SKRIPSI Intaniamb
SKRIPSI Intaniamb
SKRIPSI
Dijukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Dalam Mengikuti Ujian Sidang Sarjana Strata Satu
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh:
Intania Mustika Belahimsha
193522154
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Dalam Mengikuti Ujian Sarjana Sastra Satu
Pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh:
Intania Mustika Belahimsha
193522154
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Agus Fatah Hidayat S.IP., M.Si Deni Sudrajat S.Sos., M.Si
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI)
SEMINAR USULAN PENELITIAN
TASIKMALAYA, 2023
MENGETAHUI DAN MENYETUJUI
TIM PEMBIMBING,
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
DR. AGUS FATAH HIDAYAT S.IP., M.Si DENI SUDRAJAT S.Sos., M.Si
iv
LEMBAR PERBAIKAN (REVISI)
SEMINAR USULAN PENELITIAN
Keterangan
Nama Dosen
No Catatan Perbaikan Tidak TandaTangan
Pembahas Diperbaiki
Diperbaiki
1. Perbaiki
kegunaan
penelitian
2. Tambahkan
keterkaitan
Dr. Astri Siti program dengan
1. Fatimah, kebijakan public
S.Sos, M.Si dan derivate
kebijakan
3. Perbaiki BAB
III
4. Perbaiki Daftar
Pustaka
1. Perbaiki
penulisan sesuai
Dr. H. Agus
dengan buku
Fatah
2. pedoman
Hidayat,
2. Perhatikan
S.IP, M.Si
masukan dari
pembahas lain
1. Perbaiki
Permasalahan
Yanti 2. Perbaiki
3. Heryanti, Kerangka
S.Sos, M.Si Pemikiran
3. Perbaiki
Parameter
4. Acep 1. Perkuat
Hilman, permasalahan
S.Sos, MAB dengan data-
data
2. Perbaiki daftar
v
pustaka
3. Diperbanyak
referensi jurnal
Tasikamalaya, 2023
Penulis,
vi
“Rasa malu bukanlah suatu yang harus diperbaiki. Itu adalah semacam
kebahagian yang muncul dari perasaan rendah hati dan rasa suka akan
kesendirian”
-Smile Brush
vii
ABSTRAK
Program Keluarga Harapan atau yang sering disebut dengan PKH adalah program
asistensisosial kepada rumah tangga yang memenuhi kualifikasi tertentu dengan
memberlakukan persyaratan dalam rangka untuk mengubah perilaku miskin.
Program sebagaimana dimaksud merupakan program pemberian uang tunai
kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTSM
diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana evaluasi pelaksanaan
Program Keluarga Harapan tahun 2019-2022 di Kelurahan Tugujaya Kecamatan
Cihideung Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara dengan informan sebagai objek informasi yang bertujuan untuk
mencapai tujuan guna memperoleh informasi dalam penelitian. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang
diperoleh dari wawancara dengan informan dalam penelitian ini.
Terdapat masalah dalam PKH di Kelurahan Tugujaya yaitu belum tepat
sasarannya pemberian bantuan PKH tersebut. Dimana terdapat peserta PKH yang
sebenarnya tidak layak untuk mendapatkan bantuan PKH tersebut. Akibatnya
permasalahan tersebut menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat.
Penulis menggunakan teori evaluasi kebijakan menurut William N Dunn sebagai
acuan menganalisis yang terdiri dari indikator efektifitas, efisiensi, kecukupan,
perataan, responsivitas dan ketepatan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Evaluasi Program Keluarga Harapan
(PKH) tahun 2019-2022 di Kelurahan Tugujaya Kecamatan Cihideung Kota
Tasikmalaya secara umum berjalan dengan baik dari enam (6) indikator evaluasi
hanya pada perataan dan kecukupan yang belum memenuhi atau belum berjalan
dengan baik. Sedangkan indikator, Efektivitas, Efisiensi, Responsivitas, dan
Ketepatan sudah berjalan dengan baik. Saran untuk pendamping PKH untuk lebih
ditingkatkan lagi kinerja dan lebih rutin untuk melaksanakan pertemuan bulanan
agar bisa melakukan pemutakhiran data dengan baik.
Kata kunci: Evaluasi, PKH, Kelurahan Tugujaya
viii
ABSTRAK
Keluarga Harapan Program or commonly referred to as PKH is a social
assistance program to households that meet certain qualifications by imposing
requirements in order to change poor behavior. The Program in question is a
program of giving cash to very poor households (RTSM) and for RTSM family
members are required to implement the requirements and conditions that have
been set.
This study aims to describe how the evaluation of the implementation of the family
of Hope Program in 2019-2022 in Tugujaya Village, Cihideung District,
Tasikmalaya City. This study uses descriptive research methods qualitative
approach. Data collection techniques using interviews with informants as an
object of information that aims to achieve the goal of obtaining information in the
study. Types of data used in this study are primary data and secondary data
obtained from interviews with informants in this study.
There are problems in PKH in Tugujaya village that is not the right target for the
provision of PKH assistance. Where there are CCT participants who are actually
not eligible for CCT assistance. As a result, the problem caused social jealousy
among the community. The author uses the theory of policy evaluation by William
N Dunn as a reference to analyze which consists of indicators of effectiveness,
efficiency, adequacy, alignment, responsiveness and accuracy.
The results of this study show that the evaluation of the Family Hope Program
(PKH) in 2019-2022 in Tugujaya Village, Cihideung District, Tasikmalaya city
generally went well from six (6) evaluation indicators only on alignment and
adequacy that have not met or have not gone well. While the indicators,
effectiveness, efficiency, responsiveness, and accuracy have been running well.
Suggestions for CCT companion to further improve performance and more
routine to carry out monthly meetings in order to update the data properly.
Keywords: evaluation, PKH, Tugujaya Village
ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
No. HP : 087772963803
Email : intaniamustikabela@gmail.com
Instagram : @intaniamb
x
xi
KATA PENGANTAR
Puji serta Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Penulisan skripsi ini diajukan untuk mengikuti Ujian Sidang Sarjana Strata
penulisan skripsi ini mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada kedua
orang tua penulis, Ayahanda Edi Prasetyo, dan Ibunda Tuti Susilawati, serta ke-3
saudara penulis yang senantiasa memberikan rasa sayang, doa dan dukungan baik
moril maupun materil kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis juga
mengucapkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak diantaranya yaitu sebagai
berikut:
2. Bapak Dr. Agus Fatah Hidayat, S.IP., M.Si selaku Ketua STIA YPPT
xi
waktu dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan, dan
xii
xii
3. Bapak Deni Sudrajat S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
4. Ibu Dr. Astri Siti Fatimah, S.Sos., M.Si selaku Wakil Ketua I Bidang
5. Ibu Dr. Hj. Arifah Rosmayudi, S.IP., M.Si selaku Wakil Ketua II Bdang
6. Bapak Ari Ramdhani, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Negara.
7. Ibu Nidia Rismania Dewi, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Tasikmalaya.
10. Bapak Hendi selaku Pendamping PKH Kelurahan Tugujaya yang telah
11. Dan para informan lainnya yang telah bersedia menjadi informan untuk
kebutuhan penelitian.
membantu penulis.
kepada penulis.
xiii
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
penelitian ini. Semoga usulan penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca
Tasikmalaya, 2023
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN
MOTTO
ABSTRAK
ABSTRAK
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR...........................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL..............................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang Penelitian..............................................................1
xiv
xv
4.2 Pembahasan.......................................................................................47
5.1 Kesimpulan........................................................................................82
5.2 Saran..................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................42
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Kemiskinan adalah standar tingkat hidup yang rendah karena kekurangan materi
pada sejumlah atau golongan orang bila dibandingkan dengan standar kehidupan
yang berlaku di masyarakat sekitarnya. Kemiskinan juga dapat dipantau dari tidak
kemiskinan merupakan masalah sosial yang selalu layak untuk dikaji lebih lanjut.
1
2
miskin itu sendiri dalam hal peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan budaya serta
Keluarga Harapan.
Peraturan Menteri Ssial RI Tahun 2018 tentang PKH Pasal 1 ayat (1)
miskin dan rentan yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir
Dalam Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2001 tujuan utama PKH ini
berikut:
3
miskin;
memiliki rumah, tidak memiliki kendaraan, daya listrik di bawah 1300 watt, dan
tidak memiliki pekerjaan tetap. Program ini memberikan bantuan berupa bantuan
a. Ibu hamil/nifas/menyusui,
tahun.
4
Adapun besaran dana yang diterima Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang
Tabel 1
Besaran Bantuan Berdasarkan Klasifikasinya
No Klasifikasi Besaran dana
1. Ibu hamil, lansia, dan
penyandang disabilitas Rp. 600.000,-
berat
2. Balita Rp. 750.000,-
3. SD Rp. 225.000,-
4. SMP Rp. 375.000,-
5. SMA Rp. 500.000,-
Sumber: Pendamping PKH
tahun 2019-2022.
Tabel 2
Data Jumlah Penduduk Di Kelurahan Tugujaya Tahun 2019-2022
Tabel 3
Data Jumlah Keluarga Miskin di Kelurahan Tugujaya Tahun 2019-2022
keluarga yang terdampak dan terhalang untuk mencari nafkah dan itu mengurangi
miskin yang sedikit karena terjadinya graduasi mandiri. Tetapi meskipun begitu
ternyata masih ada masyarakat miskin lainnya yang belum dapat bantuan PKH
dan terdapat peserta PKH yang bisa disebut tidak layak menerima bantuan PKH.
tepat sasarannya bantuan PKH tersebut, di mana terdapat pseserta PKH yang
padahal cukup mampu dan tidak layak dijadikan peserta PKH. Sehingga dalam
6
dibutuhkan evaluasi untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan PKH dapat
mengetahui berhasil dan gagalnya, efektif dan tidak efektifnya suatu program
untuk menyusun program baru atau melanjutkan program yang ada dengan
Dari penjelasan tersebut maka peneliti tertarik untuk lebih lanjut melakukan
Kota Tasikmalaya”
Tasikamalaya
7
Berdasarkan dari hasil latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam
Kota Tasikmalaya.
Dari rumusan masalah yang telah peneliti rumuskan, dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Evaluasi Pelaksanaan Program
selanjutnya.
sebagai sarana untuk mengetahui pola serta alur dari kebijakan PKH untuk
1. Pengertian Evaluasi
Dari segi bahasa evaluasi berasal dari kata bahasa inggris “evaluation”
Ralph Tyler yang dikenal sebagai yang pertama kali mengembangkan teori
menentukan sejauh mana tujuan pendidikan bisa terealisasi (Akbar & Kurniati
2021, hal). Pendapat William Dunn yang dikutip Suratman (Akbar & Kurniati
M, 2018, hal 14), secara umum bahwa evaluasi disamakan dengan penaksiran
8
9
manfaat hasil kebijaksanaan. Ketika hasil kebijakan memiliki nilai, hal ini
karena hasil tersebut memberi sumbangan terhadap tujuan dan sasaran yang
telah dietapkan dalam suatu kebijakan. Hal ini mengandung arti pula, bahwa
suatu kebijakan atau program telah mencapai kinerja yang bermakna, yang
berarti masalah-masalah kebijakan yang dibuat telah jelas dan dapat diatasi
bahwa penelitian evaluasi adalah sebuah aplikasi prosedur penelitian sosial yang
sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan
Definisi lain dikemukakan oleh Worthen dan Senders. Dua ahli tersebut
prosedur, serta alternative strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan seorang ahli yang sangat terkenal dalam evaluasi program
2. Fungsi Evaluasi
Wibowo, bahwa evaluasi kebijakan public memiliki empat fungsi, yaitu sebagai
berikut:
kebijakan.
penyimpangan.
kebijakan tersebut.
11
3. Pendekatan Evaluasi
semu, evaluasi formal, dan evaluasi teoritis keputusan (Dunn, 2003, hal 613-619).
a. Evaluasi semu
metode – metode deskriftif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat
manfaat atau nilai dari hasil –hasil tersebut terhadap individu, kelompok, atau
bahwa ukuran tentang manfaat atau nilai merupakan sesuatu yang dapat erbukti
b. Evaluasi Formal
tersebut atas dasar tujuan program kebijakan yang telah diumumkan secara
evaluasi formal adalah bahwa tujuan dan target diumumkan secara formal
adalah merupakan ukuran yang tepat untuk manfaat atau nilai kebijakan
program.
informasi yang dapat dopertanggung jawabkan dan valid mengenai hasil – hasil
kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan.
4. Indikator Evaluasi
Menurut William Dunn evaluasi kebijakan adalah suatu kegiatan untuk menilai
ditaksiran, diaudit, dinilai dan dikontrol. Studi tentang evaluasi kebijakan terdiri
sebagai pemeriksaan sistematis objektif atas dasar keadaan empiric (Akbar &
Kurniati M, 2018).
kebijakan. Lebih lanjut Dunn menjelaskan ada tiga jenis pendekatan terhadap
dan valid mengenai hasil-hasil kebijakan yang telah ditetapkan secara formal oleh
informasi yang dapat dipercarya dan valid mengenai hasil-hasil kebijakan yang
Ralp Tyler (Akbar & Kurniati M, 2018, hal 37) mendefinisikan bahwa
evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan program sudah
program.
”evaluasi program (Akbar & Kurniati M, 2018, hal 38-39) adalah proses
penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektivitas atau kecocokan
sesuatu sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Proses penetapan keputusan itu didasarkan atas perbandingan secara hati-hati-
terhadap data yang diobservasi dengan menggunakan standard tertentu yang telah
dibakukan”.
Selanjutnya, Bridgman dan Davis yaitu evaluasi program secara umum
a. Indikator input,
b. Indikator process,
c. Indikator outputs,
d. Indikator outcomes.
Tujuan evaluasi program adalah agar dapat diketahui dengan pasti apakah
perbaikan program;
penghambat program;
program dan
Model evaluasi adalah model desain evaluasi yang dibuat oleh para
ini dianggap model standar. Disamping itu ahli evaluasi yang membagi evaluasi
sesuai dengan misi yang akan dibawakannya serta kepentingan atau penekannya
atau dapat juga disebut sesuai dengan paham yang dianut yang disebut
pendekatan atau approach. Ada banyak model evaluasi (Zahara et al., 2019, hal
diperbaiki
menolong keputusan selanjutnya, apa hasil yang telah dicapai? Apa yang
sasaran evaluasi yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah
mengevaluasi program yang ditugaskan maka mau tidak mau mereka harus
Outcome (CIPPO).
yang hampir sama dengan model Context, Input, Process, Product (CIPP).
posisi sistem;
direncanakan;
program.
Kehadiran kebijakan public merupakan hal penting sebagai bentuk ketentuan dan
tujuan dari pembuat kebijakan bagi kepentingan masyarakat. Hal seperti ini yang
disampaikan oleh Thomas R. Dye dalam (Abdoellah & Rusfiana, 2016) bahwa
dan keputusan yang dipilih oleh pemerintah, baik untuk dilakukan ataupun tidak
saja ataupun pejabat tinggi, namun tindak tersebut diambil dengan tujuan yang
pilihan ini pun, pemerintah mempertimbangkan beberapa hal penting seperti input
daya yang dimilikinya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Hal ini
seperti yang disampaikan oleh Chandler dan Plano dalam (Pasolong, 2010)
diprioritaskan agar dapat hidup merata dan ikut serta bepartisipasi dalam
serangkaian kegiatan yang berdasarkan usulan, baik dari individu, kelompok, atau
oleh aktor yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Usulan yang dimaksud,
bahwa kebijakan publik adalah tindakan yang diuslkan dari indivisu, kelompok,
Dalam kebijakan publik tidak kalah penting hadirnya peran administrator sebagai
apparat pelaksana. Hal ini selaras dengan pendapat ahli (Rusli, 2013) bahwa
Berdasarkan perbedaan tersebut, maka status kebijakan memiliki posisi lebih kuat
lebih luas.
(Nugroho, 2014) bahwa program adalah bentuk nyata dari kebijakan public, yang
langkah yang ada, yaitu langsung mengimplentasikan dalam bentuk program atau
dan program adalah bagian pilihan dari pelaksanaan suatu kebijakan publik.
2. Terjadi dalam kurun waktu yang lama dan bukan kegiatan tunggal tetapi
jamak berkesinambungan.
program dalam lingkup evaluasi, dapat diartikan bahwa program adalah bentuk
realisasi dari kebijakan atau dengan kata lain adalah bagian dari kebijakan pada
Secara Non Tunai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
156);
23
9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial
Bantuan Sosial (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2147);
Program Keluarga Harapan atau yang sering disebut dengan PKH adalah
pemberian uang tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi
24
yang telah ditetapkan. Program semacam ini secara internasional dikenal sebagai
(misalnya bagi anak balita atau bagi ibu hamil) (Direktorat Jenderal Anggaran
2. Tujuan PKH
Tujuan utama PKH ini adalah untuk mengurangi angka dan memutuskan
miskin;
a. Komponen Kesehatan
a. Ibu hamil/nifas/menyusui.
Anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0 – 6 tahun (umur anank
b. Komponen Pendidikan
Anak usia sekolah yang dimaksud adalah seorang anak dengan usia 6 sampai
SMA/MA sederajat.
berikut:
a. Lanjut Usia
26
Seseorang berusia lanjut yang tercatat dalam Kartu Keluarga yang sama dan
menghidupi diri sendiri tercatar dalam Kartu Keluarga yang sama dan
a. Bantuan sosial;
dan
sedikit 85% (delapan puluh lima persen) dari hari belajar efektif;
sekali;
(0-6 tahun) yang belum bersekolah wajib melaksanakan pola hidup sehat
d. KPM wajib menerima dan menerapkan materi – materi yang ada dalam
Calon peserta PKH yang telah ditetapkan menjadi peserta PKH dan
pendidikan, maka bantuannya akan dikurangi, dan jika terus menerus tidak
Setiap bantuan yang diterima oleh peserta PKH memiliki konsekuensi sesuai
besaran bantuan yang diterima akan berkurang dengan rincian sebagai berikut:
a) Apabila peserta PKH tidak memenuhi komitmen dalam satu bulan, maka
b) Apabila peserta PKH tidak memenuhi komitmen dalam dua bulan, maka
pembayaran.
29
keluarga penerima bantuan PKH, artinya jika salah satu anggota keluarga
apa saja, asal mereka memenuhi syarat pendidikan dan kesehatan. Pengguna
uang bantuan PKH TIDAK AKAN dimonitor oleh program. Semua peserta
dihentikan.
5. Proses PKH
Gambar 1
Proses PKH
Penerimaan Pembayaran
Targeting Validasi
Peserta
1 3 4 5
1 1
1
1
Sosialisasi Pemutakhiran
Data Verifikasi
Rekruitmen Pendamping 7 6
2 7 1
Pengaduan Monitoring
Peserta dan dan Evaluasi
Non Peserta 9
8 7
1
30
Keterangan:
4. Penerima peserta PKH yang sesuai Kriteria PKH. Peserta PKH kemudian
5. Penerimaan dana PKH. Peserta yang dapat mengambil adalah ibu yang
menjadi anggota PKH dengan menunjukkan kartu PKH dan tidak dapat
diwakilkan.
peserta PKH yang telah diverifikasi kepada UPPKH Pusat. Data tersebut
8. Bagi peserta maupun non peserta PKH yang memiliki pertanyaan atau
menjadi objek permasalahan penelitian (Usman & Akbar, 2009). Tujuan dari
diadakannya tindakan.
masyarakat.
1. Efektivitas
2. Efisisensi
3. Kecukupan
4. Perataan
5. Responsivitas
6. Ketepatan
33
BAB III
meninjau kembali keberhasilan dan ketepatan tujuan PKH pada masyarakat yang
kurang mampu.
umum metode penelitian diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriftif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual, dan kaurat
34
35
partisipan, analisis data secara deduktif, membangun data yang parsial ke dalam
(Sugiyono, 2017).
oleh Spardley dinamakan “Social Situation” atau situasi sosial yang terdiri atas
tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actor) dan aktivitas (activity) yang
penelitian tersebut. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan (Sugiyono, 2017).
Adapun kriteria dari informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah informan
yang memiliki jabatan penting dalam kantor dan yang terlibat langsung dalam
2. Ketua PKH RW 4
3. Peserta PKH
Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti yaitu data promer dan
data sekunder:
dokumentasi.
1. Observasi
Menurut Zainal Arifin (Iryana & Kawasati, 2022) observasi adalah suat
2. Wawancara
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambal bertatap muka antara
informatik yang orientik (Iryana & Kawasati, 2022). Data primer diperoleh
3. Studi Dokumentasi
data yang sudah ada. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menelusuri data historis. Dokumen tentang orang atau
38
sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sangat
berguna dalam penelitian kualitatif (Iryana & Kawasati, 2022). Data sekunder
pendukung dan pelengkap data dari data primer yang berkaitan dengan
teknik triangulasi data yaitu teknik yang memanfaatkan sesuatu yang di luar data
informan dan mencocokkan data dengan data informan yang lain. Pada tahap
1. Triangulasi Sumber
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini
2. Triangulasi Teknik
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
39
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data model
Miles and Huberman yaitu, data reduction, data display dan data conclution
memfokuskan pada hal-hal yang penting, yang baru, dicari makna, tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
narasi, uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
“the most frequent form of display data for qualitative research data in the
adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman
masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
kuat yang mendukung pada taha pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang
valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
Gambar 3
Komponen dalam Analisis Data
Pengumpulan Display
data Data
pengertian lokasi sosial uang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu pelaku,
tempat, dan kegiatan yang dapat diobservasi. Adapun yang menjadi lokasi
Tasikmalaya.
Tabel 4
Jadwal Penelitian
Periode
No Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei
2022 2023 2023 2023 2023 2023
1. Permohonan Judul
Usulan Penelitian
2. Penyusunan Usulan
Penelitian
3. Seminar Usulan
Penelitian
4. Pelaksanaan
Penelitian
a. Pengumpulan
Data
b. Pengolahan Data
42
6. Pelaporan
a. Penyusunan
Laporan
b. Laporan Hasil
Penelitian
5. Sidang Skripsi
BAB IV
Kelurahan Tugujaya merupakan daerah yang memiliki jarak terjauh dari Ibu
42
43
Jumlah
No Umur
Laki-laki Perempuan
1. 0-4 829 829
2. 5-9 442 423
3. 10-14 435 381
4. 15-19 385 360
5. 20-24 335 320
6. 25-29 306 394
7. 30-34 345 364
8. 35-39 321 293
9. 40-44 348 330
10. 45-49 359 332
11. 50-54 232 242
12. 55-59 249 229
13. 60-69 232 223
14. 65-69 108 100
15. 70-74 55 32
16. 75 ke atas 29 26
Jumlah 5029 4878
Sumber: Kantor Kelurahan Tugujaya
Jumlah
No Pekerjaan
Laki-laki Perempuan
1. PNS 451 365
2. TNI 9 -
3. POLRI 17 -
4. Peg. Swasta 684 487
5. Wiraswasta 497 224
6. Buruh 1369 611
44
7. Pejabat Negara - -
8. Tenaga Profesi 3 2
9. Pensiunan 87 42
10. Ibu Rumah Tangga - 1537
11. Belum Bekerja 779 636
12. Tidak Bekerja 260 144
13. Lainnya 887 830
Jumlah 5029 4878
Sumber: Kantor Kelurahan Tugujaya
Tugujaya yaitu Buruh, ada juga profesi yang cukup banyak yaitu Pegawai Swasta,
pendidikan terdiri dari sekolah-sekolah negeri dan swasta guna untuk menciptakan
kualitas pendidikan yang sangat baik bagi penduduk Kelurahan Tugujaya. Adapun
Tersedia juga prasarana ibadah yaitu masjid dan mushola karena mayoritas
terdiri dari bidang olahraga dan pasar Untuk lebih rinci lihat tabel di bawah ini:
LURAH
DUDU, S.Sos., MM
SEKRETARIS LURAH
RISKA ELFINA
dan salah satu upaya dalam menanggulangi kemiskinan. Tujuan jangka pendek
kesehatan ibu hamil, anak usia balita dan lansia juga kualitas pendidikan anak
tingkat SD, SMP, dan SMA. Hal itu merupakan sebuah kebutuhan yang sangat
47
4.2 Pembahasan
tersebut dilaksanakan. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa evaluasi itu akan
mempersoalkan dampak nyata dari suatu proses akhir suatu kebijakan atau dengan
seberapa jauh kebijakan tersebut mencapai hasil yang diharapkan sesuai tujuan dari
program tersebut.
Tujuan dan sasaran dari suatu program atau kebijakan, akan dapat diukur
melalui evaluasi sehingga evaluasi disini sebagai tolak ukur seberapa jauh tujuan
dan sasaran dari suatu program itu telah tercapai. Dan untuk menilai keberhasilan
sebagai berikut:
1. Efektivitas
48
pelaksanaan PKH ini telah mencapai tujuan yang diharapkan. Efektivitas PKH
dapat dilihat dari adanya kesesuaian antara konsep dengan fakta di lapangan
sehingga tujuan dari program ini berjalan dengan baik. Untuk mengetahui
pihak terkait.
Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, ada dua hal yang menjadi acuan sebagai
a. Komitmen
pelaksanaan PKH dapat dilihat dari komitmen mereka untuk memenuhi syarat
yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Terlaksananya suatu program jikan
masyarakat tetap patuh dan tidak menyalahi aturan yang sudah disepakati bersama.
maupun kesehatan terdapat hal yang berkaitan dengan kewajiban yang harus
dipenuhi dengan baik oleh peserta PKH/KPM. Kewajiban yang harus dilakukan
oleh para penerima PKH sesuai dengan yang tercantum dalam pedoman umum
diantaranya:
1) Peneguran
ditetapkan dengan baik, tapi untuk tahun 2020-2021 karena adanya wabah corona,
dalam pemutakhiran data mendapatkan kendala karena jarang turun lapangan. Hal
yang sama juga yang diungkapkan oleh salah satu warga penerima PKH dari
50
sekolah dan seorang ibu hamil yaitu Ibu Mira (wawancara 10 April 2023 pukul
bahwa menjalani komitmen Ibu Mira sudah menjalani komitmennya dengan baik
dan patuh pada peraturan yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat dan
ketentuan dari program itu sendiri. Meski demikian penerima bantuan harus selalu
SMP dan SMA yaitu Ibu Tuti (wawancara 10 April 2023 pukul 14.00 WIB)
sebagai berikut:
Dari hasil wawancara dengan KPM di atas bahwa dia sudah menjalankan
bahwa dalam PKH dengan adanya komitmen dan sanksi tersebut, para peserta
atau penerima PKH tetap menjaga komitmen dan menjalankan kewajibannya yang
PKH tahun 2019 evaluasi tidak dilakukan dan tidak ada pembaharuan data. Pada
52
tahun 2020 menunjukan hasil evaluasi dengan bertambahnya peserta PKH cukup
banyak karena adanya pendaftar baru dan terjadinya pandemi Virus COVID-19.
wawancara pada salah satu peserta PKH yang mendaftar pada tahun 2020 Bapak
“Muhun neng, pas waktu itu saya di PHK karena ada corona
makannya saya coba daftar PKH eh alhamdulillah dapet neng, buat
kebutuhan sekolah anak, kebutuhan sehari-hari juga saya juga coba-coba
bikin usaha, kitu neng”.
terdapat hasil evaluasi yang baik, melihat pengurangan peserta KPM cukup
banyak
Dalam hasil observasi lapangan juga terdapat peserta PKH yang tidak
menjalankan komitmennya sesuai peraturan yang ada, akan tetapi banyak juga
peserta PKH yang sudah menjalankan komitmennya dengan baik sesuai dengan
peraturan yang diberikan. Dapat disimpulkan dalam komitmen PKH ini berjalan
dengan baik.
b. Pertemuan Bulanan
oleh pendamping, ketua kelompok dan peserta PKH di Kelurahan Tugujaya, yang
dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati secara bersama dan
dilakukan untuk megecek apakah ada perubahan data pada setiap peserta PKH.
53
peserta.
c. Memberikan dan menerima saran menggali keluhan para peserta PKH yang
memenuhi komitmen.
hanya berlaku 5 tahun setiap penerima jadi kalau sudah cukup 5 tahun
harus keluar meskipun masih memenuhi syarat”
Dari hasil wawancara diatas dengan informan dapat disimpulkan bahwa
dimulainya program ini namun mulai adanya virus covid-19 menjadi pemicu
Tetapi beda halnya yang disampaikan oleh salah satu peserta PKH RW
04 Cibaregbeg yaitu Ibu Tuti (wawancara 10 April 2023 pukul 13.00 WIB).
Tugujaya dan ditambah adanya pandemi sudah tidak dilaksanakan dan tidak ada
pembaruan data dilaksanakan dan mungkin saja dari peserta ada yang baru
sudah melahiran atau saja ada anggota keluarga yang meninggal atau hal
lainnya.
Sama halnya yang disampaikan oleh Ibu Susi peserta PKH dari
kan wajib ya, tapi kalo ditanya rutin engga nya kayanya ga rutin juga
neng, soalnya ibu menghadiri cuman beberapa kali, nah kalo pas corona
datang itu ga ada lagi pertemuan bulanan sampai sekarang paling ada
pengumuman aja kalo ada pencairan uang PKH nya”.
Dari wawancara di atas bahwasannya pertemuan PKH memang belum
Covid-19 di tahun 2020 yang di mana tidak boleh ada kerumunan, pertemuan
sekarang.
komitmen berjalan lancar dan pertemuan bulanan belum berjalan lancar. Namun
data yang tidak valid di pusat karena tidak ada pemutakhiran data dan
bantuan yang tidak sesuai dengan komponen. Seperti yang dijelaskan oleh
pendamping kepada peneliti bahwa jika data setiap peserta tidak valid maka
akan berpengaruh kepada penerima itu sendiri dan berimbas pada bantuan yang
komitmen dengan baik, masih ada peserta yang tidak membawa anaknya ke
posyandu dan masih banyak anak peserta yang malas mengumpulkan tugas
observasi pertemuan bulanan juga ditemukan belum berjalanan dengan baik dan
2. Efisiensi
hasil yang diinginkan oleh PKH. Kriteria efisiensi terkait dengan tiga komponen
yaitu biaya bantuan, waktu dan tenaga. Dimana disini informan menjawab
mengenai nominal dana yang mereka dapatkan, lamanya waktu proses penyaluran
dana.
a. Pencairan dana
Pencairan dana PKH diberikan kepada RTSM yang telah dipilih sebagai
peserta PKH dan mengikuti syarat program pendidikan dan kesehatan. Bukti
yang bertanggung jawab dalam mengurus anak. Kartu PKH diberikan kepada
Proses pencairan dana PKH dilakukan setiap 3 bulan sekali dalam 4 kali
tahap dalam setahun. Pencairan dilakukan di bank yang telah ditentukan oleh PKH
dan sekarang tidak lagi didamping oleh pendamping dalam menerima kerena
semua peserta PKH sudah memiliki rekening ATM masing-masing, jadi dalam
perantara lagi.
57
Tetapi pada tahun 2022 penyaluran dana dilakukan di pos lagi, dengan
Untuk mengetahui lebih jelas terkait proses pencairan dana bantuan maka
2019 sampai tahun 2021 pencairan dana cukup baik namun terdapat kendala-
kendala yang membuat para KPM PKH mengeluh akan hal itu. Maka dari itu
pencairan dana diubah melalui pos dengan hanya membawa KK dan KTP.
Sama halnya yang disampaikan Ibu Tuti selaku peserta PKH dari Cibaregbeg
peserta PKH dengan tertib mencairkan dana PKH dan pendamping lebih mudah
b. Dana Bantuan
Bantuan per
Klasifikasi Tahap Pencairan
RTSM/KPM
Ibu hamil/nifas,
Lansia dan,
Rp. 600.000,- x 4 kali Rp. 2.400.000,-
Penyandang
disabilitas berat
Balita Rp. 750.000,- x 4 kali Rp. 3.000.000,-
SD Rp. 225.000,-x 4 kali Rp. 900.000,-
SMP Rp. 375.000,- x 4 kali Rp. 1.500.000,-
SMA Rp. 500.000,- x 4 kali Rp. 2.000.000,-
Sumber: Pendamping PKH
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rincian bantuan yang akan diterima
oleh KPM selama menjadi peserta PKH. Bantuan ini sesuai dengan komponen
yang telah ditentukan, maka dari itu peserta PKH dalam menerima bantuan
menerima dana sebesar Rp.600,000,- per tiga bulan sekali maka jika
59
2. Balita maka berhak menerima dana sebesar Rp.750.000,- per tiga bulan
sebesar Rp.375.000,- per tiga bulan (triwulan) jadi jika ditotalkan dana
Rp.500.000,- per tiga bulan (triwulan) jika ditotalkan dana yang akan
dilapangan saat wawancara. Ibu Susi selaku penerima bantuan PKH dari
WIB).
bantuan ini dalam hal nominal uang yang harus diterima terutama pada masa
pandemi, tetpai mereka tidak ambil pusing asalkan bantuan selalu masuk
rekening saja setiap bulannya. Padahal bukan ini yang diharapkan oleh
Kelurahan Tugujaya sangat tau rinci dari dana bantuan sesuai dengan
informasi tentang PKH. Agar masalah seperti ini bisa ditangani jika dana yang
disimpulkan bahwa bantuan PKH ini seutuhnya langsung dari pusat sehingga
dalam hal proses pencairan dan dana bantuan yg diterima itu tidak diketahui
proses pencairan sudah berjalan dengan baik karena dari hasil penelitian saya,
pun tidak ada kendala. Adapaun hasil observasi tentang Dana Bantuan
temukan bahwa banyak perta penerima bantuan tidak sesuai dengan komponen
masing-masing peserta ada yang setiap menerima berkurang nominal dana yang
PKH tahu menau dalam menjumlah dana yang akan diterima. Maka dari itu dari
aspek efisiensi dapat disimpulkan bahwa indikator ini sudah berjalan dengan
baik seutuhnya.
3. Kecukupan
kepuasan para peserta keluarga harapan PKH sebagai sasaran program di dalam
mencukupi kebutuhan, dengan adanya PKH maka ada beberapa hal yang secara
tidak langsung akan terbantu misalnya biaya pendidikan, biaya kesehatan dan
62
dengan sejauh mana suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan dan nilai,
konsep awal dari pelaksanan PKH . Dalam kecukupan juga peneliti meneliti
itu satu hal yang besar untuk dilakukan namun jika dikatakan bahwa bantuan ini
Senada dengan yang di jelakan oleh Ibu Dede selaku Kasih Ketua PKH
RW 04 Cibaregbeg.
63
bantuan seperti PKH ini mampu meringankan beban masyarakat yang kurang
bantuan dalam indikator kecukupan ini hanya bisa digunakan dalam jangka
Informan kedua yaitu Ibu Mira selaku peserta PKH di Tugusirna (wawancara
“bantuan pkh ini neng intan dicukupkan saja, soalnya ada terus
yang masuk ke rekening jadi cukup tidak cukupnya kita mah yang atur
neng, lumayan pisan ada bantu-bantu keuangan, uang setiap bulan
tinggal di tunggu aja masuk tidak kerja cuman peraturan- peraturannya
aja harus diikuti”.
Dari keterangan saat wawancara dengan Ibu Mira selaku peserta PKH di
karena mereka bersyukur sudah bisa mendapatkan bantuan ini dalam hal
peserta.
b. Kinerja Pendamping
pendamping PKH, maka dituntutlah hasil kerja yang maksimal guna mencapai
Hendi. Sebagai pendamping PKH Bapak Hendi akan san sudah menjalankan
tugasnya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada sebagimana penjelasan
yang disampaikan oleh informan peneliti Bapak Hendi yaitu sebagai berikut:
terdapat beberapa tugas yang harus dilakukan dan harus dijalani dengan baik.
Menurut Bapak Hendi, sebagai pendamping juga harus bisa mengatur tugasnya
mana Bapak Hendi mempunyai pekerjaan lain yaitu untuk mencari nafkah.
informan bila ada laporan atau perubahan data dari para peserta PKH. Pada
tersebut sangat penting untuk para peserta PKH dan pendamping PKH.
kenyataan bahwa bantuan yang didapat oleh masyarakat kadang habis sebelum
waktunya atau juga digunakan dalam hal lainnya sehingga bantuan ini terlihat
habis sesaat dan masyrakat tidak bisa menggunakan dalam jangka waktu yang
lama dan belum bisa memecahkan kemiskin. Dan untuk kecukupan dalam
Harapan tersebut.
67
4. Perataan
oleh peserta PKH disalurkan secara merata, jadi dengan kata lain pemerataan
April 2023 pukul 13.00 belum merata hal itu dijelaskan sebagai berikut:
Ibu Dede (wawancara 9 April 2023 pukul 14.00 WIB) sebagai berikut:
Tugujaya sendiri dapat disimpulkan bahwa benar nyatanya bahwa bantuan ini
belum merata karena bantuan ini memang sangat selektif dalam menetukan
penerima. Mereka yang mnerima bantuan mereka yang memang layak dalam
bantuan ini. Sama halnya yang di sampaikan Ibu Titing warga Padayungan RW
yang dilakukan pada Selasa tanggal 11 April 2023 pukul 11.00 WIB.
“masih belum merata neng kalo menurut saya, itu tetangga saya
layak dapet bantuan tapi ga dapet, banyak anaknya, ga ada suami juga
kaya saya, harusnya yang begitu kasian di utamakan karena tidak ada
yang mencarikan nafkah setidaknya ada bantuan buat beli alat sekolah
anaknya dan biasanya itu kalau masuk mamanya anggota PKH anaknya
menerima bantuan dari sekolah”.
Dari hasil wawancara dengan salah satu peserta PKH diatas menanggapi
pernyataan dari dua informan diatas bahwa memang bantuan PKH ini belum
merata Ibu Titing menyatakan bahwa masih banyak warga yang layak untuk
bantuan ini.
yang memuaskan. Hal itu ditandai dengan masih banyaknya masyarakat yang
bantuan PKH yaitu banyaknya keluarga yang masuk dalam golongan keluarga
pra sejahtera.
Pemerataan program ini memang sulit untuk merata karena bukan saja
satu dua daerah yang mendapatkan bantuan ini namun seindonesia dan dana
bantuan ini terbatas mungkin mayarakat yang kurang mampu lain bisa
disebabkan oleh konsep dasar dari PKH itu sendiri karena dalam bantua PKH
bantuan PKH, jika menjangkau rumah tangga sangat miskin masyarakat yang
masih tergolong miskin dalam sosial ekonomi belum bisa jadi syarat untuk
sepenuhnya merata atau dengan kata lain masih banyak masyarakat yang layak
untuk program ini. Dan peneliti juga mendapatkan bahwa sudah banyak
penerima yang sudah tidak layak lagi untuk menerima bantuan ini namun
5. Responsivitas
peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang timbul akibat kepuasan mereka
terhadap pelaksanaan bantuan PKH. Tanggapan itu biasa berupa respon positif
positif dari pihak pelaksana maupun masyarakat peserta PKH. Peneliti juga
diungkapkan oleh ibu Dede selaku Ketua PKH RW 4 (wawancara 9 April 2023
saya ada balita ada SD,SMP,SMA ada baru lulus SMA jadi banyak
kebutuhan dan biaya neng”. (senin 9 April 2023 pukul 14.00 WIB).
Dari wawancara diatas dengan salah satu penerima bantuan atau KPM
mereka sangat puas atas bantuan ini meraka sangat terbantu dalam hal finansial
oleh Ibu Tuti dari Cibaregbeg RW 4 (Wawancara 10 April 2023 pukul 13.00
“saya puas neng bersyukur banget bisa jadi peserta PKH bisa
memenuhi kebutuhan sekolah anak, kebutuhan finansial lainnya juga
dan selalu dapat bantuan di sekolah juga karena termasuk peserta
PKH” .
Dari hasil wawancara dengan Ibu Tuti juga mearasa terbantu karena
Begitu juga dengan Ibu Mira (Wawancara 10 April 2023 pukul 14.00 WIB).
respon masyarakat terhadap bantuan ini merasa puas dan terbantu dengan
adanya PKH ini, karena bantuan ini bisa membantu pendidikan dan kesehatan.
Dan anak-anak dari penerima bantuan PKH ini juga bisa mendapatkan bantuan
dengan biaya-biaya sekolah dan bisa membeli peralatan sekolah dengan adanya
72
Sejak awal menerima bantuan sosial PKH para peserta PKH mengaku
pengeluaran keluarga, mereka juga berharap bahwa bantuan ini berjalan terus,
mereka juga berharap menjadi KPM mereka berharap tidak dikeluarkan sebagai
peserta PKH. Pihak kelurahan juga berharap bahwa bantuan ini ke depanya
responsivitas dari program ini sangat diterima dengan baik oleh masyarakat
karena bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang kurang mampu.
tersebut tetapi tidak mendapatkan bantuan PKH, dan itu selalu membuat adanya
6. Ketepatan
tentang ketepatan kebijakan tidak berkenaan satu kriteria individu tetapi lebih
Maka dari itu untuk mengetahui tingkat ketepatan dari program ini maka
dalam indikator ketepatan dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam hal ketepatan
penerima bantuan sudah tepat dan sesuai dengan sasaran yang inginkan dan
“pada sasaran semua warga saya yang masuk PKH ini memang
layak, mereka yang masuk golongan prasejahtera. Memang mungkin
ada beberapa yang sudah layak untuk dikeluarkan dan diganti oleh yang
layak namum itu semua saya kembalikan lagi ke pihak PKH dimana
mereka menilai sendiri”.
Dari penjelasan Bapak Hendi di atas ditarik kesimpulan bahwa
ketepatan bantuan ini memang sudah tepat dilihat dari mereka yang menerima
kenapa demikian karena setelah ada nama-nama peserta yang keluar dari pusat
tinjauan rumah dan sebagainya. Dan ketepatan peserta sudah tepat dan sudah
sudah mencapai hasil dan berguna bagi keluarga penerima manfaat (KPM). Di
bagi KPM maka Sebagaimana penjelasan dari Bapak Hendi selaku Pendamping
PKH bahwasannya:
kesimpulan bahwa bantuan PKH ini sangat berguna dan bermanfaat bagi
bahwa dalam pencapaian hasil dari program ini sudah berhasil dan berguna bagi
bahwa ketepatann Program Kelurga Harapan ini sudah tepat karena dalam
komponen yang telah ditentukan dan bantuan ini berguna bagi mereka yang
menerima bantuan.
oprasional. atau proses pertama dalam program keluarga harapan yaitu salah
penempatan dan seleksi peserta itu murni dari data-data yang diusulkan oleh
masyarakatnya yang kurang mampu atau masuk dalam golongan pra sejahtera.
76
sinilah para nama calon penerima akan di keluarkan dan akan diseleksi melalui
Pertemuan ini dilakukan pendamping dengan Lurah dan para calon penerima.
Pertemuan ini dinamakan sosialisasi pra calon pemerima bantuan PKH yang
dimaksudkan bahwa peserta yang hadir di sini belum tentu semuanya terpilih
dalam bantuan PKH tapi sdi sini masih ada seleksi berkas.
Dalam pertemuan awal ini dihadiri oleh ibu atau wanita dewasa yang
mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan yaitu nenek, tante atau
kakak perempuan. Karena yang tercantum sebagai penerima atau peserta adalah
nama ibu atau wanita yang mengurus anak bukan kepala rumah tangga. Namun
harus membawa data-data yang di perlukan untuk validasi data yaitu kartu
pendamping turun kelapangan untuk pertemuan awal dan validasi calon peserta
PKH mereka sudah membawah nama-nama pra calon penerima bantuan yang
lolos dari pangkalan data untuk seleksi berkas dan kesesuaian komponen PKH.
bantuan PKH. Syarat-sayarat komponen yang harus dipenuhi antara lain peserta
memiliki anak yang masih melanjutkan pendidikan SD, SMP, SMA, anak yang
masih balita, ibu hamil, disabilitas berata, lanjut usia. Verifikasi di Kelurahan
dilakukan pendamping ini untuk mengecek data perubahan data dari PKH
apakah mereka layak atau tidak menerima dana bantuan dari PKH.Verifikasi
posyandu dilakukan, ibu nifas setiap bulan setelah melahirkan, bayi 0-6 tahun
kesehatan.
adalah guru. Guru mencatat peserta didik yang tidak memenuhi komitmen
kehadiran yang telah ditentukan yaitu setidaknya 85% hadir sekolah atau
ketentuan tatap muka setiap bulannya dan pengecualian saat sakit dan terkena
syarat peserta PKH harus selalu memenuhi setiap komitmen yang telah
d. Pemutakhiran Data
Proses pemutakhiran data yaitu apabila ada perubahan data dari RTSM
79
yang tidak sesuai dengan data awal yang tercatat pada master data base yang
bersifat dinamis. Perubahan data ini bisa terjadi sebagai hasil kegiatan
dari laporan peserta PKH dan pendamping bekerja sama dengan ketua
3. Ibu hamil
4. Data baru sekolah (ada yang baru masuk sekolah dan ada yang baru tamat
10.00 WIB).
data dilakukan apabila ada laporan masuk ke pendamping sehingga jika tidak
peserta ada penambahan komponen maka dari itu jika ada masalah respon dari
Pencairan dana PKH atau bantuan tunai hanya akan diberikan kepada
RTSM yang telah terpilih sebagai peserta PKH yang telah lolos seleksi
memiliki kartu PKH yang tercantum nama ibu/wanita yang mengurus anak,
kartu PKH itu diberikan langusung oleh pendamping PKH setelah peserta
pencairan dilakukan 3 tahap atau 3 kali setahun dan dilakukan di pos. Namun
dari tahun 2016 sampe pertengahan tahun 2022 Proses pencairan dana PKH
melalui 4 kali tahap selam 1 tahun dan pencairan dilakukan 3 bulan sekali
melalui bank. Dan pada akhir tahun 2022 kemarin sampai sekarang pencairan
dalam ketepatan mekanisme pemilihan peserta PKH sesuai dengan ketetapan atau
5.1 Kesimpulan
Keluarga Harapan berjalan dengan baik dan tepat sasaran dalam pemberian
pencairan dana melalui ATM atau pun melalui POS berjalan baik,
dengan baik karena PKH tidak bisa untuk memecahkan kemiskinan yang
ada, hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka pendek. Untuk
82
83
4. Perataan dalam PKH Kelurahan Tugujaya belum berjalan dengan baik, hal
PKH yaitu banyaknya keluarga yang masuk dalam golongan keluarga pra
sejahtera.
dari masyarakat, di mana mereka merasa puas dan terbantu asat adaya
komponen yang telah ditentukan dan bantuan ini berguna bagi mereka
5.2 Saran
1. Bagi Bapak Hendi selaku pendamping PKH Kelurahan Tugujay agar bisa
memang wajib dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada. Agar bisa
2. Bagi peneliti diharapkan agar bisa melakukan penelitian lebih mengenai PKH
BUKU
Usman, H., & Akbar, P. S. (2009). Metodologi Penelitian Sosial. PT. Bumi
Aksara.
85
86
JURNAL
Hendri & Isnaini (2014). Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH)
Pada Bidang Pendidikan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan
Medan Denai. Jurnal Administrasi Negara Vol 2 No 2.
IPC Policy Research Brief. (2013). Program Keluarga Harapan (PKH): Bantuan
Dana Tunai Bersyarat di Indonesia. 1–6.
Pratama & Mudarya (2021). Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) Sebagai
Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Desa Sanggalangit Kecamatan Gerokrak
Kabupaten Buleleng. Locus Majalah Ilmiah FISIP Vol 13 No 2.
Zahara, I., Muhammad, & Junaidi. (2019). Evaluasi Program Keluarga Harapan
87
PERATURAN
SUMBER LAIN
https://tasikmalayakota.bps.go.id/
https://data.tasikmalayakota.go.id/dinas-kependudukan-dan-pencatatan-sipil/
jumlah-penduduk-berdasarkan-kelurahan/
https://tasikmalayakota.bps.go.id/indicator/23/99/1/persentase-penduduk-
miskin.html
https://kelom.tasikmalayakota.go.id/dashboard_kinerja/kelurahan/6?tahun=2019
LAMPIRAN I
PARAMETER PENELITIAN
88
LAMPIRAN II
PEDOMAN WAWANCARA
3. Apakah adanya pertambahan dan pengurangan peserta PKH pada tahun 2019-
2022?
kesepakatan?
8. Apakah jumlah nominal dana yang diterima sudah sesuai dengan komponen
12. Apakah dengan adanya PKH ini dapat memberikan kepuasan bagi peserta
PKH?
13. Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan untuk memecahkan masalah
89
90
14. Apakah bantuan yang telah diberikan pemerintah pusat sudah merata kepada
RTSM?
15. Apakah PKH sudah benar-benar sudah mencapai hasil yang diinginkan dan
17. Apakah mekanisme bantuan PKH sudah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
yanga ada?
LAMPIRAN III
PEDOMAN OBSEVASI
Kota Tasikmalaya.
91