Anda di halaman 1dari 11

Tantangan

Masyarakat Lokal
Dalam
Masyarakat Adat

Presented by: Yusuf Khoirul Anwar XI-IPS


Modernisasi
Modernisasi adalah proses perubahan sosial yang
melibatkan adopsi nilai-nilai, teknologi, dan institusi baru
yang dianggap modern. Ini sering terjadi dalam konteks
pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, perkembangan
teknologi, dan perubahan sosial yang luas. Modernisasi
melibatkan transformasi dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk ekonomi, politik, sosial, budaya, dan nilai-nilai.
Tujuan utama modernisasi adalah mencapai kemajuan dan
perbaikan dalam masyarakat dengan menggantikan
praktik-praktik tradisional yang dianggap ketinggalan
zaman
Masyarakat Adar
Masyarakat adat adalah kelompok individu yang tinggal dan berinteraksi di
wilayah geografis tertentu. Mereka memiliki ikatan sosial, budaya, dan ekonomi
yang kuat. Masyarakat lokal mewarisi tradisi, nilai-nilai, norma, dan praktik
budaya khas. Mereka memiliki struktur sosial unik, sistem kehidupan sosial,
ekonomi, dan politik yang memenuhi kebutuhan anggotanya. Kearifan lokal
dan pengetahuan tradisional menjadi ciri khas, menjaga keberlanjutan
lingkungan, identitas budaya, dan hubungan sosial.
Tantangan yang terkait dengan materi sosiologi "modernisasi
dan masyarakat lokal" mencakup berbagai aspek yang
mempengaruhi keberlanjutan dan identitas budaya lokal
dalam era perubahan sosial yang cepat.
Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh masyarakat lokal
dalam konteks modernisasi:
Hilangnya Identitas Budaya

Modernisasi seringkali menghadirkan pengaruh


budaya global yang kuat dan nilai-nilai yang
berbeda. Hal ini dapat mengancam identitas budaya
lokal yang unik. Masyarakat lokal mungkin
menghadapi tekanan untuk mengadopsi nilai-nilai dan
gaya hidup yang berasal dari luar, yang dapat
menyebabkan penurunan minat dan pengabaian
terhadap warisan budaya mereka sendiri.
Perubahan Struktur Sosial
Modernisasi dapat menyebabkan pergeseran
dalam struktur sosial masyarakat lokal. Misalnya,
dengan munculnya sektor ekonomi baru,
pekerjaan tradisional bisa digantikan oleh
pekerjaan modern yang memerlukan keterampilan
baru. Ini dapat memicu ketidakseimbangan dalam
distribusi kekayaan dan kesempatan ekonomi,
serta perubahan dalam hierarki sosial dan peran
sosial yang ada.
Disparitas Ekonomi dan Sosial

Modernisasi seringkali tidak merata dalam


dampaknya, dan bisa meningkatkan
kesenjangan ekonomi dan sosial.
Masyarakat lokal yang kurang mampu atau
kurang berdaya sering kali kesulitan untuk
mengakses sumber daya dan manfaat
modernisasi, seperti pendidikan, layanan
kesehatan, dan infrastruktur. Hal ini dapat
memperdalam ketidaksetaraan sosial dalam
masyarakat lokal.
Konflik Nilai dan Norma
Modernisasi seringkali membawa perubahan nilai dan norma yang bertentangan dengan
nilai-nilai tradisional masyarakat lokal. Ketika nilai-nilai baru mulai mendominasi, konflik
nilai dapat muncul antara generasi yang lebih muda yang terpengaruh oleh modernisasi
dan generasi yang lebih tua yang melestarikan nilai-nilai tradisional. Ini dapat menciptakan
ketegangan sosial dan kebingungan identitas.
Pengabaian Kearifan Lokal
Dalam upaya mengadopsi dan menyesuaikan diri
dengan modernisasi, masyarakat lokal dapat

mengabaikan atau mengabaikan pengetahuan lokal

dan kearifan yang telah diakumulasi selama bertahun-

tahun. Pengetahuan tradisional tentang lingkungan,


pertanian, pengobatan tradisional, seni, dan praktik

kehidupan sehari-hari dapat terancam punah.


Ketidakseimbangan Kekuasaan
Modernisasi seringkali mengakibatkan ketidakseimbangan
kekuasaan antara entitas lokal dan global. Globalisasi
ekonomi, politik, dan budaya dapat membuat masyarakat
lokal lebih rentan terhadap pengaruh dan dominasi dari luar.
Masyarakat lokal mungkin mengalami hilangnya kontrol atas
sumber daya alam, kebijakan ekonomi, dan pengambilan
keputusan yang penting bagi kehidupan mereka.
Thank you
for listening!

Anda mungkin juga menyukai