Anda di halaman 1dari 41

INTEGRASI

AKTIVITAS
LITERASI DAN
PEMBELAJARAN
PLC GURU SKC
8 SEPTEMBER 2023
TUJUAN
Dengan menerapkan
pemahaman tentang task dan
literasi disipliner, guru dapat
mengintegrasikan literasi
disipliner ke dalam aktivitas
kelas.
01 PERTANYAAN
Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
pertemuan sebelumnya. ALUR
02 PERAN GURU
Memahami peran guru dan metode
pembelajaran.

03 EPISODE AKTIVITAS
Memahami jenis-jenis episode aktivitas

05
yang mungkin dilakukan di kelas.
LIMA PRINSIP LITERASI

04
DISIPLINER
TUGAS KELAS (TASK)
Memahami tugas kelas. Mengintegrasikan pemahaman-
pemahaman sebelumnya dengan
lima prinsip literasi disipliner.
KELUASAN
PERTANYAAN Apakah kita berharap siswa
menjadi pakar di setiap bidang?

PENJURUSAN KEDALAMAN
Bagaimana jika siswa lebih Sedalam apa?
berbakat di bidang vokasi? Dengan standar minimum apa?
Apakah anak siap?
LIMA PRINSIP GURU ADALAH MENTOR
LITERASI DISIPLINER Teachers as mentors of apprentices.

PENGETAHUAN DAN PROSES BUDAYA KELAS


BERPIKIR HARUS BERJALAN MENYOSIALISASI KECERDASAN
BERSAMAAN
Classroom culture socializes
Knowledge and thinking must go intelligence.
hand in hand.
INSTRUKSI DAN ASESMEN
BELAJAR ADALAH PEMURIDAN SALING MENGARAHKAN
Learning is apprenticeship. Instruction and assessment drives
each other.

Stephanie M. McConachie & Anthony R. Petrosky, 2009, x.


BAGAIMANA
CARANYA
MENGINTEGRASIKAN?
• PAHAMI PERAN GURU
• RANCANG PEMBELAJARAN
BERDASARKAN KONSEP EPISODE
KELAS
• TERAPKAN KONSEP TTG TASK
• SELARASKAN TASK DENGAN LIMA
PRINSIP LITERASI DISIPLINER
• EVALUASI, REFLEKSI,
SEMPURNAKAN
Grant
Wiggins
dan Jay
McTighe
(2007, 130)
Pemilihan sebuah metode pedagogi atau langkah
instruksi seharusnya ditentukan oleh apa hasil yang
diinginkan dan bantuan atau pengalaman seperti apa
yang dibutuhkan oleh pelajar.

GRANT WIGGINS DAN JAY MCTIGHE (2007, 130)


PEMBUKA (STARTER)
Mengaktifkan (engage) seluruh kelas, mempersiapkan laju
PEMBELAJARAN (pace), dan memberikan tantangan (challenge). Singkat.
TIGA BAGIAN

AKTIVITAS PENGAJARAN UTAMA


(MAIN TEACHING ACTIVITY)
Terdiri dari episode-episode aktivitas atau tugas
pembelajaran (task) utama. Mayoritas waktu.

PENUTUP (PLENARY)
Merangkum, memperluas, merefleksikan
pelajaran hari ini dan mengarahkan ke
pelajaran selanjutnya. Singkat.

(Jonathan Savage, 2015, 26)


MERANCANG
TUGAS KELAS
(TASK) YANG
MENARIK
(ENGAGING)
DAN EFEKTIF
Tugas kelas adalah “pekerjaan sungguhan yang dimintakan kepada
para siswa untuk dikerjakan dalam proses pengajaran–bukan apa
yang guru-gurunya kira telah mereka minta kepada siswa, atau apa
yang dikatakan dalam kurikulum resmi harus dikerjakan oleh siswa,
tetapi apa yang sungguh-sungguh diberikan kepada siswa untuk
dikerjakan.”

Task – “the actual work that students are asked to do in the process
of instruction – not what teachers think they are asking students to
do, or what the official curriculum says that students are asked to do,
but what they are actually asked to do”

(CITY ET AL., 2009, P. 30)


Task Activity

Tugas kelas selalu Aktivitas melibatkan kepingan lain yang


melibatkan ekspektasi mengelilingi atau mendukung tuntutan
kognitif atau tuntutan kognitif, seperti mendengarkan, mengamati,
kognitif. dan berdiskusi.

Semua tugas kelas adalah tetapi tidak semua aktivitas adalah tugas
aktivitas, kelas.

Tugas kelas dapat Jika tidak ada tuntutan tugas kelas yang
memprediksikan kinerja. diselesaikan oleh setiap individu siswa,
belum ada jaminan telah ada proses berpikir
dan belajar.
Kekuatan tugas = Keketatan
dalam berdisiplin ilmu
Siswa akan paling tertarik untuk melibatkan diri
dalam pembelajaran jika aktivitasnya ...

1. membuat aktif (turun tangan [”hands-on”]);


2. melibatkan misteri atau masalah;
3. bervariasi;
4. memungkinkan siswa memilih produk dan/atau proses;
5. memberikan kesempatan untuk menyesuaikan tugas
kelas/tantangan dengan konteks pribadi;
6. memberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan yang lain;
7. dibangun berdasarkan situasi dunia nyata atau tantangan yang
bermakna, menggunakan pendekatan interaktif, seperti studi kasus,
sidang-sidangan, dan investigasi grup; serta
8. melibatkan audiens yang nyata atau simulasi.
Aktivitas akan paling efektif jika ...
1. fokus kepada tujuan yang jelas dan bernilai;
2. siswa mengerti tujuan atau alasan dari pekerjaannya;
3. mempunyai kriteria dan model yang jelas dan diumumkan sehingga siswa
dapat memonitor kemajuan mereka dengan akurat;
4. dikerjakan dengan rasa takut sesedikit mungkin dan insentif untuk
mencoba sebesar mungkin, mengambil risiko, dan belajar dari
pengalaman tanpa hukuman yang tidak adil;
5. Ide dan keterampilan dibuat konkret dan nyata melalui aktivitas yang
terhubung dengan pengalaman nyata siswa di luar kelas;
6. ada banyak kesempatan untuk menilai diri dan menyesuaikan diri
berdasarkan umpan balik; dan
7. guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator untuk menolong
pelajar agar dapat berhasil. (Grant Wiggins & Jay McTighe, 2007, 149)
LIMA PRINSIP GURU ADALAH MENTOR
LITERASI DISIPLINER Teachers as mentors of apprentices.

PENGETAHUAN DAN PROSES BUDAYA KELAS


BERPIKIR HARUS BERJALAN MENYOSIALISASI KECERDASAN
BERSAMAAN
Classroom culture socializes
Knowledge and thinking must go intelligence.
hand in hand.
INSTRUKSI DAN ASESMEN
BELAJAR ADALAH PEMURIDAN SALING MENGARAHKAN
Learning is apprenticeship. Instruction and assessment drives
each other.

Stephanie M. McConachie & Anthony R. Petrosky, 2009, x.


Pelajari, pikirkan, dan diskusikan
• Baca dan parafrasakan penjelasan salah satu prinsip
penerapan literasi disipliner.
• Diskusi untuk membandingkan prinsip-prinsip yang dibaca.
Tekankan keunikan setiap prinsip.
• Saksikan video sebuah contoh praktik pengajaran.
https://www.youtube.com/watch?v=iW0XsQ4X28s&pp=ygUUYmFk
IHRlYWNoaW5nIGV4YW1wbGU%3D
• Nilai berdasarkan prinsip yang menjadi bagian Bapak/Ibu:
Apakah sudah sesuai dengan prinsip literasi disipliner?
Mengapa? Apa yang mungkin bisa dilakukan sang guru
supaya pembelajaran bisa lebih diagonal?
https://scied.ucar.edu/learning-zone/atmosphere/history-discovery-atmosphere
https://www.careerexplorer.com/careers/meteorologist/
https://www.youtube.com/watch?v=X4SJZZLOwmA

https://www.youtube.com/watch?v
=qIVBLWeQ-
zU&pp=ygUNdGhlIGFlcm9uYXV0cw
%3D%3D
Principle 1: Knowledge and thinking must go hand in hand. Students
learn core concepts and habits of thinking within each discipline as
defined by standards and content requirements. All students are
enabled and expected to inquire, investigate, read, write, reason,
represent, and talk as mathematicians, scientists, historians, and
literary thinkers about the critical questions, problems, and concepts
defined by each discipline’s standards and content requirements.
Students experience curricula characterized by depth and consistency
that are articulated across classes and grades. Students do the
intellectual work involved in understanding core content and learning
to identify big ideas and driving questions in a discipline.
body text
Principle 2: Learning is apprenticeship. Learning activities, curricula,
tasks, text,and talk apprentice students within the discipline. Students
l earn b y doi n g t h e d i s c i p l i n e — e n g a g i n g i n r i g o r o u s , o n g o i n g
investigation that mirrors the work of the discipline. All lessons,
assignments, materials, and discussion serve as scaffolding for
students’ emerging mastery of discipline-specific knowledge and
habits of thinking. Students can articulate how and why the activities
they are engaged in will help them deepen their understanding of a
disciplinary concept or in what ways they are working like members of
a disciplinary community.
Principle 3: Teachers as mentors of apprentices. Teachers apprentice
students by giving them opportunities to engage in rigorous
disciplinary activity and providing scaffolding through inquiry, direct
instruction, models, and coaching. Teachers create opportunities
within and beyond the classroom that help students acquire the
knowledge and habits of thinking of their discipline through active
engagement in appropriate tasks. They use a variety of instructional
approaches—including inquiry, direct instruction, modeling and
observation, discussion, differentiated coaching, and guided
reflection—to assist students’ learning. They also orchestrate
opportunities for students to learn from each other and from
members of the discipline. Scaffolds are put in place to assist
performance of tasks and are then gradually withdrawn as students
become independent.
Principle 4: Classroom culture socializes intelligence. Intelligence is
socialized through community, class learning culture, and instructional
routines. Students are encouraged to take risks, seek and offer help
when appropriate, ask questions and insist on understanding the
answers, analyze and solve problems, reflect on their learning, and
learn from one another. Class routines build a learning culture that
invites effort by treating students as smart, capable, responsible
learners. Teachers arrange environments, use tools, and establish
norms and routines that communicate to all how to become smarter in
their discipline.
Unsur-
Unsur
Literasi
Contoh:
Menerapkan
Prinsip LD ke dalam
MP Sejarah
Stephanie M. McConachie & Anthony R. Petrosky, 2009, 33 dst.
Buatlah episode-episode
pembelajaran yang berisi
tugas kelas yang kuat
yang memenuhi setiap prinsip
pengajaran literasi disipliner.
PLC KELOMPOK
• Rancanglah sebuah RPP untuk satu pertemuan yang
memuat inti kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan prinsip literasi disipliner.
• Atau, perbaikilah sebuah RPP agar lebih sesuai
dengan prinsip literasi disipliner.

Anda mungkin juga menyukai