Pro Dan Kontra Mengenai Batasan Usia Calon Presiden Dan Calon Wakil Presiden

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

PRO DAN KONTRA MENGENAI BATASAN USIA CALON PRESIDEN

DAN CALON WAKIL PRESIDEN

Aufar Fadhil Hikmatulhaq


Hukum Pidana Islam, aufarfadhil23@mhs.uinjkt.ac.id

Pendahuluan
Mengenai batasan usia calon presiden dan wakil presiden di Indonesia telah menjadi
topik perdebatan yang hangat. Saat ini, UUD 1945 menyebutkan bahwa calon presiden dan
wakil presiden harus berusia minimal 35 tahun. Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) Pasal 169 huruf q menyatakan, “Persyaratan menjadi
calon presiden dan calon wakil presiden adalah: q. berusia paling rendah 40 (empat puluh)
tahun”.1 Para Pemohon adalah warga negara Indonesia berusia 30 dan 38 tahun yang memiliki
hak untuk memilih dan dipilih sebagai calon presiden dan wakil presiden. Sementara yang lain
menganggapnya perlu dipertahankan.
Sebanyak 74.33 persen pembaca pilih batas minimal usia capres-cawapres untuk tetap
40 tahun saja. Temuan ini berasal dari polling kumparan periode 2-16 Agustus 2023. Polling ini
diikuti oleh 2.766 responden. Sebanyak 2.056 responden atau 74.33 persen di antaranya pilih
batas minimal usia capres-cawapres 40 tahun. Sementara sisanya, yaitu 25.67 persen atau 710
responden lebih setuju batas minimal usia capres-cawapres jadi 35 tahun.
Upaya menurunkan syarat usia capres-cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun bukan
tanpa argumentasi yang jelas dan berkelas. Tidak hanya tren pengaturan di berbagai negara
yang memberi syarat minimum berusia 35 tahun untuk menjadi kandidat presiden, melainkan
konteks sosiologis demografi pemilih Indonesia yang hari ini diisi oleh mayoritas kelompok
muda sehingga "selayaknya" diberikan kesempatan hak turut serta berkontestasi.

Pembahasan

 Pro Umur Capres dan Cawapres yang Lebih Rendah

a. Partisipasi Generasi Muda


Salah satu argumen terkuat yang mendukung penurunan batasan usia adalah
memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berpartisipasi dalam politik
tingkat tertinggi. Dengan mengizinkan calon presiden dan wakil presiden yang lebih

1
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu),
muda, pemilih dapat memilih pemimpin yang lebih representatif dari beragam
kelompok usia.

b. Pemimpin yang Dinamis


Generasi muda sering kali dianggap lebih dinamis, inovatif, dan terbuka terhadap
perubahan. Memilih presiden dan wakil presiden yang lebih muda dapat membawa
pemikiran segar dan energi baru ke dalam pemerintahan.

c. Kualifikasi dan Kompetensi


Usia bukanlah satu-satunya penentu kualifikasi dan kompetensi seseorang untuk
menjadi presiden atau wakil presiden. Pemilih harus memiliki kebebasan untuk
memilih berdasarkan kualifikasi, integritas, dan visi pemimpin potensial, bukan
hanya usia mereka.

d. Pengalaman dan Kematangan


Batasan usia dapat memastikan bahwa calon presiden dan wakil presiden memiliki
tingkat pengalaman dan kematangan yang cukup untuk memimpin sebuah negara.
Usia yang lebih tua sering dianggap sebagai indikator pengalaman hidup yang lebih
banyak.

e. Stabilitas dan Keamanan


Calon yang lebih tua mungkin dianggap lebih stabil secara emosional dan kurang
cenderung mengambil risiko yang berbahaya dalam kebijakan atau tindakan mereka.

f. Pemahaman Masalah yang Mendalam


Calon yang lebih tua mungkin dianggap memiliki pemahaman yang lebih mendalam
tentang masalah politik, ekonomi, dan sosial yang kompleks.

g. Pilihan yang Lebih Teruji


Calon yang lebih tua mungkin telah menjalani ujian dalam politik dan telah teruji
dalam situasi yang beragam, yang dapat membuat mereka lebih siap untuk
memimpin.

 Kontra Umur Capres dan Cawapres yang Lebih Rendah

a. Kematangan dan Pengalaman


Kepemimpinan di tingkat tertinggi membutuhkan kematangan dan pengalaman yang
cukup. Penurunan batasan usia dapat menghasilkan pemimpin yang kurang
berpengalaman dalam menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi oleh sebuah
negara.
b. Stabilitas Politik
Mengubah batasan usia calon presiden dan wakil presiden bisa mengakibatkan
ketidakstabilan politik jika pemimpin yang dipilih belum cukup matang untuk
menghadapi tekanan politik dan mengambil keputusan yang tepat.

c. Ketidaksetaraan dengan Jabatan Lain


Ada argumen bahwa jika batasan usia turun untuk calon presiden dan wakil
presiden, maka harus juga dipertimbangkan penurunan usia untuk jabatan lain,
seperti anggota DPR dan DPD. Hal ini bisa memicu debat lebih lanjut mengenai
aturan usia dalam politik.

d. Pembatasan Hak Politik


Batasan usia dapat dianggap sebagai pembatasan hak politik yang tidak adil. Ini
mungkin mengesampingkan individu yang mungkin memiliki kualifikasi dan
kemampuan untuk memimpin, tetapi hanya karena usia mereka tidak memenuhi
syarat.

e. Inovasi dan Energik


Calon yang lebih muda mungkin membawa gagasan segar, inovasi, dan energi ke
dalam politik. Mereka dapat lebih dekat dengan generasi muda dan masalah yang
mereka hadapi.

f. Representasi Generasi Muda


Memiliki calon yang lebih muda dapat meningkatkan representasi generasi muda
dalam pemerintahan dan memberi mereka suara yang lebih kuat dalam pembuatan
kebijakan.

g. Perbedaan Individu
Usia bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kemampuan atau kualifikasi
seseorang untuk memimpin. Setiap individu berbeda, dan ada calon yang lebih tua
yang mungkin kurang kompeten daripada calon yang lebih muda.

h. Perubahan Cepat
Dunia berubah dengan cepat, dan memiliki pemimpin yang lebih muda dapat
membantu negara beradaptasi dengan perubahan yang lebih cepat dalam berbagai
aspek seperti teknologi, ekonomi, dan lingkungan.
Di Indonesia, batasan usia capres adalah minimal 35 tahun dan batasan usia cawapres
adalah minimal 35 tahun. Namun, peraturan ini bisa berubah di masa mendatang sesuai
dengan perkembangan politik dan pandangan masyarakat. Kesimpulannya, debat tentang
batasan usia untuk calon presiden dan wakil presiden merupakan isu yang kompleks dengan
argumen pro dan kontra yang kuat. Ini adalah pertanyaan nilai yang akan terus menjadi bagian
dari diskusi politik di Indonesia dan di negara lain yang menghadapi isu serupa.

Penutupan
Mengenai batasan usia calon presiden dan wakil presiden di Indonesia adalah masalah
yang kompleks dengan argumen yang kuat di kedua sisi. Sebelum mengambil keputusan,
penting bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mempertimbangkan implikasi
jangka panjang dari perubahan ini terhadap sistem politik dan kepemimpinan negara. Diskusi
yang terbuka dan inklusif adalah kunci dalam menjaga integritas dan keberlanjutan sistem
demokrasi Indonesia.
Dalam menghadapi polemik ini, Indonesia harus mencari keseimbangan antara
memberikan peluang kepada generasi muda untuk berpartisipasi dalam politik dan memastikan
bahwa pemimpin yang dipilih memiliki kualifikasi, kematangan, dan pengalaman yang memadai
untuk memimpin negara. Perubahan dalam batasan usia harus diikuti oleh mekanisme
pengawasan dan seleksi yang ketat untuk meminimalkan risiko dan memastikan bahwa calon-
calon yang lebih muda benar-benar siap untuk mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin
negara.
Daftar pustaka
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu),
Internet
Kumparan. “Polling batas minimal usia-capres cawapres digugat di mk gimana-menurutmu”
kumparan.com, 2023 https://kumparan.com/kumparannews/polling-batas-minimal-
usia-capres-cawapres-digugat-di-mk-gimana-menurutmu-20ucjsvRA4R/full
Kumparan. ”Polling-kumparan 74 33 pilih batas minimal usia capres-cawapres tetap40-tahun”
kumparan.com https://kumparan.com/kumparannews/polling-kumparan-74-33-pilih-
batas-minimal-usia-capres-cawapres-tetap-40-tahun-210a6mPkQt5/full
Mahkamah konstitusi. “Bivitri: Batasan Umur Capres dan Cawapres Bukan Isu Kosntitusional”
mkri.id https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=19469&menu=2
Detik.com “Otak-Atik Usia Capres-Cawapres” news.detik.com
https://news.detik.com/kolom/d-6891644/otak-atik-syarat-usia-capres-cawapres

Anda mungkin juga menyukai