Anda di halaman 1dari 6

KONEKSI ANTAR MATERI-

RELEVANSI PERJALANAN
PENDIDIKAN NASIONAL
Presented By : Vivin Kusuma Dewi
mulai dari diri
Saat saya akan berakhir Sekolah Menengah Atas, Saya mendapat nasehat dari
Saudara dan mendapat persetujuan dari Orang Tua untuk melanjutkan Sekolah atau
Kuliah di Dunia Pendidikan. Setelah saya menjalani Kuliah yang di dalamnya ada
program Pratik Pengalaman Lapangan maupun Kuliah Kerja Nyata dan di tambah lagi
setelah lulus saya mengajar di sebuah Lembaga Pendidikan. Saya mempunyai alasan,
kenapa saya memilih menjadi seorang guru,alasan tersebut adalah ingin menjadi
seseorang yang mengenal banyak karakter anak, dengan begitu saya juga dapat
menerapkan ketika saya mendidik anak di keluarga kecil saya. Di sisi lain saya juga
selalu mendapatkan wawasan yang luas dan melatih kesabaran. Karena menjadi guru
harus mempunyai tingkat kesabaran yang tidak ada batasnya. Selain itu guru juga
menjadi peran penting dalam membentuk karakter anak dan juga masa depan anak
menjadi baik.
perjalanan pendidikan nasional
indonesia
sebelum kemerdekaan sesudah kemerdekaan
Pendidikan hanya diberikan untuk kaum
bangsawan Rakyat hanya diberikan Jaman sekarang ini pemerintah memudahkan
Masyarakat untuk memperoleh Pendidikan
pendidikan menulis, membaca, dan
dengan sistem wajib belajar 12 Tahun dengan
menghitung seadanya.
salah satu progam sekolah gratis. Tentunya
Pendidikan hanya diberikan untuk kaum ini hasil dari perjuangan para pahlawan
bangsawan Rakyat hanya diberikan salah satunya adalah bapak Pendidikan
pendidikan menulis, membaca, dan nasional Ki Hajar Dewantara karena melalui
menghitung seadanya. pemikiran-pemikiran beliau di masa lalu
Pendidikan yang didapatkan bangsawan
Indonesia terpilih sematamata untuk
mencari keuntungan yang menyukseskan
orang-orang Hindia Belanda
ilmu yang baru di dapat
Mendidk siswa Menuntun
harus sesuAi peserta didik
dengan sesuai bakat,
kodrat minat dan 4
alamnya kemampuan
2 Memberikan
1 pendidikan kesempatan
3
harus sesuai pada peseta
dengan didik
budaya
REFLEKSI
Dengan memahami pemikiran pendidikan KI Hajar Dewantara bahwa
sejatinya guru sebagai pendidik hanya menuntun hidup dan tumbuhnya
kekuatan peserta didik sesuai kodratnya dan tidak memaksakan
kehendak guru. pendidikan tidak hanya berbentuk pengajaran yang
memberi pengetahuan saja, akan tetapi juga mendidik keterampilan
berfikir dan mengembangkan kecerdasan serta memiliki budi pekerti
yang baik. Selain itu memberikan pendidikan perserta didik, sesuai
dengan adat istiadat dan budayanya sendiri. Supaya mereka mencintai
dan bangga terhadap budaya bangsa sendiri. Sehingga tidak ada
kesempatan bagi bangsa lain untuk menggerus budaya kita.

Anda mungkin juga menyukai