LINGKUNGAN TUMBUH
c 100m
c
b b
a
a
Gambar.
Gambar.Plot
4.1. Pengamatan dan Pengukuran Vegetasi dengan metode Jalur.
Keterangan :
a. Petak ukur tingkat semai, tumbuhan bawah 1 m x 1 m
b. Petak ukur tingkat pancang, liana 5 m x 5 m
c. Petak ukur tingkat pohon, tiang 10 m x 10 m
a. Kerapatan
dimana :
Id = Indeks Penyebaran Morisita
n = Jumlah Petak Ukur
Xi = Jumlah individu pada petak ke-i
Selanjutnya dilakukan uji Chi Square dengan menggunakan rumus :
Indeks keseragaman
dimana :
Mu = Indeks keseragaman
x20,975 = Nilai Chi Square dari tabel, dengan derajat bebas n-1 selang
kepercayaan 97,5%
xi = Jumlah individu pada petak ke-i
Indeks pengelompokan
dimana :
Mc = Indeks keseragaman
x20,025 = Nilai Chi Square dari tabel, dengan derajat bebas n-1 selang
kepercayaan 2,5%
xi = Jumlah individu pada petak ke-i
Setelah diketahui nilai-nilai dari Indeks Morisita, indeks keseragaman dan
indeks pengelompokan, selanjutnya untuk menunjukkan pola penyebaran tumbuhan
adalah mencari nilai standar morisita mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
1. Bila Id ≥Mc >1,0, maka ;
5.1.1 Kerapatan
Dari hasil perhitungan dan analisa statistik diperoleh bahwa pola penyebaran
jenis tumbuhan karamunting di 2 kecamatan di kota Tarakan adalah mengelompok.
Pola Komunitas
Bentuk atau pola komunitas tumbuhan di suatu areal tidak tetap tetapi
berubah-ubah sesuai dengan faktor-faktor yang mempengeruhinya mengikuti kaedah
umum dinamika populasi tumbuhan.
2 Bekas ladang Rumput halia hitam (Cyperus rotundus L.) 1,38 0,34
Karamunting (Melastoma malabathricum) 5,75 1,44
Meniran (Pyllanthus niruri) 2,38 0,59
Rumput tiga segi (Cyperus compressus L.) 3,38 0,84
Bayam duri (Amaranthus spinosus L.) 1,69 0,42
Sawi Hutan (Hyptis capitata Jacq.) 1,81 0,45
5.2. Frekuensi
Frekuensi keberadaan karmunting di kelurahan Kampung Enam pada lokasi
berbukit, bekas ladang, rawa-rawa, belukar dan budidaya tanaman masing-masing
adalah; 1, 1, 1, 1, dan 0,67. Hal ini mengisyaratkan bahwa hampir di setiap petak
pengamatan keberadaan karamunting selalu ada artinya sebaran karamunting cukup
merata di kelurahan Kampung Enam.
Frekuensi relatif keberadaan karmunting di kelurahan Kampung Enam pada
lokasi berbukit, bekas ladang, rawa-rawa, belukar dan budidaya tanaman masing-
masing adalah; 20,00%, 16,67%, 14,29%, 20,00%, dan 14,29%.
Dari hasil perhitungan dan analisa statistik diperoleh bahwa pola penyebaran
jenis tumbuhan karamunting di kelurahan Kampung Enam dan berbagai lokasi
diperoleh nilai lebih besar dari angka 1 yaitu 1,03-1,39, menunjukkan pola
mengelompok. Karamunting memiliki pola hidup mengelompok walaupun hidup
diberbagai lokasi dan jenis vegetasi di sekitarnya. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan
hasil penelitian Elly J. Dkk (2007), dimana hasil perhitungan Indeks pengelompokkan
diperoleh bahwa kelurahan Kampung Enam kecamatan Tarakan Timur sebesar 0,50-
0,57 dan kelurahan Juata kecamatan Tarakan Utara yaitu 0,50-0,52 sehingga pola
penyebaran jenis tumbuhan karamunting di 2 kecamatan di kota Tarakan adalah
mengelompok.