Anda di halaman 1dari 17

10 Diagnosa Tumor Otak

Kelompok 4 :
1. Nindita Dwi Putri (1902494)
2. Sri Oktavia E. (1902509)
3. Ade Widya N. (1902496)
4. Fuji Fauziah H. (1902500)
5. Desma Rahmawati (1902507)
6. Pupit Syipa S. (1902491)
7. Rena Siti Nurlatifah (1902495)
8. Rinjani Cikal A.Z. (1902492)
9. Intan Susilawati (1902498)
10.Rosalia Indah P. (1902499)
11.Idzni Jatnika (1902503)
12.Taufiqurahman S. (1902506)
No Diagnosa NOC NIC

(Nursing Outcomes Classification) (Nursing Intervention Classification)

1. Hambatan komunikasi verbal 1). Komunikasi 1). Pengurangan kecemasan


berhubungan dengan
 Menggunakan bahasa tertulis  Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan
gangguan konsep diri
ketakutan
 Menggunakan bahasa lisan
 Identifikasi pada saat terjadi perubahan
 Menggunakan foto dan gambar
tingkat kecemasan
2). Orientasi kognitif
 Berikan aktivitas pengganti yang
 Mengidentifikasi tempat saat ini bertujuan untuk mengurangi tekanan

 Mengidentifikasi orang orang yang 2). Peningkatan komunikasi : kurang bicara


signifikan
 Monitor kecepatan bicara, tekanan,
 Mengidentifikasi diri sendiri kecepatan, kuantitas, volume, dan diksi

3). Adaptasi terhadap disabilitas fisik  Monitor proses kognitif, anatomis dan
fisiologi terkait dengan kemampuan
 Menyampaikan secara lisan kemampuan
berbicara (misalnya., memori,
untuk menyesuaikan terhadap disabilitas
pendengaran, dan bahasa)

 Menyampaikan secara lisan penyesuaian


 Instruksikan pasien atau keluarga untuk
terhadap disabilitas menggunakan proses kognitif, anatomis
dan fisiologi yang terlibat dalam kemam-
 Beradaptasi terhadap keterbatasan secara
puan berbicara
fungsional
3). Manajemen lingkungan

 Ciptakan lingkungan yang aman bagi


pasien

 ldentifikasi kebutuhan keselamatan


pasien berdasarkan fungsi lisik dan
kognitif serta riwayat perilaku di masa
lalu

 Singkirkan bahaya lingkungan (misalnya,


karpet yang longgar dan kecil, furnitur
yang dapat dipindahkan)

2. Risiko ketidaefektifan perfusi 1). Status neurologi 1). Manajemen edema serebral
jaringan otak berhubungan
 Kesadaran  Monitor adanya kebingungan, perubahan
dengan aneurisma serebral
pikiran, keluhan pusing, pingsan
 Status kognitif
 Posisikan tinggi kepala tempat tidur 30
 Komunikasi yang tepat dengan situasi derajat atau lebih

2). Perfusi Jaringan : Sereberal  Dorong keluarga/orang yang penting


untuk bicara pada pasien
 Sakit kepala
2). Pencegahan kejang
 Keadaan pingsan
 Sediakan tempat tidur yang rendah,
 Refleks saraf terganggu
dengan tepat
3). Deteksi risiko
 Monitor kepatuhan dalam mengkonsumsi
 Menegnali tanda gejala yang pengobatan anti epileptik
mengindikasikan risiko
 Instruksikan keluarga atau SO mengenai
 Melakukan skrining sesuai waktu yang pertolongan pertama pada kejang
dianjurkan
3). Monitor neurologi

 Mengetahui riwayat penyakit dalam


 Monitor ingatan saat ini, rentang
keluarga
perhatian, ingatan di masa lalu, suasana
perasaan, afek dan perilaku

 Monitor tingkat kesadaran

 Monitor paresthesia : mati rasa dan


kesemutan

3. Mual berhubungan dengan 1). Kontrol mual dan muntah 1). Manajemen pengobatan
ansietasdi tandai dengan
 Menggunakan langkah-langkah  Monitor efek samping obat
sensasi muntah, peningkatan
pencegahan
salivasi  Pantau kepatuhan mengenai regimen obat
 Menghindari faktor penyebab bila
 Monitor tanda dan gejalq toksisitas obat
mungkin
2). Monitor nutrisi
 Mengenali pencetus stimulus.
 Identifikasi perubahan nafsu makan dan
2). Status kenyamanan: fisik
aktifitas akhir akhir ini
 Sakit kepala
 Monitor status mental
 Tingkat energi
 Tentukan faktor yang mempengaruhi
 Muntah asupan nutrisi

3). Kontrol gejala 3). Pengurangan kecemasan

 Memantau keparahan gejala  Berikan informasi faktual terkait


diagnosis, perawatan dan progonosis
 Mendapat perawatan kesehatan ketika
gejala berbahaya muncul  Kontrol stimulusbuntuk kebutuhan klien
secara tepat
 Memantau variasi gejala  Indetifikasi pada saat terjadi perubahan
tingkat kecemasan

4. Keputusasaan berhubungan 1). Harapan 1). Peningkatan sosialisasi


dengan kehilangan
 Mengungkapkan harapan masa depan  Anjuran kesabaran dalam pengembangan
kepercayaan pada kekuatan
yang positif hubungan
spiritual ditandai dengan
penurunan respons terhadap  Mengungkapkan keyakinan untuk hidup  Tingkatkan berbagi masalah umum
stimulus dan isyarat verbal dengan orang lain
 Mengungkapkan optimisme
putus asa.
 Tingkatkan keterlibatan dalam minat
2). Penerimaan : Status Kesehatan
yang sama sekali baru
 Mengenali realita situasi kesehatan
2). Fasilitasi pengembangan spiritual
 Menyesuaikan perubahan dalam status
 Dukung pembicaraan yang membantu
kesehatan
pasien untuk menyeleksi apa yang
 Mengatasi situasi kesehatan yang ada menjadi perhatian bagi pasien

3). Kontrol diri terhadap depresi  Tawarkan dukungan untuk mendoakan


baik individu maupun kelompok dengan
 Memantau intensitas depresi
tepat

 Melaporkan tidur yang cukup


 Ciptakan model hubungan yang sehat dan
 Mematuhi jadwal terapi keterampilan berfikir

3). Terapi Aktivitas

 Bantu klien untuk mengidentifikasi


aktivitas yang diinginkan

 Pertimbangkan kemampuan klien dalam


berpartisipasi melalui aktivitas fisik

 Bantu klien untuk memilih aktivitas dan


pencapaian tujuan melalui aktivitas yang
konsisten dengan kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial.

5. Nyeri kronis yang 1). Tingkat nyeri 1). Manajemen nyeri


berhubungan dengan
 Nyeri yang dilaporkan  Berikan informasi mengenai nyeri,seperti
kerusakan sistem saraf
penyebab nyeri,berapa lqma nyeri akan
ditandai dengan ekspresi  Mengerang danmenangis
dirasakan, dan antisipasi dari
wajah nyeri dan hambatan
 Ekspresi nyeri wajah ketidaknyamanan akibat prosesur.
kemampuan meneruskan
aktivitas sebelumnya. 2). Kepuasan klien: Manajemen Nyeri  Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri

 Tingkat nyeri dipantau secara reguler.  Ajarkan metode farmakologi untuk


 Mengambil tindakan untuk mengurangi menurunkan nyeri
nyeri.
2). Pemberian Analgesik
 Memberikan tindakan untuk memberikan
 Cek adanya riwayat alergi obat
kenyamanan.
 Cek perintah pengobatan meliputi
3). Pengetahuan manajemen nyeri
obat,dosis dan frekuensi obat analgesik
 Tanda dan gejala nyeri yang diterapkan.

 Strategi untuk mengontrol nyeri  Tentukan pilihan obat analgesik


berdasarkan tipe dan keparahan nyeri
 Strategi untuk mengelola nyeri kronis
3). Manajemen Lingkungan: kenyamanan

 Ciptakan lingkungan yang tenang dan


mendukung

 Sediakan lingkungan yabg aman dan


bersih.

 Hindari gangguan yang tidak perlu dan


berikan untuk waktu istirahat

6. Hambatan mobilitas fisik 1). Pergerakan 1). Peningkatan Mekanika Tubuh


berhubungan dengan kurang
 Kaji komitmen pasien untuk belajar dan
pengetahuan tentang aktivitas  Keseimbangan menggunakan postur tubuh yang benar
fisik ditandai dengan
 Koordinasi  Kolaborasikan dengan fisioterapis dalam
melakukan aktivitas lain
mengembangkan peningkatan mekanika
sebagai pengganti pergerakan  Bergerak dengan mudah
tubuh sesuai indikasi
2). Adaptasi terhadap disabilitas fisik
 Edukasi pasien mengenai bagaimana
 Menyampaikan secara lisan kemampuan menggunakan postur tubuh dan mekanika
untuk menyesuaikan terhadap disabilitas tubuh untuk mencegah injuri saat
melakukan berbagai aktivitas
 Beradaptasi terhadap keterbatasan secara
fungsional 2). Manajemen Lingkungan

 Mengidentifikasi cara-cara untuk  Ciptakan lingkungan yang aman bagi

beradaptasi dengan perubahan hidup pasien

3). Tingkat Kecemasan  Dampingi pasien selama tidak ada


kegiatan bangsal dengan tepat
 Tidak dapat beristirahat
 Letakkan benda yang sering digunakan
 Distress
dalam jangkauan pasien

 Perasaan gelisah 3). Manajemen Alam Perasaan

 Tentukan apakah pasien menunjukkan


risiko keamanan pada diri sendiri atau
orang lain

 Bantu pasien meningkatkan tanggung


jawab diri untuk dapat melakukan
perawatan diri semampunya

 Evaluasi alam perasaan, (misalnya tanda


gejala, riwayat pribadi) di awal, dan
teratur, selama perkembangan
penanganan

7. Gangguan Identitas pribadi 1). Penampilan peran 1). Bimbingan Antisipatif


berhubungan dengan harga
 Deskripsikan tentang perubahan peran  Bantu klien untuk memutuskan siapa
diri rendah di tandai dengan
akibat penyakit atau kecacatan yang akan memecahkan masalah
gangguan citra tubuh
 Pengetahuan tentang masa perubahan  Berikan informasi mengenai harapan-
peran harapan yang realistis terkait dengan
prilaku pasien
 Penampilan perilaku peran dalam
masyarakat  Bantu klien mengidentifikasi
kemungkinan perkembangan situasi
2). Identitas
krisis yang akan terjadi dan efek dari
 Menyatakan penguatan atas identitas krisis yang bisa berdampak pada klien
pribadi dan keluarga

 Menunjukan peran sosial 2). Fasilitas tanggung jawab diri

 Menyatakan perasaan yang jelas tengang  Dorong verbalisasi perasaan, persepsi,


identitas pribadi dan ketakutan mengenai asumsi tanggung
jawab
3). Harga diri
 Diskusikan dengan pasien tanggung
 Verbalisasi penerimaan diri
jawab tambahan yang ada terkait dengan
 Perasaan tentang nilai diri status kesehatannya saat ini

 Penerimaan terhadap kritik yang  Fasilitasi dukungan keluarga terkait


membangun dengan tingkat tanggung jawab baru yang
dicapai pasien

3). Peningkatan peran

 Bantu pasien untuk mengidentifikasi


periode transisi peran pada keseluruhan
rentang kehidupan

 Fasilitasi pasien untuk melakukan latihan


peran dimana pasien telah mengantisipasi
tindakan orang lain terhadap peran yang
di lakukan pasien

 Dukung pasien untuk mengidentifikasi


gambaran realistik dari adanya perubahan
peran

8. Ansietas berhubungan dengan 1) Tingkat kecemasan 1). Pengurangan Kecemasan


ancaman kematian ditandai
 Tidak bisa mengambil keputusan  Kaji untuk tanda verban dan non verbal
dengan khawatir tentang
kecemasan
perubahan dalam peristiwa  Masalah prilaku
hidup  Gunakan pendekatan yang tenang dan
 Kesulitan dalam penyelesaian masalah
menyakinkan
2). Tingkat Rasa takut
 Pertimbangkan kemampuan klien dalam
 Tidak dapat beristirahat mengambil keputusan

 Kekhawatiran berlebihan tentang 2). Terapi Relaksasi


peristiwa kehidupan
 Antisipasi kebutuhan penggunaan
 Kekurangan kepercayaan diri relaksasi

3). Kesadaran Diri  Minta klien untuk rileks dan merasakan


sensasi yang terjadi
 Mengenali pola kebiasaan pribadi  Dorong pengulangan teknik praktik-
praktik tertentu secara berkala
 Mengenali kemampuan emosional
pribadi 3). Dukungan Emosional

 Mempertahankan kesadaran terhadap  Temani pasien dan berikan jaminan


perasaan keselamatan dan keamanan selama
periode cemas

 Dengarkan/dorong ekspresi keyakinan


dan perasaan

 Ekspolari apa yang memicu emosi pasien

9. Ketidakseimbangan nutrisi 1). Status nutrisi: asupan nutrisi 1). Manajemen gangguan makan
kurang dari kebutuhan tubuh
 Asupan zat besi  Monitor asupan kalori makanan harian
berhubungan dengan mual
muntah  Asupan protein  Tentukan pencapaian berat badan yang
sesuai keinginan
 Asupan mineral
 Mendiskusikan makanan yang disukai
2). Nafsu makan
bersama ahli gizi
 Merasakan makan
2). Manajemen nutrisi
 Keinginan untuk makan
 Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi
 Energi untuk makan yang dibutuhkan

3). Keparahan mual muntah  Tentukan status gizi pasien untuk


memenuhi kebutuhan gizi
 Frekuensi mual
 Tentukan apa yang menjadi preferensi
 Kehilangan berat badan
makanan bagi pasien
 Frekuensi muntah
3). Peningkatan berat badan

 Timbang pasien pada jam yang sama


setiap hari

 Monitor mual muntah

 Monitor asupan kalori setiap hari

10. Hambatan memori 1). Memori 1). Manajeman elektrolit/cairan


berhubungan dengan
 Mengingat informasi baru saja terjadi  Timbang berat badan harian dan pantau
gangguan volume cairan
secara akurat gejala

 Mengingat informasi yang terbaru secara  Batasi cairan yang sesuai.


akurat
 Berikam cairan yang sesuai
 Mengingat informasi yang sudah lama
2). Monitoring neurologi
secara akurat  Monitor tingkat kesadaran

2). Kognisi  Monitor respon terhadap obat

 Komunikasi jelas sesuai usia  Catat keluhan sakit kepala

 Memproses informasi 3). Pengurangan kecemasan

 Memori masa lalu  Gunakan pendekatan yang tenang dan


meyakinkan
3). Status neurologi
 Dengarkan klien
 Kesadaran
 Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
 Fungsi sensorik dan motorik kranial\
perilaku pasien
 Fungsi sensorik dan motorik spina

11. Hambatan berjalan 1). Pergerakan 1). Manajemen nyeri


berhubungan dengan nyeri
 Keseimbangan  Pemberian analgesik

 Koordinasi  Perencanaan pulang

 cara berjalan  Pemijatan

2). Penampilan mekanik tubuh 2). Pengaturan posisi


 Menggunakan postur tubuh yang benar  Berikan matras yang lembut
untuk berdiri
 Tingkat Bagian tubuh yang terkena
 Menggunakan postur tubuh yang benar dampak
untuk duduk
 Doronga latihan ROM aktif dan pasif
 Menggunakan postur tubuh yang benar
3). Pengajaran:peresepan latihan
untuk berbaring
 Nilai tingkatan latihan pasien saat ini dan
3). Tingkat depresi
ini dan pengetahuan mengenai latihan
 Kehilangan minat pada kegiatan \ yang diresepkan

 Gangguan konsentrasi  Bantu pasien menetukan tujuan dalam


latihan dengan perlahan dan meningkat
 Insomnia
pasti

 Peringatkan pasien mengenai bahaya


over-esrimasi kemampuan, sesuai
kebutuhan

Diagnosa Observasi Terapeutik Edukasi

12. Gangguan Citra Tubuh  Identifikasi harapan  Diskusikan perubahan  Jelaskan kepada keluarga
Berhubungan dengan citra tubuh berdasarkan tubuh dan fungsinya tentang perawatan perubahan
perubahan persepsi tahap perkembangan citra tubuh
 Diskusikan perbedaan
tentang penampilan
 Indentifikasi budaya, penampilan fisik  Anjurkan mengungkapkan
struktuk dan fungsi fisik
agama, jenis kelamin, terhadap harga diri gambaran diri terhadap citra
individu.
dan umur tubuh
 Diskusikan perubahan
 Identifikasi perubahan akibat pibertas,  Anjurkan menggunakan alat
citra tubuh yang kehamilan dan penuaan bantu ( mis. Kelompok
mengakibatkan isolasi sebaya )
social

Anda mungkin juga menyukai