Contoh Kartu Skor Stunting Desa
Contoh Kartu Skor Stunting Desa
Normal: .....
1 Remaja Putri
Anemia: ......
Normal: ......
Resti: .......
Normal: ........
Stunting: ......
Normal: ........
Keluarga
5 Keluarga beresiko stunting dan keluarga rentan
beresiko
......
/Rentan
stunting:
Total
Total
Cakupan
B. DATA CAKUPAN LAYANAN Cakupan %
Layanan
Layanan
Diterima
1 Remaja Putri
2. Memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan pranikah ....... ...... 100
3.Menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3bulanpranikah ....... ....... 100
4. Catin mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting ...... ....... 100
Ibu Hamil dan Ibu Hamil KEK
3. lbu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapatkan tambahan asupan gizi 2 2 100
4. Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan 48 48 100
2. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) ekskl usif 48 48 100
3. Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) 112 112 100
4.Balita gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk 0 0 100
6.Keluarga dengan masalah kerentanan sosial ekonomi dan disabilitas menjadi peserta
550 550 100
program jaminan sosial (PKH/BLT-DD/program sejenis)
7. Keluarga dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta menerima variasi bantuan pangan
121 121 100
selain beras dan telur
Total
Total
Konverg
Konverg
C.KONVERGENSI LAYANAN (cakupan layanan) ensi %
ensi
Layanan
Layanan
Diterim a
5.Keluarga Sasaran Stunting dan Keluarga Berisiko Stunting 121 121 100
2.Jumlah Alokasi anggaran Dana Desa Untuk kegiatan Stunting Termasuk Insentif Kader Total Rp.
3. Jumlah Realisasi anggaran Dana Desa Untuk kegiatan Stunting Termasuk Insentif Kader Total Rp. ······
4.Desa Memiliki KPM,TPK dan Kader posyandu yang dilatih mengunakan modul umum Pilihan Ya
5. Desa melakukan Rapat evaluasi min. 2 kali dim 1 tahun atas pelaksanaan konvergensi
Pilihan Ya
stunting
6. Desa Melibatkan Warga dan Multi Pihak Dalam Rembuk Stunting Desa Pilihan Ya
-Masih terdapat ibu yang tidak rajin membawa anaknya ke posyandu - belum optimalnya penyuluhan dan memperhatikan
pemberian ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan - proses sosialisasi kepada para calon pengantin (cantin) masih sulit