Buku Saku Kode Etik Keperawatan Dan Kebidanan Fix
Buku Saku Kode Etik Keperawatan Dan Kebidanan Fix
1. Respect
Prinsip ini menekankan bahwa setiap orang
dihargai keberadaan dan martabatnya tanpa
membedakan latar belakang, pandangan
hidup, jenis kelamin, dll
contoh respect
• Perawat setiap memulai tugasnya
hendaklah mengenalkan diri pada
pasien. Apabila pasien sudah kenal
dengan perawat, maka perawat
hendaklah menyampaikan bahwa ia
yang akan merawat pasien pada jam
kerjanya itu.
• Demikian juga saat jam kerja berakhir,
perawat berpamitan pada pasien
3. Advocacy
Melindungi pasien supaya selamat selama
berada dalam asuhan keperawatan pasien.
Advocacy dapat dilakukan dengan cara
menjamin intervensi yang diberikan perawat
agar selalu aman.
Contoh Advocacy
• Memberikan asuhan keperawatan
sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.
• Bila perawat tidak memiliki kompetensi,
maka ia tidak layak diberi penugasan
untuk intervensi tersebut
Buku Saku Etik Keperawatan RS IZZA 10
4. Intimacy
Intimacy adalah kedekatan, perawat terhadap
pasien sangat dekat sekali. Dari mulai pasien
kontak dengan perawat, pasien akan selalu
berada dibawah pengawasan perawat.
Pengawasan ini baru berakhir bila pasien
meninggal dunia. Sedemikian dekatnya,
sehingga dekat ini digambarkan sebagai ibu
dekat dengan anaknya.
1. Autonomy
patient rights yang banyak digunakan
dalam proses informed dan consent.
Autonomy mengacu pada proses
membantu pasien membuat
keputusan yang tepat
Perawat meng-advokasi pasien
sebagai tanggung jawab untuk
memastikan bahwa pasien memiliki
pengetahuan
Buku Saku Etik Keperawatan RS IZZA 11
2. Non-maleficence
adalah kegiatan yang tidak mencelakakan
pasien dan dikenal dengan do no harm.
Menghindari tindakan yang akan
merugikan, contoh
Bahaya tes diagnostik yang tidak tepat
yang menyebabkan ketidaknyamanan
tetapi tidak memiliki manfaat klinis
Perawatan yang tidak tepat yang
memperpanjang nyeri pasien .
3. Beneficence
merupakan suatu kegiatan yang
membawa kebaikan untuk pasien atau
lebih dikenal dengan doing good.
Kabalikan dari maleficience Contoh
D. PRINSIP DOKUMENTASI
1. Veracity (Kejujuran)
Perawat menjelaskan dengan lengkap dan
akurat agar pasien memperoleh suatu
pemahaman terhadap masalah yang
dideritanya yang terkait dengan asuhan
keperawatan.
Walau dipahami oleh perawat tentang
konsep veracity, akan tetapi bila keluarga
3. Privacy (privasi)
– Selain diri pasien tidak ada yang boleh
mengakses informasi tentang diri
pasien. Privacy ini merupakan wujud
perlindungan yang diberikan oleh
perawat pada pasien.
– Perlindungan berlaku saat pasien
masih sadar sampai meninggal atau
tidak sadar.
A. HAK PERAWAT
1. Memperoleh perlindungan hukum;
2. Memperoleh informasi yang benar, jelas
dan jujur dari klien dan atau keluarganya;
3. Menerima imbalan jasa atas yankep yg
telah diberikan;
4. Menolak keinginan klien atau pihak lain yg
bertentangan dgn kode etik, standar
pelayanan, standar profesi dan SPO atau
ketentuan peraturan
5. Memperoleh fasilitas kerja sesuai standar.
B. KEWAJIBAN PERAWAT
1. Melengkapi sarana dan prasarana
pelayanan keperawatan sesuai standar;
2. Memberikan yankep sesuai standar;
3. Merujuk klien yang tidak dapat ditangani
kepada perawat / nakes lain
4. Mendokumentasikan askep sesuai
standar;
5. Memberikan informasi yg lengkap, jujur,
benar, jelas, & mudah dimengerti tentang
Buku Saku Etik Keperawatan RS IZZA 16
tindakan keperawatan kepada pasien
sesuai kewenangan;
6. Melaksanakan tindakan pelimpahan
wewenang;
7. Melaksanakan penugasan khusus yg
ditetapkan pemerintah
G. Penutup
Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya
sehari hari senantiasa menghayati dan
mengamalkan kode etik bidan indonesia
A. HAK BIDAN
1. Bidan berhak mendapatkan perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya
2. Bidan berhak unutk bekerja sesuai dengan
standar profesi pada setiap tingkat jenjang
pelayanan kesehatan
3. Bidan berhak menolak keinginan pasien
/klien dan keluarga yang bertentangan
dengan peraturan perundnag undangan
dan kode etik profesi
4. Bidan berhak atas privasi dan menuntut
apabila nama baiknya dicemarkan baik
oleh pasien, keluarga maupun profesi
lainnya
5. Bidan berhak atas kesempatan unutk
meningkatkan diri baik melalui pendidikan
maupun pelatihan
6. Bidan berhak atas kesempatan untuk
meningkatkan jenjang karir dan jabatan
yang sesuai