Anda di halaman 1dari 4

Pemanfaatan Sinar Matahari Sebagai Energi Alternatif Untuk

Kebutuhan Energi Listrik


I. Pendahuluan
Dalam era modern ini, tantangan utama yang dihadapi umat manusia adalah
pemenuhan kebutuhan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Seiring
dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan teknologi, permintaan akan
energi terus meningkat, sementara sumber daya alam yang terbatas semakin
menipis. Di tengah-tengah tantangan ini, pemanfaatan sumber energi alternatif
menjadi semakin penting dalam upaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan
manusia dan pelestarian lingkungan.
II. Pengenalan energi matahari sebagai sumber energi alternatif
a. Karakteristik Matahari
Salah satu karakteristik utama matahari adalah ukurannya yang sangat
besar. Diameter matahari lebih dari 109 kali lebih besar dari diameter Bumi.
Massa Matahari juga luar biasa besar, sekitar 330.000 kali massa Bumi. Ini
menjadikannya sumber gravitasi yang kuat, memegang planet-planet dalam
tata surya dalam orbit.
b. Potensi Energi Matahari sebagai Alternatif Energi
Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8
KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan
baru sekitar 10 MWp. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan roadmap
pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga
tahun 2025 adalah sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun. Jumlah ini
merupakan gambaran potensi pasar yang cukup besar dalam pengembangan
energi surya di masa datang.
III. Teknologi Pemanfaatan Energi Matahari
a. Sistem Fotovoltaik (PV)
Sistem fotovoltail, sistem PV atau sistem tenaga surya, adalah
sebuah sistem pembangkit listrik yang dirancang untuk mensuplai tenaga
surya dengan memakai fotovoltaik. Sistem tersebut terdiri dari serangkaian
komponen, yang meliputi panel surya untuk menangkap dan mengubah sinar
surya menjadi listrik.
b. Sistem Termal Surya
Panel surya termal adalah jenis panel yang berfokus pada
pengumpulan dan pemanfaatan panas matahari untuk menghasilkan energi
panas. Berbeda dengan panel surya fotovoltaik yang mengubah cahaya
matahari menjadi listrik, panel surya yang menggunakan panas matahari
langsung untuk tujuan pemanasan
IV. Manfaat Pemanfaatan Energi Matahari
a. Sumber energi alternatif
Energi matahari merupakan sumber energi yang dapat dijadikan
sebagai opsi untuk menggantikan sumber energi tak terbarukan
lainnya. Dengan demikian, pemakaiannya berpotensi mengurangi konsumsi
bahan bakar gas lebih dari 47 juta MMBTU per tahun dan diperhitungkan
dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 4,58 juta ton CO2e.
b. Penyediaan akses energi bagi daerah terpencil
Pemerintah harus mempertimbangkan bahwa pembangkit listrik tenaga
surya tidak hanya menjadi sarana kunci untuk mempercepat transisi energi ke
energi terbarukan, tapi juga menjadi solusi untuk memastikan akses listrik di
semua wilayah – termasuk daerah 3T. Sejak 2017, pemerintah sendiri
telah mendistribusikan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) ke berbagai
daerah untuk meningkatkan tingkat elektrifikasi nasional. Namun, LTSHE ini
hanya menyediakan penerangan yang terbatas hingga 6-8 jam sehari. Upaya
elektrifikasi seharusnya tidak sekadar fokus pada menyediakan penerangan,
namun juga memastikan masyarakat dapat mengandalkan listrik tersebut untuk
berbagai kegiatan produktif, termasuk pendidikan dan pertanian.

V. Tantangan dan Hambatan dalam Pemanfaatan Energi Matahari

a. Infrastruktur

Indonesia memiliki kondisi geografis yang sangat beragam, dengan


pulau-pulau dan pegunungan yang membuat sulit untuk menyediakan
infrastruktur yang dibutuhkan untuk proyek energi matahari. Selain itu,
masalah biaya juga menjadi tantangan besar, karena biaya pembangunan
proyek energi surya masih cukup tinggi.
b. Kelangkaan tanah

Kekhawatiran lain adalah bahwa energi matahari dapat mengambil


sejumlah besar lahan dan menyebabkan degradasi lahan atau hilangnya habitat
bagi satwa liar. Sementara sistem PV surya dapat diperbaiki ke struktur yang
sudah ada, sistem PV skala utilitas yang lebih besar mungkin memerlukan
hingga 3,5 hingga 10 hektar per megawatt dan fasilitas CSP membutuhkan
antara 4 hingga 16,5 hektar per megawatt.Tergantung pada lokasinya, fasilitas
surya skala utilitas yang lebih besar dapat menimbulkan kekhawatiran tentang
degradasi lahan dan hilangnya habitat. Persyaratan luas lahan total bervariasi
tergantung pada teknologi, topografi situs, dan intensitas sumber daya
matahari.Tidak seperti fasilitas angin, ada lebih sedikit peluang bagi proyek
surya untuk berbagi lahan dengan penggunaan pertanian. Namun, dampak
lahan dari tata surya skala utilitas dapat diminimalkan dengan
menempatkannya di lokasi berkualitas rendah seperti ladang, lahan
pertambangan yang ditinggalkan, atau koridor transportasi dan transmisi yang
ada.

VI. Kesimpulan

Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk kebutuhan


energi listrik menawarkan potensi yang besar dalam mengatasi tantangan
keberlanjutan energi global. Dengan karakteristiknya yang unik dan potensinya
yang melimpah, energi matahari menjadi solusi yang menjanjikan untuk
mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang terbatas dan
merugikan lingkungan. Melalui pengenalan teknologi pemanfaatan energi
matahari seperti sistem fotovoltaik (PV) dan sistem termal surya, kita dapat
melihat bagaimana inovasi teknologi telah membuka pintu untuk ekspansi
penggunaan energi matahari dalam skala yang lebih besar. Manfaat yang
ditawarkan, seperti sebagai sumber energi alternatif yang bersih, serta penyediaan
akses energi bagi daerah terpencil, menjadikan energi matahari sebagai pilihan
yang menarik dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan
pelestarian lingkungan. Namun, tantangan dan hambatan dalam pemanfaatan
energi matahari juga perlu diatasi. Infrastruktur yang terbatas, biaya pembangunan
yang tinggi, dan kelangkaan tanah menjadi beberapa kendala utama yang harus
dihadapi. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah,
industri, dan masyarakat untuk mengatasi hambatan tersebut dan mempercepat
adopsi energi matahari dalam infrastruktur energi global. Dengan memperhatikan
manfaat yang ditawarkan serta tantangan yang dihadapi, penting untuk terus
mendorong inovasi, investasi, dan kebijakan yang mendukung pengembangan
energi matahari. Hanya dengan upaya bersama, kita dapat mencapai visi masa
depan yang lebih berkelanjutan, di mana energi matahari menjadi salah satu pilar
utama dalam menyediakan energi listrik yang ramah lingkungan dan terjangkau
bagi semua.

Anda mungkin juga menyukai