Anda di halaman 1dari 5

“ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL MASA KLIMATERIUM & ASUHAN

KEPERAWATAN IBU PRA MENOPAUSE “

Definisi Klimakterium

 Klimakterium adalah masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Masa ini
juga dikenal dengan masa pra menopause (sebelum berhenti haid) yaitu 4 sampai 5 tahun
sebelum menopause yang ditandai dengan timbulnya keluhan-keluhan pada siklus haid
yang tidak teratur, dengan peredaran haid yang memanjang dan relatif lebih banyak.
Masa ini dimulai pada usia 40 tahun.

Perubahan yang terjadi pada masa klimakterium

1. Perubahan Organ Reproduksi

Perubahan organ reproduksi disebabkan oleh berhentinya haid, berbagai reproduksi akan
mengalami perubahan. Sel telur tidak lagi di produksi, sehingga juga akan mempengaruhi
komposisi hormon dalam organ reproduksi.

2. Perubahan Hormon

Sesuatu yang berlebihan atau kurang, tentu mengakibatkan timbulnya suatu reaksi pada kondisi
menopause reaksi yang nyata adalah perubahan hormon estrogen yang menjadi berkurang. Meski
perubahan terjadi juga pada hormon lainnya, seperti progesteron, tetapi perubahan yang
mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh maupun organ reproduksi, juga psikis adalah
perubahan hormon estrogen. Menurunnya kadar hormon ini menyebabkan terjadi perubahan haid
menjadi sedikit, jarang, dan bahkan siklus haidnya mulai terganggu.

3. Perubahan Fisik

Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada masa menopause mempengaruhi
berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita. Keadaan ini berupa keluhan ketidaknyamanan yang
timbul dalam kehidupan sehari-hari.

4. Perubahan Emosi

Selain fisik perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam
menjalani masa menopause sangat tergantung pada masing-masing individu, pengaruh ini sangat
tergantung pada pandangan masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk
pengetahuannya tentang masa menopause.

5. Kondisi Psikis Klimakterium

Hampir setiap wanita usia klimakteris mengalami suasana hati “depresif” dan “melankolis” (ada
yang relatif pendek dan ada yang relatif panjang)

Beberapa Gangguan Masa Klimakteriium

1) Depresi menstrual, yang merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan


kekecewaan sebagai wanita yang tidak lengakp lagi

2) Perubahan kehidupan seksual, akan terjadi kegairahan seksual yang luar


biasa hingga kemungkinan melakukan masturbasi. Dan dapat juga bersikap dingin

3) Obsesi untuk hamil lagi, yaitu ingin mempertahankan kapasitas reproduksi


dan kemudaannya

4) Ilusi, yaitu mempertanyakan apakah suaminya masih cukup berharga,


sehingga tidak segan-segan bergaul dengan anak-anak muda (tante girang) terjadi pada
wanita yang tidak mampu mengendalikan diri
ASUHAN KEPERAWATAN IBU PRA MENOPAUSE

PENGERTIAN

Menopause berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata “men” dan “pausis”, yang
artinya berhentinya haid atau menstruasi.

Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa
senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.

ETIOLOGI

Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan
penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah
folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen, gangguan umpan
balik pada hipofise.

PATOFISIOLOGI

Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk


menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara hipotalamus –
hipofise. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum . Kemudian turunnya fungsi steroid
ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus.
Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu, ternyata
yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.

MANIFESTASI KLINIS

1) Pramenopause : perdarahan tidak teratur, seperti oligomenore, polimenore, dan


hipermenore.

2) Gangguan nerovegetatif : gejolak panas ( hotflushes), keringat banyak, rasa


kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, jari-jari
atrofi, gangguan usus ( meteorismus ).

3) Gangguan psikis : mudah tersinggung, lekas lelah, semangat berkurang, susah tidur.

4) Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi,


afipositas, kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa
hipertirosis defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan cairan sendi

2. Mamografi

3. Ultrasonografi

4. Papsmear

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium harus
mencakup hal-hal yang penting seperti :

1) Tinggi badan, wanita mungkin akan kehilangan tinggi badan sebanyak 2,5 cm atau lebih.
Sewaktu mengukur tinggi badan merupakan kesempatan untuk mendiskusikan postur,
pergerakan tubuh, latihan dan osteoporosis.

2) Kulit, evaluasi terhadap integritas, luka dan perubahan pada tahi lalat.
3) Mulut, gigi dan gusi.

4) Pemeriksaan panggul, dengan perhatian terhadap perubahan yang menyertai proses


penuaan ; spekulum Pederson mungkin optimal untuk wanita paska menopause.

5) Rektum : periksa adanya keanehan pada darah, adanya massa dan fisura-fisura.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologis

b. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan

c. Nyeri berhubungan dengan fisik/psikologik (contoh : sendi, tuang belakang, usia


lanjut)

d. Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan feminitas atau


ketidakmampuan mempunyai anak

INTERVENSI KEPERAWATAN

DX : Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologis

Tujuan :

Pasien melaporkan perubahan dalam pola tidur/istirahat

 Pasien mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera atau segar

Kriteria Hasil:

·       Pasien dapat tertidur dengan pulas.

1. Tentukan kebiasaan tidur dan perubahan yang terjadi

2. Berikan tempat tidur yang nyaman

3. Tingkatkan kenyamanan waktu tidur, misal: mandi air hangat, masase

4. Kurangi kebisingan dan lampu

5. Dorongn positif yang nyaman

6. Berikan sedatife sesuai indikasi

Dx: Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan.

Tujuan : ·      

Pasien mamapu mempertahankan orientasi realita sehari – hari

Pasien mampu mengenali perubahan pola pemikiran dan tingkah laku.

Kriteria Hasil:

·      Klien dapat memahami dan mengerti tentang perubahan proses penuaan.

1. Sediakan waktu adekuat bagi pasien untuk memberikan respon terhadap


pernyataan

2. Catat masalah pasien tentang daya ingat jangka pendek dan sediakan
bantuan
3. Evaluasi tingkat stres individu dan hadapi dengan tepat

4. Reorientasikan pada orang/waktu/tempat sesuai kebutuhan

5. Catat perubahan siklik dalam mental dan tingkah laku

Dx : Nyeri berhubungan dengan fisik/psikologik (contoh : sendi, tuang belakang, usia


lanjut)

Tujuan :

Keluhan nyeri berkurang/terkontrol, Pasien tampak rileks,  Pasien mampu melakukan


aktivitas

Kriteria Hasil:

Klien dapat mengikuti aturan farmakologi yang ditentukan, Klien dapat


mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktifitas hiburan sesuai
indikasi situasi individu.

1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan intensitas (skala 0-10), lamanya dan lokasi

2. Beri tindakan kenyamanan

3. Batasi aktivitas fisik pasien

4. Dorong tehnik manejemen stres (relaksasi)

5. Berikan analgesik sesuai indikasi

Dx : Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan feminitas atau


ketidakmampuan mempunyai anak

Tujuan :

Pasien menyatakan masalah dan menunjukkan pemecahan masalah yang sehat, Pasien


menyatakan penerimaan diri pada situasi dan adaptasi terhadap perubahan pada citra
tubuh.

Kriteria Hasil:

Pasien  dapat menerima keadaan fisiologis yang ada, Pasien tampak rileks dengan
usianya.

1. Berikan waktu untuk mendengar masalah dan ketakutan pasien

2. Kaji stress emosi pasien. Dorong pasien untuk mengekspresikan dengan


tepat

3. Berikan informasi akurat tentang masalah pasien

4. Berikan lingkungan terbuka pada pasien untuk mendiskusikan masalah


seksualitas.

Anda mungkin juga menyukai