DAN KETAKUTAN BAB 4 Nama-nama anggota kelompok: 1 Abdullah Aldi setiawan 5552220096
2 Randhy Yust Artha Bangun 5552220106
3 Tegar Putra fajar 5552220102
4 Defri Dwizona praja 5552220099
1 GREED AND FEAR 5 LABA ABNORMAL
2 PENGENDALIAN DIRI 6 MORAL HAZARD
3 REGULASI 7 Kecurangan (Fraud)
KESERAKAHAN DALAM Pengendalian
4 BISNIS 8 Keputusan bisnis Pengertian Etika Bisnis
Etika (termasuk etika bisnis) merupakan
pengendalian yang muncul dari dalam diri seseorang sebagai pelaku kegiatan ekonomi maupun sosial. Etika didasarkan atas keyakinan (beliefs), hati nurani, dan harapan (expectation) tentang nilai-nilai moral (norm) yang dapat digunakan sebagai acuan ketika menjalani kehidupan GREED AND FEAR
keserakahan dan ketakutan (greed and fear)
yang merupakan sifat dasar manusia mendorong orang untuk berperilaku tidak etis (unethical behaviour). Perilaku ini tercermin dalam tindakan moral hazard yang mereka lakukan. Para ahli psikologi menyimpulkan bahwa keserakahan dapat diakibatkan oleh ketakutan (fear) terhadap tidak diperolehnya atau tidak tersedianya sesuatu yang diinginkan. Pengendalian Diri
Keserakahan dan ketakutan
dapat diatasi dengan pengendalian diri. Sumber pengendalian diri dapat berupa pendidikan dari keluarga, agama, budaya, atau lingkungan sosial. Regulasi Pencegahan bagi seseorang (pihak tertentu) untuk tidak melakukan tindakan tertentu juga dapat dilakukan melalui regulasi, baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan pemerintah, Jika etika merupakan norma-norma yang bersumber dari diri seseorang, hukum negara adalah ketentuan dari negara yang dapat dipaksakan. Karena sifat dapat dipaksakan, regulasi tentu lebih kuat dibandingkan dengan etika. Keserakahan Dalam Bisnis
Bisnis memang suatu kegiatan ekonomi
yang didirikan dengan tujuan mencari laba. Dalam pasar dengan kompetisi sempurna (perfect competition), kemungkinan seseorang memperoleh laba abnormal sangatlah kecil. Namun jika Kondisi pasar dengan persaingan tidak sempurna (imperfect competition), misalnya monopoli dan oligopoli, memungkinkan seseorang untuk memperoleh laba abnormal. Laba Abnormal Laba abnormal sebagai pemicu keserakahan merupakan konsep yang abstrak dan subjektif. Abnormalitas dapat berkaitan dengan cara memperolehnya (unsur bagaiinana), dan bersinggungan dengan dari siapa bagian. Cara memperoleh laba abnormal bersangkutan dengan metode perdagangan yang diterapkan termasuk cara memperoleh pelanggan dan memenuhi pesanan pembelian. Moral Hazard Moral hazard bersama dengan adverse selection merupakan topik utama dalam ekonomi informasi (information economic). Moral hazard terjadi apabila dalam suatu transaksi, salah satu pihak melakukan tindakan yang memengaruhi penilaian pihak lain atas transaksi tersebut dan pihak lain tidak dapat memonitor/memaksa secara sempurna (Kreps, 1990: 577). Moral hazard biasanya terjadi dalam suatu kontrak atau regulasi. Kecurangan(Fraud)
Praktikcurang, tanpa memedulikan
kepentingan (hak) orang lain, adalah ciri dari keserakahan. Dasarnya adalah egoisme (selfishness). Motifnya adalah penipuan. Praktikcurang dapat dilakukan di setiap tahap kegiatan usaha. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS
Kegiatan usaha dilakukan oleh orang
melalui keputusan-keputusan yang mereka lakukan. Hasil kegiatan usaha adalah akibat dari keputusan-keputusan tersebut. Shefrin (2002: 4-5) menyebutkan adanya dua hal pokok yang mengakibatkan timbulnya bias dalam pengambilan keputusan. Kedua hal tersebut adalah sifat coba-coba (heuristic) dan ketergantungan pola pikir (frame of dependence)
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu