Anda di halaman 1dari 84

POWER GENERATION GRID CONNECTION

FEASIBILITY STUDY
PT XINYI GLASS INDONESIA

NOMOR PERJANJIAN
XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001

LAPORAN DRAFT FINAL

PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring

Jalan Aipda KS Tubun I No.2 - Jakarta 11420

Agustus 2023
PT XINYI GLASS INDONESIA
NOMOR PERJANJIAN
XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001

LAPORAN DRAFT FINAL

PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring

Jalan Aipda KS Tubun I No.2 - Jakarta 11420

Agustus 2023
POWER GENERATION GRID CONNECTION
FEASIBILITY STUDY

NOMOR PERJANJIAN PT PRIMA LAYANAN


XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 NASIONAL ENJINIRING

DAFTAR ISI

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : i - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II LOKASI PEKERJAAN

BAB III ANALISA SISTEM TENAGA DAN KRITERIA DESAIN

KONDISI SISTEM KELISTRIKAN DAN PERENCANAAN


BAB IV
PENGEMBANGAN

BAB V SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGKIT

BAB VI HASIL SIMULASI DAN ANALISA

Penulisan jumlah BAB


BAB VII KONSEPTUAL
pada DaftarDESAIN
Isi tidak
sesuai dengan jumlah
BAB yang dijelaskan
BAB VIII KESIMPULAN DANiniREKOMENDASI
dalam laporan

BAB VI HASIL SIMULASI DAN ANALISA

BAB VII KONSEPTUAL DESAIN

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 3

LAMPIRAN 4

LAMPIRAN 5

LAMPIRAN 6

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : i - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR SINGKATAN

AGC Automatic Generation Control

BKMS Berkah Kawasan Manyar Sejahtera

COD Commercial Operation Date

EBT Energi Baru Terbarukan

MW Mega-Watt (Daya Aktif)

MVAR Mega-Var (Daya Reaktif)

MVA Mega-VA (Daya Semu)

GI Gardu Induk

GWh Gigawatt-hour (Energi Listrik)

Hz Hertz (Frekuensi)

IEC International Electrotechnical Commission

IEEE Institute of Electrical and Electronics Engineers

IKS Indeks Kekuatan Sistem

JIIPE Java Integrated and Industrial Port Estate

kA Kilo-Ampere (Arus)

KEK Kawasan Ekonomi Khusus

kms Kilometer-sirkuit

kV Kilo-Volt (Tegangan)

PF Power Factor (Faktor Daya)

PLN Perusahaan Listrik Negara

PLTD Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya

PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap

RUPTL Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

SKTT Saluran Kabel Tegangan Tinggi

SNI Standar Nasional Indonesia

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : i - 3
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

SPLN Standar Perusahaan Listrik Negara

SQMM Square Milimetre

SUTT Saluran Udara Tegangan Tinggi

THD Total Harmonic Distortion

TL Transmisi

XLPE Cross-Linked Polyethylene

PT XINYI GLASS INDONESIA


POWER GENERATION GRID CONNECTION
FEASIBILITY STUDY

NOMOR PERJANJIAN PT PRIMA LAYANAN


XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 NASIONAL ENJINIRING

BAB I
PENDAHULUAN

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : I - i
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2. Tujuan..................................................................................................................... 1
1.3. Lingkup Pekerjaan .................................................................................................. 1
1.4. Metodologi .............................................................................................................. 2
1.5. Referensi Data ........................................................................................................ 2
1.6. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 3

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : I - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tenaga listrik merupakan salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan
dan kemakmuran ekonomi suatu negara. Tenaga listrik yang cukup dan baik akan
membantu sektor industri untuk bertumbuh. Tumbuhnya sektor industri ini nantinya
akan menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan tingkat ekonomi daerah dan
nasional. PT Xinyi Glass Indonesia merupakan pabrik kaca yang akan membangun
salah satu pabrik di daerah Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE (KEK JIIPE). XINYI juga
akan bekerja sama dengan PT BKMS untuk menyediakan berbagai utilitas termasuk
listrik, air, gas alam, pengolahan limbah, fasilitas telekomunikasi dan internet serta
infrastruktur dan fasilitas lainnya untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian
fasilitas produksi kaca XINYI di KEK JIIPE. Untuk mendukung kerja sama di bidang
utilitas listrik, XINYI perlu membuat kajian penyambungan listrik ke sistem BKMS. Oleh
karena itu, PT PLN Enjiniring ditunjuk oleh XINYI lewat perjanjian nomor XYGG-
IDFF/SBB/2023/0001-001-001 untuk pembuatan kajian penyambungan listrik
tersebut.

1.2. Tujuan

Tujuan dari studi penyambungan ini adalah sebagai berikut:

a. Mengkaji kondisi eksisting sistem BKMS melalui analisa sistem tenaga.


b. Mengkaji dampak penyambungan XINYI ke sistem BKMS melalui analisa sistem
tenaga.
c. Mengkaji fasilitas penyambungan XINYI ke sistem BKMS.

1.3. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan studi penyambungan ini adalah sebagai berikut:


Analisa atau analisis?
a. Analisa kondisi sistem kelistrikan saat ini
b. Analisa aliran daya
c. Analisa hubung singkat
d. Analisa kestabilan transien dan dinamik
e. Analisa flicker dan harmonisa
f. Analisa proteksi dan koordinasi

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : I - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

g. Analisa fasilitas penyambungan

1.4. Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam studi penyambungan XINYI didapatkan dari


beberapa literatur berupa dokumen standard, buku dan jurnal ilmiah yang relevan.
Metodologi disesuaikan dengan kebutuhan studi khususnya berikaitan dengan analisa
sistem tenaga terhadap dampak penyambungan XINYI. Metodologi untuk studi
penyambungan ini adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan dokumen literatur studi penyambungan XINYI ke sistem tenaga


listrik BKMS.
b. Mengumpulkan data primer dan sekunder yang berkaitan dengan lingkup
pekerjaan.
c. Menganalisa kondisi sistem kelistrikan eksisting saat ini.
d. Memodelkan sistem tenaga listrik dengan menggunakan perangkat lunak.
e. Melakukan simulasi aliran daya, hubung singkat, kontingensi N-1, kestabilan
sistem dan harmonisa.
f. Melakukan desain konseptual proteksi sistem, pentanahan dan proteksi petir.
g. Melakukan analisa fasilitas penyambungan.

Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan simulasi analisa sistem tenaga
adalah DigSILENT Power Factory 2022.

1.5. Referensi Data

Dalam penyusunan studi penyambungan, referensi data yang digunakan antara lain:
Mohon lebih diperjelas
lagi terkait apa saja
regulasi dan syarat a. Dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2021 –
untuk:
1. Persentase PLTS 2030, PT PLN (Persero).
yang boleh terkoneksi
dengan jaringan PLN
b. Buku Statistik PT PLN (Persero) Tahun 2017, 2018, 2019, 2020 dan 2021.
2. Persyaratan c. Buku Pedoman PT PLN (Persero).
pembangkit yang
paralel dengan jaringan d. Dokumen Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
PLN
No.20 Tahun 2020 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code).
e. Dokumen standard baik nasional antara lain Standard Nasional Indonesia (SNI)
dan Standard PT PLN Persero (SPLN) maupun standard internasional antara lain
International Electrotechnical Commission (IEC), Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE), dan lain-lain. Penggunaan standard ini harus
disesuaikan dengan kebutuhan lingkup pekerjaan dalam studi.

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : I - 3
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

1.6. Pembatasan Masalah

Batasan masalah untuk lingkup pekerjaan studi ini adalah sebagai berikut:

a. Pemodelan sistem PLN hanya sampai ke GI Bungah, sementara sistem PLN


Jamali akan dimodelkan sebagai external grid.
b. Pemodelan beban XINYI hanya sampai di level tegangan 400 V dengan
penyederhanaan sebagai lumped load yang datanya berasal load list yang
diperoleh dari pihak XINYI.
c. Pemodelan pembangkit XINYI mengikuti data spesifikasi teknis dan single line
diagram yang diberikan oleh pihak XINYI.
d. Spesifikasi teknis saluran transmisi, panjang dan jalur transmisi untuk
menghubungkan GI BKMS dengan GI Bungah menyesuaikan data yang diberikan
pihak BKMS.
e. Semua simulasi akan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak sistem
tenaga DigSILENT Power Factory 2022.
f. Simulasi analisa sistem tenaga akan dilakukan sesuai data yang diperoleh tahun
2023.

PT XINYI GLASS INDONESIA


POWER GENERATION GRID CONNECTION
FEASIBILITY STUDY

NOMOR PERJANJIAN PT PRIMA LAYANAN


XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 NASIONAL ENJINIRING

BAB II
LOKASI PEKERJAAN

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : II - i
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ii
BAB II LOKASI PEKERJAAN ................................................................................................ 1
2.1. Lokasi Pekerjaan .................................................................................................... 1
2.2. Lokasi Titik Penyambungan .................................................................................... 2

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : II - ii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR GAMBAR

Gambar II-1. Wilayah KEK JIIPEE (Sumber: www.jiipe.com) ................................................ 1


Gambar II-2. Rencana Lokasi XINYI (Sumber: BKMS).......................................................... 2
Gambar II-3. GI 150 kV Bungah (Sumber: Google Earth) ..................................................... 3

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : II - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

BAB II
LOKASI PEKERJAAN

2.1. Lokasi Pekerjaan

PT Xinyi Glass Indonesia berencana membangun pabrik kaca di Kawasan Ekonomi


Khusus JIIPE (KEK JIIPE) yang terletak di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur
dengan jarak dari kota Surabaya sekitar 35,9 km. KEK JIIPE ini merupakan Kawasan
industri terluas di Jawa Timur dengan luas mencapai 3.000 hektar. XINYI berencana
membangun pabrik kaca dalam dua tahap. Tahap pertama ditargetkan akan selesai
pada Juni tahun 2024 mendatang. Sementara untuk tahap dua akan dilakukan pada
Agustus tahun 2025. Lokasi pabrik XINYI sangat berdekatan dengan GI BKMS seperti
yang terlihat pada Gambar II-2.

Gambar II-1. Wilayah KEK JIIPEE


(Sumber: www.jiipe.com)

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : II - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar II-2. Rencana Lokasi XINYI


(Sumber: BKMS)

2.2. Lokasi Titik Penyambungan

Titik penyambungan XINYI dengan Sistem Kelistrikan BKMS melalui gardu pelanggan
20 kV yang berada di selatan pabrik. Gardu tersebut akan terhubung ke Gardu Induk
(GI) 150 kV BKMS menggunakan dua sirkuit kabel tegangan menengah XLPE CU-
3x1C 630 sqmm sepanjang 1 km. Gardu Induk ini akan disuplai dari GI PLN, yaitu GI
Bungah GI 150 kV. GI tersebut akan disuplai dari GI 150 kV Manyar milik PLN melalui
SKTT (Salura Kabel Tegangan Tinggi) dan GI 150 kV Paciran milik PLN melalui SUTT.

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : II - 3
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar II-3. GI 150 kV Bungah


(Sumber: Google Earth)

PT XINYI GLASS INDONESIA


POWER GENERATION GRID CONNECTION
FEASIBILITY STUDY

NOMOR PERJANJIAN PT PRIMA LAYANAN


XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 NASIONAL ENJINIRING

BAB III
ANALISA SISTEM TENAGA DAN KRITERIA DESAIN

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - i
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iii
BAB III ANALISA SISTEM TENAGA DAN KRITERIA DESAIN ............................................. 1
3.1. Analisa Aliran Daya................................................................................................. 1
3.2. Analisa Hubung Singkat .......................................................................................... 1
3.2.1. Hubung Singkat Simetris ................................................................................. 2
3.2.2. Hubung Singkat Tidak Simetris ........................................................................ 2
3.3. Analisa Kestabilan .................................................................................................. 3
3.4. Analisa Harmonisa dan Flicker................................................................................ 4
3.5. Analisa Sistem Proteksi dan Koordinasi .................................................................. 5
3.6. Kriteria Sistem Tenaga Listrik ................................................................................. 5
3.9.1. Kriteria Tegangan ............................................................................................ 6
3.9.2. Kriteria Frekuensi ............................................................................................. 6
3.9.3. Kriteria Pembebanan Transformer ................................................................... 8
3.9.4. Kriteria Pembebanan Transmisi ....................................................................... 8
3.9.5. Kriteria Faktor Daya ......................................................................................... 8
3.9.6. Kriteria Harmonisa dan Flicker ......................................................................... 9

Sub-bab tidak sesuai dengan


urutan, mohon dicek kembali
keseluruhan urutan sub-bab pada
daftar isi per bab dokumen ini

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - ii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR GAMBAR

Gambar III-1. (a) 3 Fasa (b) Fasa ke Fasa (c) Fasa-fasa ke Tanah (d) Fasa ke Tanah ......... 3
Gambar III-2. Klasifikasi Kestabilan Sistem Tenaga .............................................................. 3

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - iii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR TABEL

Tabel III-1. Kriteria Tegangan Sesuai Dokumen Grid Code (Connection Code 3.2) .............. 6
Tabel III-2. Kriteria Frekuensi Sistem Sesuai Dokumen Grid Code (Operation Code 3.1) ..... 6
Tabel III-3. Batas Rentang Frekuensi Operasi Unit Pembangkit Sesuai Dokumen Grid Code
(Connection Code 3.1) .......................................................................................................... 7
Tabel III-4. Kriteria Pembebanan Transformer Sesuai Dokumen RUPTL (Subbab 2.3.1) ...... 8
Tabel III-5. Kriteria Pembebanan Transmisi Sesuai Dokumen RUPTL (Subbab 2.3.1).......... 8
Tabel III-6. Kriteria Faktor Daya Sesuai Dokumen Grid Code (Connection Code 4.4.2.5) ..... 8
Tabel III-7. Kriteria Nilai Total Harmonic Distortion (THD) Sesuai Dokumen Grid Code
(Connection Code 3.3.1) ....................................................................................................... 9
Tabel III-8. Kriteria Nilai Batas Distorsi Arus Sesuai Dokumen Grid Code (Connection Code
3.3.1) .................................................................................................................................... 9
Tabel III-9. Kriteria Nilai Batas Flicker Arus Sesuai Dokumen Grid Code (Connection Code
3.4) ..................................................................................................................................... 10

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

BAB III
ANALISA SISTEM TENAGA DAN KRITERIA DESAIN

3.1. Analisa Aliran Daya

Sistem tenaga listrik merupakan sistem yang bersifat dinamis yang parameternya
(tegangan, aliran daya dan arus) dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi
komponen-komponen ketenagalistrikannya (Stevenson, 1983). Komponen-komponen
tersebut adalah pembangkitan, penyaluran dan beban. Perubahan kondisi yang terjadi
terhadap salah satu komponen tersebut berdampak pada perubahan parameter
tegangan, aliran daya dan arus pada komponen yang lain (Stevenson, 1983).

Analisa aliran daya merupakan studi dasar dalam menganalisa suatu sistem tenaga
listrik, baik untuk perencanaan maupun operasi sistem. Pada dasarnya, tujuan utama
analisa aliran daya adalah menentukan besar dan sudut fasa tegangan pada setiap
bus. Setelah mengetahui besar tegangan maka daya aktif (P) dan daya reaktif (Q)
dapat dihitung. Jika P dan Q pada dua bus diketahui maka aliran daya dengan jelas
dapat diketahui. Selain itu, rugi-rugi daya saluran penghubung juga dapat diketahui.

Secara umum, tujuan dari analisa aliran daya adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengecek besar tegangan dan sudut fasa pada setiap bus.
b. Untuk mengecek kemampuan semua peralatan yang ada di dalam sistem terkait
kemampuan dalam menyalurkan daya.
c. Untuk memperoleh kondisi awal untuk studi-studi selanjutnya, yaitu analisa
hubung singkat, kontingensi dan kestabilan.

3.2. Analisa Hubung Singkat

Gangguan hubung singkat merupakan salah satu gangguan yang dapat terjadi pada
suatu sistem kelistrikan. Pengertian hubung singkat menurut IEC 60909 adalah
hubungan konduksi sengaja maupun tidak sengaja melalui hambatan atau impedansi
yang cukup rendah antara dua atau lebih titik yang dalam keadaan normalnya
mempunyai beda potensial.

Penyebab hubung singkat adalah sebagai berikut:

a. Hubungan kontak langsung dengan konduktor yang memiliki potensial yang


berbeda.
b. Temperature yang berlebih karena beban lebih (overload).
c. Pelepasan elektron yang merusak karena tegangan lebih (overvoltage)

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

d. Busur atau arcing karena pengembunan bersama dengan udara, terutama pada
isolator.

Akibat dari hubung singkat adalah sebagai berikut:

a. Membahayakan keselamatan manusia.


b. Terputusnya suplai tenaga listrik.
c. Kerusakan peralatan listrik karena peningkatan tekanan termal dan mekanis yang
mengakibatkan nilai tersebut tidak dapat ditoleransi oleh peralatan listrik.

Jenis-jenis hubung singkat adalah sebagai berikut:

a. Hubung singkat simetris


b. Hubung singkat tidak simetris

Analisa hubung singkat perlu memperhatikan beberapa parameter dari hasil simulasi
yaitu:

a. Arus Hubung Singkat Kondisi Awal (Ik”/Ikss)


b. Arus Hubung Singkat Puncak (Ip)
c. Arus Hubung Singkat Kondisi Breaking Peralatan (Ib)
d. Arus Hubug Singkat Kondisi Steady (Ik)

3.2.1. Hubung Singkat Simetris

Hubung singkat ini hanya terjadi pada sistem tiga fasa. Hubung singkat simetris terjadi
ketika ketiga konduktor fasa yang terhubung secara bersamaan. Jenis hubung singkat
simetris ini terjadi dengan atau tanpa pentanahan. Hubung singkat ini sangat jarang
terjadi dalam sistem dan hanya memilki nilai kemungkinan 5% namun nilai hubung
singkat ini tertinggi dibandingkan dengan jenis hubung singkat lainnya.

3.2.2. Hubung Singkat Tidak Simetris

Hubung singkat ini terjadi pada sistem satu fasa, dua fasa dan tiga fasa. Hubung
singkat ini terjadi di antara konduktor berarus dengan atau tanpa pentanahan.

Hubung singkat tidak simetris dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

a. Fasa ke fasa tanpa pentanahan


b. Fasa ke fasa dengan pentanahan
c. Fasa ke tanah (80% dari total gangguan hubung singkat)

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 3
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar III-1. (a) 3 Fasa (b) Fasa ke Fasa (c) Fasa-fasa ke Tanah (d) Fasa ke Tanah

3.3. Analisa Kestabilan

Analisa kestabilan merupakan kemampuan dari sistem tenaga listrik dengan kondisi
awal operasi telah ditentukan untuk memperoleh suatu keadaan operasi yang stabil
setelah mengalami gangguan (Kundur, 2006). Ketidakstabilan yang dihasilkan setelah
terjadi gangguan menyebabkan ketidakseimbangan kontinu antar setiap komponen.
Secara umum, analisa kestabilan sistem dibagi menjadi rotor angle stability, frequency
stability, dan voltage stability.

Gambar III-2. Klasifikasi Kestabilan Sistem Tenaga

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 4
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Kestabilan sistem dapat diinterpreasikan dalam suatu indeks yaitu Indeks Kekuatan
Sistem (IKS). Indeks ini merupakan suatu indeks yang menyatakan kesanggupan
sistem ketika menerima gangguan tanpa mengakibatkan ketidakstabilan dalam
sistem. Beberapa gangguan biasa terjadi di dalam sistem kelistrikan seperti gangguan
saluran transmisi, lepasnya unit pembangkit dan switching beban. Gangguan-
gangguan tersebut menyebabkan sistem menjadi tidak stabil. Parameter yang perlu
diperhatikan di dalam sistem adalah frekuensi, tegangan dan sudut rotor. Semua
parameter harus dipertahankan di dalam batas yang diizinkan oleh Grid Code untuk
memastikan sistem tetap stabil. Frekuensi berkaitan erat dengan daya aktif,
sedangkan tegangan erat berkaitan erat dengan daya reaktif.

Daya yang dibangkitkan oleh unit-unit pembangkit di dalam sistem sebanding dengan
kebutuhan beban dan losses. Apabila terjadi gangguan seperti unit pembangkit lepas
atau saluran transmisi lepas maka daya yang dibangkitkan atau disalurkan akan
berkurang meskipun kebutuhan beban tetap konstan. Dalam kondisi ini.
ketidakseimbangan daya terjadi di dalam sistem. Jika unit pembangkit lainnya atau
saluran transmisi lainnya di dalam sistem tidak mampu menyuplai atau mengalirkan
daya sesuai yang dibutuhkan beban maka frekuensi sistem akan turun. Kerja
abnormal dari unit pembangkit memaksa sistem proteksi untuk melepas unit
pembangkit tersebut karena frekuensi turun melebihi batas yang diizinkan.
Pembangkit yang lepas akan memperburuk keadaan karena gangguan menjadi
semakin besar. Operasi dari unit pembangkit lainnya juga akan terganggu bahkan bisa
terjadi cascading yaitu lepasnya unit pembangkit lainnya. Pada akhirnya terjadi
blackout (padam total) pada sistem dan butuh waktu yang lama untuk merestorasi ke
dalam kondisi normal. Konsumen akan dirugikan ketika terjadi padam total karena
aktivitas yang dilakukan di saat itu terganggu.

3.4. Analisa Harmonisa dan Flicker

Harmonisa diakibatkan adanya beban non-linier di dalam sistem sehingga terdapat


distorsi gelombang arus dan tegangan. Gelombang tersebut menyimpang dari
frekuensi fundamentalnya. Umumnya beban non-linear disebabkan karena instalasi
peralatan elektronika daya atau semikonduktor pada sistem. Semakin banyak instalasi
peralatan tersebut maka semakin besar dampaknya terhadap sistem. Dampak buruk
dari kondisi tersebut yaitu menurunnya kualitas daya sistem dan panas thermal yang
berlebih pada kawat netral yang mengakibatkan rugi-rugi pada saluran transmisi dan
transformer serta arus netral yang nilainya lebih tinggi dari arus fasa. Pada sistem

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 5
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

tenaga listrik untuk melihat kandungan distorsi harmonisa pada komponen


fundamentalnya dapat diamati pada kandungan Total Harmonics Distortion (THD).

Flicker

3.5. Analisa Sistem Proteksi dan Koordinasi

Analisa sistem proteksi terdiri dari beberapa komponen yang dirancang untuk
mengidentifikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan informasi yang
diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan dan sudut fasa antara keduanya.
Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk
membandingkan besaran aktual operasi dengan besaran ambang-batas (threshold
setting) pengaturan peralatan proteksi.

Apabila besaran aktual operasi melebihi ambang-batas (threshold setting) pengaturan


peralatan proteksi, maka sistem proteksi akan mengirimkan sinyal ke peralatan
pemutus yaitu circuit breaker untuk membuka sehingga gangguan dapat diisolasi dan
meminimalkan kerusakan. Sistem proteksi terdiri dari beberapa peralatan untuk
memonitor kondisi sistem tenaga listrik dan bertindak berdasarkan kondisi aktual
operasi sistem tenaga listrik.

Sistem proteksi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran daya dari satu
tempat ke tempat lain. Selain keandalan dan efisiensi, keselamatan merupakan salah
satu prinsip sistem tenaga listrik. Sistem proteksi memiliki tugas untuk memastikan
proses penyaluran daya dilakukan dengan aman serta memitigasi penyaluran daya
dari setiap gangguan yang dapat mempengaruhi peralatan dan manusia.

Sistem yang terproteksi dengan baik akan memastikan proses penyaluran daya tidak
terganggu dari adanya suatu gangguan sistem. Jika sistem proteksi bekerja, dampak
ekonomi dari pemadaman, kerusakan peralatan, bahkan bahaya terhadap
keselamatan manusia dapat dicegah.

Selain itu, koordinasi antara peralatan proteksi utama dan cadangan perlu dilakukan
untuk memastikan bahwa gangguan dapat segera diamankan dan tidak meluas ke
bagian sistem lain yang tidak mengalami gangguan.

3.6. Kriteria Sistem Tenaga Listrik

Kriteria sistem tenaga listrik disusun berdasarkan dokumen acuan dan standard yang
berlaku. Kriteria ini penting dalam melakukan analisa sistem tenaga listrik untuk
mengetahui kondisi sistem yang dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 6
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

1. Aman
Hasil simulasi menunjukkan suatu parameter dalam kondisi baik dan sistem dapat
beroperasi secara terus menerus.
2. Perlu Perhatian
Hasil simulasi menunjukkan suatu parameter dalam kondisi tidak baik dan perlu
mendapat perhatian karena apabila dioperasikan secara terus menerus akan
berakibat suatu kegagalan sistem.

3.9.1. Kriteria Tegangan

Berdasarkan dokumen Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code), level
tegangan pada sistem kelistrikan di Indonesia beserta batasan nilai normal yang
diizinkan untuk beroperasi secara terus menerus dalam sistem dapat diamati pada
tabel berikut.

Tabel III-1. Kriteria Tegangan Sesuai Dokumen Grid Code (Connection Code 3.2)
Level Persentase Persentase Tegangan Tegangan
No Tegangan Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas
(kV) (%) (%) (kV) (kV)

1 20 -10 +5 18 21

2 70 -10 +5 63 73,5

3 150 -10 +5 135 157,5

4 275 -5 +5 261,25 288,75

5 500 -5 +5 475 525

3.9.2. Kriteria Frekuensi

Berdasarkan dokumen Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code), frekuensi
sistem harus dijaga pada kondisi normal secara kontinu dengan memperhatikan
keseimbangan daya yaitu daya yang dibangkitkan oleh unit pembangkitan harus dapat
memenuhi seluruh kebutuhan beban sistem dan juga rugi-rugi jaringan. Kriteria
frekuensi sistem seperti yang ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel III-2. Kriteria Frekuensi Sistem Sesuai Dokumen Grid Code (Operation Code 3.1)
Batas Bawah Batas Atas
Keterangan
(Hz) (Hz)

Diizinkan hanya untuk kondisi darurat dan dalam


50,50 52,00
waktu yang sangat singkat

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 7
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Diizinkan hanya untuk kondisi transien dan dalam


50,20 50,50
waktu yang singkat

49,80 50,20 Kondisi normal dan dapat beroperasi secara kontinu

Diizinkan hanya untuk kondisi transien dan dalam


49,50 49,80
waktu yang singkat

Diizinkan hanya untuk kondisi darurat dan dalam


47,00 49,50
waktu yang sangat singkat

Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan unyuk mempertahankan


frekuensi sistam supaya tetap berapa dalam kondisi normal yaitu antara lain:

a. Aksi governor unit pembangkit (pengendalian primer)


b. Unit pembangkit yang memililki AGC (pengendalian sekunder)
c. Perintah pengelola operasi sistem PT PLN (Persero) ke unit pembangkit untuk
menaikkan dan menurunkan tingkat pembebanan unit pembangkit dalam rangka
mengantisipasi perubahan beban
d. Penurunan tegangan dalam rangka menurunkan beban sistem
e. Pengurangan beban secara manual
f. Peralatan pelepasan beban otomatis dengan relai frekuensi rendah
g. Pelepasan generator oleh relai frekuensi lebih
h. Semua jenis pembangkit termasuk pembangkit EBT intermitten harus
berkontribusi dalam menjaga kualitas frekuensi

Disamping itu, desain unit pembangkit yang terhubung dengan sistem harus mempu
memiliki spesifikasi teknis dalam hal variasi frekuensi seperti yang ditampilkan pada
tabel berikut.

Tabel III-3. Batas Rentang Frekuensi Operasi Unit Pembangkit Sesuai Dokumen Grid Code
(Connection Code 3.1)
Batas Bawah Batas Atas
Rentan Waktu Operasi
(Hz) (Hz)

51,50 52,00 Beroperasi selama paling singkat 15 menit

51,00 51,50 Beroperasi selama paling singkat 90 menit

49,00 51,00 Beroperasi secara terus menerus

47,50 49,00 Beroperasi selama paling singkat 90 menit

47,00 47,50 Beroperasi selama paling singkat 15 menit

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 8
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

3.9.3. Kriteria Pembebanan Transformer

Berdasarkan dokumen RUPTL 2021-2023, kriteria pembebanan transformer dalam


sistem dapat diamati pada tabel berikut.

Tabel III-4. Kriteria Pembebanan Transformer Sesuai Dokumen RUPTL (Subbab 2.3.1)
Batas Bawah Batas Atas
Penjelasan
(%) (%)

0 70 Beroperasi secara terus menerus

Indikasi penambahan kapasitas transformer dengan


70 90
uprating atau penambahan unit transformer

3.9.4. Kriteria Pembebanan Transmisi

Berdasarkan dokumen RUPTL 2021-2023, pembebanan transmisi harus


mempertimbangkan kriteria kontingensi N-1 yaitu apabila ada salah satu sirkit
mengalami gangguan atau sedang dalam pemeliharaan maka sirkit lainnya harus
dapat memikul beban tersebut. Kriteria pembebanan transmisi dapat diamati pada
tabel berikut.

Tabel III-5. Kriteria Pembebanan Transmisi Sesuai Dokumen RUPTL (Subbab 2.3.1)
Batas Bawah Batas Atas
Penjelasan
(%) (%)

0 50 Beroperasi secara terus menerus

50 100 Indikasi tidak memenuhi kriteria kontingensi N-1

3.9.5. Kriteria Faktor Daya

Berdasarkan dokumen Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code), seluruh
pembangkit yang sinkron dengan sistem harus mampu menyalurkan daya baik daya
aktif maupun daya reaktif sesuai kriteria faktor daya di titik terminal pembangkit
tersebut. Kriteria faktor daya dapat diamati pada tabel berikut.

Tabel III-6. Kriteria Faktor Daya Sesuai Dokumen Grid Code (Connection Code 4.4.2.5)
Faktor
Kondisi Keterangan
Daya

Lagging
0,85 Fasa tegangan mendahului fasa arus
(Induktif)

Leading
0,90 Fasa arus mendahului fasa tegangan
(Kapasitif)

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 9
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

3.9.6. Kriteria Harmonisa dan Flicker

Berdasarkan dokumen Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code), besar nilai
THD maksimum pada setiap titik sambung dalam kondisi operasi normal dan pada
kondisi keluar terencana dan tidak terencana harus memenuhi batas distorsi sebagai
berikut.

Tabel III-7. Kriteria Nilai Total Harmonic Distortion (THD) Sesuai Dokumen Grid Code
(Connection Code 3.3.1)
Distorsi Distorsi
Tegangan
Harmonik Harmonik
Titik Sambung
Individu Total
(kV)
(%) (%)

66 3,0 5,0

150 1,5 2,5

275 1,0 1,5

500 1,0 1,5

Sedangkan batas distorsi arus pada titik sambung per level tegangan dengan
membandingkan antara nilai arus hubung singkat dengan arus beban dapat diamati
pada tabel berikut.

Tabel III-8. Kriteria Nilai Batas Distorsi Arus Sesuai Dokumen Grid Code (Connection Code 3.3.1)
Batasan Distorsi Harmonik Arus
Ishort-circuit / (%)
Iload
Vn ≤ 66 kV 66 ≤ Vn ≤ 150 kV Vn ≥ 150 kV

X < 20 5,0 2,5 2,5

20 ≤ X < 50 8,0 4,0 4,0

50 ≤ X < 100 12,0 6,0 -

100 ≤ X ≤ 1000 15,0 7,5 -

X > 1000 20,0 10,0 -

Sementara itu, berdasarkan dokumen Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid
Code) tingkat keparahan kelip (flicker) yang dapat diterima untuk beban yang
tersambung ke jaringan dibagi menjadi dua, yaitu flicker jangka pendek (Pst) dan
flicker angka panjang (Plt) seperti yang tertampil pada tabel berikut.

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : III - 10
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Tabel III-9. Kriteria Nilai Batas Flicker Arus Sesuai Dokumen Grid Code (Connection Code 3.4)
Batasan Flicker
Tipe Flicker
Vn ≤ 66 kV 66 ≤ Vn ≤ 500 kV

Pst 0,8 1,0

Plt 0,6 0,8

PT XINYI GLASS INDONESIA


POWER GENERATION GRID CONNECTION
FEASIBILITY STUDY

NOMOR PERJANJIAN PT PRIMA LAYANAN


XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 NASIONAL ENJINIRING

BAB IV
KONDISI SISTEM KELISTRIKAN DAN PERENCANAAN
PENGEMBANGAN

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : IV - i
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iii
BAB IV KONDISI SISTEM KELISTRIKAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN ......... 1
4.1. Kondisi Eksisting ..................................................................................................... 1
4.2. Kondisi Pembangkit Eksisting ................................................................................. 2
4.3. Kondisi Beban Eksisting ......................................................................................... 2
4.4. Kondisi Aliran Daya Eksisting ................................................................................. 3
4.5. Kondisi Arus Hubung Singkat Eksisting .................................................................. 3
4.6. Kondisi Perencanaan Pengembangan Beban ......................................................... 4

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : IV - ii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV-1. Single Line Diagram GI BKMS (Sumber: BKMS) ............................................ 1


Gambar IV-2. Single Line Diagram GI BKMS ke Gardu XINYI (Sumber: BKMS) ................... 2
Gambar IV-3. Kondisi Aliran Daya Eksisting Sistem BKMS ................................................... 3
Gambar IV-4. Kondisi Arus Hubung Singkat Eksisting Sistem BKMS.................................... 4

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : IV - iii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR TABEL

Tabel IV-1. Rekap Kapasitas Pembangkit XINYI (Sumber: XINYI) ........................................ 2

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : IV - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

BAB IV
KONDISI SISTEM KELISTRIKAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN

4.1. Kondisi Eksisting

Sistem kelistrikan BKMS akan disuplai dari Gardu Induk 150 kV BKMS. GI tersebut
akan di suplai dari jaringan Jawa, Madura, dan Bali milik PLN melalui GI 150 kV
Bungah. GI tersebut akan disuplai oleh dua GI, yaitu GI 150 kV Manyar dan GI 150 kV
Paciran. Kedua GI tersebut milik PLN. GI Manyar akan terhubung ke GI Bungah
melalui SKTT (Salura Kabel Tegangan Tinggi), sementara dan GI Paciran akan
terhubung melalui SUTT. Titik penyambungan XINYI dengan Sistem Kelistrikan BKMS
melalui gardu pelanggan 20 kV yang berada di selatan pabrik. Gardu tersebut akan
terhubung ke Gardu Induk (GI) 150 kV BKMS menggunakan dua sirkuit kabel
tegangan menengah XLPE CU-3x1C 630 sqmm sepanjang 1 km. Berikut ini adalah
gambar single line diagram dari GI BKMS ke gardu XINYI.

Gambar IV-1. Single Line Diagram GI BKMS


(Sumber: BKMS)

PT MEDCO CAHAYA GEOTHERMAL


HAL : IV - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar IV-2. Single Line Diagram GI BKMS ke Gardu XINYI


(Sumber: BKMS)

4.2. Kondisi Pembangkit Eksisting

Selain mendapatkan suplai listrik dari system BKMS, XINYI juga berencana akan
memiliki sejumlah pembangkit, yaitu PLTU, PLTD dan PLTS. PLTU akan terdiri atas
2x9 MW. Sedangkan PLTD akan terdiri atas 3x1,6 MW. Sementara PLTS akan terdiri
atas 27 MWp. PLTU dan PLTS akan beroperasi pada kondisi normal. Ini berarti kedua
pembangkit tersebut akan parallel dengan system BKMS. Sementara PLTD akan
mensuplai beban pada kondisi emergency.

Tabel IV-1. Rekap Kapasitas Pembangkit XINYI


(Sumber: XINYI)
Total Daya Mampu
Jumlah Kapasitas
Pembangkit Kapasitas Netto
Unit per Unit (MW)
(MW) (MW)

PLTU 1 9 9 9

PLTD 3 1,64 4,92 4,92

PLTS 1 27 27 27

Total 6 40,92 40,92

4.3. Kondisi Beban Eksisting

Beban-beban pada XINYI disuplai pada dua level tegangan yaitu tegangan 10 kV dan
400 V. Terdapat beberapa beban tegangan menengah yaitu, Centrifuge Pump dengan
kapasitas masing-masing 1,4 MW. Sedangkan beban sisanya akan disuplai tegangan
rendah setelah diturunkan melalui trafo distribusi 10kV/400 V.

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : IV - 3
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

4.4. Kondisi Aliran Daya Eksisting

Pada tahun 2024 ini diasumsikan belum ada pelanggan yang masuk sehingga GI
BKMS belum memiliki beban. Kondisi aliran daya eksisting system BKMS pada tahun
ini menunjukkan nilai parameter tegangan yang memenuhi kriteria Grid Code. Tidak
ada tegangan dibawah dari batas tegangan minimum 135,0 kV dan diatas dari batas
tegangan maksimum 157,5 kV. Sementara itu, nilai pembebanan transmisi dan trafo
belum melebihi kriteria yaitu untuk transmisi maksimum 50% dan trafo maksimum
70%. Kondisi aliran daya eksisting Sistem BKMS tahun 2023 seperti yang ditampilkan
pada gambar berikut.

Gambar IV-3. Kondisi Aliran Daya Eksisting Sistem BKMS

4.5. Kondisi Arus Hubung Singkat Eksisting

Kondisi arus hubung singkat eksisting Sistem BKMS pada tahun 2023 menunjukkan
nilai baik gangguan 3 phasa maupun 1 phasa ke tanah berada dibawah nilai breaking
capacity peralatan circuit breaker. Kondisi arus hubung singkat eksisting Sistem BKMS
tahun 2023 seperti yang ditampilkan pada gambar berikut.

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : IV - 4
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar IV-4. Kondisi Arus Hubung Singkat Eksisting Sistem BKMS

4.6. Kondisi Perencanaan Pengembangan Beban

Proyeksi beban pada tahun 2024 saat XINYI beroperasi akan mempertimbangkan
calon pelanggan yang sudah berkontrak dengan BKMS. Diperkirakan terdapat 25
MVA beban pelanggan yang akan terhubung ke GI BKMS sisi 20 kV.

PT XINYI GLASS INDONESIA


POWER GENERATION GRID CONNECTION
FEASIBILITY STUDY

NOMOR PERJANJIAN PT PRIMA LAYANAN


XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 NASIONAL ENJINIRING

BAB V
SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGKIT

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : V - i
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iii
BAB V SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGKIT ....................................................................... 1
5.1. Spesifikasi Teknis Pembangkit ............................................................................... 1
5.2. Single Line Diagram................................................................................................ 1

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : V - ii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR GAMBAR

Gambar V-2. Single Line Diagram Interkoneksi PT Xinyi Glass Indonesia ............................ 2

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : V - iii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR TABEL

No table of contents entries found.

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : V - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

BAB V
SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGKIT

5.1. Spesifikasi Teknis Pembangkit

Selain mendapat suplai listrik dari GI BKMS, terdapat tiga jenis pembangkit yang akan
juga terhubung ke PT Xinyi Glass Indonesia, yaitu PLTU, PLTD dan PLTS. PLTU
berkapasitas 1x9 MW, PLTD berkapasitas 3x1,6 MW, sedangkan PLTS berkapasitas
27 MWp. Spesifikasi teknis tersebut akan dijadikan input data dalam melakukan
simulasi analisa sistem tenaga menggunakan software DigSILENT Power Factory.
Daya aktif unit pembangkit sebesar 40,8 MW dengan power factor 0,85 lagging atau
0,9 leading.

Unit pembangkit akan dilengkapi dengan peralatan kontrol antara lain governor
sebagai kontrol pengaturan frekuensi dan exciter sebagai kontrol pengaturan
tegangan. Disamping itu unit pembangkit juga akan dilengkapi dengan pss untuk
mengendalikan kestabilan sistem.

5.2. Single Line Diagram

PT Xinyi Glass Indonesia akan terkoneksi dengan Sistem Kelistrikan Provinsi Jawa
Timur melalui GI 150 kV Bungah dan GI 150 kV BKMS. Dari sisi 20 kV di GI 150 kV
BKMS tersebut akan ada 2 (dua) sirkit dengan konduktor XLPE CU 3x1C 630 sqmm
(Arus 2x898 A) sepanjang sekitar 1 km. Rating arus peralatan sisi gardu induk
diasumsikan 1.250 A dan busbar 2.000 A dengan nilai ketahanan terhadap arus
hubung singkat sebesar 25 kA selama 1 s. Single line diagram interkoneksi seperti
ditampilkan pada gambar berikut.

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : V - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar V-2. Single Line Diagram Interkoneksi PT Xinyi Glass Indonesia

PT XINYI GLASS INDONESIA


POWER GENERATION GRID CONNECTION
FEASIBILITY STUDY

NOMOR PERJANJIAN PT PRIMA LAYANAN


XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 NASIONAL ENJINIRING

BAB VI
HASIL SIMULASI DAN ANALISA

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - i
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iii
BAB VI HASIL SIMULASI DAN ANALISA ............................................................................. 1
6.1. Analisa Aliran Daya................................................................................................. 1
6.1.1. Skenario Pembangunan Tahap 1 Tahun 2024 ................................................. 2
6.1.2. Skenario Pembangunan Tahap 2 Tahun 2025 ................................................. 1
6.2. Analisa Hubung Singkat .......................................................................................... 1
6.2.1. Skenario Pembangunan Tahap 1 Tahun 2024 ................................................. 1
6.2.2. Skenario Pembangunan Tahap 2 Tahun 2025 ................................................. 1
6.3. Analisa Kestabilan Transien .................................................................................... 1
6.3.1. Kestabilan Transien Parameter Frekuensi ....................................................... 1
6.3.2. Kestabilan Transien Parameter Tegangan ....................................................... 4
6.3.3. Kestabilan Transien Parameter Sudut Rotor .................................................... 6
6.4. Analisa Harmonisa dan Flicker................................................................................ 8
6.4.1. Analisa Harmonisa ........................................................................................... 8
6.4.2. Analisa Flicker ................................................................................................. 9
6.5. Analisa Koordinasi Proteksi .................................................................................... 9
6.5.1. Section 1........................................................................................................ 10
6.5.2. Section 2........................................................................................................ 11
6.5.3. Section 3........................................................................................................ 12

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - ii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR GAMBAR

Gambar VI-1. Hasil Simulasi Aliran Daya Tahap 1 Tahun 2024 ............................................ 1
Gambar VI-2. Hasil Simulasi Aliran Daya Tahap 2 Tahun 2025 ............................................ 1
Gambar VI-5. Hasil Simulasi Hubung Singkat Tahap 1 Tahun 2024 ..................................... 1
Gambar VI-6. Hasil Simulasi Hubung Singkat Tahap 2 Tahun 2025 ..................................... 1
Gambar VI-7. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Frekuensi Tahap 1 Tahun 2024
Ketika PLTU XINYI 9 MW Lepas ........................................................................................... 2
............................................................................................................................................. 2
Gambar VI-8. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Frekuensi Tahap 2 Tahun 2025
Ketika PLTU XINYI 9 MW Lepas ........................................................................................... 2
Gambar VI-9. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Frekuensi Tahap 1 Tahun 2024
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit ............................................................. 3
Gambar VI-10. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Frekuensi Tahap 2 Tahun 2025
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit ............................................................. 3
Gambar VI-11. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 1 Tahun 2024
Ketika PLTU XINYI 9 MW Lepas ........................................................................................... 4
Gambar VI-12. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 2 Tahun 2025
Ketika PLTU XINYI 9 MW Lepas ........................................................................................... 5
Gambar VI-13. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 1 Tahun 2024
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit ............................................................. 5
Gambar VI-14. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 2 Tahun 2025
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit ............................................................. 6
Gambar VI-13. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 1 Tahun 2024
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit ............................................................. 7
Gambar VI-14. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 2 Tahun 2025
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit ............................................................. 7
Gambar VI-15. Koordinasi Proteksi Section 1 ..................................................................... 10
Gambar VI-16. Koordinasi Proteksi Section 2 ..................................................................... 11
Gambar VI-17. Koordinasi Proteksi Section 3 ..................................................................... 12

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - iii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR TABEL

Tabel VI-1. Perbandingan Beban Tahap 1 dan Tahap 2 ....................................................... 1


Tabel VI-2. Hasil Mutu Tegangan Tahap 1Tahun 2024 ......................................................... 2
Tabel VI-3. Pembebanan Saluran Tahap 1Tahun 2024 ........................................................ 3
Tabel VI-4. Pembebanan Trafo Tahap 1Tahun 2024 ............................................................ 3
Tabel VI-5. Hasil Mutu Tegangan Tahap 2 Tahun 2025 ........................................................ 1
Tabel VI-6. Pembebanan Saluran Tahap 2 Tahun 2025 ....................................................... 1
Tabel VI-7. Pembebanan Trafo Tahap 2 Tahun 2025 ........................................................... 2
Tabel VI-8. Hasil Simulasi Hubung Singkat Tahap 1 Tahun 2024 ......................................... 1
Tabel VI-9. Hasil Simulasi Hubung Singkat Tahap 2 Tahun 2025 ......................................... 1
Tabel VI-10. Hasil Simulasi Harmoisa Tahap 1 Tahun 2024 ................................................. 8
Tabel VI-11. Hasil Simulasi Harmoisa Tahap 2 Tahun 2025 ................................................. 8
Tabel VI-12. Kriteria Flicker sesuai Grid Code....................................................................... 9

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 5
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Mohon ditampilkan nilai


BAB VI transfer daya pada
HASIL SIMULASI DAN ANALISA analisis load flow saat
kondisi beban dasar,
beban puncak, malam
hari, dan siang hari
6.1. Analisa Aliran Daya

Skenario yang akan dilakukan dalam analisa aliran daya adalah sebagai berikut:

a. Pembangunan Tahap 1 Tahun 2024


b. Pembangunan Tahap 2 Tahun 2025

Skenario diatas akan disimulasikan dengan menyesuaikan beban pada masing-


masing skenario. Pada pembangunan Tahap 2, terdapat penambahan beban
sehingga beban yang disuplai lebih besar dibandingkan dengan Pembangunan Tahap
1. Adapun perbandingan beban pada masing-masing skenario dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel VI-1. Perbandingan Beban Tahap 1 dan Tahap 2


Kapasitas
Trafo Beban Tahap 1 Tahap 2
(kW)
Centrifuge Pump #1 1400 V V
Main #1 Centrifuge Pump #3 1400 V V
Centrifuge Pump #5 1400 V V
Centrifuge Pump #2 1400 V V
Main #2
Centrifuge Pump #4 1400 V V
ab line mixer 1 206 V V
1TM ab line mixer 2 206 V V
cd line mixer 3 206 V V
cd line mixer 1 206 V V
2TM cd line mixer 2 206 V V
ab line mixer 3 206 V V
a-line tin bath electric heating 1 720 V V
a-line tin bath electric heating 2 773 V V
TMa11 a-line annealing klin heating 500 V V
B1 line tin bath electric heating 3 660 V V
B1 line tin bath electric heating 4 690 V V
A-line tin bath electric heating 5 780 V V
TMa12 A-line tin bath electric heating 6 840 V V
B1 line tin bath electric heating 5 675 V V
B1 line tin bath electric heating 1 705 V V
B1 line tin bath electric heating 2 630 V V
TMb11 B1 line annealing klin heating 486 V V
a-line tin bath electric heating 3 780 V V
a-line tin bath electric heating 4 765 V V
TMb12 A-line tin bath electric heating 7 735 V V

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

A-line tin bath electric heating 8 728 V V


B1 line tin bath electric heating 6 600 V V
b2UPS power supply one 160 V X
TMb211
b2 tin bath electric heating 1 690 V X
TMb212 b2 tin bath electric heating 2 780 V X
TMb213 b2 tin bath electric heating 2 780 V X
Selain itu, pada simulasi aliran daya ini juga mengoperasikan PLTU untuk mensuplai
kebutuhan daya di internal XINYI. Sementara itu, PLTD tetap dinonaktifkan karena
memang dirancang untuk kondisi darurat ketika suplai dari GI BKMS hilang.
Sedangkan, PLTS diasumsikan juga tidak beroperasi karena PLTS bersifat
intermittent dan kondisi ini dianggap sebagai kondisi worst case sehingga
pembebanan trafo dan saluran dari GI Bungah-GI BKMS-GH XINYI menjadi lebih
maksimal.

6.1.1. Skenario Pembangunan Tahap 1 Tahun 2024

Simulasi yang dilakukan pada skenario pembangunan tahap 1 yang direncanakan


akan beroperasi di tahun 2024 dapat diamati pada tabel dan gambar dibawah. Hasil
simulasi menunjukkan nilai sebagai berikut:

a. Hasil mutu tegangan gardu induk Bungah, BKMS dan gardu hubung XINYI dalam
kondisi Aman.
b. Pembebanan saluran transmisi GI Bungah – GI BKMS dan saluran distribusi GI
BKMS – GH XINYI dalam kondisi Aman.
c. Pembebanan trafo di GI BKMS dan XINYI masih dalam kondisi Aman, kecuali
trafo TMa11 dan TMb11 yang mengalami overload serta Trafo Utama XINYI#2
dan trafo TMa12 yang berbeban secara berturut-turut 74,9% dan 75,2% sehingga
perlu perhatian khusus.

Tabel VI-2. Hasil Mutu Tegangan Tahap 1Tahun 2024


Standard
Tegangan
Tegangan (kV) Tegangan
No Bus Nominal Simulasi Kesimpulan
(kV) Batas Batas (kV)
Bawah Atas

1 GI Bungah 150,0 135,0 157,5 150,0 Aman

150,0 135,0 157,5 149,8 Aman


2 GI BKMS
20,0 18,0 21,0 19,8 Aman

20,0 18,0 21,0 19,8 Aman


3 GH XINYI
10,0 9,0 10,5 10,3 Aman

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 3
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Tabel VI-3. Pembebanan Saluran Tahap 1Tahun 2024

Standard Pembebanan
Pembebanan Saluran
No Saluran Kesimpulan
Saluran Simulasi
(%) (%)

1 SUTT Bungah – BKMS #1 ≤ 50 9,2 Aman

2 SUTT Bungah – BKMS #2 ≤ 50 9,2 Aman

3 SKTM BKMS – XINYI #1 ≤ 80 3,1 Aman

4 SKTM BKMS – XINYI #2 ≤ 80 15,0 Aman

Tabel VI-4. Pembebanan Trafo Tahap 1Tahun 2024

Standard Pembebanan
Pembebanan Trafo
No Trafo Kesimpulan
Trafo Simulasi
(%) (%)

1 Trafo GI BKMS #1 ≤ 70 23,9 Aman

2 Trafo GI BKMS #2 ≤ 70 36,1 Aman

3 Trafo Utama XINYI #1 ≤ 70 15,6 Aman Mohon dicantumkan


rekomendasi terkait
4 Trafo Utama XINYI #2 ≤ 70 74,9 Perlu Perhatian kondisi trafo pada tabel
disamping pada BAB
VIII apa yang harus
5 Trafo 1TM ≤ 70 51,2 Aman
dilakukan agar trafo
tersebut aman
6 Trafo TMa11 ≤ 70 109,0 Overload

7 Trafo TMa12 ≤ 70 75,2 Aman

8 Trafo 2TM ≤ 70 51,0 Aman

9 Trafo TMb11 ≤ 70 109,3 Overload

10 Trafo TMb12 ≤ 70 67,3 Aman

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 5
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar VI-1. Hasil Simulasi Aliran Daya Tahap 1 Tahun 2024

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 5
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

6.1.2. Skenario Pembangunan Tahap 2 Tahun 2025

Simulasi yang dilakukan pada skenario pembangunan tahap 2 yang direncanakan


akan beroperasi di tahun 2025 dapat diamati pada tabel dan gambar dibawah. Hasil
simulasi menunjukkan nilai sebagai berikut:

a. Hasil mutu tegangan gardu induk Bungah, BKMS dan gardu hubung XINYI dalam
kondisi Aman.
b. Pembebanan saluran pada transmisi GI Bungah – GI BKMS dan saluran distribusi
GI BKMS – GH XINYI dalam kondisi Aman.
c. Pembebanan trafo di GI BKMS dan XINYI masih dalam kondisi Aman, kecuali
trafo TMa11 dan TMb11 yang mengalami overload serta Trafo Utama XINYI#2
dan trafo TMa12 yang berbeban secara berturut-turut 74,2% & 74,8% sehingga
perlu perhatian khusus.

Tabel VI-5. Hasil Mutu Tegangan Tahap 2 Tahun 2025


Standard
Tegangan
Tegangan (kV) Tegangan
No Bus Nominal Simulasi Kesimpulan
(kV) Batas Batas (kV)
Bawah Atas

1 GI Bungah 150,0 135,0 157,5 150,0 Aman

150,0 135,0 157,5 149,8 Aman


2 GI BKMS
20,0 18,0 21,0 19,8 Aman

20,0 18,0 21,0 19,8 Aman


3 GH XINYI
10,0 9,0 10,5 10,2 Aman

Tabel VI-6. Pembebanan Saluran Tahap 2 Tahun 2025

Standard Pembebanan
Pembebanan Saluran
No Saluran Kesimpulan
Saluran Simulasi
(%) (%)

1 SUTT Bungah – BKMS #1 ≤ 50 9,8 Aman

2 SUTT Bungah – BKMS #2 ≤ 50 9,8 Aman

3 SKTM BKMS – XINYI #1 ≤ 80 3,3 Aman

4 SKTM BKMS – XINYI #2 ≤ 80 14,9 Aman

5 SKTM BKMS – XINYI #3 ≤ 80 8,9 Aman

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Tabel VI-7. Pembebanan Trafo Tahap 2 Tahun 2025

Standard Pembebanan
Pembebanan Trafo
No Trafo Kesimpulan
Trafo Simulasi
(%) (%)

1 Trafo GI BKMS #1 ≤ 70 24,0 Aman

2 Trafo GI BKMS #2 ≤ 70 40,3 Aman

3 Trafo Utama XINYI #1 ≤ 70 16,8 Aman

4 Trafo Utama XINYI #2 ≤ 70 74,2 Aman

5 Trafo Utama XINYI #3 ≤ 70 21,1 Aman


Mohon dicantumkan
5 Trafo 1TM ≤ 70 50,9 Aman rekomendasi terkait
kondisi trafo pada tabel
6 Trafo TMa11 ≤ 70 108,4 Overload disamping pada BAB
VIII apa yang harus
dilakukan agar trafo
7 Trafo TMa12 ≤ 70 74,8 Aman
tersebut aman
8 Trafo 2TM ≤ 70 50,4 Aman

9 Trafo TMb11 ≤ 70 108,0 Overload

10 Trafo TMb12 ≤ 70 66,5 Aman

11 Trafo TMb211 ≤ 70 28,0 Aman

12 Trafo TMb212 ≤ 70 25,7 Aman

13 Trafo TMb213 ≤ 70 25,7 Aman

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar VI-2. Hasil Simulasi Aliran Daya Tahap 2 Tahun 2025

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

6.2. Analisa Hubung Singkat

Skenario yang akan dilakukan dalam analisa hubung singkat adalah sebagai berikut:

a. Pembangunan Tahap 1 Tahun 2024


b. Pembangunan Tahap 2 Tahun 2025

Skenario diatas akan disimulasikan dengan menyesuaikan beban pada masing-


masing skenario seperti yang ditampilkan pada tabel VI-1.

Selain itu, pada simulasi hubung singkat ini juga mengoperasikan PLTU untuk
mensuplai kebutuhan daya operasional pabrik XINYI. Sementara itu, PLTD tetap
dinonaktifkan karena memang dirancang untuk kondisi darurat ketika suplai dari GI
BKMS hilang. Sedangkan, PLTS diasumsikan juga tidak beroperasi karena PLTS
bersifat intermittent dan kondisi ini dianggap sebagai kondisi worst case sehingga
pembebanan trafo dan saluran dari GI Bungah-GI BKMS-GH XINYI menjadi lebih
maksimal.

Pada Analisa hubung singkat ini dilakukan hubung singkat 3 phasa dan 1 phasa. Nilai
arus hubung singkat baik gangguan 3 phasa maupun 1 phasa ke tanah berada
dibawah nilai breaking capacity peralatan circuit breaker yang terpasang. Hasil
simulasi hubung singkat seperti yang ditampilkan pada tabel dan gambar berikut.

6.2.1. Skenario Pembangunan Tahap 1 Tahun 2024

Simulasi yang dilakukan pada skenario pembangunan tahap 1 yang direncanakan


akan beroperasi di tahun 2024 dapat diamati pada tabel dan gambar dibawah. Hasil
simulasi menunjukkan nilai arus hubung singkat baik 3 phasa maupun 1 phasa ke
tanah lebih kecil dari breaking capacity dari peralatan circuit breaker yang terpasang.

Tabel VI-8. Hasil Simulasi Hubung Singkat Tahap 1 Tahun 2024


Breaking Simulasi Hubung
Tegangan Capacity Singkat (kA)
No Gardu Induk Nominal Circuit Kesimpulan
(kV) Breaker 1 Phasa
(kA) 3 Phasa
ke Tanah

1 GI Bungah 150 40 7,970 9,074 Aman

150 40 6,965 8,115 Aman


2 GI BKMS
20 31,5 17,485 9, 535 Aman

20 31,5 17,298 9,529 Aman


3 GH XINYI
10 31,5 29,976 29,506 Aman

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar VI-5. Hasil Simulasi Hubung Singkat Tahap 1 Tahun 2024

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

6.2.2. Skenario Pembangunan Tahap 2 Tahun 2025

Simulasi yang dilakukan pada skenario pembangunan tahap 2 yang direncanakan


akan beroperasi di tahun 2025 dapat diamati pada tabel dan gambar dibawah. Hasil
simulasi menunjukkan nilai arus hubung singkat baik 3 phasa maupun 1 phasa ke
tanah lebih kecil dari breaking capacity dari peralatan circuit breaker yang terpasang.

Tabel VI-9. Hasil Simulasi Hubung Singkat Tahap 2 Tahun 2025


Breaking Simulasi Hubung
Tegangan Capacity Singkat (kA)
No Gardu Induk Nominal Circuit Kesimpulan
(kV) Breaker 1 Phasa
(kA) 3 Phasa
ke Tanah

1 GI Bungah 150 40 7,970 9,074 Aman

150 40 6,965 8,115 Aman


2 GI BKMS
20 31,5 17,485 12,054 Aman

20 31,5 17,298 11,964 Aman

3 GH XINYI 10 31,5 29,935 29,506 Aman

10 31,5 6,450 0,000 Aman

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar VI-6. Hasil Simulasi Hubung Singkat Tahap 2 Tahun 2025

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

6.3. Analisa Kestabilan Transien

Skenario studi untuk analisa kestabilan transien adalah lepasnya 1 unit pembangkit
PLTU XINYI 9 MW dan hilangnya output PLTS 90% dalam waktu 1 menit dengan
1. Untuk analisis kontingensi
rincian sebagai berikut: N-1 untuk sistem jaringan
distribusi masih belum ada
a. Tahun 2024
2. Untuk analisis kestabilan
• Lepasnya pembangkit PLTU XINYI 9 MW transien lepasnya
pembangkit PLTU dan PLTS
• Hilangnya output PLTS 90% dalam waktu 1 menit selama 1 menit berdasarkan
standard apa?
b. Tahun 2025
3. Apakah sudah
• Lepasnya pembangkit PLTU XINYI 9 MW mempertimbangkan beban
pada GI BKMS? mengingat
• Hilangnya output PLTS 90% dalam waktu 1 menit GI BKMS tidak hanya untuk
suplai ke XYG
Pada skenario pertama, akan disimulasikan dengan urutan kejadian yang dialami
sistem yaitu:

a. t = 1 s : Gangguan di unit pembangkit


b. t = 1,02 s : Trip circuit breaker
c. t = 30 s : Durasi simulasi

Pada skenario kedua, akan disimulasikan dengan urutan kejadian yang dialami sistem
yaitu:

a. t = 0 s : Output PLTS mulai hilang


b. t = 60 s : Output PLTS hilang 90%

Analisa kestabilan transien akan mengamati parameter frekuensi, tegangan dan sudut
rotor pada GI BKMS.

6.3.1. Kestabilan Transien Parameter Frekuensi

a. Skenario lepasnya pembangkit PLTU XINYI 9 MW


Hasil simulasi kestabilan transien untuk parameter frekuensi saat lepasnya
pembangkit PLTU XINYI 9 MW dapat dikategorikan dalam kondisi aman beroperasi
secara terus menerus karena berada dalam rentang nilai aman sesuai yang diatur
dalam Grid Code (batas bawah: 49,8 Hz, batas atas: 50,2 Hz).

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar VI-7. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Frekuensi Tahap 1 Tahun 2024
Ketika PLTU XINYI 9 MW Lepas

Gambar VI-8. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Frekuensi Tahap 2 Tahun 2025
Ketika PLTU XINYI 9 MW Lepas

b. Skenario hilangnya output PLTS 90% dalam waktu 1 menit

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 3
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Hasil simulasi kestabilan transien untuk parameter frekuensi saat hilangnya output
PLTS 90% selama 1 menit dapat dikategorikan dalam kondisi aman beroperasi secara
terus menerus karena berada dalam rentang nilai aman sesuai yang diatur dalam Grid
Code (batas bawah: 49,8 Hz, batas atas: 50,2 Hz).

Gambar VI-9. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Frekuensi Tahap 1 Tahun 2024
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit

Gambar VI-10. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Frekuensi Tahap 2 Tahun 2025
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 4
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

6.3.2. Kestabilan Transien Parameter Tegangan

a. Skenario lepasnya pembangkit PLTU XINYI 9 MW


Hasil simulasi kestabilan transien parameter tegangan saat lepasnya pembangkit
PLTU XINYI 9 MW dapat dikategorikan dalam kondisi aman beroperasi secara terus
menerus karena berada dalam rentang nilai aman sesuai yang diatur dalam Grid Code
(batas bawah: 135,0 kV, batas atas: 157,5 kV). Titik sambung antara
BKMS dan XYG pada
titik sambung 20 kV

Gambar VI-11. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 1 Tahun 2024
Ketika PLTU XINYI 9 MW Lepas

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 5
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar VI-12. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 2 Tahun 2025
Ketika PLTU XINYI 9 MW Lepas

b. Skenario hilangnya output PLTS 90% dalam waktu 1 menit


Hasil simulasi kestabilan transien untuk parameter tegangan saat hilangnya output
PLTS 90% selama 1 menit dapat dikategorikan dalam kondisi aman beroperasi secara
terus menerus karena berada dalam rentang nilai aman sesuai yang diatur dalam Grid
Code (batas bawah: 135,0 kV, batas atas: 157,5 kV).

Gambar VI-13. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 1 Tahun 2024
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 6
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar VI-14. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 2 Tahun 2025
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit

6.3.3. Kestabilan Transien Parameter Sudut Rotor

a. Skenario lepasnya pembangkit PLTU XINYI 9 MW


Mengingat tidak ada generator lain selain PLTU yang dioperasikan pada skenario ini
maka analisa kestabilan sudut rotor tidak dapat dilakukan.

b. Skenario hilangnya output PLTS 90% dalam waktu 1 menit


Hasil simulasi kestabilan transien untuk parameter sudut rotor saat hilangnya output
PLTS 90% selama 1 menit dapat dikategorikan dalam kondisi aman beroperasi secara
terus menerus karena berada dalam rentang nilai aman (kurang dari 180o).

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 7
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

Gambar VI-13. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 1 Tahun 2024
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit

Gambar VI-14. Hasil Simulasi Kestabilan Transien Parameter Tegangan Tahap 2 Tahun 2025
Ketika Hilangnya Output PLTS 90% selama 1 menit

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 8
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

6.4. Analisa Harmonisa dan Flicker

Pada Analisa dan Flicker akan diamati pengaruh PLTS XINYI 24 MWp terhadap sistem
BKMS.

6.4.1. Analisa Harmonisa

Selain grid BKMS dan PLTU 9 MW, PLTS XINYI 24 MWp juga ikut menyuplai beban
di pabrik XINYI. Namun, mengingat PLTS terdiri atas komponen elektronika daya
seperti inverter maka PLTS ini akan menghasilkan harmonisa. Pada analisa
harmonisa ini diamati pengaruh PLTS tersebut terhadap sistem BKMS. Kemudian
diamati nilai harmonisa tersebut dibandingkan dengan kriteria yang diatur oleh Grid
Code.

a. Skenario Pembangunan Tahap 1 Tahun 2024


Simulasi yang dilakukan pada skenario pembangunan tahap 1 yang direncanakan
akan beroperasi di tahun 2024 dapat diamati pada tabel dibawah. Hasil simulasi
menunjukkan nilai nilai harmoinsa di gardu induk Bungah baik tegangan 150 kV
maupun 20 kV dalam kondisi aman.

Tabel VI-10. Hasil Simulasi Harmoisa Tahap 1 Tahun 2024


Batas Distorsi Nilai Distorsi
Tegangan
Harmonik Harmonik
Titik Sambung Kesimpulan
Total Total
(kV)
(%) (%)

20 5,0 2,9 Aman

150 2,5 1,0 Aman

b. Skenario Pembangunan Tahap 2 Tahun 2025


Simulasi yang dilakukan pada skenario pembangunan tahap 2 yang direncanakan
akan beroperasi di tahun 2025 dapat diamati pada tabel dibawah. Hasil simulasi
menunjukkan nilai nilai harmoinsa di gardu induk Bungah masih dalam kondisi aman
untuk 20 kV, namun untuk tegangan 150 kV dalam kondisi tidak aman.

Tabel VI-11. Hasil Simulasi Harmoisa Tahap 2 Tahun 2025


Batas Distorsi Nilai Distorsi
Tegangan
Harmonik Harmonik
Titik Sambung Kesimpulan
Total Total
(kV)
(%) (%)

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 9
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

20 5,0 4,9 Aman

Mohon diberi
150 2,5 3,0 Tidak Aman
rekomendasi terkait
kesimpulan pada tabel
di samping ini agar
keadaan menjadi aman

6.4.2. Analisa Flicker

PLTS pada umumnya memiliki output yang bervariasi tergantung dari kondisi cuaca,
terutama keadaan awan di atasnya. Mengingat kapasitas PLTS ini cukup besar maka
perlu diamati pengaruhnya terhadap tegangan sistem BKMS. Pada studi ini flicker
yang diakibatkan oleh intermittency PLTS tersebut akan diamati. Nilai flicker ini
nantinya masih masuk dalam kategori aman sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Grid
Code pada tabel berikut.

Tabel VI-12. Kriteria Flicker sesuai Grid Code


Batasan Flicker
Tipe Flicker
Vn ≤ 66 kV 66 ≤ Vn ≤ 500 kV

Pst 0,8 1,0

Plt 0,6 0,8

6.5. Analisa Koordinasi Proteksi

Pada Analisa ini dilakukan koordinasi proteksi OCR (relai arus lebih) untuk
memastikan gangguan dapat diamankan dengan baik oleh peralatan proteksi.
Gangguan yang terjadi tidak hanya diamankan oleh peralatan proteksi utama (main
protection device), namun juga oleh peralatan proteksi cadangan (backup protection
device). Dalam studi ini akan dilakukan studi koordinasi proteksi antara peralatan
proteksi utama dan cadangan dalam tiga section.

1. Section 1 : Proteksi Kabel 20 kV dari GI BKMS ke GH XINYI


2. Section 2 : Proteksi trafo XINYI 20/10 kV 12.5 MVA
3. Section 3 : Proteksi motor 10 kV 1.4 MW
Adapun hasil simulasi koordinasi proteksi ketiga section tersebut adalah sebagai
berikut..
1. Mohon dicantumkan SLD sistem
dengan diberi tanda (kotak atau
lainnya) yang menunjukkan per
section dari sistem koordinasi
proteksi

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 10
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

6.5.1. Section 1

Pada section ini, peralatan yang diproteksi adalah line 20 kV yang menghubungkan
Switchgear 20 kV di GI BKMS dengan Switchgear 20 kV XINYI. Peralatan proteksi
utama adalah OCR pada Switchgear 20 kV XINYI, sedangkan peralatan proteksi
cadangan pada Switchgear 20 kV GI BKMS. Hasil koordinasi antara kedua perlatan
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar VI-15. Koordinasi Proteksi Section 1

Pada gambar di atas terlihat bahwa peralatan proteksi utama (garis merah) dan
peralatan proteksi cadangan (garis hijau) berada di sebelah kiri kurva kerusakan
(damage curve) dari kabel yang dilindungi. Ini berarti bahwa kabel terlindungi dengan
baik oleh kedua peralatan proteksi tersebut. Selain itu, tampak bahwa kurva peralatan
proteksi utama berada di bawah peralatan proteksi cadangan. Ini artinya peralatan
proteksi utama akan bekerja terlebih dahulu sebelum peralatan proteksi cadangan
bekerja apabila terdapat kegagalan pada peralatan proteksi utama. Sehingga terjadi
koordinasi yang baik antara kedua peralatan tersebut.

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 11
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

6.5.2. Section 2

Gambar VI-16. Koordinasi Proteksi Section 2

Pada gambar di atas terlihat bahwa peralatan proteksi utama (garis merah) dan
peralatan proteksi cadangan (garis hijau) berada di sebelah kiri kurva kerusakan
(damage curve) dari trafo yang dilindungi. Ini berarti bahwa trafo terlindungi dengan
baik oleh kedua peralatan proteksi tersebut. Selain itu, tampak bahwa kurva peralatan
proteksi utama berada di bawah peralatan proteksi cadangan. Ini artinya peralatan
proteksi utama akan bekerja terlebih dahulu sebelum peralatan proteksi cadangan
bekerja apabila terdapat kegagalan pada peralatan proteksi utama. Sehingga terjadi
koordinasi yang baik antara kedua peralatan tersebut.

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VI - 12
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

6.5.3. Section 3

Gambar VI-17. Koordinasi Proteksi Section 3

Pada gambar di atas terlihat bahwa peralatan proteksi utama (garis merah) dan
peralatan proteksi cadangan (garis hijau) berada di sebelah kiri kurva kerusakan
(damage curve) dari motor yang dilindungi. Ini berarti bahwa motor terlindungi dengan
baik oleh kedua peralatan proteksi tersebut. Selain itu, kedua kurva juga berada di
sebelah kanan kurva starting motor. Ini menunjukkan bahwa peralatan proteksi tidak
akan bekerja ketika motor sedang start. Lebih jauh, tampak bahwa kurva peralatan
proteksi utama berada di bawah peralatan proteksi cadangan. Ini artinya peralatan
proteksi utama akan bekerja terlebih dahulu sebelum peralatan proteksi cadangan
bekerja apabila terdapat kegagalan pada peralatan proteksi utama. Sehingga terjadi
koordinasi yang baik antara kedua peralatan tersebut.

PT XINYI GLASS INDONESIA


POWER GENERATION GRID CONNECTION
FEASIBILITY STUDY

NOMOR PERJANJIAN PT PRIMA LAYANAN


XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 NASIONAL ENJINIRING

BAB VII
KONSEPTUAL DESAIN

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VII - i
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iii
BAB VII KONSEPTUAL DESAIN .......................................................................................... 1
7.1. Konseptual Desain Gardu Hubung 20 kV................................................................ 1
7.1.1. Standar dan Acuan .......................................................................................... 1
7.1.2. Konsep Desain Gardu Hubung ........................................................................ 1
7.1.3. Daftar Peralatan............................................................................................... 1
7.1.4. Panel Incoming, Outgoing, dan Metering 20 kV Switchgear ............................. 2
7.1.5. Remote Station ................................................................................................ 2
7.1.6. Sistem Pentanahan.......................................................................................... 3
7.1.7. Sistem Proteksi Petir........................................................................................ 4

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VII - ii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR GAMBAR

Gambar VII-1. Konfigurasi Gabungan Remote Station Gardu Hubung .................................. 2


Gambar VII-2. Desain Pembumian Gardu Hubung ............................................................... 3

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VII - iii
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR TABEL

Tabel VII-1. Spesifikasi Desain Pembumian Gardu Hubung.................................................. 3


Tabel VII-2. Spesifikasi Desain Pembumian Gardu Hubung.................................................. 4

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VII - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

BAB VII
KONSEPTUAL DESAIN

7.1. Konseptual Desain Gardu Hubung 20 kV

7.1.1. Standar dan Acuan


Standar dan acuan dalam penyusunan enjiniring desain gardu hubung adalah sebagai
berikut:

a. SPLN D3.029-5: 2021 - Spesifikasi Gardu Mini, Bagian 5: Gardu Bergerak.


b. SPLN D3.029-1: 2021 - Spesifikasi Gardu Mini, Bagian 1: Gardu Compact.
c. SPLN D3.002-1: 2020 - Spesifikasi Transformator Distribusi, Bagian 1:
Transformator Fase Tiga.
d. SPLN D3.020-1: 2019 - Perangkat Hubung Bagi Tegangan Menengah, Bagian 1:
Berinsulasi Udara pada Gardu Distribusi.
e. SPLN D3.016-2: 2018 - Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah, Bagian 2:
Pasangan Dalam.

Dokumen tersebut diatas merupakan standar dan acuan yang masih aktif serta edisi
terakhir yang dikeluarkan.

7.1.2. Konsep Desain Gardu Hubung


Gardu hubung yang akan di XINYI harus memenuhi aspek teknis sesuai kaidah dan
standar yang berlaku.

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep dan spesifikasi peralatan-peralatan
yang akan dipasang pada gardu hubung seperti panel tegangan menengah, trafo
pemakaian sendiri (PS), panel tegangan rendah, kabel tegangan menengah, kabel
tegangan rendah dan catu daya DC dari baterai serta rectifier.

7.1.3. Daftar Peralatan

Peralatan-peralatan yang terpasang pada gardu hubung ini diantaranya sebagai


berikut.
- Panel incoming
- Panel outgoing
- Panel metering
- Kabel tegangan menengah
- Baterai
- Rectifier

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VII - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

- SCADA System
- CCTV System
- Access Control System
- Fire Alarm and Protection System

7.1.4. Panel Incoming, Outgoing, dan Metering 20 kV Switchgear

Mempertimbangkan trafo daya yang terpasang per unit-nya adalah 12,5 MVA maka
rating panel incoming, outgoing, dan metering adalah sebagai berikut.

- Panel Incoming : 630 A


- Panel Outgoing : 630 A
- Panel Metering : 63 A

7.1.5. Remote Station


Mohon rekomendasinya Peralatan remote station Gardu Hubung disusun menggunakan konfigurasi gabungan
terkait apa saja data
dan parameter yang yang merupakan gabungan antara konfigurasi distributed dan centralized, seperti
dibutuhkan untuk
komunikasi antara ditunjukkan pada gambar berikut.
peralatan BKMS dan
XYG, terkait PLTU dan
PLTS XYG

Gambar VII-1. Konfigurasi Gabungan Remote Station Gardu Hubung

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VII - 3
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

7.1.6. Sistem Pentanahan


Desain pembumian gardu hubung terdiri dari peralatan pembumian dengan spesifikasi
seperti pada tabel berikut. Kriteria desain pembumian harus terpenuhi dengan nilai
tahanan pembumian gardu hubung tidak melebih 5 ohm.

Tabel VII-1. Spesifikasi Desain Pembumian Gardu Hubung


No Deskripsi Satuan Volume

1. Kawat Pembumian – Bare Copper Conductor mm2 50

2. Kabel Pembumian – NYAF mm2 16

3. Rel Ekipotensial – Tembaga mm x mm 20 x 5

4. Elektroda Pembumian – Tembaga m 2,5

Seluruh peralatan yang terpasang pada gardu hubung harus dibumikan dengan
menghubungkan setiap bagian konduktif terbuka dengan rel ekipotensial atau terminal
pembumian menggunakan kabel NYAF. Rel ekipotensial dan terminal pembumian
serta terminal netral sisi tegangan rendah akan terhubung satu sama lain melalui mesh
grounding dengan menggunakan kawat bare copper conductor. Mesh grounding
selanjutnya akan terhubung dengan elektroda pembumian dengan jumlah minimal 4
elektroda. Segala bentuk sambungan dari kawat bare copper conductor harus
dilakukan dengan menggunakan exothermic welded. Desain pembumian gardu
hubung dapat diamati pada gambar berikut.

Gambar VII-2. Desain Pembumian Gardu Hubung

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VII - 4
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

7.1.7. Sistem Proteksi Petir


Desain penangkal petir disusun sedemikian rupa sehingga kemungkinan kerusakan
peralatan akibat arus surja dari sambaran petir tidak terjadi. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam desain penangkal petir antara lain:

a. Air termination system


b. Down conductor system
c. Earth termination system
d. Lightning equipotensial bonding
e. Electrical insulation against external LPS

Desain penangkal petir gardu hubung terdiri dari peralatan dengan spesifikasi seperti
pada tabel berikut. Kriteria desain penangkal petir harus terpenuhi dengan lokasi
gedung gardu hubung masih di dalam sudut lindung dan terlingkupi oleh bola dengan
teori travelling wave. Segala bentuk sambungan dari kawat bare copper conductor
harus dilakukan dengan menggunakan exothermic welded.

Tabel VII-2. Spesifikasi Desain Pembumian Gardu Hubung


No Deskripsi Satuan Volume

1. Air Termination System – Bare Copper Conductor mm2 70

2. Air Termination Electrode – Tembaga mm 600

3. Down Conductor System – Bare Copper Conductor mm2 70

Earth Termination System – Bare Copper


4. mm2 50
Conductor (Mengacu desain pembumian)

PT XINYI GLASS INDONESIA


POWER GENERATION GRID CONNECTION
FEASIBILITY STUDY

NOMOR PERJANJIAN PT PRIMA LAYANAN


XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 NASIONAL ENJINIRING

BAB VIII
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VIII - i
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... VIII-i


BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMEDASI.................................................................. VIII-1
8.1. Kesimpulan ....................................................................................................... VIII-1
8.2. Rekomendasi .................................................................................................... VIII-1

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VIII - 1
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

BAB VIII
KESIMPULAN DAN REKOMEDASI

8.1. Kesimpulan

Kesimpulan dokumen studi penyambungan ini berdasarkan analisa yang telah


dilakukan yaitu:

1. Mutu tegangan Gardu Induk Bungah, BKMS dan Gardu Hubung XINYI dalam
kondisi aman baik di tahun 2024 maupun 2025;
2. Pembebanan saluran transmisi GI Bungah – GI BKMS dan saluran distribusi GI
BKMS – GH XINYI dalam kondisi aman baik di tahun 2024 maupun 2025;
3. Pembebanan trafo di GI BKMS dan XINYI masih dalam kondisi aman, kecuali trafo
TMa11 dan TMb11 yang mengalami overload serta Trafo Utama XINYI#2 dan
trafo TMa12 yang berbeban secara lebih dari 70% sehingga perlu perhatian
khusus;
4. Nilai arus hubung singkat baik 3 phasa maupun 1 phasa ke tanah lebih kecil dari
breaking capacity dari peralatan circuit breaker yang terpasang baik di tahun 2024
Apakah sudut rotor ini maupun 2025;
hanya untuk PLTU
XYG? Bagaimana 5. Kestabilan transien dengan skenario trip lepasnya pembangkit PLTU XINYI 9 MW
dengan jaringan BKMS?
dan hilangnya output PLTS 90% dalam waktu 1 menit di tahun 2024 dan 2025
dengan parameter frekuensi, tegangan dan sudut rotor dapat kembali stabil sesuai
Mohon rekomendasinya
terkait kondisi ini. Apa nilai yang dipersyaratkan dokumen Grid Code.
yang menyebabkan di
tahun 2025 kondisinya 6. Nilai distorsi harmonik total di GI Bungah masih dalam kondisi aman untuk
tidak aman?
tegangan 150 kV dan 20 kV baik di tahun 2024 dan 2025, kecuali tegangan 150
kV di tahun 2025.
7. Koordinasi proteksi dalam dilakukan dengan baik di ketiga section sehingga
peralatan dapat dilindungi dengan baik.
8. Konseptual desain sistem pentanahan dan peralatan 20 kV perlu diperhatikan
supaya disusun berdasarkan standard dokumen SPLN dan acuan lainnya yang
umum digunakan di sistem PLN.

8.2. Rekomendasi

Konseptual desain pada dokumen ini perlu didetailkan pada fasa perencanaan
konstruksi dengan menyusun dokumen Detailed Engineering Desain (DED).
Penyusunan DED perlu memperhatikan hasil studi dalam dokumen ini dan tetap

PT XINYI GLASS INDONESIA


HAL : VIII - 2
LAPORAN DRAFT FINAL NOMOR PERJANJIAN
STUDI PENYAMBUNGAN XYGG-IDFF/SBB/2023/0001-001-001 TGL :
Agustus 2023

berpedoman terhadap standard-standard yang berlaku sehingga didapatkan desain


yang optimal secara kualitas dan biaya.

PT XINYI GLASS INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai