Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ISSUE DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS


PERSONAL DIGITAL ASSISTANCE (PDA)

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas mata kuliah


Keperawatan Komunitas

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

Afifah Nabila Putri 211211769 (peran perawat dalam menyikapi teknologi


PDA, mencari materi)
Anisa usugra 211211773 (implementasi PDA dalam asuhan
keperawatan)
Chicha Mayoni Lovenda 211211777 ( sistem kerja PDA )
Dwi Havizah Musdi 211211782 ( sistem kerja PDA )
Fania Eldisya Laiya 211211786 ( cover, kata pengantar, bab 1
pendahuluan )
Hasnatul zikri 211211790 ( cara pengoperasian PDA )
Khairunnisa Aswin 211211794 ( hal yg harus diperhatikan dalam
Penggunaan PDA )
Linggo Afra Fdhila 211211798 ( Bab 3 penutup, dapus, print )
Mutia Resti Ramadhani 211211802 ( implikasi PDA di Indonesia )
Nurrahmah Syamzam 211211806 ( komponen PDA, membuat ppt )
Raihan Anisa Tantion 211211810 ( manfaat PDA )
Salsabilla Syahra 211211814 ( manfaat PDA )
Sri Wahyuni 211211818 ( cara pengoperasian PDA )
Vannesa Dofflianty 211211823 ( pengertian PDA )
Viony Berliana 211211824 ( menggabungkan,edit,daftar isi,halaman,
mencari materi)

Kelas 3A

DOSEN PENGAMPU
Ns. Nurleny, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MERCUBAKTI JAYA PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “Issue Dalam Keperawatan
Komunitas” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini yakni untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Keperawatan Komunitas.

Dalam makalah ini kami mangucapkan terima kasih kepada Ibu


Nurleny yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah
asuhan keperawatan ini. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan bagi penulis. Penulis
menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak
kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan,
pengetahuan serta pengalaman penulis. Namun demikian, makalah ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.

Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan


makalah, namun penulis menyadari banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa,untuk itu penulis meminta kritik yang bersifat
membangun.

Padang, 21 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................2


2.1 Rumusan Masalah.......................................................................................2
3.1 Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Issue Keperawatan Komunitas


....................................................3
2.2 Issue Dalam Keperawatan Komunitas.......................................................4
2.2.1 Pengertian Personal Digital Assistance (PDA)
……………………………………………………………..5
2.2.2 Manfaat PDA Personal Digital Assistance (PDA)…………….......7
2.2.3 Komponen Personal Digital Assistance (PDA)……………………9
2.2.4 Sistem Kerja Personal Digital Assistance (PDA)…………….......10
2.2.5 Cara Pengoperasian Personal Digital Assistance (PDA)
…………………………………………………………….12
2.2.6 Hal-hal yang harus diperhatikan Dalam Penggunaan Alat Personal
Digital Assistance (PDA)………………………………………...13
2.2.7 Peran Perawat Dalam Menyikapi Adanya Teknologi Personal
Digital Assistance (PDA)…………………………………….…..14
2.2.8 Implementasi Personal Digital Assistance (PDA) Dalam Asuhan
Keperawatan……………………………………………………...16
2.2.9 Implikasi Penggunaan Alat Personal Digital Assistance (PDA) di
Indonesia…………………………………………………….........17
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................18
B. Saran..........................................................................................................18

iii
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan denganmasalah-masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatanmasalah, tidak hannya di lihat
dari kesehatan sendiri tapi harus dilihat dari segi segi yangada pengaruhnya
terhadap masahh "sehat sakit" atau kesehatan tersebut. Tujuan utama
dilakukan secara pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM
yang berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui
pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia
sehat 2025.
Gambaran masyarakat di masa depan yang inging dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai
penduduknya, oleh hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat,
memiliki kemampuanuntuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajatkesehatan yang tinggi.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya
kemauan, sehing ga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh
kemampuan melaksanakan kegiat an hidup Sehari hari Secura mandiri.
Kegiatan pelayanan diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), sertya
pemeliharaan kesehatan (rehabilitative). perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat. Keperawatan komunitas sebagai cabang ilmu
keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut
seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi
keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan
berbagai isu yang menuntut peningkatanpelayanan asuhan
Keperawatan.Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk
membahas isu kecenderungan keperawatan komunitas dan setting praktik

iv
keperawatan komunitas.
Kegunaan teknologi informasi saat ini telah mencakup hampir di semua
bidang ilmu, tidak terkecuali di bidang ilmu keperawatan, Saat ini
perkembangan bidang teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam
dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas juga
pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu
aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan.
Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam
pelaksanaannya. Diharapkan dengan berkembangnya teknologi di bidang
kesehatan terutama keperawatan, serta semakin majunya teknologi
informasi dan komunikasi (ICT), maka diharapkan pelayanan yang
diberikan akan semakin berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan suatu teknologi informasi yang
cepat, tepat dan akurat dalam memberikan pelayanan keperawatan, salah
satunya adalah Personal Digital Assistant (PDA). Alat ini sangat membantu
perawat dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien karena dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi
pendokumentasian, mencegah medication error serta memudahkan
komunikasi antar perawat saat merawat pasien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan defenisi issue dalam keperawatan komunitas ?
2. Jelaskan pengertian PDA?
3. Jelaskan manfaat PDA?
4. Jelaskan komponen PDA?
5. Jelaskan sistem kerja PDA?
6. Jelaskan cara pengoperasian PDA?
7. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat
PDA?
8. Jelaskan peran perawat dalam menyikapi adanya teknologi PDA?
9. Jelaskan implementasi PDA dalam asuhan keperawatan?

v
10. Jelaskan implikasi PDA di Indonesia?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui tentang manfaat dan fungsi dari
Personal Digital Assistant (PDA) dalam membantu proses
pendokumentasian keperawatan
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah selesainya makalah ini, diharapkan mahasiswa mengerti
dan memahami tentang :
a. Defenisi issue dalam keperawatan Komunitas
b. Pengertian PDA (Personal Digital Assistance)
c. Manfaat PDA (Personal Digital Assistance)
d. Komponen PDA (Personal Digital Assistance)
e. Sistem kerja PDA (Personal Digital Assistance)
f. Cara pengoperasian PDA (Personal Digital Assistance)
g. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat
PDA
(Personal Digital Assistance)
h. Peran perawat dalam menyikapi adanya teknologi PDA
(Personal Digital Assistance)
i. Implementasi PDA (Personal Digital Assistance) dalam
asuhan keperawatan
j. Implikasi PDA (Personal Digital Assistance) di Indonesia

vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Issue Keperawatan Komunitas


Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan
terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam,
hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.

Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan,


atau isu dapat juga dikatakan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang
sedang menjadi perhatian, yang terlintas, desas desus atau banyak lagi
peristilahan lain. Isu berarti sebuah pokok persoalan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1997, isu adalah


“masalah yang dikedepankan”. Sedangkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia tahun 1993, isu adalah :

a. Masalah yang dikedepankan untuk ditangani.


b. Kabar angin yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya.
c. Kabar, desas-desus
Dalam praktiknya, aktual memiliki beberapa makna antara lain:
benar terjadi atau akan terjadi, sedang menjadi perhatian orang banyak
dan merupakan berita hangat. Jadi, isu keperawatan komunitas adalah
suatu masalah yang dikedepankan untuk ditangani atau desas - desus
dalam ruang lingkup keperawatan komunitas.

Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat,


hal ini disebabkan oleh:

vii
1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang
sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh Masyarakat
2) Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di
Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan
di negara yang telah berkembang
3) Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat
menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain
pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan
kesehatan yang murah dan terjangkau.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik
keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara
fundamental
mesti dilakukan dalam penerapan teknologi dalam bidang kesehatan
dalam
merawat pasien adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi Kesehatan
yang diberikan harus tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan
kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan
keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar)
dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan
persetujuan) lewat email
4. Individu yang menyalahgunakan erahasiaan, keamanan dan peraturan
dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek

2.2 Issue Dalam Keperawatan Komunitas


2.2.1 Pengertian Personal Digital Assistance (PDA)
PDA (Personal Digital Assistance) merupakan alat yang untuk
memudahkan pendokumentasian cara memasukkan personal digital

viii
assistant(PDA) ke dalam program keperawatan merupakan sebuah inovasi
yang sangatmemberikan manfaat lebih bagi dunia kesehatan, dunia
keperawatankhususnya. Fungsi bantuan PDA untuk perawat dapat mengakses
secara cepatinformasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat
atau perhitungan cairan IV fluid/infus; perawat dapat menyimpan data
pasien,membuat grafik/table, mengefisiensikan data dan
menyebarluaskannya. PDA (Personal Digital Assistance) itu sendiri
merupakan sebuah alatkomputer genggam portable dan dapat dipegang atau
disentuh dengan tanganmelalui layar touch screen.

Adapun keuntungan alat ini adalah mengurangi pengulangan pertanyaan


tehadap data yang sama, meningkatkan kepuasanklien, dan menghemat waktu
perawat. Kerugian alat ini adalah perawat jarangkontak dengan klien, biaya
cukup tinggi, perawat menggunakan alat ini untuk bermain-main daripada
memberikan asuhan keperawatan, masalah keamanandan kerahasiaan klien,
PDA bisa tiba-tiba dirusak, dan tidak dapat digunakan untuk kondisi darurat.

PDA merupakan salah satu sarana teknologi informasi yang dapat


digunakanuntuk menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat,
maupun panduanterapi/penanganan klinis tertentu. Pemanfaatan PDA yang
sudah disertai dengan jaringantelepon memungkinkan perawat tetap dapat
memiliki akses terhadap database pasien dirumah sakit melalui jaringan
Internet. Menggunakan PDA oleh dokter, perawat dantenaga kesehatan
lainnya, akan berdampak terhadap meningkatnya perawatan pasien
danmeningkatkan efisiensi dengan mengurangi kesalahan medis,
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada klien yang sakit.

PDA dengan software On-Time-RX merupakan salah satu teknologi


informasiyang dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada klien. On
Time RX pertamasekali diperkenalkan oleh Susan Torrico (35 Tahun) seorang
apoteker mendesain danmengembangkan On Time RX untuk dapat
memberikan pemahaman tentang kebutuhanobat bagi klien untuk proses
kesembuhan klien. Sejak diluncurkannya On- Time-RX Palmversi pertama
pada bulan September 2000. Sejak saat itu hingga sekarang On-Time-RX

ix
versi telah dikembangkan dan diluncurkan untuk PocketPC, Windows
Mobile, danBlackBerry. Sebuah Windows XP dan Vista versi desktop juga
tersedia yang interfacedengan smart phones paket software dapat dinikmati
dan dimanfaatkan, karena saat ini phonecell merupakan alternatif alat untuk
mengingatkan klien saat minum obat. Denganterdapatnya software On-Time-
RX pada ponsel yang selalu dibawa kemana-mana akanmemberikan manfaat
dan kemudahan klien untuk mengingat makan obat. Terutanma pada klien
penyakit jantung, diabetes,dan TB.Paru untuk pengontrolan minum obat pada
klien.

Perkembangan pemanfaatan PDA di dunia keperawatan Indonesia


nampaknyamasih sangat minim, berbeda dengan di luar negeri yang sudah
berkembang pesat.Kemungkinan faktor penghambatnya yaitu kurang
terpaparnya perawat Indonesia denganteknologi informatika khususnya PDA,
masih bervariasinya tingkat pengetahuan dan pendidikan perawat, dan belum
terintegrasinya sistem informasi manajemen berbasis ITdalam praktek
keperawatan di klinik (Oberty, 2012).

Penggunaan PDA telah digambarkan sebagai strategi baru yang berguna


untuk mempromosikan keselamatan pasien melalui pendekatan berbasis
informatika terhadap pendidikan keperawatan untuk penggunaan
dokumentasi selama pertemuan klinis, untuk mengambil informasi yang
terkait dengan keselamatan pasien di area perawatan, danmengembangkan
keterampilan prosedural (Duncan, 2011 dalam Syaifuddin, 2011).

2.2.2 Manfaat PDA Personal Digital Assistance (PDA)


Dengan kemajuan teknologi informasi, tingkat kesalahan ini dapat
dimimalisir dengan menggunakan personal digital assistant yang
diletakkan disisi tempat tidur pasien. Sehingga perawat dengan mudah
mengetahui keadaan pasien tanpa harus melihat dokumentasi yang akan
menyita waktu yang cukup lama. Manfaat dari PDA, yaitu :

1. Mengurangi kesalahan dalam pemberian obat pada pasien dan


membantu dalam penghitungan diet dan cairan pada pasien

x
2. Program pengabotan pada pasien merupakan elemen penting dalam
praktik keperawatan, dan sebagai perawat professional harus selalu
memprioritaskan keselamatan pasien (patient safety). Menurut
penelitian Greenfield (2007) di The American Academy of
Nursing, insiden kesalahan dalam pemberian obat dapat dikurangi
dengan menggunakan teknologi baru yaitu personal digital
assistant yang diletakkan disamping tempat tidur pasien. Sehingga
perawat dapat langsung mengakses data dengan cepat dan mudah
untuk mendapatkan informasi tentang program pemberian obat.
3. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan cepat.
4. Beban kerja perawat yang banyak menyebabkan proses
pendokumentasian sering terlupakan belum lagi proses
pendokumentasian manual lebih banyak menghabiskan waktu. Saat
ini dengan penggunaan PDA di rumah sakit, akan memudahkan
perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan, karena
PDA mempunyai fasilitas untuk menyimpan data. Selain itu PDA
juga dapat menyimpan email, alamat website, dan dapat sebagai
agenda harian perawat.
5. Pada pasien dengan gangguan ginjal yang memerlukan
hemodialisa,sangat penting untuk memantau diet dan asupan cairan
dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan cara diet yang baik
merupakan tantangan bagi sebagian besar pasien dengan kasus ini.
Melalui suatu studi penggunaan PDA pada pasien gangguan ginjal
ini, telah terbukti sangat membantu pasien dalam menjalankan
program dietnya setiap hari. Melalui PDA ini, meningkatkan
kepatuhan pasien akan program pengobatan yang tengah
dijalaninya
6. PDA sangat berguna untuk program pembelajaran keperawatan
7. Menyimpan data pasien, email, alamat website, dan diary/agenda
harian
8. Menambah pengetahuan perawat di bidang teknologi informasi dan
meningkatkan cara berpikir kritis perawat. menurut Jeffrey (2010),

xi
penggunaan personal digital assistant pada mahasiswa keperawatan
dapat meningkatkan penalaran berpikir mahasiswa dan mengurangi
ketergantungan mahasiswa terhadap staf pengajar sebagai sumber
daya dominan. Dimana melalui penggunaan teknologi informasi ini
mahasiswa dapat mengeksplorasi proses keperawatan dengan cepat
dan mudah.
9. Mengurangi beban kerja dan meningkatkan kepuasan kerja
perawat. Kita ketahui bersama bahwa tugas rutin yang harus
dilakukan perawat setiap harinya tidaklah sedikit. Terkadang kita
jumpai perbandingan jumlah perawat yang dinas pada satu shift
tidak sesuai dengan banyaknya jumlah pasien yang dirawat di satu
ruangan. Oleh karena itu diperlukan pencatatan pendokumentasian
yang lengkap dan akurat agar tidak terjadi kesalahan dalam
melakukan tindakan dan agar tindakan yang telah direncanakan
dapat berjalan dengan baik.

2.2.3 Komponen Personal Digital Assistance (PDA)


Ada beberapa komponen utama PDA yaitu:
1. Processor, merupakan otak dari segalanya, seperti juga PC, PDA
memerlukan. Processor, sempat terdapat beberaa jenis PDA menggunakan
processor PC, tapi saat ini terdapat processor khusus PDA, yang pasti
processor tersebut harus hemat energy dan tidak cepat panas. Jenis yang
sering digunakan adalah processor yang berarsitektur ARM.
2. Memori Internal, pada PC untuk menyimpan disimpan pada hardisk,
namun pada PDA tidaklah mungkin karena ukuran dan dayanya. Untuk
melayani penyimpanan dilakukan pada keeping memori.
a. ROM, OS dan aplikasi standar disimpan disini, karena ROM tidak
membutuhkan listrik untuk menjaga keutuhan data RAM. Aplikasi
atau s/w tambahan dapat diinstal pada RAM yang tersedia. Karena
disimpan dengan tenaga baterai jadi pastikan baterai tetap terjaga.
b. Untuk mengatasi RAM. PDA menyediakan slot tambahan seperti
flas memori internal. Lalu solusi kedua adalah dengan

xii
menggunakan baterai “kancing” tambahan agar terjaga aliran
dayanya.
3. 10 Port, sama dengan PC, PDA dapat berkomunikasi dengan dunia luar,
bentuknya tergantung dari produsen, ada yang menggunakan miniusb, port
memori tipe Confact flash (CF) dan Secure digital (SD). Tetapi harus
diketahui tidak semua slot SD dapat digunakan untuk aksesoris tadi, hanya
slot SDIO (SD Input output) yang dapat menampungnya.

2.2.4 Sistem Kerja Personal Digital Assistance (PDA)


Sebagai komputer genggam, PDA memiliki processor dan system
operasi layaknya komputer biasa. Sistem operasi ini merupakan peranti
lunak utama pada PDA. Cara kerjanya sama seperti sitem operasi pada
computer Seperti Windows XP, Mac OS, tetapi didesain khusus untuk
PDA. TerdapaTtdua kesamaan sistem operasi pada PDA yaitu Palm dan
Pocket PC (Windows Mobile). Keduanya bekerja dengan program piranti
lunak yang berbeda, jadi walaupun berisikan banyak dokumen seperti
gambar, musik dan lainnya yang bisa dipakai namun tidak pada
pemrogaman. Pada penyimpanan data tanpa kartu memori, disimpan
dalam RAM dengan ukuran puluhan MegaByte sedangkan sumber
energinya berasal dari baterai isi ulang. Selain itu bisa juga menggunakan
adaptor yang disambungkan ke tenaga listrik.(Wiggins, 2004). Saat ini
dengan menggunakan PDA yang ditunjang dengan program software yang
sesuai, maka memungkinkan bagi tenaga kesehatan untuk membawa data-
data mengenai pasiennya hanya dalam genggaman tangannya (Spikol,
2005). Beberapa keuntungan dari penggunaan PDA sebagaimana yang
diungkapkan Spikol, antara lain pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi
pasien, tingkat keamanan pasien yang lebih tinggi, dan meningkatkan
efisiensi (Spikol, 2005). Sistem pendokumentasian asuhan keperawatan
berbasis PDA dikembangkan oleh Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure,
Hagita dan Iseki pada tahun 2003 di Kyoto, Jepang. Sistem ini mampu

xiii
memberikan informasi tentang asuhan keperawatan. Termasuk didalamnya
asuhan dalam keadaan emergensi, atau dalam keadaan non emergensi.
Sistem ini diberi nama Wearable Auto-Event-Recording of Medical
Nursing. Jadi sistem ini dapat digunakan dalam segala kondisi asuhan
keperawatan. Setiap perawat dilengkapi dengan PDA yang didesain
khusus sehingga peka terhadap kesalahan input dan eror data. Hasil
penelitian dari aplikasi sistem ini menunjukan bahwa ada peningkatan
kualitas dokumen dan menghindari dari keterlambatan tindakan
keperawatan dalam keadaan darurat (Kuwahara,Noma, Tetsutani, Kogure,
Hagita and Iseki, 2003). Hasil penelitian yang dilakukan Sally juga
menunjukkan hasil serupa, dimana didapatkan bahwa penggunaan PDA
oleh perawat membantu dalam pengambilan keputusan (91%), menunjang
keamanan pasien (89%), dan meningkatkan produktivitas (75%) (Sally et
all, 2009). Ada beberapa alas an utama mengapa PDA digunakan dalam
profesi medis dan perawat (R. Luanrattana, 2007 dan Rosenthal, 2004):
1) PDA memberikan kecepatan untuk pengumpulan data.
2) PDA banyak digunakan dalam praktek medis dan keperawatan.
3) PDA banyak digunakan untuk tujuan Pendidikan
4) Manajemen resiko dan mengurangi kesalahan
5) Mengurangi stress
Cara kerja Wearable Auto-Event-Recording of Medical
Nursing.Kegiatan sehari-hari perawat biasanya direkam pada grafik yang
menggambarkan transisi dari kondisi pasien, termasuk tanda-tanda vital
pasien dan perawat perawatan yang diberikan kepada pasien siang hari.
Juga, rincian berfokus berfokus pada masalah-masalah masalah-masalah
khusus dari pasien yang dijelaskan dijelaskan pada lembar aliran. Tujuan
dari sensor sistem adalah untuk mengidentifikasi unit kerja yang secara
otomatis muncul dalam catatan ini ditulis oleh perawat. Sistem sensor
menggunakan pedometer dan sensor kemiringan untuk mencapai tujuan.

Gerakan perawat menunjukkan pola tertentu dari setiap jenis


keperawatan perawatan, jadi mungkin untuk mengiden untuk
mengidentifikasi pekerjaan unit masing-masing asuhan keperawatan

xiv
dengan menganalisis fitur dari jumlah langkah kaki dan kemiringan postur
perawat . Kami memilih hanya sensor ini karena mereka tidak
menghalangi gerak perawat. Dalam keperawatan nyata lingkungan, tidak
dapat melampirkan sensor untuk perawat sebagai luas sebagai upaya
penelitian sebelumnya melakukan (Naemura et al , 2001).

Kami juga mengadopsi suara merekam untuk mendapatkan


informasi yang lebih rinci tentang asuhan keperawatan seperti nama
pasien, nama-nama lain Staf medis dan nomor kamar yang
berhubungandengan peduli . Untuk menambahkan tag tersebut ke sensor
data, kita meminta perawat untuk data suara masukan tentang perawatan
saat ini dilakukan. Sebuah switch non – sentuh diperkenalkan untuk
mengubah antara waktu perekaman dan waktu privasi. Data suara mereka
diproses oleh pidato pengakuan sistem ( Sumiyoshiet al , 2001), dan
informasi di atas diekstrak.

2.2.5 Cara Pengoperasian Personal Digital Assistance (PDA)


Pengoperasian PDA ini dilakukan dengan menggunakan
jaringaninternet atau wireless. Servernya yaitu satu computer yang
menjadi pusat datayang ada di rumah sakit. Kemudian dengan jaringan
internet atau wirelesstersebut data-data yang ada dikomputer dapat diakses
melalui PC, HP, Tabletdan gadget lainnya.Apabila PDA ini diterapkan
dibidang kesehatan utamanyakeperawatan, data-data pasien yang dirawat
di rumah sakit di simpan padacomputer induk Rumah Sakit dan itu
menjadi servernya. Kemudian data-data pasien dapat diakses oleh dokter,
perawat dan tenaga medis lainnya melaluitablet, HP, PC, dan gadget
lainnya untuk proses perawatannya sehinggatenaga medis dapat memantau
keadaan pasiennya. Setiap perawat dilengkapi dengan PDA yang didesain
khusus sehingga peka terhadap kesalahan input dan data eror. Hasil
penelitian dari aplikasisistem ini menunjukan bahwa ada peningkatan
kualitas dokumen danmenghindari dari keterlambatan tindakan
keperawatan dalam keadaan darurat.Penggunaan PDA dalam proses
pendokumentasian dapat mengurangi waktu pendokumentasian karena
perawat dapat melakukan pendokumentasian segerasetelah perawat selesai

xv
melakukan tindakan, kesalahan dalam pendokumentasian juga menurun,
perawat tidak perlu mengingat-ingat lagitindakan yang ia lakukan kepada
pasien untuk di tuliskan pada lembar pendokumentasian seperti pada saat
melakukan pendokumentasiankeperawatan secara manual. selain itu
pelatihan penggunaan PDA harusdilakukan secara terus menerus sehingga
dalam penggunaannya tidak terjadikesalahan.Langkah awal menggunakan
PDA sama seperti saat mempelajarikomputer/internet. Dibutuhkan sifat
keingintahuan, kemauan dan belajar darikesalahan adalah kuncinya.
Thomson of Jim’s Palm Pages (2003)memberikan arahan dasar aplikasi
PDA :
1) Buka item box PDA dan lihat isian komponennya, kemudian
kitamembaca manual/petunjuk (dalam CD). Setelah itu hubungkan
PDAdengan PC/laptop, kemudian hubungkan kabel data dengan
port USB dikomputer, dan masukkan dalam soketnya.
2) Ikuti petunjuk untuk menginstal software ke PC/dekstop/laptop
danlakukan hotsync (pertukaran data di PC dengan PDA ,dan ini
dilakukandengan menekan tombol cradle saat PC menyala)
3) Gunakan PDA dengan : menyalakan tombol (on/off), sesuaikan
kontrastampilan layar. Lakukan sentuhan setiap icon, sambil
melatih cara menulisdan simpan dalam buku harian
4) Bawa selalu dan gunakan PDA, mulai dari yang
bersifatfun/menyenangkan dan simple/sederhana
5) Setelah terbiasa melakukan hotsync dan coba browse assesoris
sepertitampilan tambahan, akses internet, email dsb

2.2.6 Hal-hal yang harus diperhatikan Dalam Penggunaan Alat Personal


Digital Assistance (PDA)
PDA sebenarnya merupakan computer kecil dengan prosesor dan
system operasi khusus. Sistem operasi yang paling sering digunakan
adalah Palm OS (di PDA Palm dan Sony) dan Microsoft Pocket PC (di
PDA Hewlett- Packard, Casio dan Toshiba). Semua PDA memiliki layar
sentuh sensitif sehingga untuk memasukkan data dapat melalui stylus

xvi
(pena khusus) dengan cara mengetuk atau menulisi layar. Perangkat lunak
yang ada pada Palm atau Pocket PC, misal Zagat to Go, disimpan di dalam
RAM (biasanya 16-64 megabyte), jenis alat penyimpan di mana data di
dalamnya bisa hilang jika komputer mati (terjadi pada PC). Namun, RAM
untuk PDA berbeda karena tetap bisa bekerja dengan adanya sedikit daya
dari baterai meskipun PDA dimatikan.
Kapasitas RAM bawaan bisa ditambah dengan kartu memori flash
yang bisa dimasukkan ke slot di PDA. Baterai PDA biasanya berupa Li-
Ion, sehingga bisa diisi ulang. Adaptornya juga bisa digunakan untuk
menyambungkan PDA ke colokan listrik AC. Untuk memindahkan file
dari PDA ke PC atau laptop 9 (dan sebaliknya), bisa dilakukan dengan 3
macam cara, yaitu :
1) Mengambil kartu flash PDA kemudian memasukkannya ke card
reader pada komputer, baik versi built-in maupun melalui port
USB.
2) Meletakkan PDA di cardle khusus yang disambungkan ke port
USB.
3) Melakukan transfer data secara nirkabel dengan menggunakan
koneksi Wi-Fi atau Bluetooth di PDA.

Ada juga hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan


PDA dalam keperawatan yaitu:

1) Menjaga kerahasiaan pasien, perawat bertanggung jawab untuk


memastikan bahwa mereka dilindungi password dan bahwa program
enkripsi data terinstal.
2) PDA dapat terinfeksi bakteri dan dengan demikian memiliki potensi
untuk menjadi vektor untuk infeksi nosokomial.

Jadi, penggunaan teknologi komputer didalam keperawatan saat ini


sudah tidak asing lagi. Banyak teknologi komputer yang bisa digunakan
termasuk salah satunya adalah Personal Digital Assistant (PDA).
Diantaranya adalah pekerjaan yang dilakukan perawat menjadi cepat, tepat
dan lebih efisien, serta pasien diuntungkan karena kemungkinan untuk

xvii
kesalahan dalam pengobatan menjadi berkurang atau malah tidak ada sama
sekali. Penggunaan teknologi PDA ini sebaiknya secara bertahap sudah
mulai diterapkan di Indonesia supaya pelayanan keperawatan yang
diberikan semakin lebih baik dan bermutu. Akan tetapi tentu harus
diimbangi dengan kemampuan perawat itu sendiri dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga penggunaan teknologi PDA tersebut
betul-betul bermanfaat dan berhasil guna. Keamanan data pasien
merupakan hal berikutnya yang harus diperhatikan. Upaya untuk menjaga
kerahasiaan pasien dilakukan dengan memeberikan kode akses hanya
kepada dokter, perawat dan petugas Kesehatan di ruang kamar bersalin.

2.2.7 Peran Perawat Dalam Menyikapi Adanya Teknologi Personal Digital


Assistance (PDA)
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan
pelayanan kesehatan menuntut perawat kontemporer saat ini memiliki
pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat
memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif. Perawat kontemporer menjalankan fungsi dalam kaitannya
dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan
etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator,
komunikator dan pendidik. Sebagai pemberi perawatan atau care giver,
perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui
proses penyembuhan yang lebih dari sekedar sembuh dari penyakit
tertentu namun berfokus pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik,
meliputi upaya mengembalikan Kesehatan emosi, spiritual, dan sosial.
Dengan adanya kemajuan tekhnologi di bidang kesehatan sangat
memudahkan perawat memberikan pelayanan yang holistic kepada klien.
Maka dari itu semestinya perawat, harus dapat memberikan pelayananya
yang optimal terhadap klien.
Perawat juga berperan sebagai advokat atau pelindung klien. Pada
tekhnologi yang sudah saya paparkan disini, terlihat sekali bahwa
penggunaan PDA memiliki dampak negatif dan positifnya.

xviii
Tekhnologi yang ada ini, sangat rawan terhadap privasinya. Maka dari
itu keamanan merupakan prioritas yang harus di utamakan perawat
dalam menjalankan fungsinya sebagai advokat atau pelindung klien.
Selain itu adanya isu mengenai aspek legal penggunaan tekhnologi
sangat menuntut perawat untu terus berhati-hati menghadapi
perkembangan tekhnologi yang ada.
Peran perawat lainnya sebagai peneliti yaitu mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Dengan adanya
trend dan issue yang berkembang seiring dengan perkembangan
tekhnologi di bidang kesehatan, ada baiknya seorang perawat harus
mengadakan adanya suatu perencanaan yang sistematis. Meskipun
kita tahu bahwa tugas perawat sedikit terbantu dengan adanya
tekhnologi-tekhnologi ini, tetapi perawat harus tetap memperhatikan
berbagai kemungkinan terburuk yang nantinya akan dihadapi
berkaitan dengan tekhnologi-tekhnologi tersebut.
Peran perawat sebagai pendidik sangat dibutuhkan dalam
menyikapi perkembangan tekhnologi saat ini. Perawat harus
membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan
dan memberikan berbagai macam penjelasan mengenai dampak
positif negatif perkembangan tekhnologi yang saat ini memang sudah
merambah di bidang kesehatan sehingga terjadi perubahan perilaku
dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Klien bukannya
akan takut, tetapi ajak klien untuk bersama-sama meningkatkan
kualitas pelayanan keperawatan yang ada.

2.2.8 Implementasi Personal Digital Assistance (PDA) Dalam Asuhan


Keperawatan
Penggunaan PDA dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan
dapat meningkatakan mutu dan kulitas asuhan pelayanan kesehatan
khususnya di Rumah sakit. Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di
rumah sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan

xix
dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan
keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang
ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit. Penggunaan PDA oleh
perawat dapat menekan waktu pada pendokumentasian asuhan
keperawatan yang menghabiskan dua sampai tiga jam bergeser menjadi
hanya 1 jam. Hal ini memberi waktu lebih banyak pada perawat untuk
melakukan perawatan yang mereka harus lakukan. Penggunaan PDA oleh
perawat yaitu:
1) Perawat dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat,
penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV
fluid/infus,
2) Mengurangi kesalahan dalam pemberian obat pada pasien dan
membantu dalam penghitungan diet dan cairan pada pasien.
3) Perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table,
mengefisiensikan data dan. Perawat dapat mengorganisasikan data,
mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana
asuhan keperawatan.
4) PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan
diary/agenda harian. PDA sangat berguna untuk program
pembelajaran keperawatan, meningkatkan keterlibatan dan hubungan
pasien-perawat.
5) Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat, dapat
meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan serta
kelalaian/negligence, meningkatkan mutu perawatan kepada pasien,
dan meningkatkan juga kepuasan kerja perawat.

2.2.9 Implementasi Penggunaan Alat Personal Digital Assistance (PDA) di


Indonesia
Fungsi bantuan PDA untuk kita sebagai perawat adalah perawat
dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat, penyakit, dan
perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV fluid/infus; perawat
dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table, mengefisiensikan

xx
data dan menyebar luaskannya; perawat dapat mengorganisasikan data.
mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan
keperawatan. PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat website,
dan diary/agenda harian. PDA sangat berguna untuk program
pembelajaran keperawatan misalnya meningkatkan keterlibatan dan
hubungan pasien- perawat.
Apabila pasien dan perawat memiliki PDA, aplikasi komunikasi
keperawatan tingkat mutahir dapat diterapkan, yang tidak lagi
menonjolkan peran tatap muka hubungan interaksi perawat-pasien
(telenursing). PDA dapat menunjang pengumpulan data base pasien dan
RS. yang berguna untuk kepentingan riset dalam bidang keperawatan.
Sudah selayaknya institusi pendidikan keperawatan sebaiknya
memberikan penekanan penting dalam kurikulumnya, untuk mulai
mengaplikasikan "touch" over "tech" (sentuhan tehnologi dalam bidang
keperawatan). Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat,
dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan serta
kelalaian/negligence, meningkatkan mutu perawatan kepada pasien, dan
meningkatkan juga kepuasan kerja perawat. Sebagian besar perawat secara
umum masih "gaptek" tehnologi, termasuk PDA.
Pemanfaatan PDA di dunia keperawatan Indonesia nampaknya
masih sangat minim, berbeda dengan di luar negeri yang sudah
berkembang pesat. Kemungkinan faktor penghambatnya yaitu kurang
terpaparnya perawat Indonesia dengan teknologi informatika khususnya
PDA, masih bervariasinya tingkat pengetahuan dan pendidikan perawat,
dan belum terintegrasinya sistem infirmasi manajemen berbasis IT dalam
parktek keperawatan di klinik. Mungkin perlu ada terobosan-terobosan
dari organisasi profesi perawat bekerjasama dengan institusi pelyanan
kesehatan untuk lebih mengaplikaskan lagi sistem informasi manajemen
berbasis IT dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Semula memang terasa menyulitkan dan membutuhkan waktu
lebih lama saat menerapkan program tersebut. Namun setelah terbiasa
terasa sangat membantu perawat sehingga mengurangi administrasi kertas

xxi
kerja dalam asuhan keperawatan. Seperti contohnya, perawat tidak perlu
lagi mengisi format tanda vital/vital signs pasien (dengan pulpen warna
biru, merah, hitam, hijau dsb), cukup dengan langsung entry ke komputer.
Sehingga yang semula ada sekitar 6 lembar kertas kerja yang perlu
diisikan, sekarang cukup 1 saja yaitu nurses notes (catatan keperawatan).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
PDA (Personal Digital Assistance) merupakan alat yang untuk
memudahkan pendokumentasian cara memasukkan personal digital assistant
(PDA) ke dalam program keperawatan merupakan sebuah inovasi yang sangat
memberikan manfaat lebih bagi dunia kesehatan, dunia keperawatan
khususnya.
Fungsi bantuan PDA untuk perawat dapat mengakses secara cepat
informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau
perhitungan cairan IV fluid/ infus; perawat dapat menyimpan data pasien,
membuat grafik/ table, mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya.

3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai perawat harus up to date dalam segala bidang
karena ada saatnya dimana keperawatan, perawat, klien, asuhan keperawatan
akan bersinggungan dan berjalan seiringan dengan perkembangan percepatan
tehnologi. Sentuhan asuhan keperawatan dimasa mendatang bukan tidak
mungkin, akan semakin banyak berkembang pesat. Hingga ada saatnya pula
tehnologi informatika dapat membantu mengurangi beban kerja perawat, dan
meningkatkan akurasi hasil asuhan keperawatan yang diberikan di Indonesia.

xxii
DAFTAR PUSTAKA

Husna, Mufidatul. Issue dan Trend Keperawatan Komunitas. Diakses pada 13


Januari 2024. Diakses dari
https://www.scribd.com/document/424251176/Issue-Dan-Trend-Dalam-
Penelitian-Keperawatan-Komunitas
Subang, Avc. Makalah Efektifitas Dalam Penerapan Teknologi PDA (Personal
Digital Assistance) Di Pelayanan Keperawatan. Diakses pada 02 Februari
2021. Diakses dari
https://www.scribd.com/document/493046093/Efektifitas-Dalam-
Penerapan-Teknologi-Pda-Personal-Digital-Assistant-Di-Pelayanan-
Keperawatan

xxiii
xxiv

Anda mungkin juga menyukai