1. Menyeringai 8. Tidak mampu mengendalikan diri HALUSINASI
9. Tidak mamapu mengikuti perintah nyata
2. Menggerakkan bibir tanpa bicara 10. Beresiko mencederai diri, orang lain dan 3. Gerakan mata cepat lingkungan
Halusinasi merupakan gangguan atau
perubahan persepsi dimana klien mempersepsikan 4. Cemas segala sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.Suatu 5. Konsentrasi menurun penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu (Stuart, 2007). CONERS Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran 6. Cenderung mengikuti halusinasi FASE HALUSINASI a. Comforting UNIVERSITAS SRIWIJAYA b. Condemning TAHUN 2016 c. Controling. d. Consquering Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi 1) Biologis 1. Biologis Gangguan dalam komunikasi dan Penatalaksanaan pada pasien putaran balik otak, yang mengatur proses halusinasi dengan cara : informasi serta abnormalitas pada mekanisme 1) Menciptakan lingkungan yang 2) Psikologis pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan terapeutik Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien ketidakmampuan menanggapi stimulus yang 2) Melaksanakan program terapi sangat mempengaruhi respon dan kondisi diterima oleh otak untuk diinterpretasikan. dokter psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan 2. Stress lingkungan 3) Menggali permasalahan pasien yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi Ambang toleransi terhadap stress yang dan membantu mengatasi masalah realitas adalah penolakan atau tindakan berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk yang ada kekerasan dalam rentang hidup klien. menentukan terjadinya gangguan perilaku. 4) Memberi aktivitas pada pasien 3. Sumber koping 5) Melibatkan keluarga dan petugas Sumber koping mempengaruhi respon lain dalam proses perawatan individu dalam menanggapi stressor. 3) Sosial Budaya Kondisi sosial budaya mempengaruhi Jenis-jenis halusinasi gangguan orientasi realita seperti: kemiskinan, a. Halusinasi pendengaran (auditorik) konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, b. Halusinasi penglihatan (Visual) Akibat adanya gangguang bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi c. Halusinasi penghidu (olfactory) persepsi sensori halusinasi dapat disertai stress. d. Halusinasi pengecap (gustatory) beresiko mencederai diri sendiri, e. Halusinasi peraba (tactile) orang lain dan lingkungan f. Halusinasi sinestetik g. Halusinasi Kinesthetic