No Diagnosa SLKI SIKI

1. Gangguan Memori Memori (L.09079) Latihan memori

(D.0062) b.d proses (I.06188)
penuaan Setelah dilakukan
Tindakan selama 3×24 Observasi
jam diharapkan Memori  Identifikasi masalah
meningkat dengan kriteria memori yang dialami
hasil:  Monitor perilaku dan
-Verbalisasi kemampuan perubahan memori
mempelajari hal baru selama terapi
meningkat.
-Verbalisasi kemampuan Terapeutik
mengingat informasi  Stimulasi memori
factual meningkat. dengan mengulang
-Vebalisasi kemampuan pikiran yang terakhir
mengingat peristiwa kali diucapkan, jika
meningkat. perlu
-Melakukan kemampuan  Fasilitasi mengingat
yang dipelajari meningkat. kembali pengalaman
-Verbalisasi pengalaman masa lalu jika perlu
lupa menurun.  Fasilitasi tugas
-Verbalisasi mudah lupa pembelajaran (mis.
menurun. Mengingat informasi
verbal dan gambar)
 Stimulasi
menggunakan memori
pada peristiwa yang
baru terjadi (mis.
Bertanya ke mana saja
ia pergi akhir-akhir
ini) jika perlu

Edukasi
 Ajarkan teknik
memori yang tepat
(mis. Imajinasi visual,
perangkat pneumonia,
permainan memori,
isyarat memori, teknik
asosiasi, membuat
daftar, komputer,
papan nama)

Kolaborasi
 Rujuk pada terapi
okupasi, jika perlu

2. Gangguan komunikasi Komunikasi verbal Promosi komunikasi

 verbal (D.0119) b.d (L.13116)
penurunan sirkulasi verbal Setelah dilakukan
Tindakan selama 3×24
jam diharapkan
komunikasi verbal
meningkat dengan kriteria
hasil:
-Kemampuan berbicara
meningkat.
-Kemampuan mendengar
meningkat.
-Kesesuaian ekspresi
wajah/tubuh meningkat.
-Kontak mata meningkat.
-Pelo menurun.
-Gagap menurun.
-Respons perilaku
membaik.
-Pemahaman komunikasi
membaik.
Tingkat Demensia
(L.09096)
Setelah dilakukan
Tindakan selama 3×24
jam diharapkan Tingkat
demensia menurun
dengan kriteria hasil:
-Kemampuan mengingat
peristiwa saat ini
meningkat.
-Kemampuan mengingat
nama meningkat.
-Kemampuan mengenal
anggota keluarga
meningkat.
-Kemampuan mengingat
obyek familiar meningkat.
-Kemampuan Edukasi
mempertahankan  Anjurkan berbicara
percakapan meningkat.
-Proses informasi
meningkat.
3. Gangguan persepsi sensori Persepsi Sensori Edukasi tehnik
(D.0085) b.d dengan usia (L.09083) mengingat (I.12451)
(devisit bicara) (I.13492)
Observasi
 Monitor kecepatan,
tekanan, kuantitas,
volume, dan diksi
bicara
 Monitor proses
kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang
berkaitan dengan
bicara (mis. memori,
pendengaran, dan
bahasa)
 Identifikasi perilaku
emosial dan fisik
sebagai bentuk
komunikasi
Terapeutik
 Sesuaikan gaya
komunikasi dengan
kebutuhan (mis.
berdiri di depan
pasien, dengarkan
dengan seksama,
tunjukan satu gagasan
atau pemikiran
sekaligus, bicaralah
dengan perlahan
sambil menghindari
terlakan, gunakan
komunikasi tertulis,
atau meminta bantuan
keluarga untuk
memahami ucapan
pasien)
perlahan
Ajarkan pasien dan
keluarga proses
kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang
berhubungan dengan
kemampuan
berbicara.
lanjut
Setelah dilakukan Observasi
Tindakan selama 3×24 - Identifikasi pengetahuan
jam diharapkan Persepsi tehnik memori
sensori membaik dengan
kriteria hasil: Terapeutik
-Verbalisasi mendengar - Sediakan materi dan
bisikan menurun. media pendidikan
-Verbalisasi melihat kesehatan
bayangan menurun.
-Verbalisasi merasakan Edukasi
sesuatu melalui indra  Anjurkan
peraba menurun. menggunakan
-Distori sensori menurun. gambar atau
-Perilaku halusinasi tulisan-tulisan
menurun. sebagai pengingat
-Melamun menurun. letak barang (mis.
-Mondar-mandir Tempat sepatu yang
menurun. perlu diperbaiki
-Konsentrasi membaik. Ajarkan teknik
memori (mis.
Konsentrasi dan
menghadirkan
memori,
mengulang
informasi,
membuat asosiasi
mental dan
meletakkan benda
pada tempat yang
benar)
 Street ajarkan cara
mengatur letak
benda pada
tempatnya.