yang
biasa dilakukan adalah mengedit suara hasil rekaman. Proses ini dilakukan apabila
ditemukan suatu masalah saat prosesrekaman. Biasanya klien meminta pembersihan dan tak
jarang pula dilakukan perubahan.
Kemudian mixing adalah proses penggabungan rekaman audio menjadi produk suara
mono, stereo, atau surround akhir. Teknik pencampuran audio sangat bergantung pada jenis
musik dan kualitas rekaman suara. Proses mastering adalah proses di mana audio yang telah
di-mixing akan dipindahkan ke perangkat penyimpanan data. Dalam proses ini, biasanya
sound engineer akan melakukan pemerataan dan kompresi.

2. Alasan.
Alasan saya adalah saya sejak kecil sudah berkecimpung di dunia musik dan sound
system. Profesi ini sangat cocok dengan kemampuan dan bakat yang saya miliki sejak kecil
mulai dari pengoperasian sound system, produksi musik, rekaman suara, pembuatan film,
dan lain lain. Sehingga ketika saya terjun ke dalam profesi ini, saya sudah menguasai dasar-
dasar kemampuan khusus yang diperlukan serta saya akan lebih menikmati dalam
menjalaninya. Pengalaman saya dalam dunia ini cukup banyak, di antaranya adalah menjadi
operator sound system di berbagai acara sekolah, produksi official musik video, sharing
bersama banyak orang-orang ahli dalam bidang ini, menjadi teknisi audio di salah satu
masjid, dan lain lain.

3. Profesionalisme yang dibutuhkan.


 Memahami segala jenis perangkat audio.
 Menguasai teknik tata letak sound system.
 Memahami situasi dan kondisi serta kepekaan yang tinggi.
 Memahami seluk beluk, fungsi, dan permasalahan dari sebuah audio.
 Mampu menyesuaikan diri dengan teknologi.
 Kreatif, inovatif, dan ulet.
 Mampu membuat asumsi dan analisis yang tepat.
 Memiliki pengalaman yang banyak tentang dunia sound system. Minimal setidaknya dua
tahun.
 Bisa menentukan keputusan dengan cepat ketika terjadi permasalahan teknis di lapangan.
 Bertanggung jawab dan disiplin.
 Menguasai software yang digunakan dalam recording, editing, mastering, dan mixing.

Anda mungkin juga menyukai