Kelas 3A
DOSEN PENGAMPU
Ns. Nurleny, M.Kep
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “Issue Dalam Keperawatan
Komunitas” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini yakni untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Keperawatan Komunitas.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan................................................................................................18
B. Saran..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan denganmasalah-masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatanmasalah, tidak hannya di lihat
dari kesehatan sendiri tapi harus dilihat dari segi segi yangada pengaruhnya
terhadap masahh "sehat sakit" atau kesehatan tersebut. Tujuan utama
dilakukan secara pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM
yang berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui
pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia
sehat 2025.
Gambaran masyarakat di masa depan yang inging dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai
penduduknya, oleh hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat,
memiliki kemampuanuntuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajatkesehatan yang tinggi.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya
kemauan, sehing ga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh
kemampuan melaksanakan kegiat an hidup Sehari hari Secura mandiri.
Kegiatan pelayanan diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), sertya
pemeliharaan kesehatan (rehabilitative). perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat. Keperawatan komunitas sebagai cabang ilmu
keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut
seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi
keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan
berbagai isu yang menuntut peningkatanpelayanan asuhan
Keperawatan.Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas
isu kecenderungan keperawatan komunitas dan setting praktik keperawatan
komunitas.
Kegunaan teknologi informasi saat ini telah mencakup hampir di semua
bidang ilmu, tidak terkecuali di bidang ilmu keperawatan, Saat ini
perkembangan bidang teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam
dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas juga
pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu
aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan.
Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam
pelaksanaannya. Diharapkan dengan berkembangnya teknologi di bidang
kesehatan terutama keperawatan, serta semakin majunya teknologi informasi
dan komunikasi (ICT), maka diharapkan pelayanan yang diberikan akan
semakin berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal
tersebut, diperlukan suatu teknologi informasi yang cepat, tepat dan akurat
dalam memberikan pelayanan keperawatan, salah satunya adalah Personal
Digital Assistant (PDA). Alat ini sangat membantu perawat dalam
melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada
pasien karena dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pendokumentasian,
mencegah medication error serta memudahkan komunikasi antar perawat saat
merawat pasien.
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui tentang manfaat dan fungsi dari
Personal Digital Assistant (PDA) dalam membantu proses
pendokumentasian keperawatan
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah selesainya makalah ini, diharapkan mahasiswa mengerti dan
memahami tentang :
a. Defenisi issue dalam keperawatan Komunitas
b. Pengertian PDA (Personal Digital Assistance)
c. Manfaat PDA (Personal Digital Assistance)
d. Komponen PDA (Personal Digital Assistance)
e. Sistem kerja PDA (Personal Digital Assistance)
f. Cara pengoperasian PDA (Personal Digital Assistance)
g. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat
PDA
(Personal Digital Assistance)
h. Peran perawat dalam menyikapi adanya teknologi PDA
(Personal Digital Assistance)
i. Implementasi PDA (Personal Digital Assistance) dalam
asuhan keperawatan
j. Implikasi PDA (Personal Digital Assistance) di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2) Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di
Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di
negara yang telah berkembang
3) Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat
menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain
pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan
kesehatan yang murah dan terjangkau.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik
keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental
mesti dilakukan dalam penerapan teknologi dalam bidang kesehatan dalam
merawat pasien adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi Kesehatan
yang diberikan harus tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan
kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan
keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar)
dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan
persetujuan) lewat email
4. Individu yang menyalahgunakan erahasiaan, keamanan dan peraturan
dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek
4
pasien,membuat grafik/table, mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya.
PDA (Personal Digital Assistance) itu sendiri merupakan sebuah alatkomputer
genggam portable dan dapat dipegang atau disentuh dengan tanganmelalui
layar touch screen.
5
RX pada ponsel yang selalu dibawa kemana-mana akanmemberikan manfaat
dan kemudahan klien untuk mengingat makan obat. Terutanma pada klien
penyakit jantung, diabetes,dan TB.Paru untuk pengontrolan minum obat pada
klien.
6
menggunakan teknologi baru yaitu personal digital assistant yang
diletakkan disamping tempat tidur pasien. Sehingga perawat dapat
langsung mengakses data dengan cepat dan mudah untuk
mendapatkan informasi tentang program pemberian obat.
3. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan cepat.
4. Beban kerja perawat yang banyak menyebabkan proses
pendokumentasian sering terlupakan belum lagi proses
pendokumentasian manual lebih banyak menghabiskan waktu. Saat
ini dengan penggunaan PDA di rumah sakit, akan memudahkan
perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan, karena
PDA mempunyai fasilitas untuk menyimpan data. Selain itu PDA
juga dapat menyimpan email, alamat website, dan dapat sebagai
agenda harian perawat.
5. Pada pasien dengan gangguan ginjal yang memerlukan
hemodialisa,sangat penting untuk memantau diet dan asupan cairan
dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan cara diet yang baik
merupakan tantangan bagi sebagian besar pasien dengan kasus ini.
Melalui suatu studi penggunaan PDA pada pasien gangguan ginjal
ini, telah terbukti sangat membantu pasien dalam menjalankan
program dietnya setiap hari. Melalui PDA ini, meningkatkan
kepatuhan pasien akan program pengobatan yang tengah dijalaninya
6. PDA sangat berguna untuk program pembelajaran keperawatan
7. Menyimpan data pasien, email, alamat website, dan diary/agenda
harian
8. Menambah pengetahuan perawat di bidang teknologi informasi dan
meningkatkan cara berpikir kritis perawat. menurut Jeffrey (2010),
penggunaan personal digital assistant pada mahasiswa keperawatan
dapat meningkatkan penalaran berpikir mahasiswa dan mengurangi
ketergantungan mahasiswa terhadap staf pengajar sebagai sumber
daya dominan. Dimana melalui penggunaan teknologi informasi ini
mahasiswa dapat mengeksplorasi proses keperawatan dengan cepat
dan mudah.
7
9. Mengurangi beban kerja dan meningkatkan kepuasan kerja perawat.
Kita ketahui bersama bahwa tugas rutin yang harus dilakukan
perawat setiap harinya tidaklah sedikit. Terkadang kita jumpai
perbandingan jumlah perawat yang dinas pada satu shift tidak sesuai
dengan banyaknya jumlah pasien yang dirawat di satu ruangan. Oleh
karena itu diperlukan pencatatan pendokumentasian yang lengkap
dan akurat agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan
dan agar tindakan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan
baik.
8
2.2.4 Sistem Kerja Personal Digital Assistance (PDA)
Sebagai komputer genggam, PDA memiliki processor dan system
operasi layaknya komputer biasa. Sistem operasi ini merupakan peranti
lunak utama pada PDA. Cara kerjanya sama seperti sitem operasi pada
computer Seperti Windows XP, Mac OS, tetapi didesain khusus untuk PDA.
TerdapaTtdua kesamaan sistem operasi pada PDA yaitu Palm dan Pocket
PC (Windows Mobile). Keduanya bekerja dengan program piranti lunak
yang berbeda, jadi walaupun berisikan banyak dokumen seperti gambar,
musik dan lainnya yang bisa dipakai namun tidak pada pemrogaman. Pada
penyimpanan data tanpa kartu memori, disimpan dalam RAM dengan
ukuran puluhan MegaByte sedangkan sumber energinya berasal dari baterai
isi ulang. Selain itu bisa juga menggunakan adaptor yang disambungkan ke
tenaga listrik.(Wiggins, 2004). Saat ini dengan menggunakan PDA yang
ditunjang dengan program software yang sesuai, maka memungkinkan bagi
tenaga kesehatan untuk membawa data-data mengenai pasiennya hanya
dalam genggaman tangannya (Spikol, 2005). Beberapa keuntungan dari
penggunaan PDA sebagaimana yang diungkapkan Spikol, antara lain
pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi pasien, tingkat keamanan pasien
yang lebih tinggi, dan meningkatkan efisiensi (Spikol, 2005). Sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis PDA dikembangkan oleh
Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita dan Iseki pada tahun 2003 di
Kyoto, Jepang. Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan
keperawatan. Termasuk didalamnya asuhan dalam keadaan emergensi, atau
dalam keadaan non emergensi. Sistem ini diberi nama Wearable Auto-
Event-Recording of Medical Nursing. Jadi sistem ini dapat digunakan
dalam segala kondisi asuhan keperawatan. Setiap perawat dilengkapi
dengan PDA yang didesain khusus sehingga peka terhadap kesalahan input
dan eror data. Hasil penelitian dari aplikasi sistem ini menunjukan bahwa
ada peningkatan kualitas dokumen dan menghindari dari keterlambatan
9
tindakan keperawatan dalam keadaan darurat (Kuwahara,Noma, Tetsutani,
Kogure, Hagita and Iseki, 2003). Hasil penelitian yang dilakukan Sally juga
menunjukkan hasil serupa, dimana didapatkan bahwa penggunaan PDA
oleh perawat membantu dalam pengambilan keputusan (91%), menunjang
keamanan pasien (89%), dan meningkatkan produktivitas (75%) (Sally et
all, 2009). Ada beberapa alas an utama mengapa PDA digunakan dalam
profesi medis dan perawat (R. Luanrattana, 2007 dan Rosenthal, 2004):
1) PDA memberikan kecepatan untuk pengumpulan data.
2) PDA banyak digunakan dalam praktek medis dan keperawatan.
3) PDA banyak digunakan untuk tujuan Pendidikan
4) Manajemen resiko dan mengurangi kesalahan
5) Mengurangi stress
Cara kerja Wearable Auto-Event-Recording of Medical
Nursing.Kegiatan sehari-hari perawat biasanya direkam pada grafik yang
menggambarkan transisi dari kondisi pasien, termasuk tanda-tanda vital
pasien dan perawat perawatan yang diberikan kepada pasien siang hari.
Juga, rincian berfokus berfokus pada masalah-masalah masalah-masalah
khusus dari pasien yang dijelaskan dijelaskan pada lembar aliran. Tujuan
dari sensor sistem adalah untuk mengidentifikasi unit kerja yang secara
otomatis muncul dalam catatan ini ditulis oleh perawat. Sistem sensor
menggunakan pedometer dan sensor kemiringan untuk mencapai tujuan.
10
peduli . Untuk menambahkan tag tersebut ke sensor data, kita meminta
perawat untuk data suara masukan tentang perawatan saat ini dilakukan.
Sebuah switch non – sentuh diperkenalkan untuk mengubah antara waktu
perekaman dan waktu privasi. Data suara mereka diproses oleh pidato
pengakuan sistem ( Sumiyoshiet al , 2001), dan informasi di atas diekstrak.
11
Thomson of Jim’s Palm Pages (2003)memberikan arahan dasar aplikasi
PDA :
1) Buka item box PDA dan lihat isian komponennya, kemudian
kitamembaca manual/petunjuk (dalam CD). Setelah itu hubungkan
PDAdengan PC/laptop, kemudian hubungkan kabel data dengan
port USB dikomputer, dan masukkan dalam soketnya.
2) Ikuti petunjuk untuk menginstal software ke PC/dekstop/laptop
danlakukan hotsync (pertukaran data di PC dengan PDA ,dan ini
dilakukandengan menekan tombol cradle saat PC menyala)
3) Gunakan PDA dengan : menyalakan tombol (on/off), sesuaikan
kontrastampilan layar. Lakukan sentuhan setiap icon, sambil melatih
cara menulisdan simpan dalam buku harian
4) Bawa selalu dan gunakan PDA, mulai dari yang
bersifatfun/menyenangkan dan simple/sederhana
5) Setelah terbiasa melakukan hotsync dan coba browse assesoris
sepertitampilan tambahan, akses internet, email dsb
12
sehingga bisa diisi ulang. Adaptornya juga bisa digunakan untuk
menyambungkan PDA ke colokan listrik AC. Untuk memindahkan file dari
PDA ke PC atau laptop 9 (dan sebaliknya), bisa dilakukan dengan 3 macam
cara, yaitu :
1) Mengambil kartu flash PDA kemudian memasukkannya ke card
reader pada komputer, baik versi built-in maupun melalui port USB.
2) Meletakkan PDA di cardle khusus yang disambungkan ke port
USB.
3) Melakukan transfer data secara nirkabel dengan menggunakan
koneksi Wi-Fi atau Bluetooth di PDA.
13
pasien dilakukan dengan memeberikan kode akses hanya kepada dokter,
perawat dan petugas Kesehatan di ruang kamar bersalin.
14
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Dengan adanya
trend dan issue yang berkembang seiring dengan perkembangan
tekhnologi di bidang kesehatan, ada baiknya seorang perawat harus
mengadakan adanya suatu perencanaan yang sistematis. Meskipun kita
tahu bahwa tugas perawat sedikit terbantu dengan adanya tekhnologi-
tekhnologi ini, tetapi perawat harus tetap memperhatikan berbagai
kemungkinan terburuk yang nantinya akan dihadapi berkaitan dengan
tekhnologi-tekhnologi tersebut.
Peran perawat sebagai pendidik sangat dibutuhkan dalam menyikapi
perkembangan tekhnologi saat ini. Perawat harus membantu klien
dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan memberikan
berbagai macam penjelasan mengenai dampak positif negatif
perkembangan tekhnologi yang saat ini memang sudah merambah di
bidang kesehatan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan. Klien bukannya akan takut, tetapi ajak
klien untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan yang ada.
15
1) Perawat dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat, penyakit,
dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV fluid/infus,
2) Mengurangi kesalahan dalam pemberian obat pada pasien dan
membantu dalam penghitungan diet dan cairan pada pasien.
3) Perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table,
mengefisiensikan data dan. Perawat dapat mengorganisasikan data,
mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana
asuhan keperawatan.
4) PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan
diary/agenda harian. PDA sangat berguna untuk program pembelajaran
keperawatan, meningkatkan keterlibatan dan hubungan pasien-perawat.
5) Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat, dapat
meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan serta
kelalaian/negligence, meningkatkan mutu perawatan kepada pasien,
dan meningkatkan juga kepuasan kerja perawat.
16
untuk kepentingan riset dalam bidang keperawatan. Sudah selayaknya
institusi pendidikan keperawatan sebaiknya memberikan penekanan penting
dalam kurikulumnya, untuk mulai mengaplikasikan "touch" over "tech"
(sentuhan tehnologi dalam bidang keperawatan). Dengan adanya komputer
dan PDA di tempat kerja perawat, dapat meningkatkan produktivitas,
mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence, meningkatkan mutu
perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan kerja perawat.
Sebagian besar perawat secara umum masih "gaptek" tehnologi, termasuk
PDA.
Pemanfaatan PDA di dunia keperawatan Indonesia nampaknya
masih sangat minim, berbeda dengan di luar negeri yang sudah berkembang
pesat. Kemungkinan faktor penghambatnya yaitu kurang terpaparnya
perawat Indonesia dengan teknologi informatika khususnya PDA, masih
bervariasinya tingkat pengetahuan dan pendidikan perawat, dan belum
terintegrasinya sistem infirmasi manajemen berbasis IT dalam parktek
keperawatan di klinik. Mungkin perlu ada terobosan-terobosan dari
organisasi profesi perawat bekerjasama dengan institusi pelyanan kesehatan
untuk lebih mengaplikaskan lagi sistem informasi manajemen berbasis IT
dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Semula memang terasa menyulitkan dan membutuhkan waktu lebih
lama saat menerapkan program tersebut. Namun setelah terbiasa terasa
sangat membantu perawat sehingga mengurangi administrasi kertas kerja
dalam asuhan keperawatan. Seperti contohnya, perawat tidak perlu lagi
mengisi format tanda vital/vital signs pasien (dengan pulpen warna biru,
merah, hitam, hijau dsb), cukup dengan langsung entry ke komputer.
Sehingga yang semula ada sekitar 6 lembar kertas kerja yang perlu diisikan,
sekarang cukup 1 saja yaitu nurses notes (catatan keperawatan).
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PDA (Personal Digital Assistance) merupakan alat yang untuk
memudahkan pendokumentasian cara memasukkan personal digital assistant
(PDA) ke dalam program keperawatan merupakan sebuah inovasi yang sangat
memberikan manfaat lebih bagi dunia kesehatan, dunia keperawatan
khususnya.
Fungsi bantuan PDA untuk perawat dapat mengakses secara cepat informasi
tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan
IV fluid/ infus; perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/ table,
mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya.
3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai perawat harus up to date dalam segala bidang karena
ada saatnya dimana keperawatan, perawat, klien, asuhan keperawatan akan
bersinggungan dan berjalan seiringan dengan perkembangan percepatan
tehnologi. Sentuhan asuhan keperawatan dimasa mendatang bukan tidak
mungkin, akan semakin banyak berkembang pesat. Hingga ada saatnya pula
tehnologi informatika dapat membantu mengurangi beban kerja perawat, dan
meningkatkan akurasi hasil asuhan keperawatan yang diberikan di Indonesia.
18
DAFTAR PUSTAKA
19