Anda di halaman 1dari 8

model dan faktor pendukung beretika

dalam bisnis
kelompok 3
• Chrisantus Daiseta Ledjap
• Jihan Naura Fajrinna
• Kania Rahya Firdaus
Model Etika Dalam Bisnis
Menurut Carrol dan Buchollz ada 3 tingkatan manajemen bila dilihat dari para pelaku bisnis :

Immoral Management
Immaoral manajemen merupakan tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajer yang memiliki manajemen tipe ini pada
umumnya sama sekali tidak memindahkan apa yang dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya.
Para pelaku bisnis yang tergolong pada tipe ini, biasanya memanfaatkan kelemahan dan kelengahan-kelengahan dalam komunitas untuk kepentingan dan keuntungan diri
sendiri, baik secara individu atau kelompok mereka. Kelompok manajemen ini selalu menghindari diri dari yang disebut etika. Bahan hukum dianggap sebagai batu
sandungan dalam menjalankan bisnisnya.

Contoh Kasus
Mendapatkan kayu secara ilegal. Beberapa perusahaan yang sengaja membakar hutan tersebut sebenarnya adalah
Perusahaan yang telah melakukan pencurian kayu, sehingga untuk menghilangkan jejaknya mereka melakukan
penebangan hutan secara sengaja. Hal ini dibuktikan dengan melihat tunggal pohon bekas potongan gergaji mesin.
Model Etika Dalam Bisnis
Menurut Carrol dan Buchollz ada 3 tingkatan manajemen bila dilihat dari para pelaku bisnis :

Amoral Manajemen
Ada dua jenis lain manajemen tipe amoral ini, yaitu :
• Manajer yang tidak sengaja berbuat amoral (unintentional amoral manager), Tipe ini adalah para manajer yang dianggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan
bisnis yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan memberikan efek pada pihak lain.
• Tipe manajer yang sengaja berbuat amoral. Manajemen dengan pola ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang harus dijalankan, namun terkadang secara
sengaja melanggar etika tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan lain-lain

Contoh Kasus
Kasus Lapindo Brantas Inc. (LBI). Akibat kecerobohan yang dilakukan pihak manajemen LBI, hingga saat ini
semburan lumpur masih berlangsung hingga saat ini sehingga menggenangi ruas jalan dan pemukiman penduduk.
Model Etika Dalam Bisnis
Menurut Carrol dan Buchollz ada 3 tingkatan manajemen bila dilihat dari para pelaku bisnis :

Moral Manajemen
Tingkatan tertinggi dari penerapan nilai-nilai etika atau moralitas dalam bisnis adalah moral manajemen. Dalam moral manajemen, nilai-nilai etika dan
moralitas diletakkan pada level standar tertinggi dari segala bentuk prilaku dan aktivitas bisnisnya. Manajer yang bermoral selalu melihat dan
menggunakan prinsip-prinsip etika seperti, keadilan, kebenaran, dan aturan-aturan emas (golden rule) sebagai pedoman dalam segala keputusan bisnis
yang diambilnya.

Contoh Kasus
Contoh kasus enron & KAP Arthur Anderse. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika
Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Dalam kasus
Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard (perilaku jahat) : diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar
AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati para investor, kasus
memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
SUMBER NILAI ETIKA
AGAMA FILOSOFI

Agama adalah sumber dari segala moral Sumber utama nilai-nilai etika yang dapat
dalam etika apapun dengan kebenarannya dijadikan sebagai acuan dan referensi dalam
yang absolut. Tiada keraguan dan tidak pengeJolaan dan pengendalian perilaku
boleh diragukan nilai-nilai etika yang pebisnis dengan aktifitas usaha bisnisnya
bersumber dari agama. Agama berkorelasi adalah filsafat. Ajaran-ajaran filsafat tersebut
kuat dengan moral. Setiap agama mengandung nilai-nilai kebenaran yang
mengandung ajaran moral atau etika yang di bersumber dari pemikiran-pemikiran filsuf
jadikan pegangan bagi para penganutnya. dan ahli filsafat yang terus berkembang
Pada umumnya, kehidupan beragama yang sesuai dengan perkembangan zaman.
baik akan menghasilkan kehidupan moral
yang baik pula. Orang-orang dalam
organisasi bisnis secara luas harus menganut
nilai shiddiq, tabligh, amanah dan fathanah.
SUMBER NILAI ETIKA
HUKU
BUDAYA
M

Referensi penting lainnya yang dapat Hukum merupakan aturan hidup yang
dimanfaatkan sebagai acuan etika bisnis bersifat memaksa dan si pelanggar dapat
adalah pengalaman dan perkembangan diberi tindakan hukum yang tegas dan nyata.
budaya, baik budaya dari suatu bangsa Hukum moral adalah tuntunan perilaku
maupun budaya yang bersumber dari manusia yang ditaati karena kesadaran yang
berbagai negara (Cracken, 1986). Budaya bersumber pada hati nurani dan bertujuan
yang mengalami transisi akan melahirkan untuk mencapai kebahagiaan. Harapan-
nilai, aturan-aturan dan standar-standar yang harapan etika ditentukan oleh hukum yang
diterima oleh suatu komunitas tertentu dan berlaku itu. Hukum mengatur serta
selanjutnya diwujudkan dalam perilaku mendorong perbaikan masalah yang
seseorang, suatu kelompok atau suatu dipandang buruk atau baik dalam suatu
komunitas yang lebih besar. komunitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
etika manajerial

1 Leadership
Kepemimpinan yang beretika menggabungkan antara pengambilan keputusan yang
beretika dan perilaku yang beretika. Tanggung jawab utama dari seorang pemimpin adalah
membuat keputusan yang beretika dan berperilaku yang beretika pula.

2 Strategi dan Performasi


Fungsi yang penting dari sebuah manajemen adalah untuk kreatif dalam menghadapi
tingginya tingkat persaingan yang membuat perusahannya mencapai tujuan perusahaan
terutama dari sisi keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi
etika.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
etika manajerial

3 Karakter Individu
Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak lain adalah karena peran banyak individu dalam
menjalankan fungsi-fungsinya dalam perusahaan tersebut. Perilaku para individu ini tentu
akan sangat mempengaruhi pada tindakan-tindakan mereka ditempat kerja atau dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya.

2 Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah suatu kumpulan nilai-nilai, norma-norma, ritual dan pola tingkah laku yang menjadi
karakteristik suatu organisasi. Setiap budaya perusahaan akan memiliki dimensi etika yang didorong tidak hanya oleh
kebijakan-kebijakan formal perusahaan, tapi juga karena kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang berkembang dalam
organisasi perusahaan tersebut, sehingga kemudian dipercayai sebagai suatu perilaku, yang bisa ditandai mana
perilaku yang pantas dan mana yang tidak pantas.

Anda mungkin juga menyukai