Ferrous Metal 2
1
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Klasifikasi Baja Excellence with morality
2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baja Karbon Rendah Excellence with morality
3
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Cold and Hot working Excellence with morality
4
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baja Karbon Medium Excellence with morality
5
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baja Karbon Tinggi Excellence with morality
6
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Standar Notasi Baja Excellence with morality
7
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baja Paduan Excellence with morality
8
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Klasifikasi Baja Paduan Excellence with morality
9
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Klasifikasi Baja Paduan Excellence with morality
10
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baja tahan karat Excellence with morality
Baja tahan karat merupakan baja paduan tinggi yang bersifat tahan karat
dengan kandungan Cr > 11%.
Baja tahan karat diklasifikasikan menjadi 4 jenis baja tahan karat seperti di
bawah ini:
• Baja tahan karat feritik (ferritic stainless steel)
• Baja tahan karat austenitik (austenitic stainless steel)
• Baja tahan karat martensitik (martensitic stainless steel)
• Baja tahan karat dupleks (duplex stainless steel)
11
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baja tahan karat feritik Excellence with morality
12
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baja tahan karat austenitik Excellence with morality
13
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baja tahan karat martensitik Excellence with morality
14
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baja tahan karat duplex Excellence with morality
Baja tahan karat yang terdiri lebih dari satu jenis struktur mikro
Karakteristik dari baja tahan karat austenit adalah sebagai
berikut:
• Disebut juga precipitation hardenable stainless steel
• Unsur paduan utama: Fe, Cr (18-26%), Ni, Al, Mn, Mo (0-4%)
• Struktur mikro terdiri fasa campuran (ferit + martensit atau
ferit + austenit)
• bertambah keras karena terjadi transformasi fasa dari austenit
menjadi fasa kedua
• Paling kuat di antara semua jenis baja tahan karat
• Kehilangan kekuatan impak jika dipakai pada suhu tinggi di atas
300°C.
• Mampu las dan mampu bentuknya baik
• Bersifat magnet
Aplikasi: baja pegas, katup (valve), bejana tekan
15
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
• Baja paduan tinggi yang banyak dipakai untuk peralatan pada mesin perkakas.
Baja perkakas memiliki karakter seperti berikut ini:
• Baja perkakas termasuk kelompok baja paduan tinggi dengan kandungan C
tinggi yang memiliki sifat sangat keras, tahan aus, tangguh dan tahan terhadap
pelunakan pada suhu tinggi.
• Baja perkakas biasanya sudah diperlakukan panas untuk meningkatkan
kekerasan dan ketahanan aus untuk aplikasi seperti stamping, forming, shearing
and cutting metals and forming of plastics.
17
Jenis Baja perkakas UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
• Baja perkakas tipe W: baja perkakas yang dikeraskan dengan cara dipanaskan
sampai fasa austenit (900ºC) kemudian didinginkan di dalam media air.
• Baja perkakas tipe S: baja perkakas yang memiliki sifat tahan shok (impak)
• Baja perkakas tipe P: baja perkakas yang digunakan untuk aplikasi pembuatan
mold (cetakan) plastik
• Cold-work tool steels:
- Tipe O : baja perkakas hasil cold working yang dikeraskan di media oli
- Tipe A : baja perkakas hasil cold working yang dikeraskan di media udara
- Tipa H : baja perkakas hasil cold working dengan kandungan carbon dan
chromium tinggi
• Hot-work tool steels merupakan baja hasil hot working
• HSS atau high strength steel adalah baja perkakas yang memiliki kekuatan tinggi
• Baja perkakas untuk tujuan khusus (special purpose steels) merupakan baja
perkakas untuk aplikasi tertentu dengan sifat tertentu juga.
18
Baja mangan (hadfield steel = mangan steel) UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
Baja mangan merupakan baja paduan tinggi yang memiliki kekerasan dan
kekuatan sangat tinggi.
Karakteristik dari baja mangan adalah sebagai berikut:
• Tersusun dari unsur ≥ 13% Mn; ≥ 1% C
• pada suhu kamar struktur mikronya terdiri austenit (γ)
• sangat keras, jika dideformasi semakin bertambah keras (austenit ➔
martensit)
Aplikasi baja mangan sebagai berikut:
• mangkuk pengeruk (bucket) pada alat berat
• teralis penjara
• frog pada percabangan rel kereta api
19
Perlakuan Panas UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
Proses pemanasan dan pendinginan terhadap logam dan paduannya pada kondisi
padat sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sifat-sifat logam yang diinginkan
seperti sifat: keras, kuat, ulet, tangguh maupun sifat getas.
20
Perlakuan Panas UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
Prinsip utama dari proses perlakuan panas adalah dengan cara memanaskan baja
atau besi cor pada suhu (T) tertentu dan dipertahankan pada suhu tersebut
selama waktu tertentu, dan akhirnya didinginkan pada media tertentu.
21
Jenis Perlakuan Panas UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
Jenis perlakuan panas yang dibiasa dilakukan pada material baja dan besi cor
sebagai berikut:
Faktor penentu keberhasilan perlakuan panas:
• Full annealing
• Spheroidizing
• Normalizing
• Hardening
• Tempering
23
Full Annealing UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
Full annealing adalah salah satu jenis perlakuan panas yang sering dilakukan pada
material baja dan besi cor yang memiliki beberapa tujuan antara lain:
• Mengurangi tegangan sisa atau internal yang terjadi akibat proses pembekuan,
pemotongan, penempaan, pengerolan atau pengelasan
• Meningkatkan keuletan dan ketangguhan
• Meningkatkan mampu mesin
• Mengurangi ketidakhomogenan komposisi kimia
• Menghaluskan ukuran butir
• Mengurangi kandungan gas di dalam baja
24
Spheroidizing UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
25
Foto struktur mikro spheroidite
Stress relieving UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
Proses perlakuan panas stress relieving adalah baja dipanaskan sampai suhu
sedikit di bawah garis A1 dan menahannya untuk jangka waktu tertentu dan
kemudian ddidinginkan di dalam tungku sampai ke suhu kamar.
Stress relieving merupakan perlakuan panas yang bertujuan antara lain:
• Menghilangkan tegangan-tegangan yang bekerja di dalam benda kerja
• Memperkecil distorsi yang terjadi selama proses perlakuan panas
• Mencegah timbulnya retak
26
Hardening UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
27
Tempering UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
28
Surface Hardening UNIVERSITAS AIRLANGGA
Excellence with morality
31