Anda di halaman 1dari 4

NASKAH EDUKASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK FAMILY CAREGIVER

DENGAN PENYINTAS KANKER

Pemeran:

1. Perawat 1 (P1) : Novia


2. Perawat 2 (P2) : Reikha
3. Perawat 3 (P3) : Nadia
4. Family Caregiver (FCG) : Zarkasih (suami)
5. Penyintas Kanker (PK) : Nur Amrilah
6. Anggota Keluarga 1 (AK1) : Fauzi (ayah pasien)
7. Anggota Keluarga 2 (AK2) : Purwati (ibu pasien)
8. Anggota Keluarga 3 (AK3) : Putri (adik pasien)
9. Teman 1 (T1) : Lies
10. Teman 2 (T2) : Mira
11. Teman 3 (T3) : Mona

Di sebuah kamar rawat inap Rumah Sakit Unjaya, ada pasien kanker payudara
stadium 4 yang Tengah ditemani keluarga dan teman-temannya. Pasien terlihat
lemas dan berdiam diri saja, melihat hal tersebut keluarga bingung apa yang harus
mereka lakukan agar pasien tidak sedih terus-menerus.

FCG : “Dek, kamu kenapa kok diem aja. Ini ada ibu bapak sama temen-temenmu
datang loh, jangan buat mas khawatir” (sambil memegang Pundak istrinya)

PK : (hanya diam dan membuang muka)

AK2 : “Nduk, kamu jangan diem aja. Ibu sama bapak bingung kalo kamu kaya
diem terus nduk. Cerita aja ke ibu.” (menahan tangis)

AK1 : “Kami semua disini buat nemenin kamu, menghibur kamu. Kamu malah ga
sopan ngediemin tamu!” (membentak)
T2 : “Pak jangan dibentak, dia lagi sakit parah siapa yang ga sedih”

AK3 : “Iya nih bapak, ga peka banget jadi orang. Mending kita minta solusi ke
perawatnya aja”

T1 : “Iya, biar kita tau cara yang benar buat merawat dan menghadapi pasien kaya
aam tuh gimana.”

FCG : “Ya udah, aku panggil perawatnya aja.” (memencet bel)

P3 : “Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?”

FCG : “Gini sus, ini istri saya diem aja dari tadi, makan juga gamau. Kami semua
bingung harus gimana.”

T3 : “Iya sus, kita harus gimana ya biar temen saya tidak terlalu terpuruk dengan
penyakitnya sekarang.”

P3 : “kalua begitu saya panggil teman-teman saya yang lain dulu ya pak, untuk
menjawab pertanyaan yang bapak dan mba ajukan tadi” ( keluar ruangan)

Diruang Perawat

P3 : “Mba novia, mba reikha. Ini ada keluarga pasien yang bingung untuk
menghadapi pasien kanker di ruang 2, pasien diam saja dan bersedih terus
menerus.”

P2 : “kita kasih edukasi saja bagaimana komunikasi dan sikap yang baik untuk
mengatasi cara berkomunikasi keluarga pasien sus?"

P1 : " wah bener juga ya kasian kalau hubungan keluarga dengan pasien menjadi
renggang karena tidak tahu cara berkomunikasi yang baik pada pasien"

P2 : "kalau begitu sekarang saja pas keluarga sedang berkumpul"

P3 : " boleh sus"


Diruang kamar pasien

P3 : " permisi wah banyak sekali ya tamunya yang ngejengyk mbaknya "

T1 : " iya sus tapi yang dijenguk malah diem" aja"

P3 : " begitu ya, baik berhubungan keluarga dan teman-teman sedang menjenguk.
Saya dan rekan kerja saya ingin melakukan edukasi terkait bagaimana
berkomunikasi yang baik yang bertujuan untuk mempererat hubungan pasien pada
keluarga dan teman-temannya"

T2: " wah iya jg sus saya juga bingung mau kek gimana lagi kalau teman saya aja
gak mau jwb"

P2 : “Mba aam, bisa diceritakan tidak yang mba rasakan sekarang”

Pasien diam dan berkaca-kaca

Ak3 : “ tuhkan kakaknya malah nangjs”

P2 : mba aam tenangkan diri terlebih dahulu ya, biar kami jelaskan terlebih dahulu
pada keluarga mba”

P1 : Perlu bapak, ibu dan mba² ketahui.bahwa mba aam telah didiagnosa kanker
payudara stadium 4, yang kemungkinan besar tidak bisa disembuhkan sehingga
keluarga harus mengerti akan kondisi mental maupun fisik dari pasien yang
terguncang atas penyakit yang dideritanya. Jadi dalam berkomunikasi dan
bersikap harus lebih memberikan perhatian lebih agar pasien lebih merasa
diperhatikan.

FCG : “ tapi sus istri saya kalau dikasih perhatian sama diajak ngobrol selalu
marah-marah dan terkadang tidak menjawab pertanyaan saya”

P2 : “ begitu ya pak sebaiknya diberi waktu untuk melampiaskan amarahnya dan


untyk menerima kenyataan terkait penyakit mbaknya”
P1 : sebaiknya saat mbak aam marah atau menangis dan berdiam diri , keluarga
diharapkan tidak terpancing emosi.Sebagai keluarga dan bapak sebagai family
care giver harus selalu siap siaga dalam merawat istri bapak. Kemungkinan mbak
aam seperti itu karena penat dirunah sajit oleh sebab itu sesekali bapak mengajak
berkeliling ke taman rumah sakit saat berkeliling sebaiknya diajak berbicara
dengan topik yabg bukan terkait penyakit mbak aam.”

P2 : “ saya tambahkan selain utu keluarga dab teman-teman mendengarkan


dengan seksama saag pasien bercerita dan tidak mengekrituk atau menulai cerita
dati pasien. “

AK2 : “ nduk maaf ya selama inj kita terlalu memaksakan kamu untuj ngomong
kedepabbya kita akan memperbaiki dan akan selalu menemani km selama masa
kemoterapi “

PK : “ maaf ibuk sebenernya aku merasa takut mati dab menibggalkan kalian
ditambah dadakubsakit sampai ak tidak bisa menjawab pertanyaan kalian, aku
takut merepotkan kalian semua”

T2 : “ ya Allah aku ngga tau kamu ngerassain gitu

AK3 : kaka ngga pernah ngerepotin kita semua, kita malah seneng buat ngerawat
kaka. Kaka jangan pernah ngerasa kaya gitu

Anda mungkin juga menyukai