Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERMASALAHAN DEWASA

Tentang
“Andropause”

Oleh:

Hurrul vickry (2230306030)


DosenPengampu:

DRA. DESMITA.M.SI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM FAKULTAS


USHULUDIN, ADAB DAM DAKWAH UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI MAHMMUD YUNUS BATUSANGKAR
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah swt. atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kelancaran serta kemudahan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
terstruktur pada mata kuliah Sejarah peradaban islam dengan judul “Konsep
Pension Dan Pengaruhnya”.

Kami ucapkan terimakasih kepada ibuk Dra. Desmita.M.Si, Psikolog,


selaku dosen pembibing mata kuliah ini. Makalah ini di susun dengan tujuan
memenuhi tugas kelompok yang dapat menambah wawasan kita terutama bagi
kami yang menyusun makalah ini dan alhamdulilah kami dapat menyelesaikan
makalah ini meskipun jauh dari kata sempurna. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi bahasa maupun
cara penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami butuhkan, demi perbaikan di masa yang akan datang.

Batusangkar, 6 oktober 2023

Pemakalah

2
A Andropause
Andropause dan menapause merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering
dialami oleh golongan lansia. Istilah andropause asal mulanya merupakan
padanan dari menopause pada wanita. Istilah andropause ini masih sangat asing
dikenal masyarakat. Andropause adalah kondisi yang disertai dengan penurunan
hormon testosteron pada laki – laki. Berbeda dengan menopause, dimana
penurunan testosterone dan perkembangan gejala berjalan lebih bertahap
dibanding ketika terjadi menapause pada wanita. Sekitar 30 % laki – laki pada
usia 50 tahun akan mengalami andropause yang disebabkan oleh menurunnya
kadar testosterone (Geddes, 2008). Keluhankeluhan itu mirip pada wanita yang
sudah menopause. Ilmu tentang andropause dan obat-obatnya juga masih baru
maka kini muncul nama-nama atau istilah untuk menamakan penyakit yang pada
intinya penurunan hormon pada aging men
(Pangkahila, 2007).
Andropause merupakan proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia pada
pria. Semua pria pasti mengalami andropause dan gejala tersebut biasanya mulai
terjadi pada pria yang sudah berusia di atas 40 tahun. Sebagian pria bahkan telah
mengalami sindroma andropause sejak usia tiga puluhan, tetapi dengan jumlah
yang relatif kecil yaitu kurang lebih 5%, Jika dilakukan deduksi berdasarkan
kenyataan dan fakta bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya andropause
lebih banyak ditemui di Indonesia, antara lain: polusi lingkungan kerja, beban
lingkungan kerja, dan gaya hidup, maka sangatlah mungkin andropause lebih
banyak diderita oleh pria di Indonesia dibandingkan negara barat. Umumnya,
andropause terjadi ketika seorang pria mencapai usia 50-55 tahun. Usia
andropause dipengaruhi banyak faktor, diantaranya gaya hidup tidak sehat,
misalnya merokok, mengkonsumsi minuman keras, seorang akan lebih cepat
mencapai andropause. Faktor psikologi dan kebugaran tubuh juga sangat
berperan.
Perubahan yang terjadi pada andropause tidak hanya pada aspek fisik,
tetapi juga aspek psikis (Pangkahila, 2006). Salah satu yang paling
berpengaruh diantaranya berkurangnya ereksi, menurunnya libido, dan
orgasme yang terlambat. Faktor seperti ketidakpuasan seksual dan frekuensi
hubungan terkait dengan ketidakbahagiaan bagi pasangan suami istri dalam
perkawinan.
Ketidakbahagiaan dalam perkawinan ini adalah stresor yang berat bila tidak
dikomunikasikan dengan pasangan dan tidak mendapatkan penanganan yang
tepat.

3
Kekhawatiran tentang perubahan yang terjadi biasanya mulai timbul ketika pria
memasuki usia paruh baya, terlebih jika tidak mendapat pengetahuan yang
tepat.
Testosteron pada pria diproduksi sejak masa pubertas dan stabil hingga usia
sekitar 40 tahun, tetapi sejak usia itu produksi testosteron secara berangsur
turun dengan kisaran 0,8-1,6% setiap tahun (Choi, 2008;
Jones, 2008). Pangkahila (2007) menambahkan pada tahap usia transisi (3545
tahun) dimana testosteron turun sampai 25%, gejala andropause mulai muncul
dengan nyata. Namun trend yang terjadi, usia penurunan produksi testostron ini
mengalami percepatan oleh karena adanya faktor eksternal seperti polusi yang
berlebih, obesitas, diabetes, serta konsumsi alkohol. Kekhawatiran terhadap
suatu hal dapat menjadi stres jika terjadi berkepanjangan.Stres sendiri diartikan
sebagai suatu respon fisiologis, psikologis dan perilaku dari manusia yang
mencoba untuk mengadaptasi stresor yang ada.Sedangkan stresor adalah
kejadian, situasi yang dilihat sebagai unsur yang menimbulkan stres dan
menyebabkan reaksi stres sebagai hasilnya.
Mekanisme terjadinya andropause adalah karena menurunnya fungsi dari
sistem reproduksi pria, yang selanjutnya menyebabkan penurunan kadar
testosteron sampai dengan di bawah angka normal. Hormon yang turun pada
andropause ternyata tidak hanya testosteron saja, melainkan penurunan multi
hormonal yaitu penurunan hormon DHEA, DHEAS,
Melantonin, Growth Hormon. Oleh karena itu banyak pakar yang menyebutkan
andropause dengan sebutan lain seperti Adrenopause. Umumnya andropause
dimulai pada umur 40 tahun.
Stres yang terjadi pada orang yang memasuki usia lanjut apalagi pria tersebut
beristri dan terjadi pada masa androupose maka akan membuat pria merasa
bersalah pada pasangannya. Untuk itu pria beristri diharapkan mampu
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada masa androupose. Stres pada
orang yang memasuki usia lanjut juga dipicu dengan adanya perubahan hormonal
dari tubuh. Penurunan kadar testosteron dan adanya downregulasi dari kortisol
menyebabkan gangguan fungsi kognitif dan suasana hati, mudah merasa lelah,
menurunnya motivasi, berkurangnya ketajaman mental, hilangnya kepercayaan
diri dan depresi.
Perhatian lebih diberikan pada menopause wanita, andropause pada pria sering
diabaikan. Tingkat testosteron pada pria cenderung menurun setelah usia 30
tahun, pada tingkat 1-2% per tahun. Sebagai akibatnya, pria berusia di atas 50
tahun mungkin mengalami andropause, dengan gejala seperti penurunan tingkat
energi, penurunan libido, disfungsi ereksi, kurang motivasi dan gangguan tidur.
Mereka juga mengalami kelelahan, emosi labil, penurunan fungsi mental. Untuk
itu bagi pria yang sudah menginjak usia androupause diharapkan mengetahui
gejala-gejala androupause serta cara menanganinya sehingga bila androupause
terjadi pria sudah dapat beradaptasi. Cara untuk mengatasi masalah tersebut

4
dimulai dengan pengontrolan terhadap penyakit yang di derita. Mengubah
gaya hidup menjadi lebih sehat juga diperlukan untuk mengeyahkan
masalah seputar tempat tidur. Peran perawat sebagai educator dapat
memberikan penyuluhan, disini peran seorang perawat sangat penting
untuk memberikan dukungan dan penyuluhan pada suami maupun istri
tentang bagaimana cara mengatasi dan mengontrol keadaan andropouse
yang muncul, sehingga pasangan suami istri dapat mengatasi masalah
dengan lebih baik.

Teori Schneider (1964) menjelaskan penyesuaian diri sebagai suatu proses yang
mencakup respons mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat
berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustrasi, konflik,
serta untuk menghasilkan kualitas keseimbangan antara tuntutan dari dalam diri
individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.

Schneider (1964) mengemukakan aspek- aspek penyesuaian diri terdiri dari:

a. Kontrol terhadap emosi yang berlebihan

Individu mengontrol emosinya dalam menghadapi suatu masalah dengan cerdas


dan dapat menentukan berbagai alternatif penyelesaian masalah.

b. Mekanisme pertahanan diri yang minimal

Menekankan pada penyelesaikan masalah dengan melalui serangkaian mekanisme


pertahanan diri dan tindakan nyata untuk mengubah suatu kondisi.

c. Frustrasi personal yang minimal

Meminimalkan frustrasi yang dapat memunculkan perasaan tidak berdaya dan


mengakibatkan individu mengalami kesulitan dalam kemampuan berpikir.

d. Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri

Menekankan pada individu yang berpikir dan mempertimbangkan masalah serta


mengorganisasi pikiran, tingkah laku, dan perasaan untuk jalan keluar.

e. Kemampuan untuk belajar dan memanfaatkan pengalaman masa lalu


Pengalaman dirinya maupun pengalaman orang lain dapat menjadi proses
belajar individu dengan melakukan analisis faktor- faktor yang dapat
membantu mengganggu penyesuaiannya.

F. Sikap realistis dan objektif

5
Sikap realistis dan objektif bisa didapatkan dari pemikiran yang
rasional,Kemampuan menilai situasi, masalah dan keterbatasan individu sesuai
dengan apa yang terjadi sebenarnya

Anda mungkin juga menyukai